Mystical Savior

By Arisk_

43.5K 3.1K 269

Ren Katsuo telah ditakdirkan menjadi Pemimpin Pasukan Mistis «Savior» untuk mengalahkan monster yang pernah m... More

Prologue
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 17.2
Chapter 17.3
Chapter 17.4
Chapter 17.5
Chapter 18
Chapter 18.2
Chapter 18.3
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 20.2
Chapter 20.3
Chapter 20.4

Chapter 10

1.2K 108 12
By Arisk_

Mereka sudah di duduk di ruang tamu seperti biasa. Hana akan menceritakan semuanya, tentang kekuatan legenda Pasukan Mistis. Ren, Hasekura dan Akari menyimak penjelasan dari Hana.

Setiap Pasukan Mistis akan mempunyai kemampuan satu elemen khusus yang ada di dalam dirinya. Seperti yang sudah diramalkan sebelumnya, Ren akan menjadi Pemimpin dari Pasukan Mistis. Elemen api adalah elemen utama yang dimiliki oleh Pemimpin Pasukan Mistis. Secara otomatis, Ren menguasai elemen api yang ada di dalam dirinya.

Sedangkan Hasekura, pria selembut air. Hana sudah sempat mengetahui kemampuan Hasekura dari awal karena sifatnya yang begitu lembut dan ramah kepada setiap orang.

Akari sudah bisa ditebak, dia mempunyai elemen petir. Karena pergerakan saat melawan monster waktu itu [Great Shamian Wolf] dia sempat menggunakan elemen petir dari pedangnya [Kirahebi] tanpa sepengetahuan Hana.

Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, alis kanan Akari terangkat sedikit--dia benar-benar yakin jika dia mampu menguasai kekuatan petirnya tersebut. Namun, menurut Hana--itu adalah langkah awal saja, karena pertarungan yang sebenarnya akan dimulai dari sekarang.

Berlatih dan berlatih--itulah hal yang harus dilakukan oleh Pasukan Mistis untuk menguasai elemen itu secara mutlak dan mampu mengalahkan Akahito yang kini bersembunyi di bawah tanah.

"Kau sangat percaya diri sekali, Akari-san," ucap Hasekura dengan lembut.

"Tentu saja! Ini adalah langkah awal untuk menyelamatkan dua dunia sekaligus! Semuanya sudah mempercayakan ini kepada kita!
Walaupun nyawa menjadi taruhannya, aku tidak akan menyerah! Untuk menjadi penyihir terkuat!"

"#KamiTidakTakut," ucap Ren.

"Baiklah... sebenarnya masih ada dua lagi Pasukan Mistis yang harus kalian cari.." lanjut Hana.

"Dua lagi.. apa maksudmu? Bukannya Pasukan Mistis hanya kita bertiga saja?" Kaget Akari

"Kalian juga harus menemukan sisanya.. agar kalian semakin kuat untuk mengalahkan Akahito," ucap Hana.

"Ada berapakah Pasukan Mistis sebenarnya?" Ucap Ren.

"Lima.." jawab Hana.

"Li..lima?" Kaget Hasekura sambil menggigit bibir bawahnya.

Mereka bertiga tercengang ketika mendengar perkataaan yang baru dilontarkan oleh Hana.

Pasukan Mistis terdiri dari lima orang khusus yang terpilih. Dan sekarang, mereka hanya bertiga. Secara otomatis--sesuai perkataan Hana sebelumnya--mereka harus mencari dua orang yang tersisa untuk menjadi Pasukan Mistis.

Dua lagi.. mencari tiga sudah terlalu sulit dan itu pun hanya kebetulan mereka bisa bertemu, ditambah dengan dua orang lagi--tentunya akan membuat situasi semakin sulit lagi.

Raut wajah Akari dan Hasekura masih semangat. Berbeda dengan Ren, dia tampak begitu malas dan tidak bersemangat. Bahkan dia sejujurnya sangat malas untuk berlatih.

