The Author #Wattys2016

By LutfiaIhwaniUmar

36K 7.7K 1.7K

(Horror-Romance) Pernahkan kau terbangun disuatu pagi dan merasa bukan dirimu yang sebenarnya ? - Lutfia Ihwa... More

Prolog
What Did I Get Myself Into?
Can I?
Sorry
It Comes To Me
Take Me Home !
Help !!!
Am I Safe Now?
Home
It Follow
The Dream
When It Will Happen?
Silent Readers
Forbidden For Silent Readers !!!
Don't Come In !
When?
The Bathroom
He Can't Figure It Out
On The Way
The Parking Lot
The Rumor
The Class
The Attack
It Wants Me?
Hell No !!
What Is It ?
It Comes to me ?
How Can I Awake ?
Safe? I Hope
The Gothic Girl
She Think So
The Construction Area
The Jerks
The Stranger
This Is My Ending
Safe Love
Q & A The Author
The Death
Chasing Us
Four Months Pregnant
Runaway
Peter Wylan
Ride Home
Home Sweet Home
The Dinner
Nooo !!!
After Dinner
Outside
The Driveway
Why?
Bedroom
FYI
You Tell Me
Getting Worse
Unbelieveable
Nothing Normal
Tells You
My Fault
Sick
Shower
Somebody Help Me!
Need Help
I'm (Not) Okay
Gross
Flashback
Nobody
Just A Nobody
Don't you remember?
Fell Asleep
Not Him
Next Book
Something New

My Body

248 52 10
By LutfiaIhwaniUmar


Aku hanya bisa mengharapkan keajaiban, tapi aku terlalu takut untuk mempercayai keajaiban.

- Lutfia Ihwani Umar















Rechap :

" What the f*ck! " Greyson mengumpat sebelum bibirnya sempat menyentuh leherku.

Awalnya kukira dia mendapati kiss mark lain selain darinya, tapi kemudian kudapati mata Greyson sedang memperhatikan bagian lain di tubuhku.

" Lutfia, katakan apa yang terjadi dengan tubuhmu?! "

>>>>><<<<<

Hah?

Greyson berusaha tenang meski napas dan dadanya kempas - kempis. Wajahnya merah emosi.

Mulutku menganga kehilangan kata - kata. Aku tidak tahu harus mengatakan apa.

Is it the right time to tell him everything?

Greyson menunduk memusatkan seluruh perhatiannya padaku. " Lutfia, I'm serious. I'm not gonna call you Lutfia if I'm not serious. "

Greyson biasa memanggilku Lola dan jika dia sudah memanggilku Lutfia, itu artinya dia sedang serius dan tidak mau diajak bercanda.

Tangannya berusaha memegang pundakku tapi menggantung karena ada lebam biru juga disana.

" Tell me what the hell is happening to you? "

" N-nothing. "

" Nothing? You called these nothing?! "

" It's um.. " aku bingung, berpikir antara inikah waktu yang tepat untuk memberitahukan semua padanya atau bukan.

" Who did this to you? "

" Grey.. " aku berusaha menenangkan Greyson yang sudah emosi.

" Did someone do this to you? "

" No, "

Tidak, bukan 'seseorang', Greyson. Tapi 'sesuatu'.

" Then what happen?! " Greyson membentakku.

Aku terlonjak kaget. Takut.

Greyson tidak pernah membentakku sebelumnya.

Greyson mendapatiku yang ketakutan karenanya. Dia luluh kemudian mendekatkan wajahnya. " Tell me. "

" It's um, aku jatuh dari tempat tidur. "

" Alasan macam apa itu? Kau tahu kau pembohong yang buruk. Bagaimana bisa jatuh dari tempat tidur memberimu semua luka ini? "

" Grey.. "

" Berapa kali kau jatuh dari tempat tidur, huh? Ribuan kali? Berhenti mengucapkan alasan yang tidak masuk akal. "

...

Aku terdiam. Ada banyak yang ingin ku katakan tapi bingung harus mulai dari mana.

" Pagi tadi aku ragu ketika kau mengatakan lebam di pipimu itu karena jatuh dari tempat tidur. Kau tahu aku peduli padamu? " Greyson menatapku yang tidak menatapnya.

" Lutfia, pipi selebam itu hanya bisa di dapat jika mereka jatuh dari tempat tidur ribuan kali. Kau jatuh ribuan kali, huh? Seseorang menyakitimu? Seseorang menyakitimu, kan? Siapa? Katakan padaku. "

Aku kehilangan kata - kata.

" Kau menggunakan alasan jatuh dari tempat tidur berulang kali. Itu tidak masuk akal, aku juga pernah jatuh dari tempat tidur, Lutfia. "

" Greyson, jika kau mendebatkan masalah lebam, asal kau tahu saja pipi lebam ini menghantam lantai lagi tadi, jadi wajar jika tambah biru. "

Greyson menatapku dalam. " Biru menghitam, Lola. " koreksi Greyson.

Tubuhku gemetar. Tidak diragukan lagi, kondisiku semakin parah.

