Mr. Troublemaker

By itstgksherly

669K 45.8K 797

[Complete Story] #105 IN FANFICTION (01.02.17) Dunia ini sempit menurutnya. Bukan salah Tuhan, karena Tuhan m... More

Prologue
#01 : Red Hair
#02 : Heartbreak [1]
#03 : Heartbreak [2]
#04 : Oh Sehun
#05 : Park & Lee [1]
#06 : Park & Lee [2]
#07 : She's Coming
#09 : Falling In Love?
#10 : Shocked
#11 : Kim Nayoung
#12 : Ex-Girlfriend
#13 : Hospital
#14 : Explainasions
#15 : Kim JongIn
#16 : Getting Married [1]
#17 : Getting Married [2]
#18 : Who?
#19 : Happy Birthday
#20 : Damn It
#21 : Permission & Promise
#22 : Just Hope
#23 : You Are My Everything
#24 : Wedding Day
#25 : Revenge
#26 : San Francisco, California
#27 : Revealed
#28 : Goodbye [END]
Epilogue
NEW

#08 : Kiss

21.9K 1.6K 16
By itstgksherly

"Punya hak apa kau hingga kau boleh menyakitinya?"

-

-

-

-

-

Author POV

Taerin melangkahkan kakinya menelusuri koridor sekolah dengan kepala yang tertunduk, Taerin masih memikirkan yeoja itu, yeoja yang ia maksud adalah kekasih Chanyeol, yeoja itu tinggal di dekat rumahnya dan mungkin itu sebabnya yeoja itu bisa bertemu dengan Chanyeol yang sedang berjalan bersama Taerin di kompleks perumahan Taerin.

Taerin membuka lokernya, ia memundurkan sedikit langkahnya karena setumpuk surat, coklat, dan bunga yang keluar dengan tiba-tiba dari dalam lokernya, hal ini memang sering terjadi pada Taerin dan Taerin menerima semua pemberiaan yang orang berikan padanya karena ia tahu, orang itu tulus memberikan hadiah itu padanya.

Taerin berjongkok dan mulai mengambil satu-persatu surat, coklat, dan bunga yang berserakan di lantai koridor, "Harusnya mereka tidak usah memberiku semua ini, hampir setiap hari aku memakan coklat, membaca surat, dan bunga ini? Harus aku letakkan di mana lagi? Semua ruang di rumahku sudah dihiasi dengan bunga," Gumam Taerin, sambil melihat semua perberiaan dari penggemarnya.

"Kalau begitu buang saja," Ucap seseorang, Taerin mendongkakkan kepalanya untuk melihat orang tersebut, Sehun.

"Aku tidak pernah membuang ini semua," Jawab Taerin lalu bangkit dari jongkoknya sambil membawa setumpuk hadiah yang ia ambil di lantai tadi, tangannya sangat penuh.

Sehun menutup lokernya dan melihat Taerin yang sedang berusaha menyeimbangkan bawaan yang ada di tangannya, "Kau mau apakan itu semua?" Tanya Sehun lalu melipat tangannya di depan dada.

"Sesuai dengan jenis hadiah ini. Surat, akan aku baca lalu coklat akan aku makan dan bunga aku akan menyimpannya," Jawab Taerin lalu berbalik untuk pergi dan meninggalkan Sehun.

Dengan cepat Sehun memutar pundak Taerin agar menghadapnya lagi dan dengan cepat pula, Sehun mengambil hadiah yang Taerin bawa ditangannya, "Tidak ada gunanya kau menerima ini semua. Semakin kau menerimanya, mereka akan semakin banyak memberimu hadiah. Itu membuang uang mereka, kau tahu," Jelas Sehun kemudian ia berbalik dan berjalan menuju tempat sampah yang tidak jauh dari tempat loker tersebut.

Sehun menjatuhkan semua hadiah itu ke dalam tempat sampah tanpa sisa, ia saling mengosokkan tangannya untuk membersihkan debu yang berada di tangan bersihnya.

Taerin berlari kecil menghampiri Sehun yang tidak jauh dari tempatnya berdiri, "Apa yang kau lakukan? Kenapa kau membuangnya?" Tanya Taerin lalu mengambil hadiah yang sudah berada di tempat sampah.

