Memancing

608 39 26
                                    

Assalamualaikum wr.wb.
Udah banyak anggota SF yang update.

Namanya bagus-bagus, jadi pengen lempar granat :"))
Disini saya orang paling suci dan calon Imam nya Beby, insya'allah amin 😇

Panggil aja #UstadZaenudin

Dengan Rahmat ALLAH yang Maha Esa, saya akan membuat suatu ff untuk mengisi hari-hari kalian.

Sebelum membaca, alangkah baiknya kita membaca al-fatihah terlebih dahulu. Berdoa, Mulai.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selesai. Terimakasih atas partisipasi nya. Happy reading guys~~

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Boby Chaesar, seorang anak muda yang bekerja disebuah tempat Pemancingan. Seharian dia menghabiskan waktunya untuk bekerja disana. Demi mencukupi kebutuhan hidupnya yang hidu sebatangkara didunia ini.

Dia tinggal disebuah kost kecil dekat dengan tempat kerjanya. Si pemilik tempat Pemancingan, Devan Keynal Putra. Keynal sangat prihatin dengan Boby yang rela membuang waktunya hanya untuk bekerja.
Kalau dipikir-pikir, Boby bisa mendapatkan tempat kerja yang lebih Bagus daripada disini. Namun Boby menolak, karena dia suka memancing. Saat dia memancing, dia merasa kedua orang tua nya berada disampingnya.

Kedua orang tua Boby suka memancing dan selalu mengajak Boby saat pergi memancing. Karena itulah Boby bertahan ditempat disini. Soal Jodoh, Boby percaya kalau Allah sudah memberinya jalan. Allah sudah mengatur semuanya. Orang baik pasti akan mendapatkan jodoh yang baik. Orang jahat akan mendapatkan jodoh yang jahat pula. Itulah yang membuat Boby selalu percaya kalau jodoh terbaiknya nanti pasti akan datang jikalau Boby berbuat kebaikan.

★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★

Dimalam hari yang begitu dingin. Seorang gadis terlihat berlari sambil menangis. Melewati Taman. Melewati trotoar. Melewati Zebra cross. Dan akhirnya berhenti di jembatan penyebrangan yang berada diatas rel kereta api.

Dia menangis. Air matanya bercucuran membasahi pipinya. Mendengarnya menangis membuat hati terenyuh merasa kasihan. Sungguh gadis yang Malang.

Ponselnya sedari tadi terus berbunyi. Panggilan telfon dari seseorang dia abaikan. Setelah ponselnya tidak berbunyi lagi, jari-jari tangannya bergerak lalu menekan tombol Power off.

Setelah mematikan ponselnya. Dia menangis sejadi-jadinya nya. Menumpahkan semua air matanya. Hawa dingin membuat nya memeluk tubuhnya nya sendiri dan terus menangis.

***

Disebuah tempat Pemancingan. Gadis itu mencoba melupakan kesedihannya.

"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Keynal yang tadi sedang memasak mie rebus.

"Saya mau memancing"

"Mau menancing? Untuk berapa orang? Satu atau dua?" Keynal mengambil sebuah buku besar beserta pulpen.

"Satu"

"Baiklah, tulis namanya disini mbak. Satu jam nya 20 ribu ya" ujar Keynal memberikan pulpen tadi pada Gadis tadi.

OS nya comblang.Where stories live. Discover now