The Author #Wattys2016

By LutfiaIhwaniUmar

36K 7.7K 1.7K

(Horror-Romance) Pernahkan kau terbangun disuatu pagi dan merasa bukan dirimu yang sebenarnya ? - Lutfia Ihwa... More

Prolog
What Did I Get Myself Into?
Can I?
Sorry
It Comes To Me
Take Me Home !
Help !!!
Am I Safe Now?
Home
It Follow
The Dream
When It Will Happen?
Silent Readers
Forbidden For Silent Readers !!!
Don't Come In !
When?
The Bathroom
He Can't Figure It Out
On The Way
The Parking Lot
The Class
The Attack
It Wants Me?
Hell No !!
What Is It ?
It Comes to me ?
How Can I Awake ?
Safe? I Hope
The Gothic Girl
She Think So
The Construction Area
The Jerks
The Stranger
This Is My Ending
Safe Love
Q & A The Author
The Death
Chasing Us
Four Months Pregnant
Runaway
Peter Wylan
Ride Home
Home Sweet Home
The Dinner
Nooo !!!
After Dinner
Outside
The Driveway
Why?
Bedroom
FYI
You Tell Me
Getting Worse
Unbelieveable
Nothing Normal
Tells You
My Fault
Sick
Shower
Somebody Help Me!
Need Help
I'm (Not) Okay
My Body
Gross
Flashback
Nobody
Just A Nobody
Don't you remember?
Fell Asleep
Not Him
Next Book
Something New

The Rumor

496 126 25
By LutfiaIhwaniUmar

Kuharap dengan memberitahumu 'aku akan baik - baik saja tanpamu' akan membuatmu menjauhiku.

Ini yang terbaik.

- Lutfia Ihwani Umar


















" Hey Lola, musim panasnya terlalu dingin? "

Aku menatap outfits-ku.

" Masalah, Shawn? Ini tubuhku jadi terserah mau ku apakan. "

" Termasuk making out dengan Greyson? "

Saat emosiku sudah mencapai puncak dan siap menendang dan mematahkan tulang Shawn Mendes, Greyson berbisik di telingaku. " Jangan dengarkan, "

Aku teringat peristiwa musim semi lalu. Saat itu sedang ada acara homecoming untuk para senior. Greyson, Greyson Chance di undang untuk meramaikan dan Greyson mengajakku. Dia tidak mau pergi kalau aku tidak pergi hingga akhirnya aku mengiyakan dan Greyson membantuku sneak out malam - malam tanpa siapapun tahu. Greyson tahu betul aku dilarang keluar malam.

Saat homecoming berlangsung, aku menarik Greyson ke lab. Komputer.

" Kau mau mengajakku making out di lab komputer? " tanya Greyson saat kami berada di depan pintu lab.

Aku memukul bahunya. " Berhenti berpikiran kotor, Greyson! "

Greyson memegang bahunya yang kupukul dan terkekeh. " Kau mau aku berpikiran apa kalau begitu? "

Aku tidak menjawab dan menarik tangannya masuk ke ruang lab.

Gelap. Greyson merogoh saku jasnya dan mengeluarkan ponsel, kemudian menyalakan kamera blits. Greyson mendekat ke telingaku dan berbisik. " Whoa, aku benar - benar punya perasaan kita akan making out disini. "

Aku memutar bola mata meski aku tahu Greyson tidak lihat. Aku melangkah ke salah satu komputer, dan Greyson buka mulut lagi.

" Kau mau merekam saat kita melakukannya? "

" Greyson! " tegurku.

Greyson mengangkat tangan ke udara seolah aku menodongkan pistol dan siap menembaknya. " Oke, aku diam. "

Aku berbalik lagi ke komputer.

" Aku hanya ingin kau tahu kalau kau mau merekamnya, aku tidak akan keberatan. "

Aku berbalik dan memberinya tatapan Ice Princess-ku.

Mulut Greyson tertutup rapat.

" Kemari, " panggilku.

" Janji tidak akan menendangku? "

" Aku tidak janji karena kau mulai brengsek. "

" Kalau aku kesitu, mau memberiku ciuman? "

" Akan kuberi kau lebih dari sekadar ciuman. "

Greyson berjalan cepat mendekatiku. Beberapa langkah dariku, " Akan kubuang kau dari atas gedung sekolah. "

Dan Greyson yang tadinya hampir menciumku, mundur beberapa langkah lagi ke belakang. " Whoa, kau bilang kau akan memberiku lebih dari sekadar ciuman? "

" Yeah, benar. " aku mengiyakan. " Lebih dari sekadar ciuman. Akan kubuang kau dari atas gedung sekolah. "

Greyson cemberut.

