Devil's Fruit [Book 1]

By NathanHendrata

824K 9.7K 350

Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau apa kekuatanku yang s... More

PROLOG
FRUIT 1
FRUIT 2
FRUIT 3
FRUIT 4
FRUIT 5
FRUIT 7
Fruit 8
Fruit 9
Fruit 10
Buah Pertanyaan utk Kalian
Pemberitahuan (lagi)

FRUIT 6

21.2K 694 30
By NathanHendrata

Nahh~ mulmed kali ini nongolin sosok bernama Kenzo.

Gimana, gais? Keren gak sih? Udah gw ubek-ubekin kolor si embah untuk dapetin ntuh loh.

//slap myself/

Ya udh~ happy reading yak en sori lama apdetannya /ngesot/

===========================================

==[Author POV]==

"Ndre, kamu liat bolpen DR ku?"

Andrea menoleh ke Shelly yang sedang heboh mengacak-acak tasnya. "Nggak, Shel. Kamu sih gak nyiapin itu semalem. Malahan nonton Barb**"

"Isshh~ aku kan sibuk ngurus luka kamu juga, beb."

"Oh iya yah, hehe." Si tomboi nyengir, mengernyit takkala hidungnya dicubit sohib kentalnya.

Semalam mereka memang cukup heboh karena luka itu bagai tak berhenti melelehkan darah. Shelly sudah memaksa untuk membawanya ke rumah sakit untuk minta dijahit, tapi Andrea bersikeras menolak.

"Pokoknya aku bakal lari minggat dari sini dan gak mau lagi kenal kamu kalo kamu maksa, Shel!" pekik Andrea semalam.

Ternyata itu didasari atas ketakutan si tomboi pada jarum. Wohohoo~ begitu rupanya.

"Ahh! Ketemu!" seru Shelly penuh wajah sumringah menemukan bolpen yang dia cari. "Hahaha, ternyata nyelip di buku sejarah."

"Tuh kan, dasar nenek-nenek." Andrea ganti mencubit hidung Shelly, gemas.

"Awwhh, Ndre sakiitt~ ntar tambah mancung gimana?" Shelly memegangi hidung korban bully ringan dari Andrea yang sedang terkekeh.

SRIINNGG~

"Urrfsshh!" Andrea seketika mengaduh membuat Shelly lekas menoleh ke lengan si tomboi.

FWOOSSHH~

Dante lewat di dekat bangku kedua gadis yang sedang fokus pada luka di lengan Andrea. Netranya melirik sekilas ke Andrea diiringi segaris senyum seringai yang tertangkap mata Andrea.

BRAK!

Andrea sudah bangkit berdiri namun Shelly menahannya dan memaksa tubuh Andrea kembali duduk.

"Ndre, jangan. Lebih baik tidak perlu berurusan dengannya, Ndre. Aku.. aku punya firasat buruk tentang dia." Shelly memelas menatap Andrea yang tengah berkobar dalam emosi.

"Tapi, Shel, dia---" dan Andrea pun surut, memaksakan dirinya diam meski hatinya berkobar ingin memaki Dante.

Tetapi, bila memaki Dante, apa tujuannya? Toh Dante cuma lewat di samping bangku mereka. Soal luka yang selalu kambuh tiap ada Dante? Memangnya apa hubungan luka itu dengan si bule?

"Hurrmmhh~" si tomboi menderam menahan diri. Ujung matanya melirik ke Dante yang duduk di belakangnya.

Yang dilirik malahan senyum mengejek, alias menyeringai. Kebayang dong gimana panasnya Andrea. Namun lagi-lagi Shelly tampil sebagai penyejuk di tengah menggelegaknya kobaran bara dari sukma sang sahabat.

RIIIIINGGG~

Saved by the bell --- kata orang amrik sono dah.

Waktu bergulir cepat hingga tanpa terasa sudah memasuki jam ketiga. Para siswa sudah mulai terlihat gelisah di berbagai sudut karena sebentar lagi jam rehat pertama datang.

