Eight

By NessaRiyadi

357 35 27

"Sesuatu yg diawali dengan hal buruk akan berakhir buruk". Pernyataan itu ingin diubah oleh Aga, bagaimanapun... More

Tagihan
Taruhan
Modus Pendekatan
Call you
Tuduhan
kesaksian Lia

Pertemuan

141 10 9
By NessaRiyadi

"Aga, Rendy, ke sini kalian!" teriak seorang wanita berkacamata itu.

"Ada apa bu?" jawab Aga santai

Guru itu menatap mereka tajam!, kilatan kebencian tergambar jelas di sana. Aga menutup laptopnya, kemudian menghampiri guru itu bersama Rendy.

"Apa yang sedang kamu lakukan, hah?" tanyanya kesal.

"Ngerjain tugas yang ibu kasihlah" ucap Rendy asal.

"Ngerjain tugas kok cekikikan gitu" sambungnya.

"Kita emang lagi ngerjain tugas bu, terus kita ngerasa bete yaudah akhirnya kita nonton deh bu" celetuk Aga dengan wajah tanpa berdosa.

"Kalian ini emang parah ya! Nonton film apa kalian?" ucapnya sambil geleng-geleng kepala.

"Video klip wrecking ball, bu" jawab Rendy santai.

Mendengar jawaban itu, seisi kelas tertawa. Bu Erin selaku guru sejarah mengelus-elus dada melihat kelakuan anak didiknya. Dia sudah habis kesabaran menghadapi kedua anak itu.

"Sekarang juga kalian keluar!! Saya tidak ingin melihat kalian di kelas ini lagi!"

Tanpa banyak bicara Aga dan Rendy keluar dari kelas itu, hal ini memang yang diinginkan mereka. Meski jurusan mereka adalah IPS, tapi pelajaran sejarah adalah hal yang paling dibenci mereka. Bagi Aga sejarah adalah pelajaran yang membuat orang sulit untuk move-on, karena harus mengingat-ingat kejadian di masa lalu.
***

"Ga, ul..lluww.. ng.. gaw mbaww....waa lay.. toopw yywaa..?" tanya Rendy dengan mulut penuh somay.

"Ngomong apaan si lu? Ngga jelas, bego!" jawab Aga sambil mendorong punggung Rendy.

Berkat ulah Aga tadi, Rendy jadi tersedak somay. Dia gelagapan mencari minum. Aga menyodorkan minum sambil tertawa melihat wajah Rendy, yang menurutnya seperti orang menahan bab.

"Arrrghh.. sialan lu, Ga"

"Hahaha, sorry bro. Lagian lu ngomong ngga jelas"

"Gue itu nanya, lu bawa laptop apa ngga?"

"Ohh iya gue lupa Ren, laptop gue masih di kelas"

"Hahh... yaudahlah emang dasar pikun lu"

Keduanya terdiam, menikmati makanan mereka masing-masing. Rendy yang memang penggila somay sudah habis 2 piring. Beda halnya dengan Aga, sedari tadi somaynya masih utuh.

"Lu kalo emang ngga mau, mending somaynya buat gue aja"
"Yaudah nih, emang dasar perut karet lu"

"Bodo amat!. Kata guru ngaji gue buang-buang makanan itu dosa, Ga"

"Sok-sok ngaji lu"

"Eh gini-gini gue mah alim. Btw thank's ya somaynya"

"Iya, eh gue mau ke depan dulu"

"Mau ngapain lu?"

"Mau minta tolong pak Hadi beliin rokok"

Aga meninggal Rendy sendirian di kantin. Dia beranjak dari duduknya dan menuju ke pintu gerbang depan sekolah. Dia berjalan menghampiri pak Hadi dan menyodorkan uang 50ribu.

"Pak, tolong beliin rokok 2 bungkus" katanya setengah berbisik.

Pak Hadi mengangguk paham, Aga memang sering meminta pak Hadi untuk membelikan rokok. Hal yang dilakukannya memang illegal dan tidak diketahui pihak sekolah.

"Ini, Ga"

"Makasih pak, kembaliannya buat bapak aja"
***
"Rendy kok sendirian aja? Aga mana?" tanya zizy sambil celingukan.

"Lagi ke depan" jawab Rendy malas.

"Kok kalian bisa di sini? Kena hukum ya?" goda zizy centil.

"Iya" jawab Rendy sekenanya.

"Ih... samaan dong, kayanya gue sama Aga jodoh deh" cerocosnya dengan pede.

"Ngarep lu kebangetan, zy" celetuk Rendy sinis.

Zizy langsung terdiam menahan malu, wajahnya memerah. Perkataan Rendy memang sederhana tapi cukup menancap di hatinya.

"Jahat banget si lu, Ren!"

