Mr. Troublemaker

itstgksherly tarafından

669K 45.8K 797

[Complete Story] #105 IN FANFICTION (01.02.17) Dunia ini sempit menurutnya. Bukan salah Tuhan, karena Tuhan m... Daha Fazla

Prologue
#01 : Red Hair
#02 : Heartbreak [1]
#03 : Heartbreak [2]
#04 : Oh Sehun
#05 : Park & Lee [1]
#06 : Park & Lee [2]
#08 : Kiss
#09 : Falling In Love?
#10 : Shocked
#11 : Kim Nayoung
#12 : Ex-Girlfriend
#13 : Hospital
#14 : Explainasions
#15 : Kim JongIn
#16 : Getting Married [1]
#17 : Getting Married [2]
#18 : Who?
#19 : Happy Birthday
#20 : Damn It
#21 : Permission & Promise
#22 : Just Hope
#23 : You Are My Everything
#24 : Wedding Day
#25 : Revenge
#26 : San Francisco, California
#27 : Revealed
#28 : Goodbye [END]
Epilogue
NEW

#07 : She's Coming

19.6K 1.5K 0
itstgksherly tarafından

"Aku tidak bisa menerima seseorang yang baru atau lama untuk mengisi hatiku"

-

-

-

-

-

Chanyeol POV

Suara itu, mana mungkin jika ia kembali setelah tiga tahun ia pergi, aku terus melihat wajahnya, aku melihat penampilan dari ujung kepala hingga ujung kakinya, tidak berubah.

"Chanyeol?! Kau tidak melupakanku kan?!" Ia berlari kecil ke arahku dan langsung memelukku, Taerin diam dengan wajah bingungnya, ia masih berdiri di sebelahku.

Aku diam dan tidak membalas pelukannya, didalam hatiku, aku sangat senang karena dia kembali setelah ia meninggalkanku secara tiba-tiba tapi hatiku berkata lain juga, aku harus mementing perasaan Taerin karena dia sekarang adalah Tunanganku.

Yeoja ini kembali setelah ia meninggalkanku selama tiga tahun, itu bukan waktu yang singkat bagiku.

Dia, Kim Nayoung.

Mantan kekasihku.

Ralat,

Mungkin ia masih menjadi kekasihku karena kita tidak pernah mengakhiri hubungan kita.

Dia sudah pergi meninggalkanku dan membuat aku menjadi hancur gara-gara dia, tapi ia kembali di saat aku tidak merindukannya lagi? Apa yang ia inginkan sekarang?

"Lepas," Ucapku lalu mendorong kecil tubuh Nayoung.

"Kau tidak merindukanku?" Tanyanya dengan wajah yang kecewa.

"Dulu iya. Tidak untuk sekarang," Jawabku dengan dingin.

Aku menolehkan kepalaku ke arah Taerin yang sedang menundukkan kepalanya, aku menggenggam tangannya, ia keget tapi aku tidak peduli, "Minggir," Ucapku pada Nayoung yang menghalangi jalanku dengan Taerin.

"Siapa dia? Kekasihmu? Bagaimana bisa kau punya kekasih baru sedangkan aku masih menjadi kekasihmu?!" Ucapnya, apa dia tidak sadar? Ia meninggalkanku dan pergi entah kemana tanpa kabar, lalu sekarang ia menyalahkanku?

"Kau memang kekasihku. Tapi dia, statusnya lebih tinggi darimu. Untukku," Ucapku lalu menarik tangan Taerin dan meninggalkan Nayoung.

Aku sudah tidak peduli lagi padanya.

Sama sekali tidak peduli.

Selingkuh, pergi meninggalkanku.

Itu yang ia lakukan padaku dulu.

Tapi dengan bodohnya,

Aku masih mencintainya.

Sampai sekarang.

Aku memang tidak merindukannya,

Tapi aku masih mencintainya.

Bodoh. Itu aku. Aku memang bodoh.

Chanyeol POV End.

Author POV

Chanyeol terus menarik tangan Taerin menuju taman bermain anak-anak yang berada di sekitar rumah Taerin. Mereka sudah sampai, Chanyeol menundukkan dirinya di ayunan lalu menutup wajahnya, Taerin mendudukkan dirinya di ayunan yang berada di sebelah ayunan yang Chanyeol duduki.

