Harris : Chris, gue mau ngomong.
Merasa kepo. Akhirnya, dia pun membalas chat cowok itu dengan cepat tanpa ba-bi-bu.
Christal : Ngomong aja.
Setelah mengetik huruf dengan cepat yang membentuk sebuah kata, lalu membentuk sebuah kalimat. Ia langsung menekan tanda send di icon yang terletak di pojok samping kanan kotak chat itu. Jantungnya mulai berdebar, berdetak dengan sangat cepat. Dan tangannya sekarang dingin. Ia tahu cowok itu akan bilang sesuatu padanya.
Ia sudah mulai menabahkan hatinya. Ia harus fokus ke tugasnya sekarang sambil menunggu balasan cowok itu.
Setengah jam ia menunggu balasan, tapi notification Line tidak berbunyi. Ia mulai kesal, sepertinya cowok itu ingin menggantungi chatting-nya. Lalu, ia pun membuka kunci layar ponselnya itu.
Pantas saja tidak berbunyi notification dari dia, ternyata chat-nya bersama cowok itu aktif. Ia pun memulai membaca dari atas.
Harris : Chris, gue mau ngomong.
Christal : Ngomong aja.
Harris : Gak jadi, deh.
Tiga menit kemudian.
Harris : Lo marah ya, sama gue?
Lima menit kemudian.
Harris : Lo gak mau balas chat gue?
Tujuh menit kemudian.
Harris : Kayaknya lo udah tau, deh. Maka dari itu lo cuma read chat gue.
Sepuluh menit kemudian.
Harris : Gue cuma mau bilang, gue mau putus sama lo.
Krek!
Ternyata isi chat itu adalah permintaan putus dari si cowok yang bernama Harris. Karena masih ada chat darinya, ia pun meng-scrool down.
Harris : Alasan gue mutusin lo, karena gue gak sanggup buat LDR-an. So, I am sorry.
Tik!
Air matanya jatuh. Sekarang ia tidak tahu harus berbuat apa. Tugasnya terbengkalai, ia tidak melanjuti pekerjaannya. Bahkan sekarang, ia ingin melempar laptopnya keluar jendela.
Ia menangis dalam diam. Tak dihiraukannya chat dari cowok itu yang terus-menerus masuk. Saat ia keluarkan chat room cowok itu, ia melihat cowok itu mengatakan kata terakhirnya.
Harris : Bye.
____________________________________
*To Be Continued*
A/n : Welcome to my first story! Don't forget to gave me vote and comment(s). Thanks.
Ukyoukanade (15.02.16)