Misteri Sekolah

By disuruhbunda_

111K 3.9K 127

Akhir-akhir ini, SMAN 16 menjadi sorotan publik terkait kejadian pembunuhan misterius. Motif pelaku tidak dik... More

Pembunuhan Misterius
Rahasia Terbongkar
Perasaan Yang Tak Dapat Diungkapkan
Pria Misterius
Salah Lihat
Sebuah Fakta Tentang Ferry
Rencana Besar
SEBUAH PERISTIWA MENGEJUTKAN (SELESAI)
♀ Bukan Cerita Biasa ♂

Ditipu Penampilan

10.3K 412 8
By disuruhbunda_

BAB 3 - DITIPU PENAMPILAN

Nadien baru saja sampai di depan ruang Osis semenit yang lalu. Gadis itu sibuk mengatur nafasnya yang terasa memburu karena tadi berlari saat mendengar suara yang menyeramkan. Dia kembali menatap jam tangan Hello Kittynya. Pukul 16.37. Apa? Kenapa bisa cepat sekali?

Nadien memutuskan untuk masuk ke dalam ruang Osis.

"Ugh! Ini sangat berantakan," kata Nadien. Buku berserakan dimana-mana. Kursi dan meja yang telah hancur menjadi tumpukan sampah tak terpakai di sudut ruangan osis. Kaca jendela pun sudah rusak, bahkan ada yang pecah. Belum lagi debu dan pasir menghiasi lantai keramik itu. Benar-benar kombinasi ruangan yang buruk.

"Aku harus mencari bukti, tapi bukti apa?" tanya Nadien bingung. Lokasi pertama yang dia tuju adalah brankas osis yang ada didekat tumpukan meja dan kursi. Brankas itu sudah berkarat.

Brankas itu dikunci. Nadien harus menemukan kuncinya!

Nadien mengubek-ubek isi yang ada di ruang Osis, sampai dia menemukan benda itu tergantung di samping pintu masuk. "Nah ini dia," Nadien terkekeh senang.

Gadis itu berlari ke arah brankas dan membukanya.

Cklek

Berhasil! Nadien mengeluarkan isi brankas tersebut dan membacanya satu persatu.

"Surat izin dokter, bukan. Undangan berbuka puasa bersama, bukan. Kartu tanda perpustakaan, bukan. Dokumen pribadi kepala sekolah tahun 1990?" Nadien mengernyit begitu menemukan dokumen lain. Namanya begitu menggoda Nadien untuk segera membukanya.

Halaman 1
Tanggal 17 Maret 1990

- Seseorang datang berlari-larian ke arahku dengan wajah pucatnya. Aku mengenalnya, dia Ferry, tetanggaku yang pengangguran tapi memiliki 3 anak dan 2 istri. Entah apa yang membuatnya kemari, aku juga bingung.
- Ternyata dia meminta dicarikan pekerjaan karena istri keduanya akan segera melahirkan. Karena kasihan, aku menyuruhnya untuk menjadi satpam di sekolah. Dia pun setuju.
- Esoknya, dia mulai bekerja dan tampak sangat senang karena dia sudah mendapatkan pekerjaan. Menurutku, dia orangnya sangat rajin dan bertanggung jawab.
- Beberapa hari kemudian, dia tidak masuk karena alasan sakit. Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya waktu itu.

Halaman 2
Tanggal 20 Maret 1990

- Hari ini dia masuk kerja kembali, tapi dia agak berbeda dari terakhir kami bertemu.
- Dia mulai mabuk, dan setiap pulang ke rumah, kami selalu mendengar teriakan kesakitan perempuan dan tangisan bayi yang menyayat hati.
- Pekerjaannya mulai tidak benar dan terkadang dia berani melecehkan siswi-siswi.
- Aku naik pitam dan langsung memecatnya saat itu juga. Akhirnya dia pun pergi.

Halaman 3
Tanggal 16 April 1990

1. Aku melihat dia pergi membawa kopernya, anak serta kedua istrinya dari rumah kontrakan.

Halaman 4
Tanggal 17 Mei 1994

- Setelah beberapa tahun tidak bertemu, dia datang ke sekolah, dan mengancamku akan menghancurkan sekolah ini saat dia kembali.
- Kukira itu adalah komunikasi terakhir kami.

Halaman 5
Tanggal 29 Desember 1997

- Dia datang kembali. Sesuai janjinya, dia akan membunuhku!

Nadien membulatkan matanya ketika dia selesai membaca dokumen pribadi tersebut. Walaupun hanya 5 halaman yang terisi, tetapi itu sangat penting bagi Nadien.

"Sepertinya aku mulai terhubung dengan kasus ini," gumam Nadien. Gadis itu menengok ke arah jam tangannya, sudah pukul 17.04. Saatnya kembali.

***

Maudy baru sadar 5 menit yang lalu. Kini gadis itu sedang berada di lapangan tadi, menunggu kehadiran Nadien yang belum datang.

Beberapa menit kemudian, Nadien datang sambil berlari-lari dengan cepat. Wajahnya ketakutan dengan keringat yang mulai membasahi kaus putih yang dia kenakan.

"Oke maaf aku baru sampai," kata Nadien terengah-engah. Gadis itu benar-benar seperti orang yang dikejar setan.

"Ada apa? Kenapa kau berlari seperti itu?" tanya Maudy. Ah, bahkan dia sendiri telah melupakan insiden pemukulan oleh 'sesuatu' yang tak dikenal tadi.

"Aku terlalu takut untuk berada di sana, makanya aku berlari," Nadien menoleh ke arah kumpulan dokumen yang ada di tangannya, lalu dja memberikan dokumen itu sambil berkata, "Aku menemukan ini di ruang Osis."