Tapi disini--Ren sedikit penasaran, dia ingin tahu bagaimana dan siapa Akahito itu. Monster yang akan membuat kehancuran di seluruh dunia dan harus mempercayakan semua ini kepada Pasukan Mistis.

Hana beranjak dari kursi lalu mengambil sebuah buku yang cukup tebal. Bukan sebuah buku sihir yang berisikan tulisan-tulisan mantra yang tak mampu dibaca oleh mereka bertiga--tapi hanya sebuah buku dengan halaman kosong. Dia kembali duduk di sofa dan meletakkannya ke meja.

"Lihat ini..." Hana mulai membuka buku itu.

Tampak terlihat buku itu masih kosong dan tanpa tulisan sedikitpun. Mereka bertiga melihat buku itu secara seksama. Dengan perlahan, keluar sebuah gambaran disana--yang menggambarkan bagaimana sosok Akahito itu sebenarnya.

Mereka bertiga sedikit tercengang. Seperti yang ada di cerita--Akahito adalah prajurit monster yang ingin menguasai seluruh dunia. Tapi disini, gambaran menampilkan Akahito berpenampilan layaknya seorang bangsawan, dengan pakaian khas bangsawan dengan rambut merah cukup panjang yang begitu lembut. Wajahnya bersinar layaknya matahari dan senyumannya yang memikat.

"Akahito Tampaann!!!!" Kaget Akari.

"Bukannya Akahito itu adalah monster?" Tanya Ren.

Hana sedikit pusing menerima pertanyaan dari mereka berdua.

"Kekuatannya belum pulih sebelumnya. Wujudnya sebagai manusia hanyalah sementara. Jika kekuatannya sudah pulih sepenuhnya...-"

"Apa yang akan terjadi selanjutnya?" Tanya Akari.

"Aku tidak yakin. Tapi kekuatan Akahito sangatlah berbeda. Dia sangat kuat.
Dia bisa saja menghabisi satu serikat dengan satu serangan saja."

"Satu serikat ya?" Gumam Ren dengan memegang dagu dengan tangan kanannya.

"Hana-chan..." panggil Akari.

"Ada apa?"

"Jangan lupa besok ajari kami untuk menjadi Penyihir sekaligus menjadi Pasukan Mistis yang hebat!
Mohon bantuannya!
Kau bisa percayakan itu semua kepada kami!" Akari menunduk hormat.

Kedua pipi Hana memerah seketika.

"Jangan lupa! Hana-chan!" Akari tersenyum.

"Baik!" Hana membalas senyum.

"Yare-yare (Ya ampun).. dramatis sekali kalian berdua ini..
Sebentar.." keluh Ren. Dia tak terlalu suka dengan adegan seperti itu.

Ren mengambil ponsel yang ada di saku celana kanannya. Ponsel sudah berada di genggamannya. Dia benar-benar tidak sadar jika tadi sudah menghubungi Author [Mystical Savior] selama lima jam lamanya waktu melawan monster yang mirip Hulk tersebut.

Dia mengecek sisa pulsanya.

400.000. Itulah sisa pulsanya saat ini. Dia tidak begitu terkejut jika sisa pulsanya masih sangat banyak. Wajar saja jika mempunyai sebanyak itu karena dia jarang menguhubungi seseorang di handphonenya itu.

"400.000 ribu ya? Hmm.."

"Ada apa, Ren-san?" Tanya Hasekura dengan lembut.

"Tidak.. tidak.. aku hanya ingin mengecek sisa pulsaku saja. Karena waktu pertarungan tadi aku sudah menghubungi si Author selama lima jam dan belum sempat aku untuk mengeceknya," jelas Ren.

"Begitu 'ya?"

"Puu..pulsamu banyak sekali.." kaget Akari.

"Ini sudah biasa. Tapi yang aku inginkan saat ini adalah diskon besar-besaran di mall," jawab Ren.

"A-pa kau tidak mengenalku seutuhnya?" tanya Akari

"Kenal.  Kau kan Akari."

