The Earthenians

Von gabrielalidwina

92.4K 7.6K 348

HIT #5 ON SCI-FI -- 08 OCT 15. [PENTATONIX FANFICTION] Tidak ada lagi benua ataupun samudra yang tersisa di b... Mehr

Prologue
01: See Through The Past
02: Defying Gravity
03: Security Service
04: Sore Throat
05: The Main Laboratory and Mr. Director
07: Mr. Benjamin Kaplan
08: A Very Big Problem
09: Unexpected Thing
10 : Nightmare
11: Meet with The Past
12: Another Problem
13: My (Beloved) LIAR
14: It's Enough!
15: Dilemma
16: Need Help
17: Another Hoying
18: Me or Him?
19: Strange
Not A Chapter, Sorry.
20: The Devilish Alejandro
21: Trapped
22: Beginning of The War
23: Defeated The Evil
24: Paralyzed
25: When Everything was Alright...
26: The Scattered Heart
Epilogue
Just A Silly Note
GOING TO BE PRIVATE SOON!
No Private ANYMORE

06: Forty Years Ago

3.5K 290 6
Von gabrielalidwina

"Mitch..."

Dengan sigap, aku menopang tubuh Kirstie yang sangat lemas. Tulang serta ototnya seperti telah diambil begitu saja dari dalam tubuhnya. Ia tidak memiliki tenaga sama sekali.

Kuamati wajahnya dengan seksama. Matanya bengkak dan sembab, mukanya memerah, dan bibirnya kering serta pecah-pecah. Kirstie terlihat sangat berantakan sekali.

Semua orang yang hadir saat ini sedang dalam keadaan berduka. Kami baru saja kehilangan salah satu sahabat dan saudara kami, Mitch Grassi akibat suatu kecelakaan fatal di atas panggung yang langsung membuatnya meninggal di tempat.

Scott, sahabat dekat sekaligus mantan kekasih Mitch lebih kacau daripada Kirstie. Ia tidak bisa berhenti menangis dan terus-terusan memanggil nama mantan kekasihnya itu.

Kevin menangis dalam hening, ia berusaha untuk menenangkan Scott. Begitu juga dengan teman kami, Jack Updegraff.

Cukup banyak orang yang hadir di sini. Teman-teman dari Mitch serta mantan tunangannya, Travis Bush. Pria itu sangat terkejut ketika Scott memberi tahunya kalau Mitch sudah pergi.

Isak tangis mengiringi kepergian Mitch. Mereka semua tidak menyangka kalau pemuda yang baik hati itu akan pergi secepat ini.

"Mitch," bisik Scott dengan lirih. Tenaganya sudah terkuras habis setelah ia menjerit histeris seperti orang kesetanan tadi. Ia berlutut di samping batu nisan mantan kekasihnya. Tangannya terulur untuk mengusap benda itu.

"Kev, tolong bawa Kirstie ke mobil," pintaku kepada sahabat terdekatku, Kevin. Ia mengangguk dan membawa Kirstie ke dalam mobil. Esther masih sibuk menenangkan Scott.

Aku hanya berdiri di situ sampai orang-orang yang hadir mulai meninggalkan tempat pemakaman ini. Termasuk Esther dan Scott.

Ketika semua orang sudah meninggalkan aku sendirian di tempat pemakaman ini, aku mengambil ponselku dan menelepon seseorang.

Tak lama kemudian, sebuah mobil van berhenti tak jauh dari tempat aku berdiri. Beberapa pria keluar dari mobil itu. "Sir, apa yang harus kami lakukan?" tanya salah satu dari mereka.

"Bongkar kuburannya, dan ambil sample selnya."

Pria tadi mengangguk patuh dan menyuruh anak buahnya untuk melakukan apa yang kuperintahkan.

"Maafkan aku, Mitch," gumamku.

Aku melihat mereka mulai menggali gundukan tanah itu dengan sekop, lalu mengangkat peti mati yang terkubur di dalamnya. Sebuah peti mati berwarna hitam.

Mereka pun membuka peti mati itu dan dengan mata kepalaku sendiri, aku melihat temanku, Mitch berbaring di dalamnya dalam keadaan tak bernyawa.

Kondisinya sungguh mengerikan. Wajahnya penuh luka, sampai-sampai aku tidak mengenalinya. Air mata mulai menggenang di pelupuk mataku. "Cepat ambil selnya, aku tidak mau orang lain melihatnya."

Beberapa dari mereka kembali ke mobil van mereka dan kembali dengan sebuah tas perkakas di tangan mereka.

Mereka mulai bekerja. Diambilnya sepasang sarung tangan, sebuah jarum suntik, pisau bedah dan sebuah tabung kecil dari dalam tas itu. Saat mereka ingin mengambil contoh sel dari tubuh temanku itu, aku mencegah mereka.

"Tunggu!" Mereka langsung menoleh. "Biarkan aku yang melakukannya."

Aku meraih jarum suntik, pisau bedah, serta tabung itu dari mereka, dan kukenakan sarung tangan tersebut.

Setelah merasa semuanya sudah siap, aku berlutut di samping peti mati itu. "I'm really sorry, Mitch."

Aku mulai menyayat kulit lengan kirinya, sampai daging serta tulangnya terlihat. Hidungku langsung mencium bau yang sangat tidak sedap.

Aku segera melakukannya dengan cekatan. Selain tak tahan dengan bau busuk yang dikeluarkan dari tubuhnya, aku juga tidak mau orang lain mengetahuinya.

Akhirnya, setelah memakan waktu sekitar lima menit, aku mendapatkan sebuah sample sel dari tangan Mitch. Kumasukkan sel itu ke dalam tabung. Lalu, kuperintahkan orang-orang suruhanku untuk menguburkan Mitch kembali.

Akhirnya, semuanya beres.

"Bawa ke laboratorium," kataku sambil menyerahkan tabung kecil itu kepada pria tadi. Ia mengangguk, dan mereka langsung meninggalkan tempat pemakaman itu.

Aku mengamati kuburan Mitch. Terlihat sangat persis dengan sebelumnya. Seperti tidak ada orang yang menyentuhnya sama sekali.

"Selamat tinggal, Mitch."

Aku langsung tersadar dari lamunanku tentang kejadian yang terjadi empat puluh tahun yang lalu. Kejadian itu seperti mimpi buruk bagiku.

Lalu, kudongakkan kepalaku dan kudapati seseorang berdiri di pintu masuk ruanganku. Seorang pemuda berambut cokelat tua yang memiliki sepasang mata berwarna hazel yang sangat indah.

Aku mengenalnya dengan baik. Ia adalah Mitch Grassi.[]

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

Billy Von Erza

Romantik

406 77 4
Sebagian orang punya argumen bahwa uang adalah segalanya, tapi tidak untuk Billy Iskandar Muda. Ayahnya tidak ingin Billy menjadi seorang musisi. Ber...
433K 44.3K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
2.8K 782 32
[Fantasy] Cecilia terbangun di sebuah hutan antah-berantah, dia tidak ingat apa yang terjadi sebelumnya. Di depannya ada seorang gadis bergaun putih...
3.6K 87 5
Ada 4 sifat yang dimiliki oleh manusia yaitu