Saat Sehun ingin menghentikan aktifitas Taerin, sebuah suara menghentikan pergerakannya, "Apa seorang Lee Taerin sekarang menjadi pemungut tempat sampah sekolah?" Ucap seorang siswi saat melihat Taerin yang memunguti hadiah yang berada di tempat sampah.

Sehun menatap siswi itu dengan dingin, "Pergi," Saat Sehun ingin mengucakan kata-kata, Taerin mengatakan sesuatu yang menyuruh siswi itu untuk pergi, tapi bukannya pergi siswi itu malah kembali bicara.

"Tidak bisa. Sekolah ini bukan milikmu kan?" Tanya siswi itu, Taerin menghebuskan napasnya.

-Bagaimana jika ia tahu sekolah ini milik calon ibu mertuaku? Apa ia akan pergi?- batin Taerin.

Taerin tidak perduli dan kembali mengambil hadiah yang masih sangat banyak berada di tempat sampah, "Wah.. apa keluargamu sudah bangkrut hingga kau sekarang menjadi pemulung?" Ucap siswi itu lagi, Taerin menjatuhkan hadiah yang sudah ia pungut ke tempat sampah dengan kasar.

Brak!

Taerin melihat yeoja itu lalu tersenyum, "Kim Sohye. Anak pertama mempunyai adik perempuan bernama Kim Sihyun. Eomma-nya mempunyai sebuah kedai roti kecil yang mendapat sumbangan uang dari Lee Taemin secara rutin dan Appa nya yang bekerja di perusahaan Lee Corp, sebagai Cleaning Service," Ucap Taerin, siswi yang bernama Sohye tersebut lalu menundukkan kepalanya.

"Apa kau tidak tahu? Kau bisa sekolah disini karena Appa-ku dan ia juga yang membiayai sekolahmu selama ini. Bukan maksudku untuk sombong karena keluargaku tidak pernah mengajarkan hal seperti itu, dan kenapa aku bisa tahu kau? Karena Appa-ku sangat banyak menyekolahlan murid-murid dan membiayainya, itu termasuk kau," Jelas Taerin, Sohye tetap menundukkan kepalanya sedangkan Sehun menatap Taerin kaget.

"Apa kau ingin mengemaskan barang-barangmu dari rumahmu sekarang? Tempat tinggalmu ditanggung olehku sendiri," Ucap Taerin, Sohye menggelengkan kepalanya.

"Jadi, apa kau masih ingin bicara lagi? Jika tidak sebaiknya kau pergi dari hadapanku atau kau benar-benar pergi dari sekolah ini," Ucap Taerin, Sohye berlari meninggalkan Taerin dan Sehun.

Taerin kembali memungut hadiah yang kembali ia buang tadi, "Kau.." Ucap Sehun.

"Ada apa?" Tanya Taerin.

"Apa kau mengancamnya tadi?" Tanya Sehun dengan tatapan yang benar-benar bertanya.

"Tidak. Hanya mempringati," Jawab Taerin jutek.

"Kau yang membiayai tempat tinggalnya?" Tanya Sehun lagi.

"Iya. Keluarganya mengontrak di sebuah rumah, karena Appa nya hanya mempunyai pekerjaan yang biasa, itu membuat keluarganya tidak mampu membayar kontrakan. Jadi aku yang membayarnya dengan rutin setiap bulan," Jelas Taerin.

-Sepertinya setiap anggota keluarganya mempunyai kekayaan yang berbeda-beda,- batin Sehun.

"Lalu kenapa ia tidak tahu?" Tanya Sehun lagi.

"Karena ia tidak peduli jika orang tuanya sedang banting tulang untuk menghidupi dirinya dan adiknya," Jawab Taerin.

"Jika aku menjadi dirinya. Aku akan membantu orang tuaku dengan tulus. Aku tahu, keluarganya sedang berada di masa-masa sulit. Itu sebabnya aku ingin membantu keluarganya dengan tanganku sendiri dan begitu pula dengan keluarga kurang mampu lainnya," Ucap Taerin lalu berjalan meninggalkan Sehun.

"Ia baik sekali,"

"Taen! Kenapa kau tidak makan?" Tanya Jihyun sambil mendudukkan dirinya di hadapan Taerin yang sedang memakan snack.

