Devil's Fruit [Book 1]

By NathanHendrata

824K 9.7K 350

Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau apa kekuatanku yang s... More

PROLOG
FRUIT 1
FRUIT 2
FRUIT 3
FRUIT 4
FRUIT 5
FRUIT 6
Fruit 8
Fruit 9
Fruit 10
Buah Pertanyaan utk Kalian
Pemberitahuan (lagi)

FRUIT 7

19.6K 663 32
By NathanHendrata

Sori se-sori2nya yak guys kalo apdetan di fic ini rada slow motion.

Bbrp minggu lalu ane dpt kerjaan translate ing-ind sebuah buku mengenai film serial mandarin dari sodara, dan berakibat ane cedera punggung gegara mantengin leppi sambil duduk berjam2.
//anggep aja ini edisi curcol/

Dan mengakibatkan bbrp proyek ori fic dan FF yg sdh dijadwalkan terpaksa pending dan mundur.

Tp, berkat dukungan yg kalian beri lewat voment, ane niatin terus nulis walo sambil tiduran.

Hayuk kita kepoin chapter ini drpd kalian keburu mules dgr authnya curcol mulu~

========================================================

=[ Author POV ]=

Sudah beberapa hari ini ketegangan antara Kenzo dan Dante terus terjadi. Dari yang kasat mata hingga yang fatamorgana. Intinya, mereka mirip Tom and Jerry, Izaya dan Shizuo, Batman dan Joker, dan apapun yang kalian bisa pikirkan lainnya.

Terkadang mereka harus dilerai karena seringnya Dante yang kehabisan stok sabar di hatinya. Kadang pula anak-anak malah menyoraki dan saling pasang taruhan kalau keduanya berkelahi di taman belakang sekolah sebelum diseret ke ruang guru BP.

"Cih! Sebenernya apa sih yang diributkan dua orang gaje itu?" Andrea menimpali gosipan para cewek di dekat bangkunya. Tangan si tomboy sibuk memainkan bolpoin yang ia putar di sela-sela jari.

"Mereka bukan orang gaje, Ndre. Mereka duo ganteng dari habitat kita," sambar Puput yang seperti tak terima idolanya disebut gaje.

"Ya udah, kalo gitu-- dua orang sok ganteng yang gaje," timpal Andrea yang langsung mendapat sorakan protes dari para netizen--ralat-- para gosipers dan fans duo tersebut.

"Andrea pasti baper ama mereka nih."

"Hidihh~ ngapain gue baper ma tuh duo gaje?"

"Soalnya kamu kalah cakep, Ndre."

"Ishh, sori yak. Gue kagak butuh dikata cakep. Yang penting sehat, waras en naek kelas terus ntar."

"Andrea jangan-jangan naksir salah satu dari mereka."

"WHAT?!"

"Mungkin malah dua-duanya."

"Kalian otaknya dah sengklek semua." Dan Andrea memilih keluar kelas daripada dia ikut-ikutan jadi gila, demikian pikirnya. Seperti biasanya, Shelly membuntut di belakang, segera meraih tangan Andrea dan menggandeng lembut.

"Tak usah ditanggapi yah omongan temen-temen tadi," ucap Shelly halus.

Andrea tersenyum mendengar kalimat sahabatnya yang terasa lebih sejuk dari embun dari negara manapun. "Iya, aku woles aja kok Shel dari tadi. Don't worry." Ia mempererat genggaman tangan mereka dan mengayunkannya santai.

"Andrea. Hai." Tiba-tiba saja salah satu dari makhluk yang jadi sentra gosip sekolah ini telah muncul di depan si tomboy. Andrea sampai harus mengerem langkahnya.

"Ada apa?" jawab Andrea datar.

"Ngobrol, yuk."

"Ogah."

"Huwee~ aku ditolak Andrea." Kenzo pun bertingkah sok mewek ala-ala bocah unyu yang menggerak-gerakkan dua kepalan tangannya di depan mata.

"Isshh, Andrea. Jangan ketus gitu, dong." Shelly menyergahnya.