Belum juga jam ketiga usai, tetiba kelas dimasuki oleh Wakil Kepsek.

"Anak-anak. Karena kelas kalian yang paling sedikit jumlah siswanya di antara kelas 2 Fis lainnya, maka setiap ada siswa baru, kelas kalian lah yang akan menampungnya." Haduh Bu, menampung? Seperti bocoran hujan aja kudu ditampung.

Dan setelah prolog dari Bu Wakepsek, semua siswa langsung kasak-kusuk sibuk menerka soal siswa baru yang akan datang ke kelas itu.

Tapi tidak demikian dengan Dante. Mukanya mendadak menegang. Gerahamnya saling beradu menyebabkan rahangnya mengeras tegas. Matanya berubah warna, dari coklat ke merah magenta.

Kenapa? Apa kalian mengharap muncul sepasang taring nan seksi di deretan giginya? Hohoo~ tidak kok. Kebetulan tidak, karena Dante memang bukan makhluk penghisap darah yang terkenal itu.

"Halo, kenalkan, nama saya Kenzo." Cowok jangkung dan berambut merah tua tersenyum ramah di depan kelas setelah pak Wakepsek memanggilnya masuk.

Seperti biasa, para makhluk cewek sibuk menjerit tertahan walau suara mereka tetap terdengar meskipun mirip orang ngejan kalo lagi bok*r. Pfftt!

"Kenapa akhir-akhir ini kelas kita jadi banyak kedatangan murid baru, yak?" Andrea yang tidak ikut mengejan menggumam lirih.

"Humm?" Shelly menoleh ke sohibnya. "Mungkin kelas kita ada daya tariknya bagi orang-orang tampan untuk mendaftar menjadi murid di sini?" Shelly mengetuk-ketukkan bolpennya DR-nya ke dagu.

"Cih!"

Andrea menengok ke belakang karena mendengar jelas decis yang sarat akan muatan ketidaksukaan itu datang dari mulut Dante.

"Hahah!" Andrea kini ganti yang tersenyum meledek ke Dante. "Kenapa? Kau bertemu rivalmu, heh? Pfftt! Kau pikir kau yang paling ganteng di jagat raya ini?"

"Diam kau, makhluk rendah." Dante memberikan jawaban dengan nada rendah dan berat disertai tatapan mata tajam seolah ingin merobek mata Andre.

"Lu emang brengsek lu yak, bule kacangan."

Ziinggg!!!

"Awwhh!!" Andrea spontan memegangi lengannya karena luka itu kembali kumat sakitnya.

CRASSHH!

"Errghkh!" Dante mengerang sambil memegang pipinya. Darah. "Fuck you, filthy bastard." Ia memberikan tatapan tajam ke Kenzo yang masih di depan kelas sedang tersenyum penuh arti pada Dante.

GROAKK!!

Tetiba saja papan tulis whiteboard di belakang kepala Kenzo bagai tercabik usai Kenzo memiringkan kepalanya bagai sedang menghindar dari sesuatu.

Semua kaget karena heran melihat papan tulis itu secara ajaib bisa berkondisi bagai dihantam clurit. Bahkan guru dan Wakepsek pun ikut menjerit kaget.

Anehnya, Kenzo malah makin melebarkan senyumnya hingga manik ungu tersebut tersembunyi pada kelopak netranya. Bisa dibayangkan seperti apa senyum palsu dia kan?

Andrea bergantian melihat ke Dante dan Kenzo. Walau ia bagai melihat kedua pria itu saling melempar tatapan membunuh, namun rasanya pipi berdarah Dante yang tampak seperti disayat itu tak mungin berhubungan dengan pecahnya papan tulis di depan sana. Ya kan?

Kenzo mendengus sembari menyeringai , kemudian kakinya melangkah ke arah bangku kosong di deretan belakang yang ditunjuk oleh Guru. Dan semua mata memandang si anak baru yang berjalan mantap ke bangkunya.