"Bagaimana bisa dia lebih kaya dariku!!!!" Akari gelisah. Dia tak terima jika Ren lebih kaya darinya. Karena pulsa yang dimiliki Ren sangat banyak. Meskipun Akari juga merupakan anak kaya, tapi dia tak pernah membeli pulsa hingga sebesar itu.

"Kenapa kau ini?" Tanya Ren dengan muka datar.

"Baiklah! Jangan lupa untuk besok, ya!" Hana mencoba mengingatkan kepada mereka yang masih ribut.

Selama kurang lebih empat puluh menit di kediaman Hana, mereka bertiga memutuskan untuk kembali ke dunia manusia karena disana mereka juga melakukan kehidupan seperti biasanya.

Sudah berdandan cantik, rambut diuraikan dengan pakaian khas ala kerajaan. Mizuo akhirnya keluar dari kamar. Alangkah kagetnya jika ruang tamu sudah sangat sepi dan hanya ada Hana yang sedang menutup buku yang jatuh di tanah.

Mizuo menggaruk rambutnya bingung. Kemana mereka semua?

"Ke..kemana mereka bertiga?" Tanya Mizuo.

"Apa kau tadi tidak dengar jika ada suara mereka yang gaduh disini?" Balas Hana yang sibuk membaca buku tersebut.

"Uhh.. aku tidak mendengarnya sama sekali.." jawab Mizuo.

"Mereka sudah kembali.."

"Tidaaakk!!! Padahal aku ingin terlihat cantik di mata Ren yang tampan!!!" Teriak Mizuo dengan perasaan menyesal.

Keesokan harinya, sesuai dengan perjanjian kemarin. Mereka bertiga siang ini akan menuju ke Serikat dimana seluruh penghuninya adalah penyihir. [Serikat Sgemoru] yang akan menjadi tujuan pertama mereka.

Tujuan Hana kali ini adalah untuk memperkenalkan mereka bertiga kepada penyihir yang tinggal disana. Tidak lupa untuk berlatih dengan keras untuk menjadi penyihir yang kuat.

Letaknya memang tidak cukup jauh, jika berjalan kaki mungkin saja membutuhkan waktu yang lama serta menguras tenaga yang banyak. Maka dari itu, Hana mengambil beberapa sapu--sapu terbang yang akan menjadi kendaraan mereka disini.

Sebenarnya sapu ini juga dikhususkan untuk penyihir dan bukan untuk penduduk biasa. Tapi untuk mereka bertiga adalah pengecualian, karena mereka sudah termasuk bagian dari penyihir baru.

Mereka bertiga memandang takjub sapu yang cukup lebat itu. Hana menyuruh mereka bertiga untuk segera menaiki sapu tersebut. Tidak ada penjelasan yang cukup banyak dari Hana.

"Hey bisa kau jelaskan bagaimana cara menggunakannya?" Tanya Ren lesu. Dia tampak tidak bersemangat hari ini. Seperti biasanya.

"Biar aku yang akan memberikan perintah nanti. Sekarang kau tetap naiki sapu itu."

"Ok," balas Ren singkat.

"Baiklah.. ayo kita pergi ke Sgemoru!" Perintah Hana.

Sapu itu dengan perlahan mulai terbang ke atas. Akari sepertinya takut dengan ketinggian, dia hanya bisa memejamkan kedua matanya dan tidak berani melihat apa yang ada dibawahnya.

"Seseorang... tolong aku....!!" rintih Akari.

"Jangan takut, Akari!"

"Mama..!! Papa!!" takut Akari sekali lagi."

"Dasar cengeng," gumam Ren sambil menatap Akari datar.

Continue Reading

You'll Also Like

238K 736 11
CERITA DEWASA KARANGAN AUTHOR ❗ PLIS STOP REPORT KARENA INI BUKAN BUAT BACAAN KAMU 🤡 SEKALI LAGI INI PERINGATAN CERITA DEWASA 🔞
137K 12.8K 36
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...
1.2M 102K 51
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ⚠ �...
1.1M 82.8K 35
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...