Maudy menerimanya dan membacanya. Air wajahnya selalu berubah-ubah, dari bingung, marah, kecewa, sedih, dan lain-lain.

"Aku akan bawa ini pada Anwar. Sekarang, ayo kita pulang."

***

Setibanya Anwar di sekolah, bangunan itu sangat sepi sekali, tanpa ada satu orang pun di dalamnya.

"Aneh. Kenapa kosong sekali? Bukankah ada Nadien dan Maudy di dalam?" batin Anwar bertanya-tanya.

"Anwar, kau yakin tentang ini? Mana tahu mereka berdua sudah pulang sebelum kita datang kemari," Boy bertanya dengan nada khawatir.

Anwar menoleh ke arah Boy dengan tatapan yang sulit diartikan. Boy menangkap sinar kecemasan dalam mata Anwar.

"Bagaimana jika kita bertanya kepada orang itu?" Anwar menunjuk seorang bapak tua yang sedang mangkal di pangkalan ojek yang tidak jauh dari sekolah tersebut.

"Tanya saja ...."

Mereka pun menghampiri bapak tersebut.

"Permisi, Bapak, saya numpang tanya, apa bapak melihat dua orang gadis cantik yang datang ke sekolah ini?" tanya Anwar. Bapak itu terdiam sebentar.

Sang bapak terpukau ketika menyadari pertanyaan yang dilontarkan oleh Anwar. "Ah, aku melihatnya! Dia masuk sekitar pukul 15.49 tadi. Baru saja keluar untuk pulang naik taksi," Bapak itu diam lagi dan menilai penampilan Anwar pada hari itu. "Memangnya kenapa kau bertanya tentang gadis itu?"

"Ah tidak," Anwar menghembuskan nafas lega. Setidaknya dia tahu bahwa kedua gadis itu sudah pulang kerumahnya. Laki-laki berusia 38 tahun itu menoleh ke arah Boy dengan tatapan senang. "Ayo kita pulang. Setidaknya aku sudah tahu keadaan mereka."

"Pak, kami pamit pulang," Bapak itu menganggukkan kepala sambil melambaikan tangannya.

Setelah kedua laki-laki itu pergi, seseorang berpakaian serba hitam datang menghampiri bapak itu. "Kerja bagus, Justin. Aktingmu sangat bagus sekali."

Bapak yang dipanggil Justin itu tersenyum mengerikan. "Aku harus rela mengubah penampilan tampanku menjadi jelek seperti ini. Lagipula, baju ini sangat kumal dan sempit untuk dikenakan."

Ah ..., tampaknya Anwar dan Boy sudah ditipu.

"Aku akan melaporkan ini kepada Keyna. Sekali lagi terima kasih atas akting mu itu."

***

Maudy membuka matanya ketika cahaya matahari masuk melalui jendela dan menusuk matanya. Gadis itu menggeliatkan badannya lalu tersadar kalau dia sedang berada dikamar lain. Tunggu ..., dimana ini?

Gadis berusia 27 tahun itu menoleh ke arah kirinya ketika mendengar suara perempuan, itu Nadien, dan dia diikat dengan tali tambang sekarang.

"Hey ..., dimana ini?" tanya Nadien. Suaranya bergetar dan matanya mulai mengeluarkan air matanya.

"Aku tidak tahu, tapi kurasa ini masih berada di sekitaran sekolah," jawab Maudy. Dia mulai menjelajahi seluruh ruangan itu dengan pandangan matanya yang tajam.

"Bagaimana cara agar kita bisa kabur dari sini?" batin Maudy.

Gadis itu berdiri dan menghampiri sebuah pintu. Dia mencoba membukanya dan terbuka.

"Sepertinya dia terlalu lengah untuk membiarkan detektif cantik ini melarikan diri," Maudy terkekeh. Nadien juga ikut berdiri dan menghampiri Maudy.

"Tolong lepaskan ikatan tanganku," pinta Nadien. Maudy pun melepaskannya.

Mereka berdua berjalan mengendap-endap. Sungguh ini sangat gelap sekali.

"Kalian pikir kalian mau kemana?" Suara berat itu terdengar menggema di ruangan gelap tersebut. Maudy dan Nadien berhenti, saling menatap satu sama lain dengan mata yang membulat, takut sekali.

"Lariii. ...!"

***
BERSAMBUNG

Continue Reading

You'll Also Like

563K 85.4K 74
Cocok untuk kamu peminat cerita dengan genre #misteri dan penuh #tekateki, juga berbalut #action serta #scifi yang dilatarbelakangi #balasdendam. Kas...
27.5K 3.2K 10
[𝗛𝗮𝗷𝗲𝗼𝗻𝗴𝘄𝗼𝗼 𝖿𝖾𝖺𝗍. 𝗔𝗹𝗹 𝗧𝗿𝗲𝗮𝘀𝘂𝗿𝗲 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿𝘀] 𝖢𝗎𝗆𝖺 𝖻𝖾𝗋𝗂𝗌𝗂 𝗍𝖾𝗇𝗍𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖾𝗌𝖾𝗁𝖺𝗋𝗂𝖺𝗇 𝖧𝖺𝗋𝗌𝖺 𝖽𝖺𝗅𝖺...
13.8K 1.2K 48
Orable adalah sebuah kisah epik dan megah tentang mahluk mitologi kuno yang di sebut Putri Duyung. Orable adalah yang pertama dari jenis Putri Duyun...
161 55 9
Tentang seorang pemuda sederhana, pemiliki suara emas yang membuat masyarakat sekolah terkagum-kagum mendengar suara azannya. Pemuda sederhana yang m...