" Kemari, " panggilku lagi.

" Kau akan menendangku. " tebak Greyson.

" Aku janji tidak. "

" Tidak akan melemparku dari atas gedung sekolah? "

" Tidak. "

" Janji tidak akan menolak jika aku menciummu? "

" Tidak- tunggu, apa? "

" Kau sudah janji! "

" Hey! Yang itu tidak dihitung! "

" Tapi kau sudah janji, " Greyson menjulurkan lidah dan tanpa kusuruh dia sudah berdiri di sampingku.

Aku memutar bola mata dan memperlihatakan mash up lagu yang kubuat diam - diam saat Prof. Wyatt sibuk menjelaskan. " Tunggu kucarikan earphone- "

Shreeeek !!!

" Shit! " aku mengumpat dan memegang kain gaunku yang terobek agar sobekannya tidak bertambah parah.

Gaun panjang homecoming-ku terkait besi meja komputer yang mencuat hingga merobek gaunku jauh ke atas. Terobek hingga begitu pendek.

Greyson tertawa.

Aku memukulnya, namun dia membaca gerakanku hingga yang kupukul hanyalah kekosongan. Greyson menunduk melihat robekan gaun yang memperlihatkan kaki jenjangku. " Kau begitu ceroboh, Love. "

" Disini gelap, " aku membela diri dan memegang kain gaunku agar sobekannya tidak menjalar lebih jauh lagi ke atas.

Wajahku panas. Aku tahu wajahku memerah. Aku bisa menarik napas lega karena disekitar gelap, dan satu - satunya cahaya hanya dari komputer yang menyala, dan kamera blits di ponsel Greyson.

" Kau punya peniti? "

" Sialnya tidak. "

Greyson mencari di laci - laci dan menemukan sebuah peniti berkarat. Greyson duduk di meja guru dan memanggilku. " Angkat kakimu, "

" Apa? "

" Hey, aku capek tunduk. "

Aku menurut dan mengangkat kakiku hingga setinggi pahanya dan menjaga keseimbangan dengan memegang kedua bahu Greyson.

Belum satu tusukan saat peniti menyentuh kain gaunku, pintu lab mendadak terbuka. Shawn Mendes dan seorang gadis blonde dibelakangnya manatap kami.

Shawn mengira kami sedang making out di lab komputer karena posisi kami yang menurutnya begitu memungkinkan.

Aku bahkan baru mengingat posisi kami. Greyson duduk di meja dengan aku berdiri di hadapannya dan mengangkat kaki setinggi paha Greyson (tapi ini sebenarnya untuk mempermudah Greyson memasang penitinya. Pikiran Shawn saja yang begitu kotor) dan aku meremas bahu Greyson untuk menjaga keseimbangan.

Memang benar posisi kami meyakinkan sekali. Tapi kami benar - benar tidak melakukan apa - apa. Dan Shawn Mendes menyebar rumor itu. Dan rumornya masih menyebar hingga sekarang.


" Menurutmu cafetaria sudah buka pagi ini? "

" Kau lapar? " tanya Greyson ke Austin. Austin mengangguk dan membuka malas lokernya.

Aku gelisah.
Bukan karena entitas. Tapi ini karena murid - murid lain yang memperhatikanku dan berbisik. Seperti, Kudengar dia pacaran dengan Greyson Chance.
Tapi kudengar dia berpacaran dengan Austin Mahone.
Mereka pacaran dibelakang Greyson?
Son of bitch!
Greyson tidak tahu Austin dan dia pacaran dibelakangnya?

Aku menatap mereka dingin dan mulut mereka tertutup. Tapi terbuka lagi saat aku tidak melihat mereka.

Aku menatap Greyson dan Austin yang mengobrol di loker dan menarik semua perhatian murid yang lewat dengan gelisah. Dibicarakan di belakang itu tidak enak.

" Hey. " tegurku.

Greyson dan Austin menatapku.

" Aku duluan ke kelas, "

" Biar kuantar. "

" Greyson, dont. "

Greyson menatapku dengan tatapan Kenapa?

" Kelasku hanya berjarak beberapa kaki dari loker ini. Aku bisa sendiri, "

Greyson memberiku tatapan, Kau yakin?

Kubalas dengan anggukan.