Taerin menolehkan kepalanya untuk melihat Chanyeol, sangat buruk jika sekarang Taerin bertanya pada Chanyeol apa yang terjadi dan siapa yeoja tadi, Taerin tidak ingin membuat suasana hati Chanyeol semakin buruk.

"Jika kau ingin mengatakan sesuatu yang membuat suasana hatimu baik, katakan saja. Aku akan mendengarkannya," Ucap Taerin sambil tersenyum ke arah Chanyeol walau Chanyeol tidak melihatnya karena ia menutup wajahnya sendiri.

Dalam hati Chanyeol terus berkata jika orang tuanya tidak salah memilihkan jodoh yang tepat untuknya, Taerin tahu jika suasana hati Chanyeol sedang berkabut, orang pada biasanya akan bertanya kenapa pada Chanyeol jika melihat kondisi Chanyeol yang sekarang, tapi itu malah membuat suasana hati Chanyeol semakin berkabut, tapi Taerin, ia malah ingin Chanyeol bercerita dan ia akan mendengarkan cerita Chanyeol.

"Aku tahu jika kau belum percaya padaku, tapi jika kau terus membiarkan hatimu berkabut tanpa muncul hujan dan pelangi, itu akan membuat awan berkabut semakin banyak. Dihatimu," Ucap Taerin, "Dia kekasihmu. Aku tahu karena kau bilang seperti itu tadi, dan kau bilang jika kau tidak merindukannya, memang kekasihmu itu pergi kemana? Hingga saat kau melihatnya kau sangat kaget?" Sambung Taerin, Chanyeol menjauhkan tangannya yang menutup wajahnya lalu menatap ke arah Taerin.

'Berkabut tanpa muncul hujan dan pelangi' kata-kata tersebut membuat hati Chanyeol menjadi tenang walau hatinya masih berkabut.

"Kau pasti senang karena ia sudah kembali," Ucap Taerin, Chanyeol menaikkan sebelah alisnya. "Jika boleh aku tahu, siapa namanya? Mungkin kita bisa berteman," Tanya Taerin pada Chanyeol.

"Kau tidak boleh berteman dengannya. Kau tenang saja, aku akan mengakhiri hubunganku dengannya," Jawab Chanyeol lalu melihat ke langit.

"Jika kau masih mencintainya, hubungan yang harus diakhiri adalah hubunganmu denganku bukan dengannya," Ucap Taerin, Chanyeol menolehkan kepalanya untuk melihat Taerin.

"Kau tidak usah berpikiran jika aku masih mencintainya, dan aku akan mengakhiri hubunganku dengannya," Jawab Chanyeol, Taerin menundukkan kepalanya.

"Kau akan melukai perasaannya," Gumam Taerin, Chanyeol mendengarnya.

"Lalu jika aku mengakhiri hubunganmu denganku, apa perasaanmu tidak terluka? Kau tidak perlu baik dan ingin jika aku kembali bersamanya," Jawab Chanyeol sambil membuang napasnya.

"Lalu kenapa kau ingin melukai perasaannya jika kau masih mencintainya?" Tanya Taerin yang sukses membuat Chanyeol bungkam sesaat.

Dengan tarikan napas, Chanyeol menjawab pertanyaan Taerin, "Karena ia sempat melukai perasaanku dulu dan tidak peduli dengan apa yang aku rasakan, jadi..." Chanyeol menggantungkan kalimatnya.

"Salahkah aku jika aku ingin ia merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan dulu?" Tanya Chanyeol, Taerin membuang napasnya lalu tersenyum.

"Coba kau pikir-pikir lagi, kau pasti tidak tega melihatnya menderitakan?" Tanya balik Taerin. "Tapi apa kau tidak ingin mencoba kembali lagi bersamanya?" Tanya Taerin lagi, ia mengigit bibir bawahnya, karena yang ia ucapkan pada Chanyeol barusan sangat menyakitkan hatinya.

"Hatiku sudah tidak menerimanya lagi. Dan untuk yang lain. Aku tidak menerima seseorang yang baru atau lama untuk mengisi hatiku," Jawab Chanyeol.