"Kau juga tidak makan," Jawab Taerin saat melihat Jihyun yang juga memakan snack sama sepertinya.

"Kau sedang diet?" Tanya Jihyun sambil mengunyah snacknya.

"Tidak. Aku tidak ingin makan, nanti saja," Jawab Taerin.

"Setidaknya kau harus makan roti," Ucap Jihyun menasehati.

Taerin tidak menjawab dan membiarkan Jihyun mengomel, Taerin sedang memfokuskan indra pendengarannya, beberapa siswi sedang membicarakannya dan sangat kebetulan, Taerin duduk tidak jauh dari siswi itu duduk.

"Tadi pagi aku melihat jika Taerin mengamcam Sohye, dan ia mengejek keluarga Sohye itu miskin," Ucap siswi tersebut, kedua temannya mengangguk.

"Sombong sekali dia. Keluarganya itu tidak begitu kaya, keluargaku lebih kaya dari keluarganya," Ucap siswi itu lagi.

-Yang sombong itu siapa? Kau atau aku?- batin Taerin.

"Keluarga Lee hanya sebuah keluarga bodoh yang suka memamerkan harta mereka," Ucap siswi itu lagi, Taerin yang sedang meminum soda kalengan langsung meremas kaleng soda itu hingga remuk.

"Taen, kau kenapa?" Tanya Jihyun yang melihat Taerin meremas kaleng soda.

Taerin bangkit dari duduknya sambil membawa jus alpukat milik Jihyun, ia berjalan ke arah bangku tiga siswi yang sedang membicarakannya. Taerin menumpahkan jus alpukan tepat di atas kepala siswi yang mengatai keluarganya bodoh.

"Apa yang kau lakukan?!" Tanya siswi tersebut, Taerin membaca name tag siswi tersebut.

"Song Hyejung," Ucap Taerin setelah tahu siapa nama siswi yang mengatainya tadi. "Apa jus itu kurang? Kau mau apa lagi?" Tanya Taerin, kini semua murid yang berada di kantin menyaksikan Taerin dan Hyejung.

Tangan Hyejung sudah melayang ke udara untuk menampar Taerin tapi dengan cepat Taerin menangkap tangan Hyejung dan lansung memutarnya ke kiri hingga Hyejung mengeluh kesakitan, "Kau main kasar? Padahal aku main halus," Ucap Taerin.

"Coba katakan lagi. Keluarga Lee hanya keluarga bodoh yang suka memerkan harta mereka. Kau boleh mengatai aku sesuka hatiku. Tapi ingat ini. Jangan keluargaku," Ucap Taerin penuh penekanan.

Jihyun memecahkan kerumunan untuk melihat apa yang terjadi, "Asataga! Jus ku! Taen apa yang kau lakukan padanya?!" Tanya Jihyun panik, tidak biasanya Taerin melakukan ini.

"Boleh aku tebak. Kau hanya ingin berteman dengannya karena ia kaya sepertimu, iya kan?" Tanya Hyejung sambil menunjuk Jihyun.

"Kau ada masalah denganku?" Tanya Jihyun sambil berjalan mendekat ke tempat Hyejung dan Taerin berdiri.

Karena tidak ada jawaban, Jihyun mengambil jus stowberry -yang entah milik siapa lalu menumpahkannya di atas kepala Hyejung.

"Hm.. Jus alpukat dan stowberry, aku rasa cocok membuatmu untuk DIAM dan berhenti bicara HAL yang TIDAK MUNGKIN!" Ucap Jihyun lalu mengatur napasnya yang tidak beraturan.

"Dan jangan kau bicara yang tidak-tidak tentang sahabatku," Ucap Taerin.

"Dasar kau wanita jalang! Kau dekati Chanyeol lalu Sehun?!" Ucap Hyejung lagi saat Taerin ingin pergi bersama Jihyun.

Taerin berjalan mendekat ke arah Hyejung, "Kau! Jika orang tuaku tahu apa yang kau lakukan padaku! Kau akan mati!" Ucap Hyejung sambil menunjuk Taerin dengan jari telunjuknya.

Taerin memegang jari telunjuk Hyejung lalu menariknya hingga Hyejung terjatuh tepat di kakinya, "Aku tidak menyuruhmu bersujud, tapi kenapa kau malah bersujud di kaki ku? Mana harga dirimu?" Tanya Taerin.