"Cih. Dia alay sih." Sikap Andrea masih tetap sama.

"Andrea, tuh dengarkan Shelly." Kenzo belum putus asa.

"Gue ngobrol ama elu, yang ada fans lu ngajak ribut gue ntar. Ngerti?" Andrea tampak mulai keki karena acara istirahatnya terganggu dengan hal-hal yang menurutnya tak penting.

Dari kejauhan, nampak Dante melihat ke arah mereka. Kebetulan ketiga orang tadi sedang berdiri di luar kelas. Dante pun menggerakkan sedikit jarinya ke arah atas dari tempat Andrea berdiri.

"AWAS!!" Kenzo menarik tubuh ramping Andrea, memeluknya serta merta usai sebuah pot tanaman yang diletakkan di balkon lantai atas jatuh tepat di titik tempat Andrea berdiri sebelumnya.

BRAKK!!

Semua murid di sekitar situ menoleh ke sumber suara, beberapa terpekik kaget.

"Hei, kalian tak apa-apa, kan?" Dari atas, ada anak yang melongok ke lantai dasar, memastikan apakah ada orang yang cidera atas insiden jatuhnya pot dari tempatnya.

Kenzo segera tau itu adalah ulah Dante. Ia menatap tajam sang rival, ingin memberikan 'serangan' namun teralihkan oleh pertanyaan dari kakak kelas yang melongok dari lantai atas ke arahnya.

"Ohh, kami baik-baik saja, kak. Ahahha, jangan kuatir, tuan putri aman dalam penjagaanku." seloroh Kenzo menanggapi sembari tetap memeluk Andrea yang gemetar.

Yang dipeluk memang tampak syok. Ia tak mengira nyaris saja kepalanya retak gegara kejatuhan pot yang bisa dibilang lumayan lah ukurannya untuk menghantar korbannya ke UGD.

Terdengar gumaman di sana-sini yang terheran-heran bagaimana bisa pot yang sudah terletak rapi di tempatnya dan aman takkan bisa mudah disenggol murid, bisa jatuh begitu saja.

Andrea masih merasakan debaran kencang jantungnya, berikut lutut juga tiba-tiba lemas. Nyawanya terselamatkan. Kepalanya masih bisa utuh. Otaknya tidak perlu terburai mengerikan. Dan butuh beberapa menit bagi Andrea untuk menyadari posisi dia saat ini. Dalam pelukan Kenzo.

"Ehm!" Andrea lekas melepaskan diri dari dekapan si idol sekolah dan ganti masuk ke pelukan Shelly yang membantunya kembali ke kelas untuk duduk sambil menenangkan Andrea. Se-tomboy-tomboynya Andrea, ia masih seorang perempuan yang berhati lembut dan bisa merasakan takut juga kaget.

"Nih." Kenzo datang ke bangku Andrea sambil menyodorkan air mineral dalam bentuk gelas, lengkap dengan sedotannya juga.

"Makasih yah, Ken," ucap Shelly tulus. "Kalo tak ada kamu, entah apa yang akan terjadi ama Andrea."

"Wassalam mungkin?" sahut Kenzo santai. Ia lekas duduk di depan Andrea. "Ndre, udah gak usah kuatir. Kamu bakal aman kok kalau deket-deket aku."

"Maksudmu?!" meski beraroma jutek, namun kalimat dari Andrea dikeluarkan dengan nada lemah, walau matanya memicing.

"Percayalah padaku, neng." Kenzo memeluk sandaran bangku di depannya sembari memberikan wajah ceria khasnya.

"Tak sudi," desis nona tomboy. "Gue tau elu udah nyelametin gue, ok gue berterimakasih banget. Tapi kalau harus berdekat-dekatan ama elu--nggak deh!"

Tak berapa lama, bangku itu sudah dikerumuni para fans Kenzo yang memuji-muji tindakan heroik sang idola, walau tak ada juga sih adegan gelut atau gelundungan dari Kenzo menyelamatkan Andrea. Tapi bagi mereka, Kenzo adalah hero. Dan itu dijadikan mereka untuk mengunggulkan idolanya sehingga membuat panas kubu fans Dante.

