Tabitha pov
Tabitha linnea felycia anggraeni singkatnya itha juga bisa tabitha tinggi badan sekitar 158cm,usia 16 tahun sekolah di SMA unggulan kelas 10 ipa 1 semester 2,aku lahir di inggris ayahku seorang seniman yang terkenal di inggris johnita Linnea namanya,ibuku seorang juru masak di restoran ternama di indonesia namanya alicia anggraeni,ayah dan ibuku keturunan inggris-indo sama sepertiku.
Aku mempunyai mata hijau zambrut menurutku mata ini sangat mengerikan pernah waktu saat aku masih duduk di bangku SD kelas 4 aku sering di bully oleh teman sekelasku karena mataku yang mengerikan ini
"matamu mengerikan seperti monster jangan dekati aku" kata teman satu kelasku kemudian ucapan itu menyebar ke semua murid di kelasku semua menjauhiku kecuali yuriko,via,dan hana,sejak saat itu setahun kemudian saat perpindahan kelas aku mulai menutup warna mataku dengan lensa berwarna hitam dan hiasan kacamata,warna rambutku berwarna hitam pekat,tinggi 158 cm,warna kulit kuning langsat.
Kini aku dan yuriko sedang berada dibalik semak - semak kami mengikuti hana pulang karena aku curiga akan terjadi sesuatu pada hana meskipun dia jago beladiri tetapi sebagai teman aku tidak ingin melihatnya celaka
Flashback on
Di kantin
"Yu jangan katakan pada hana" ucapku seraya menutup novelku
"Eh emang ada apa sampai - sampai hana tidak boleh tau" tanya yuriko
"Masalahnya jika hana tau bisa berabeh nih kantin" gumamku dengan melirik ke arah hana yang tengah memesan pesanan dari kami
"Oke,jadi..ada apa?"
"Gue..curiga sama via sejak hana sama lo dateng dia ngeliatin hana terus sampai sekarang pun dia ngeliatin hana" ucapku setenang mungkin dengan menatap yuriko,sebelum yuriko menoleh ke arah via yang duduknya tidak jauh dengan kami aku langsung memperingatkannya
"Jangan menoleh karena sekarang dia sedang melihat ke arah kita" lanjutku,entah kenapa aku bisa mengetahuinya dari dulu aku sudah mempunyai kemampuan ini kemampuan yang tak tau apa namanya
"Gimana kalo nanti terjadi sesuatu sama hana tha,apa lagi diakan rumahnya searah dengan hana"
"Iya juga,gimana kalo entar pulang sekolah kita ikutin hana,gimana?setuju?"
"Setuju"
Flashback off
"Yu nunduk" perintahku pada yuriko,kami berada di semak-semak yang bertempat di daerah kompleks rumah hana
"Ada via" bisikku,akupun mengintip sedikit begitu juga yuriko,disana aku melihat via yang tengah mengajak bicara hana sedangkan hana hanya cuek saja
"Menurutmu apa yang sedang mereka bicarakan?" tanya yuriko padaku aku langsung menempatkan jari telunjukku pada bibir yuriko
"Diem..gue juga berusaha mencari dengar"lamat-lamat aku mulai mendengar apa yang telah di katakan via kepada hana
Via:gimana?lo mau kan bantu ngerayain ultahnya bareng gue?
Hana:ogah!emang lo abis kesambet apa kok tiba-tiba minta bantuan ke gue!kan temen lo banyak!
Via:yah..gue juga nggak tau,tapi yang jelas lo mau kan?pliss..
Hana:okeh tapi itu nggak gratis lho..
" ehem"deheman seseorang membuatku terpaku begitu juga yuriko,kamipun berbalik melihat yang empunya suara tersebut
"Eh hitoshi" cengir yuriko pada hitoshi yang tengah berdiri di hadapan kami juga temannya yang membelakangi kami
"Sedang apa kalian?" suara dingin hitoshi berhasil membuat yuriko terdiam
"A..aku sedang nyariin kunci rumahku shi,apa lo mau bantuin gue?" tanya yuriko pada hitoshi yang menyipitkan matanya,kemudian ia mengangguk
"Bagus,sekarang nunduk!" perintah yuriko dengan menarik lengan hitoshi yang membuat hitoshi terduduk di samping yuriko,teman hitoshipun berbalik menghadap ke arahku ternyata dia..arbani teman sekelasku
Semenit kemudian
"Hoi!seb.."ucapan hitoshi terhenti
"Ssst..diem" potong yuriko yang masih fokus pada hana dan via,sedangkan aku tidak bisa konsentrasi tentang apa yang sedang di bicarakan oleh via dan hana gegara mereka berdua.