" Aku tahu kau sedang menyembunyikan sesuatu dariku. Apa itu? Tell me, "

" Ini.. "

" Apa? "

" Aku tidak yakin, "

" Apa maksudmu? "

" Aku tidak yakin. Aku tidak yakin memberitahumu atau tidak. "

" Kau tidak mempercayaiku? "

" Bukan itu, "

" Lalu apa? "

" Tidak bisa saja, "

" Kenapa? "

" Karena aku tidak bisa, Grey! " aku membentak.

Greyson berusaha meraih tanganku tapi kutampis.

Aku mengambil napas panjang. " Hentikan, kumohon jangan menyudutkanku. "

Aku menutup mata menyembunyikan air mata yang mulai membasahi pipi lebamku.

Greyson memegang kedua lenganku. Dia benci melihatku menangis.

" Hey, " katanya. " I care about you, kay? I don't want anything bad happen to you and I won't let it happen. I love you, "

Isakanku mulai keluar.

Greyson menarikku ke pelukannya lagi. Tapi tidak erat. Hanya pelukan lembut yang dasar kehati - hatiannya terlihat sekali.

Jika tubuhku tidak rapuh dan penuh luka, dia akan memelukku erat.

Kepalaku bersandar di dadanya dan bisa kurasakan detak jantungnya. Perasaanku jauh lebih tenang di banding sebelumnya.

" Tell me later, kay? " bisiknya.

Aku mengangguk.

Kusuruh Greyson keluar dari kamar mandi dan memberikanku waktu berpakaian. Tapi Greyson ragu. Dia tidak mau hal buruk terjadi padaku atau mendengarku teriak seperti tadi lagi.

" Aku hanya berpakaian, tidak akan terjadi apa - apa. "

" Lakukan saja diluar, jangan disini. " perintahnya. Matanya melihat kondisi kamar mandi yang hancur berantakan.

" What? Dan memberikanmu tontonan gratis? " aku mulai bercanda. " Jangan harap. "

Greyson nyengir. " Aku janji tidak akan mengintip, "

" Jangan harap aku percaya, "

Greyson menatapku. Dia tahu aku tidak akan mengubah keputusan.

Greyson jengah dan memaksakan diri keluar. Dia tahu ketika aku sudah mengatakan A maka tetap A, dan B ya tetap B. Keputusanku tidak akan berubah.

" Jangan sampai kau menginjak beling, " peringatnya menunjuk pecahan kaca lampu yang berserakan di lantai kemudian memberikanku privasi memakai pakaian ganti.

Dia menutup pintu kamar mandi. Tapi tidak rapat, hanya ditutup sedikit untuk mengurangi kekhawatirannya bahwa aku akan terluka lagi.

Greyson diluar menungguku keluar. Dia terlihat tenang atau pura - pura tenang, aku tidak yakin.

Tapi aku tahu pertanyaan tak terjawab tentang luka - luka di tubuhku terus dibayanginya.

Aku mengintip sedikit di sela pintu yang tidak tertutup rapat.

Greyson duduk di ranjangku. Kedua jemarinya bertemu dan pandangannya jatuh ke lantai. Ekspresinya sedang berpikir dan aku tahu mengkhawatirkanku.

Memikirkanku, keanehan yang terjadi padaku, luka ditubuhku, aku tahu dia sedang berusaha menghubungkannya.

Ku dorong pintu pelan hingga tertutup rapat agar tidak memancing perhatiannya.

Aku mundur beberapa langkah ke belakang menjauhi pintu. Langkahku berhenti ketika menginjak botol conditioner yang tergeletak di lantai.

Handuk yang diberi Greyson yang membalut tubuhku perlahan kubuka.

Paha, betis-

Aku memalingkan wajah.

Aku bahkan tidak berani melihat luka dibawah sana lama - lama.

Memar, sayatan, lebam, luka terbuka yang mengering- menjijikkan.

Aku jijik dengan tubuhku sendiri.












.
.
.
.
.
.
.
.

Author's Note :

Sesuai janji update 5 chapter sekaligus.

*jangan lupa vote*

Untuk yang mau lebih kenal aku follow:

Twitter : @Lutfia_Umar
Instagram : lutfia_ihwani_umar

.
.
.
.
.
.
.
.

COMMENT yang banyak, aku suka dapat comment.

BIAR AKU TAHU KALIAN PERNAH KE SINI.

SO I COULD KNOW THAT YOU GUYS WERE HERE.

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE


SEBARKAN CERITA INI !!!

- Lutfia Ihwani Umar

Continue Reading

You'll Also Like

56.4K 6.7K 176
"Lin Shi adalah pendosa seluruh industri film!" "Lin Shi, aku ingin meminta maaf kepada seluruh penonton jaringan!" "Lin adalah pencuri tua, aku ti...
26.2K 2.3K 57
🍀(Seri pertama : kota zombie)✅ Bertahan hidup ditengah hancurnya kota, dengan dua anak balita bersamaku. Membuat perasaanku menjadi campur aduk, apa...
6.3M 484K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
9.7M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...