Zover--sebutan untuk fandom Kenzo bisa menepuk dada di depan para D'luv-- sebutan bagi fandom Dante. Ya ampun, sudah mirip dengan fans anime dan kpop saja mereka ini.

Sepulang sekolah, Kenzo berusaha menawarkan diri menjadi pengawal Andrea, namun ditolak tegas gadis tomboy itu.

"Bisa gak sih elu gak bertingkah gaje aneh gitu?" sembur Andrea di depan pintu kelas ketika ia akan keluar bersama Shelly."

"Andrea." Sahabatnya menggoyang-goyangkan tangan Andrea, berusaha meredakan emosi gadis yang tadi hampir celaka.

"Kau masih belum percaya juga rupanya." Kenzo mendesah. "Baiklah kalau begitu. Semoga setelah ini kau baik-baik saja." Ia mengedipkan satu matanya ke Andrea yang melotot keki. Kemudian berjalan gontai keluar kelas.

"Hghh, dasar cowo gaje," rutuk Andrea. "Yuk Shel, kita cabut." Digandengnya tangan si sahabat.

Shelly mengangguk dan tersenyum ke arah Andrea. Keduanya pun bersama-sama jalan ke mobil Shelly yang sudah menunggu di depan sekolah.


=[ Kenzo POV ]=

Malam ini aku sudah menuju ke tempat monster sombong itu. Ya, Dante. Batin ini sangat amat tidak terima Andrea dicelakai dengan cara murahan begitu. Aku tau persis itu ulahnya. Brengsek dia mencoba cari gara-gara pada Princess-ku.

Dan di sinilah diriku, melayang di depan balkon apartemen mewahnya. Dasar monster tak tau diri, hidup bermewah-mewah di dunia manusia, padahal dia makluk rendahan, makluk buangan yang tak diterima surga maupun neraka. Cuih!

PYARR!!

Dengan gerakan tangan yang sederhana, aku sudah membuat kaca balkon tersebut pecah berkeping-keping.

Dante segera memburu ke TKP bersama asistennya, Erefim.

"Iblis laknat!!" Dante memberikan sumpah serapah awal begitu ia mengetahui apa yang sudah kulakukan.

"Ya, aku memang laknat, dan kau-- makhluk terkutuk. Hah!" Seringaian jelas terpatri di wajah tampan khas lelaki asia timur milikku.

Dante sudah akan menggerakkan tangannya penuh amarah, namun Erefim memegang tangan tuannya segera dan menggelengkan kepala seolah mencegah tindakan sang majikan.

"HARGH!!" Dante gusar sembari menurunkan tangannya. Lebih tepatnya--menyentakkan.

"Hahah, kenapa tuan Dante yang terhormat? Apakah kau takut kekuatanmu bisa terendus oleh kaum Penjaga?" Kekehan nyinyir dariku menghasilkan tatapan membunuh darinya.

"Akan kuingat selamanya bahwa makhluk laknat sepertimu tak perlu ada di dunia manapun!" seru Dante meluapkan frustasi karena tak bisa membalas perbuatan rivalnya. Ya, anggap saja aku ini rival dari Dante. Hahah!

"Akan kuperjelas sesuatu di sini, tuan Nephylim yang hebat..." Aku melayang berputar di depan balkon. "...Kau--dan kroni terkutukmu--tak kuijinkan dekat-dekat Putri Andrea. Bahkan kalian tak diperbolehkan menyentuh atau pun mencelakai tuan Putri. Bisa dimengerti?"

"Kau pikir kau siapa, heh?! Derajatmu jauh di bawahku! Bahkan jauh di bawah manusia yang level mereka masih di bawahku!" Teriakan Dante yang tentu saja mendapat respon bahak tawa dariku. Rupanya si anak manja--monster manja-- itu masih suka mengkhayal.