KRIIINNGGG!!

Saved by the bell----again.

Tanpa menunggu pak Wakepsek pamit, murid-murid langsung tumplek blek di meja tempat Kenzo berada. Semua bagai ingin menjamah lelaki tampan yang terkekeh menanggapi kanan kiri depan belakang atas ba--- ahh sepertinya tak ada yang segila itu ada di bawah kolong meja Kenzo kok. Hahah.

"Kenzo--- orang mana?"

"Orang bumi, manis."

"Ihh, nakal jawabannya."

"Nakal gimana, sih?"

"Kenzo-- boleh main ke rumahmu?"

"Rumahku dekat kok, sweetie."

"Di daerah mana?" Dengan pandangan berharap.

"Di hatimu, hehe."

"Aww Kenzo gitu~" Sambil geal-geolin pantat.

"Hahah, aduh kok pipiku dicubit?"

"Abisnya Kenzo nyebelin jawabannya."

"Tapi kamu syukak kan, sayang?"

"KYAAAAA~ Kenzo pleiboi!!"

"Oya? Hahah, kalau aku pleiboi, kalian semua pasti sudah jadi pacarku. Mau?"

"MAUUUU!" jawab semua yang ada di situ, termasuk 4 cowo yang diam-diam nyempil. Nah.

Dan Kenzo makin terkekeh.

"Cih! Lagi-lagi ada kadal sok kecakepan di kelas kita. Kemaren bule, ini bau jepang. Bah!" Andrea cuek saja mengungkap isi hatinya meski ia tau ucapannya pasti didengar makluk di bangku belakangnya, Dante.

Dante tak membalas kalimat nyinyir Andrea dan malah memilih beranjak pergi dari kelas. Mungkin ke UKS untuk mengobati luka di pipinya. Kenzo hanya memberikan lirikan samar saja sewaktu Dante pergi.

"Huh? Tumben tuh bule kampret kagak nyolot." Si tomboi menanggapi diamnya Dante yang sudah keluar kelas.

"Ndre, udah lah. Jangan mancing emosi orang melulu, ahh. Ke kantin aja, yuk. Kita nyoto?"

"Ahaha! Hayuk kita kemon!"

Kedua gadis itu berdiri diiringi tatapan diam-diam dari arah Kenzo. Well.. well.. siapa sih sebenarnya si Kenzo ini? Apa dia saingan Dante? Apakah dia berbahaya pula bagi Andrea? Atau justru menjadi penolong Andrea? Yang mana?

=====bersambung=====

Njiirrr!! Gw bingung mo nulis apa //jedukin jidat ayam ke tembok/

Ini aja gw buat sambil ke sana ke sini, juga sambil buka fb en maen roleplay //curcol mz?/

Gegara gak pengin kecewain kalian semua yg pastinya udah nunggu apdetan fic ini ampe belain nulis.

Duuuuhh~ moga aja nih chapter kagak keliatan ancur ..

Maafkeun yak~ /ngesot/

Diusahain deh next chapter bakal ngetik fokus ke fic doank!

Tapi~ minta voment di sini boleh donk~ jyehehee~

Yoosshh~ CEMUNGUDH !! //elah bhs gw/

||

==[ RYUU ]==

Continue Reading

You'll Also Like

564K 46.5K 29
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
10M 1.2M 61
"Sumpah?! Demi apa?! Gue transmigrasi cuma gara-gara jatuh dari pohon mangga?!" Araya Chalista harus mengalami kejadian yang menurutnya tidak masuk a...
14.4M 1.6M 67
Ini kisah Clarissa si Queen Racing yang memasuki Novel My Ice Boy, dia bukan memasuki tokoh Antagonis maupun Protagonis tapi dia memasuki tokoh Figur...
2M 84.2K 49
kecelakaan saat balapan yang ternyata sudah di rencana kan sejak awal oleh seseorang, membuat jiwa Elnara terlempar ke dalam tubuh Kinara yang ternya...