"Aku tidak mendekati mereka berdua. Jika kau tidak suka, kau bisa bicara pada mereka berdua dan mengatakan jika kau tidak suka mereka berdua dekat-dekat denganku. Itupun jika mereka mau mendengarmu," Ucap Taerin sambil melihat Hyejung yang terduduk di depan kakinya.

"Aku tidak akan mati karena sebuah ancaman," Sambung Taerin lagi, "Kau bisa beritahu orang tuamu. Aku akan menjelaskan semuanya pada mereka," Ucap Taerin, Hyejung bangkit dan ingin menampar Taerin dan..

Plak!

Semua orang tercengang karena Hyejung menampar seorang Lee Taerin tanpa rasa takut, "Aku suka main kasar," Ucap Hyejung, Taerin menatap Hyejung dengan tatapan 'Benarkah?'

"Kalau begitu. Tampar aku lagi, sampai kau puas," Ucap Taerin, Hyejung melayangkan tangannya ke udara ingin menampar Taerin, tapi tangannya di tahan oleh seseorang.

"Punya hak apa kau hingga kau boleh menyakitinya?" Ucap Chanyeol, Taerin dan Hyejung kaget begitu pula semua murid yang berada di kantin.

"Chanyeol.." Gumam Taerin sambil melihat ke arah Chanyeol.

"Apa kau ingin pergi dari sekolah ini?" Tanya Chanyeol lalu menghepaskan dengan kasar tangan Hyejung.

"Kenapa kau peduli padanya Chanyeol?! KENAPA?!" Teriak Hyejung tepat di depan wajah Chanyeol.

"Kau tanya kenapa? Karena aku ingin melindunginya dari orang sepertimu, tanganku sudah gatal, aku sangat ingin menghajarmu, tapi kau seorang yeoja," Jawab Chanyeol lalu menggenggam tangan Taerin.

Chanyeol menarik tangan Taerin agar pergi meninggalkan kantin, awalnya Taerin ingin bertanya kemana Chanyeol membawanya pergi tapi ia mengurungkan niatnya karena genggaman tangan Chanyeol yang semakin erat menggenggam tangannya.

Chanyeol terus menarik tangan Taerin hingga taman belakang, Chanyeol memberhentikan langkahnya tepat di depan pohon besar dan rindang.

"Kenapa kau membawa kesini?" Tanya Taerin pada Chanyeol yang berdiri di hadapannya tetap menggenggam tangannya.

Chanyeol tidak menjawab tapi menatap mata Taerin intens, "Sepertinya aku akan di panggil oleh Eomma-mu nanti karena membuat masalah," Ucap Taerin, Chanyeol melepas genggaman pada tangan Taerin.

Chanyeol memegang kedua pundak Taerin dengan kedua tangannya, ia membungkukkan sedikit badannya lalu menutup matanya, "Chan----" Ucapan Taerin terpotong karena bibir Chanyeol sudah menempel di bibirnya.

Chup~

Taerin membulatkan matanya karena syok, secara tiba-tiba Chanyeol menciumnya, bibir Taerin diam sedangkan bibir Chanyeol mulai bergerak menelusuri setiap sudut bibir Taerin.

Taerin menutup matanya ia hanya diam dan membiarkan Chanyeol mencium bibirnya.

Tapi yang Taerin tanyakan sekarang adalah,

Apa arti ciuman ini?

●●●●●

To be continue...

Continue Reading

You'll Also Like

30.8K 2.8K 10
Nagisa adalah anak remaja manis dan baik hati. Didukung oleh penampilan nya yang tampak seperti wanita. Membuatnya sering di sebut sebagai malaikat...
5.9K 444 9
BISA DIBACA GRATIS SAMPAI TAMAT Forest sedang berteduh di pinggir jalan, saat melihat seorang wanita kehujanan dan menangis. Awalnya dia tidak mau pe...
43.6K 4.2K 49
[COMPLETED]✔️✔️✔️ "Oke, kita putus!" -Gigi- "Emang kita pacaran?" -Zayn- Ups. ⚠️don't baper⚠️ Copyright© 2016 by inceswandi
1M 63.2K 36
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...