"Zy, mending lu pergi gih"

"Kenapa si, Ren? Segitu bencinya sama gue"

"Gue ngga benci sama lu, tapi gue jijik sama tingkah lu"

Perkataan Rendy makin menancap dan menusuk hatinya. Dia langsung pergi dari tempat itu.

"Aga mana si? Lama banget tuh anak" ucap Rendy dalam hati.
***
Brukkk...

Aga tidak sengaja menabrak seorang cewe yang tidak dikenalnya.

"Aduhh... sorry, gue ngga liat" ucap Aga gelagapan.

Cewe itu hanya terdiam menatap bukunya berserakan. Wajahnya terlihat kesal, dia tidak menjawab permintaan maaf Aga. Cewe itu langsung membereskan buku-bukunya yang berserakan, tanpa menatap Aga sedikit pun.

"Mau gue bantu?" tanya Aga pelan.

Untuk kedua kalinya cewe itu masih tidak menjawab, dia hanya menggeleng. Aga menatapnya bingung, sebelumnya dia tidak pernah melihat cewe itu.

"Sekali lagi maaf ya, lu anak baru di sini ya?"

"Bukan. Saya permisi dulu"

Aga hanya bengong melihat tingkah cewe itu, sebelumnya tidak pernah ada cewe yang sedingin itu padanya. Aga masih kepikiran dengan perkataan terakhir cewe itu, dia bilang kalau dia bukan anak baru di sini tapi Aga belum pernah melihat dia sebelumnya.

"Cewe aneh!" pekiknya dalam hati.

Dia baru teringat kalau dia meninggalkan Rendy sendirian di kantin. Aga segera berjalan menuju kantin, langkahnya terhenti saat dia melihat pak Joni guru matematika yang tak kalah killer dari bu Erin.

"Arrghh... sial ada dia, kayanya gue harus jalan muter nih" umpatnya.

Belum sempat Aga menghindar, pak Joni sudah mempergokinya terlebih dahulu.

"Agaaa.. sini kamu!"

"Iya pak, ada apa?"

"Kenapa kamu di luar? Ini kan masih jam pelajaran"

"Bukannya kemauan saya di luar pak, tapi saya disuruh bu Erin untuk keluar"

"Kamu pasti buat masalah lagi kan?"

"Ngga tau juga pak, yaudah saya permisi ya pak"

Pak Joni hanya bisa beristigfar melihat kelakuan Aga. Guru-guru di SMA PANDU memang sudah tau kelakuan Aga beserta gengnya.
***

"Gila lu lama banget! Lu tidur dulu kali ya?" gerutu Rendy.

"Banyak cobaan banget di jalan, Ren" jawab Aga dengan wajah melas.

"Cobaan apaan dah?" tanya Rendy meledek.

"Pertama, gue ketemu cewe aneh abis itu gue ketemu pak Joni" curhat Aga.

"Cewe aneh? Siapa emangnya?" tanya Rendy penasaran.

"Gue juga ngga kenal, Ren. Tadi gue kan ngga sengaja nabrak dia, terus gue minta maaf tapi dia cuma diem aja. Terus gue nanya dia anak baru di sini, tapi katanya bukan terus dia langsung ninggalin gue gitu aja" jelas Aga.

"Nah lho! Jangan-jangan dia penunggu sekolah ini, hihh... serem" ledek Rendy

"Lah penunggu sekolah sini kan lu, masa lupa?" balas Aga

"Anjirr sialan lu, Ga" jawab Rendy sambil mendorong Aga.

Aga tertawa lalu mengajak Rendy ke belakang sekolah. Mereka duduk dekat pohon jambu sehingga orang-orang tidak melihat mereka. Aga mengeluarkan rokok yang dibelinya tadi dan menyodorkan rokok yang satunya pada Rendy.

"Buat gue?"

"Iya lah masa buat setan"

"Thank's bro"

Mereka menghisap rokok itu dan menikmati setiap asap yang dikeluarkan. Aga menyandarkan tubuhnya ke pohon , sekelebat pikirannya tertuju pada cewe yang ditemuinya tadi. Dia sama sekali tidak mengenal cewe itu, namun entah mengapa rasa penasaran itu masih menggeluti pikirannya.

Bel istirahat berbunyi, terdengar riuh suara anak-anak yang berhamburan dari kelas.

"Ga, balik kantin yo?" ajak Rendy.

"Hhmm.." jawabnya singkat.

Mereka menuju kantin, dan ternyata sudah ada Andri, Alvian, dan Reza. Kelima anak itu sudah berteman sejak kelas X. Sekarang mereka duduk di kelas XI. Aga dan Rendy berada di kelas XI IPS 3, sedangkan Andri, Alvian, dan Reza berada di kelas XI IPS 5.











Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 17.3K 27
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
639K 25K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
1.5M 132K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

6M 335K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...