Taerin merenungkan ucapan Chanyeol, ia tersenyum kecil setelah mengerti apa yang di maksud oleh Chanyeol.

'Aku tidak bisa menerima seseorang yang baru atau lama untuk mengisi hatiku' Taerin tahu apa maksud Chanyeol dengan ucapannya itu.

"Itu artinya kau tidak ingin merasakan cinta lagi?" Tanya Taerin lalu menghebuskan napasnya.

"Hm. Itu sebabnya aku bilang jika aku tidak bisa mencintaimu. Dan kau tahu sekarang kenapa kau menjadi beban untukku," Jawab Chanyeol sambil melirik Taerin sekilas.

-Apa kau tidak ingin memberi satu kesempatan untukku?- batin Taerin bertanya.

"Saat kita menikah nanti. Aku jamin, kau tidak akan bahagia bersamaku,"

Taerin menaiki tangga dengan terburu-buru sambil menutup mulutnya, keluarganya yang sedang berkumpul di ruang keluarga menatap Taerin bingung.

"Taen! Kau kenapa?!" Teriak Taeyong pada Taerin saat Taerin menaiki tangga dengan terburu-buru, tepatnya menjadi berlari. "Jaket siapa yang ia pakai itu?" Tanya Taeyong bingung saat melihat ada jaket di bahu Taerin.

"Taerin keluar tidak memakai jaket tadi," Taeyong mulai berpikir.

"Untuk apa kau memikirkan itu? Hanya jaket," Jawab Taemin kesal lalu menjitak kening Taeyong.

Taerin membuka pintu kamarnya lalu menguncinya, ia berlari ke tempat tidurnya lalu menengkurapkan dirinya, ia menutup kepalanya dengan bantal. Taerin menangis.

Dengan alasan yang masih sama,

Sebab Chanyeol.

"Jika aku bisa... aku ingin menyerah.. tapi.. aku.. tidak.. bisa.. bahkan dengan terang-terangan ia mengatakan jika tidak akan menerima seseorang yang baru masuk ke hatinya... ia manusia yang tidak punya hati..." Ucap Taerin di sela-sela tangisannya.

Taerin mendudukkan dirinya, ia mengambil napas sebanyak-banyaknya, saat ia mengambil napas, ia mencium aroma parfum yang tidak asing di indra penciumannya.

"Aroma parfum ini.. seperti aroma parfum.. Chanyeol.." Gumam Taerin, ia melihat ke kenan-kiri, tidak ada Chanyeol dimana-mana. "Mungkin ini hanya perasaanku sa--" Ucapan Taerin terpotong saat ia menyentuh pundaknya, ada jaket hitam di sana, Taerin melepas jaket itu lalu melihatnya, air matanya kembali jatuh.

"Apa gunanya jika aku menangisinya, tidak ada gunanya Lee Taerin!" Gumam Taerin sambil melihat jaket Chanyeol.

Taerin melempar jaket Chanyeol sejauh mungkin hingga jaket itu jatuh di dekat sofa yang berada di kamarnya, Taerin mengalihkan pandangannya berusaha tidak memperdulikan jaket yang ia lempar tadi, ia melihat ke arah jaket itu, tanpa berpikir panjang, Taerin berlari untuk mengambil jaket itu dan langsung memeluknya.

"Jaket ini saja bisa memberi kehangatan untukku. Apa pemiliknya tidak bisa?" Gumam Taerin, ia berjalan menuju balkonnya, dari kejauhan dilihatnya seorang yeoja yang memasuki sebuah rumah yang tidak jauh dari rumahnya.

"Bukannya, itu yeoja yang tadi?"

●●●●●

To be continue...

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

552K 13.6K 8
Kisah cinta antara Bianca Handerson dengan seorang anak Band papan atas bernama Jason Febrian. Bianca yang polos, menggemaskan, tapi cukup agresif, s...
3.8K 177 7
"Sebelum menjadi kupu-kupu dewasa yang indah, ia harus melewati proses yang panjang dan berat hingga akhirnya menemukan kebahagiaan yang ia inginkan...
475K 5K 86
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
3K 487 17
Mungkin bagi sebagian orang, setiap musim sama saja, tidak ada yang peduli apakah itu musim semi, musim dingin, musim panas, tapi bagiku, musim semi...