Aku berbalik dan berjalan menuju kelas. Namun aku berbalik lagi. " Kau tidak mengumumkan pada siapapun atau di sosial media manapun kalau kita pacaran, kan? " bisikku di telinga Greyson yang membuat semua gadis yang melihatnya kepanasan seperti di neraka.

Austin sibuk dengan ponselnya dan Greyson menatapku. " Fans akan membuli-mu. Aku tidak mau itu. " Greyson meraih tanganku namun aku berpura - pura memperbaiki posisi ransel.

Berniat untuk terlihat oleh mereka bahwa aku dan Greyson tidak dekat, malah terlihat sekali kalau aku adalah seorang bitch yang menolak ketika Greyson mencoba menggenggam tanganku. Dan itu berhasil membuat semua gadis yang ada disekitar lorong sekolah semakin memanas.

Aku semakin gelisah dan Greyson melihatnya.

Kemudian entah darimana, " Dia tidak memberitahu siapapun kalau kalian berpacaran kecuali keluarga dan sahabatnya. Iyakan, sobat? " seru Austin bangga merangkul Greyson.

Greyson menatap Austin serius. " Kau akan kupecat sebagai sahabat jika kau membeberkan kami berpacaran. "

>>>>><<<<<

" Kau bilang kalian sudah putus? " Austin memalangku sebelum masuk kelas.

" Aku tidak tahu. Aku sudah memutuskannya semalam. "

" Lalu? "

Aku mengangkat bahu.

" L, kau sungguh memutuskannya? " tanya Austin stres masih tidak percaya.

" Bukannya sudah kubilang? "

" Ugh, L ! Hampir. Sedikit lagi. Kenapa kau memutuskannya? "

Aku menatapnya bingung.

" Greyson sudah merencanakan- " kata - katanya menggantung.

" Please don't hang your words like that, "

Austin masih menggantungkan kata - katanya. " Apa? " desakku.

" Nothing. " Austin menggeleng.

" Katakan, apa. "

" Apa. "

" Kubilang katakan apa, Austin. "

" APA ! " Austin sedikit berteriak. " Kau memintaku mengatakan 'apa'. Sudah kubilang 'apa'. "

-_-

" ........ " aku memutar bola mata, berpikir apa aku harus menendang tulang keringnya dan membiarkannya menjerit keras.

" Okay, aku bercanda. " katanya. " Aku hanya tidak bisa mengatakannya, "

" Why not? "

" Tidak bisa saja. "

" Kenapa? " kulemparkan lagi pertanyaan mendesaknya.

Austin merogoh saku dan mendengarkan ponselnya di telinga. Dia mulai berbicara tentang makanan di cafetaria dan mengacuhkanku.

" Dasar pembohong. Ponselmu tidak bunyi bahkan tidak bergetar sedikitpun, idiot. "

Austin sadar dan berusaha pergi namun ku palang dengan tubuhku. " Katakan. " kataku.

" Lola! Prof. Wade datang, " bisik salah satu teman sekelasku dan tanpa kusadari, Austin sudah menghilang di hadapanku dan Prof. Wade si guru killer sedang berjalan menuju kelas.

Puncak, Austin dan kamera video, sesuatu disaku Greyson...
Apa yang akan dilakukan Greyson? Dan kenapa Austin begitu overwhelmed ketika kubilang aku dan Greyson sudah putus? Apa yang 'hampir'? Apa yang 'sedikit lagi'? Apa yang direncanakan Greyson?

Greyson, apa yang akan kau lakukan? Ada hubungannya denganku? Apa yang kau rencanakan?

Ada satu hal yang terpintas dipikiranku.
Jangan katakan...






.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

VOTE & COMMENT

BIAR AKU TAHU KALIAN PERNAH KE SINI.

SO I COULD KNOW THAT YOU GUYS WERE HERE.


VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE



SEBARKAN CERITA INI !!!

- Lutfia Ihwani Umar












Follow »»»

Twitter : @Lutfia_Umar

Instagram : lutfia_ihwani_umar

Continue Reading

You'll Also Like

6.6M 496K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
4.2M 516K 80
Pembelian Novel Version bisa di shopee momentous.publisher❤ Elbiana Angelista Dewaga, siswi cantik SMA Cendrawasih yang terkenal bersikap dingin dan...
752K 69.1K 50
{Rilis in :1 February 2021} [Fantasy Vampire series] Ivylina terjebak di sebuah Museum kuno di negara Rumania dan terkunci di kamar yang penuh dengan...