Kembali di Kamu (Beby-Shania)

1.3K 84 11
                                    

-BEBNJU STORY-

Angin semilir seakan masih setia menemaniku sejak tadi, mataku masih lurus menatap kedepan. Entah sejak kapan playlist yang kudengar melalui earphone ini berganti judul dengan otomatis, aku tidak tahu kapan. Pikiranku masih dengan lincah berlari kesana-kemari, memikirkan seseorang. Padahal masih banyak hal yang seharusnya kupikirkan, tapi malah otak ini seakan tidak mau kuajak kompromi, selalu saja dia..dia..dan dia!

Kudongakkan kepala keatas, menatap ranting-ranting kecil yang menyatu dengan pohon besar diatas sana. Pohon yang memang sedari tadi memberikan rasa teduh untukku yang sedang duduk memeluk lutut dibawahnya.

"Hujan." Ucapku.

Segera aku bangkit dari dudukku, kurasa hari juga mulai sore. Matahari yang sedari tadi di atas sana memberi kehangatan pada makhluk-makhluk di bumi ini, kini berganti menjadi lebih condong kebawah di bagian barat. Menandakan bahwa malam akan segera datang.

Aku tersenyum kecut, ternyata memikirkan dia saja membuatku lupa akan waktu. Jika saja tadi butiran-butiran kecil yang dingin dari atas sana tidak turun membasahi tubuhku,mungkin sampai malampun aku masih tetap disini. Melupakan tugas kuliahku dan juga beberapa masalah yang benar-benar memberiku beban akhir-akhir ini.

Apakah dia juga begitu? Kurasa tidak.

Aku melepas earphone yang sehari ini menempel manis di telingaku, earphone yang memang sudah menjadi kawan baikku sejak dulu. Jangan ditanya betapa gilanya aku tanpa benda kecil ini. Satu-satunya benda yang benar-benar memahami segala situasiku.

Tiada hari tanpa aku mendengarkan lagu kesukaanku lewat benda ini, dengan tujuan sedikit memberi asupan mood tersendiri untukku menjalani hari-hari. Melalui lagu kesukaanku, aku mendengarkan sambil memejamkan mata, aku merasa seperti pemeran utama dalam lagu tersebut.

Kumasukkan benda kecil berwarna putih ini dalam saku jaketku, dan menuju pulang.

Tepatnya pulang ke rumah dimana aku dan dia tinggal.

****


Cklek.

Pintu terbuka, menampilkan sosok yang selalu kurindukan setiap detiknya. Dengan sedikit nafas yang tersenggal ia menutup kasar kembali pintu kamar kami.

"Baru pulang?" tanyaku pada gadis jangkung di depanku ini.

"iya, capek banget." Balasnya sambil melempar highless hitam miliknya ke sembarang arah. Lalu dengan cepat ia merebahkan dirinya disampingku.

Aku menghela napas. Sedari tadi aku duduk dan bersandar di kepala ranjang hanya menatap ia datar, satu menit...dua menit...tiga menit. Oh baiklah ku masih menatapnya, sejak merebahkan dirinya tadi ia juga langsung menutup matanya.

Sebegitu lelahnya kamu akan pekerjaanmu, Shan.

kututup novel milikku. Mengehela napas kasar, lebih baik kubangunkan dia sebelum ia makin terlelap dan mulai nyaman dengan alam mimpinya.

"Shan, bangun.." ucapku menepuk pelan pundaknya. Ia menggeliat pelan. Dengan mata masih terpejam.

"aku capek banget Beb, mau tidur. Besok pagi harus syuting lagi." Suaranya yang pelan itu terdengar seperti orang menggumam.

"iya aku tau, makanya bangun.. mumpung masih jam 9. Kamu bersih-bersih, terus istirahat."

Tidak ada respon.

Hhhhh... lagi-lagi aku menghela napas.

Lima detik kemudian ia bangun dan duduk menatapku dengan mata masih sedikit sayu.

OS nya comblang.Where stories live. Discover now