The Earthenians

By gabrielalidwina

92.3K 7.6K 348

HIT #5 ON SCI-FI -- 08 OCT 15. [PENTATONIX FANFICTION] Tidak ada lagi benua ataupun samudra yang tersisa di b... More

Prologue
01: See Through The Past
02: Defying Gravity
03: Security Service
04: Sore Throat
05: The Main Laboratory and Mr. Director
06: Forty Years Ago
07: Mr. Benjamin Kaplan
08: A Very Big Problem
09: Unexpected Thing
10 : Nightmare
11: Meet with The Past
12: Another Problem
13: My (Beloved) LIAR
14: It's Enough!
15: Dilemma
16: Need Help
17: Another Hoying
18: Me or Him?
Not A Chapter, Sorry.
20: The Devilish Alejandro
21: Trapped
22: Beginning of The War
23: Defeated The Evil
24: Paralyzed
25: When Everything was Alright...
26: The Scattered Heart
Epilogue
Just A Silly Note
GOING TO BE PRIVATE SOON!
No Private ANYMORE

19: Strange

1.6K 179 7
By gabrielalidwina

"Kau ini apa-apaan, hah?" bentak Alejandro sambil berkacak pinggang.

"Dia adikku dan kau menyakitinya, Alejandro!"

Aku tidak terima dengan perlakuan. Enak saja dia bilang seperti itu.

"Kau benar-benar mengecewakanku, Scott. Sangat kecewa."

Aku langsung terdiam. Perkataannya terdengar serius.

Jangan. Jangan sampai ia memutuskanku.

"Alejandro... aku, aku..."

Tatapannya langsung melembut. "Tidak apa-apa, babe. Aku yang salah. Maafkan aku."

Aku mengheka napas panjang. Untunglah.

Lalu, ia menyerahkan segelas air putih. Senyumannya mengembang. Senyuman yang penuh arti.

Aku langsung menenggaknya sampai habis.

***


"Tanganmu masih sakit?" tanya Avi. Wajahnya menyiratkan sebuah kepanikan.

"Tidak apa-apa kok. Terima kasih," ujarnya. Aku pun menyodorkan sepiring makan siang kepadanya.

"Makanlah. Yang banyak."


Ia mengangguk dan mulai melahap makan siang itu.

Tiba-tiba, ia mendongakkan kepalanya dan memanggil kakaknya yang sedang berjalan tak jauh dari kami. Sedangkan Alejandro berjalan di depannya.

"Scott!"


Tetapi ia tidak menjawab sama sekali dan pergi keluar. Wajanya terlihat aneh.

"Ah, mungkin mereka tidak mendengar."

"Mau kemana mereka?" tanya Avi. Aku mengedikkan bahuku.

"Ke toilet mungkin," celetuk Gabriela.


Aku dan Avi saling bertatapan. "Tetapi, toiletnya di sana." Avi menunjuk toilet yang berada di dekat mereka dengan jari telunjuknya.

"Dan saat makan siang, kita tidak boleh meninggalkan ruang makan," sambungku.

"Dan ada sesuatu yang berbeda dengannya."

Kami langsung merasa curiga dan segera menyelesaikan makan siang kami.

Setelah itu, kami bertiga berjalan menuju kamar Scott dengan tergesa-gesa.

Tetapi kamarnya kosong.


"Mungkin ia ada di kanar Alejandro?" tebakku. Avi mengangguk.

Saat aku dan Gabriela berada di ambang pintu, Avi mengambil sebuah gelas dari atas meja besi. Lalu ia mengendusnya.


"Avi? Ada apa?" Avi kembali meletakkan gelas itu di atas meja besi.

"Tidak ada apa-apa. Hanya saja, baunya sangat familiar bagiku."

"Ayo, Avi, Mitch. Cepat! Aku takut Scott dalam bahaya sekarang."

Kami segera berjalan menuju kamar Alejandro. Tetapi ia juga tidak ada di dalam kamarnya.

"Ah!"


Aku menoleh dan mendapati Avi berjonggok sambil membawa sebuah botok obat. Eksperesinya terlihat terkejut.

"Avi, ada apa?"

"Ini... ini adalah obat yang diproduksi oleh pabrik kami."


"Obat yang dapat membuat seseorang menuruti perintah orang lain secara tidak sadar."[]

Continue Reading

You'll Also Like

154 87 6
Cerita ini berdasarkan dari kisah nyata dengan perubahan dan penyesuian. Valentinus Armando Pratama, seorang pria muda yang dikenal sebagai musisi ja...
2.8K 782 32
[Fantasy] Cecilia terbangun di sebuah hutan antah-berantah, dia tidak ingat apa yang terjadi sebelumnya. Di depannya ada seorang gadis bergaun putih...
4.5K 375 15
(non fiksi/ random) Kurang lebih sama seperti work PUEBI lainnya. Semoga bermanfaat. ©️ 2019
MENUBA [Tamat] By I. Majid

Mystery / Thriller

26.7K 7K 33
Annawi pernah bertanya pada ibunya mengapa ia dilahirkan dalam keadaan terdoktrin untuk mati perlahan-lahan. Namun ibunya tak memiliki jawaban spesif...