Mencoba mengingat apa yang telah membawaku sekarang, masa lalu nan kelam untuk dikenang.
Ketika aku membutuhkanmu untuk ada di sisiku, kau menghilang di balik asa yang tengah pupus dibalik kegelisahan.
Kadang aku merasa layaknya sebuah kesucian yang tengah berkobar diatas api keimanan, namun aku merasa terkutuk untuk mengikuti langkah-Nya.
Tatkala, aku juga merasa bahwa akan abadi tanpa-Nya, tapi aku terlalu takut untuk mengakuinya.
Pikiranku kusam bagaikan raut sebuah wajah, kehampaan adalah satu-satunya harapan bagi sebuah kepercayaan.
Setiap malam ku bisikan sebuah doa untuk-Nya, "Oh Tuhan, mengapa engkau tidak ada di sini bersamaku? Aku hanya ingin sebuah alasan."
Namun, aku hanyalah seorang egois yang kehilangan arah untuk pulang dan aku merindukan kasih sayang yang telah lama hilang dari sebuah benak.
Seketika aku lupa akan sebuah perasaan hangat yang telah menyelimutiku selama ini, kebahagiaan!
Apakah sebuah dosa jika aku melangkah maju? Hanya untuk mencari kebahagiaan yang telah lama hilang dari kehendak.
Aku hanyalah sebuah hasil dari pertengkaran rumah tangga.
Aku terjebak dalam hari-hari gelapku, tapi aku akan bangkit untuk membuktikannya.
Aku lebih kuat dari sekedar yang semua orang kira.
Cukup ingatlah ketika aku sedang membutuhkanmu, ketika aku menangis hanya untuk merindukan pelukan darimu, karena kau akan menjadi orang yang selalu kurindukan setiap waktu.
arsyr04~