"Waahahaha! Kalian makhluk sombong, masih saja merasa tinggi, padahal kalian ini kaum terbuang. Bisakah kalian pulang ke tempat asal kalian? Berbeda denganku yang bisa seenakku pulkam ke asalku kapan saja, heh~" Kuberikan tatapan ejekan yang kutau persis ia bernafsu sekali ingin mencabik-cabikku.

Namun, karena aku yakin dengan pasti bahwa ia harus menahan kekuatannya itulah makanya aku berani meledek dan bermain-main dengannya. Hohoo~ dia memang teman bermain yang menyenangkan.

Apa kau penasaran mengenai sebutan yang kuberikan pada si Dante nan hebat itu?

Nephylim.

Pernahkah kalian mendengarnya? Itu adalah sebutan untuk anak malaikat. Yah, kau tak salah baca. Anak dari malaikat yang berkahwin dengan manusia bumi. Anak-anak mereka disebut Nephylim.

Namun jangan secuilpun mempunyai bayangan bahwa anak hasil kawin silang itu mempunyai sifat sikap terpuji laiknya salah satu orang tuanya--para malaikat. Justru kebalikannya. Nephylim bagaikan hasil dari kegagalan sistem yang musti dimusnahkan.

Nephylim diburu oleh kaum Penjaga untuk dimusnahkan karena membahayakan manusia. Benar. Mereka membahayakan manusia. Karena-- biasanya mereka memenuhi kebutuhan makan mereka dari daging manusia. Kalian tak salah baca. Dari daging manusia.

Itulah mengapa keberadaan kaum Nephylim bagai sebuah rahasia, aib surga. Maka dari itu-- Dante takkan berani mengeluarkan tenaganya secara berlebihan yang itu akan mengakibatkan sensor kaum Penjaga bisa berkedip-kedip nantinya.

Aku sendiri belum tau apa tujuan Dante mengganggu Andrea. Kami beda kaum, bahkan beda habitat, tapi Dante memperlakukan Andrea seolah musuh bebuyutannya. Ada apa ini?

"Nah... nah... tuan Dante Nephylim yang hebat, kupikir sudah cukup kau mengetahui apa saja isi hatiku yang paling dalam. Maka sekarang aku akan pamit dulu. Selamat malam, selamat tidur, putera malaikat, ahahahha!" Dan sebelum pergi, kuberikan sedikit kebaikan dengan memecahkan kaca di dekatnya dan menerbangkan serpihannya ke paras Dante.

Sebelum ia membalas, aku sudah melesat menghilang dari hadapannya. Puas. Aku sangat puas. Kaum buangan seperti itu harus diberitahu posisi mereka yang sebenarnya agar tidak lupa diri.

Humm, semoga esok aku bisa lebih mengakrabkan diri pada Putri Andrea.

======bersambung======

Kelaaarr!! kelar juga apdet chapter ini. Fiufhh~

Naahh~ sdh mulai terungkap kan jati diri Dante. Gmn menurut kalian?

Apa? kepo tentang yang lainnya?

Sabar lah~ nanti juga bakalan diungkap jati diri satu persatu char fic ini kok.

Sekali lagi, makasih bnyk untuk yg udh voment.

Dan tetap setia di fic ini yak.

Semoga bs cpt apdet lagi. Amin!

See ya next chapter!

=[ RYUU ]=

Continue Reading

You'll Also Like

14.3M 1.6M 67
Ini kisah Clarissa si Queen Racing yang memasuki Novel My Ice Boy, dia bukan memasuki tokoh Antagonis maupun Protagonis tapi dia memasuki tokoh Figur...
657K 45.1K 28
"kenapa foto kelulusanku menjadi foto terakhirku.."
644K 39.8K 67
Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghancurkan rumah tangga orang lain adalah sua...
2M 132K 70
Seorang dokter yang mencintai tenang dan senyap, juga tidak banyak bersuara, berbanding terbalik dengan apa yang harus dihadapinya. Flora Ivyolin yan...