"Tuh kan mereka pergi,kalian sih ribut mulu dari tadi!" omelku pada yuriko dan hitoshi seraya berdiri dari tempat persembunyian merekapun juga ikut berdiri
"Kok gue,dia nih yang sedari tadi rame!" tunjuk yuriko pada hitoshi
"Lha lo pada gaje pakek sembunyi segala!" jawab hitoshi setengah membentak
"Tau deh" lanjut hitoshi kemudian ia mengajak arbani pergi meninggalkan kami
"Hhh..gebetan gue pergi deh" gumam yuriko
"Yu ini semua gegara lo,gue jadi nggak denger apa yang sedang hana dan via bicarakan"
"Hehe maaf deh,gimana kalo besok kita tanyain aja ke hana" ajak yuriko
"Hmm..bener juga lo,oke besok kita introgasi si hana"
Besoknya di kantin sekolah
Aku dan yuriko hanya menatap hana lekat-lekat seraya memakan makanan yang sudah hana pesankan,hana bersikap sangat tenang seolah -olah tidak ada yang terjadi kemarin,sebenernya apa yang sudah terjadi?
"Han to the point aja,lo kemaren abis ngomongin apaan sama via?"tanya yuriko langsung pada hana
" lo ngikutin gue?"tanya hana tanpa menjawab pertanyaan yuriko
"Bukan yuri aja tapi gue juga,kemaren kita khawatir sama elo mangkannya kita buntutin elo" jelasku
"Khawatir?kenapa?emangnya apa yang sedang terjadi sama gue?"
"Gini,kemaren itha ngomong ke gue kalo lo dari awal masuk kantin diliatin sama via jadi gue sama itha curiga sama via takutnya lo dimanipulasi olehnya,seperti 2 tahun yang lalu" terang yuriko yang membuat hana melongo
"Lo kira gue boneka apa,kemaren itu via ngajakin gue buat ngerayain ultahnya pak choi itu aja kok"
"What!terus lo terima gitu" tanya yuriko tak percaya
"Iya" jawabnya singkat kemudian ia menyeruput minumannya
"Itu juga termasuk manipulasi kali!" ucapku menyindir
"Dengan gampangnya lo terima gitu?!"kata yuriko sedikit membentak
"Habis..gue kan juga mau ngerayain ultahnya pak choi"
"Kan ada kita yang bisa bantuin elo,masak lo lupa kita kan sahabat yang selalu siap membantu iya kan tha"
"Eh iya" jawabku kaget
"Dan..itu juga nggak gratis kok,gue mau bantu dia asalkan dia mau kasih gue uang yang harganya sama kek kue yang akan dikasihkan ke pak choi,lo tau berapa harga kue itu?150ribu coy bayangkan"kata hana gembira dengan mata yang berbinar-binar
" sejak kapan lo mata duitan gitu"gumam yuriko kemudian meminum minumannya
"Uang gue lagi nipis,ortu gue masih lama kirimin gue uang huuft"
"Emang ortu lo kasih lo uang berapa tiap bulannya?" tanyaku,yak ortu hana sedang keluar negara sekarang ortu hana sedang di korea untuk menyelesaikan pekerjaan mereka,kini sudah hampir 5 bulan hana tinggal sendirian disini
"Sejuta" dengusnya
"Sekarang tinggal berapa?"kini yuriko yang bertanya pada hana
" tiga ratus rebu,sedikit kan?"
"Yaampun hana..ckckck ini aja baru memasuki bulan februari dan masih tanggal 17 hana,lo boros amat sih,emang abis lo buat apa?"omel yuriko bagaikan ibu tiri hana
" gua beli katana the last samurai black spring keren loh..minggu lalu promosinya dan ada diskon 50persen bro lumayan kan"katanya girang
"Emang berapa harganya?" tanyaku pada hana yang masih dalam khayalannya
"Harga sebenernya sih 1jt 800ratus berhubung ada diskon harganya jadi 600k,lumayan kan kapan lagi ada diskon sebanyak itu lagian itu pedang udah gue incer sejak 3 tahun yang lalu"
"Ckck lo mending mentingin pedang yang nggak bermanfaat itu daripada idup elo,lo emang aneh han"ucap yuriko tanpa melihat hana
" kan ada sahabat yang siap bantu gue hehe"cengirnya yang berhasil membuat yuriko menyentil jidadnya
"Pikir pakek otak!emang kita punya uang apa!?"omel yuriko mendengus kesal
" iya juga sih.."pikir hana dengan mengetuk jarinya di dagu
"Aha..gimana kalo kita kerja" usul hana yang membuat aku dan yuriki tersedak
"Eh kita aja masih pelajar kelas 1 SMA mana boleh bekerja tau" omel yuriko yang membuat hana berpikir lagi
"Tau deh sama hana" dengusku
"Gue punya ide,entar sepulang sekolah kalian kerumah gue oke"aku hanya mengangguk begitu juga yuriko,apa ya yang sekarang ada di pikiran hana?
👭👭
Ini visualisasinya tabitha(cantik Nan anggun-inggris)cantik dan anggun seperti bunga mawar
Tabitha linnea