Stupid Wedding

Por Chantiqe

937K 49.6K 1.4K

Ketika orangtuanya mengancam untuk mencoret namanya dan nama Adiknya dari daftar warisan, Dimitri terpaksa me... Más

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16

Part 5

55.2K 2.9K 65
Por Chantiqe

Semua berjalan dengan begitu cepat. Tiba-tiba saja ia sudah resmi menikah dengan Dimitri. Tanpa baju pengantin, tanpa resepsi mewah dan tanpa pemuka agama. sungguh miris, bahkan Syna hanya mengenakan kemeja dan celana khaki. Mereka menikah di kantor Dimitri, mengundang catatan sipil dengan adik Dimitri, Scarla menjadi saksi dari pihak pria dan Eva, sekretaris Dimitri yang menakutkan menjadi saksi dari pihaknya.

Yang terburuk dari semuanya, di malam pengantinya, Syna harus tidur seorang diri. Walaupun tepat sepeti yang ia harapkan tapi Syna tetap saja menangis. Menyesali tingkah bodohnya dengan berfoya-foya menggunakan uang orang lain dan kini yang ia rasakan lebih dari itu. Harusnya ia sadar kemewahan adalah hal yang paling tidak mungkin ia raih. Jika saja ia tidak menggunakan uang David Edgar, jika saja ia tidak pernah Dimitri, jika saja ia memutuskan untuk tinggal di perkebunan, jika saja.... Syna merasa kepalanya pecah, percuma menyesali semua yang terjadi.

Syna bangun dengan kepala sakit luar biasa. Ia menuju pantry dan menemukan suaminya.suaminya. Dimitri Sudah duduk dengan pakaian rapi. Ini adalah hari pertama setelah mereka menjadi suami istri. Dimitri duduk santai membaca Koran dan ditemani secangkir kopi yang masih mengepul. Ketika Syna mendekat. Dimitri tidak menoleh sedikitpun. Syna juga memilih tidak memperdulikannya. Semua sudah diputuskan, bahwa ini hanyalah pernikahan pura-pura. 

"Uang yang kau kembalikan padaku, sudah aku masukkan ke dalam rekeningmu, anggap saja itu sebagai bonus dariku." Ucapan selamat pagi yang menggetarkan hati dari Dimitri. Syna hanya mengangguk tidak peduli Dimitri melihatnya atau tidak. Ia mengambil gelas dan menuangkan segelas jus jeruk dari lemari es.

"nanti malam kita akan mengunjungi spesialis ginekologi, aku perlu mengetahui kapan masa suburmu untuk berhubungan."

"tentu saja, lebih cepat lebih bagus." Sahut Syna sinis dan kembali ke kamarnya. Ini baru hari pertama menjadi istri ia sudah merasa tertekan. Syna yakin ketika cerai nanti ia sudah menjadi penghuni rumah sakit jiwa.

Syna memilih mengurung diri didalam kamar. menunggu dimitri pergi ke kantor. Ketika ia merasa dunianya sudah aman. Syna keluar dan mulai mengamati apartemen yang menjadi sarangnya kini. Apartemen modern dengan dinding kaca. perabotan tertata kaku dan dingin. mini bar penuh dengan minuman berkelas dan mahal. Syna menelusuri jejaknya menuju kamar dimitri. Tidak ada yang spesial kamarnya benar-benar pria. Didominasi oleh warna hitam dan putih.

Syna merebahkan diri di ranjang besar dimitri. Syna menghirup dalam-dalam aroma Dimitri yang tertinggal pada bantal dan ranjang Dimitri. Mengusapnya seakan-akan dimitri tidur disebelahnya. Syna tidak mau lebih tersiksa lagi. lebih baik ia segera pergi kekantor. Walaupun acaranya tayang live jam sembilan malam, tapi ia bisa mempersiapkan diri untuk acara yang lain.

Tidak ada yang tahu ia sudah menikah, semuanya tampak wajar. Mungkin hanya dikantor inilah ia merasa hidupnya normal. Quinn sang produser dengan wajah ditekuk seperti biasa menghampirinya.

"jadi kau sudah menikah?" Syna mengangguk, cukup terkejut seperti ia harus menarik kesimpulannya.

"aku ucapkan selamat."quinn mengulurkan tangannya. Syna meraihnya dengan bingung. Dan itu saja, quinn meninggalkannya, tidak bertanya kapan, dengan siapa dan dimana.

D : siang ini, kita bertemu di ginekologi yang sudah kukatakan padamu.

S : kau bilang malam nanti, aku sedang bekerja saat ini.

D : kau masih punya waktu 2 jam sebelum acaramu dimulai. Dan malam nanti adalah acara utamamu. Harusnya tadi pagi kau katakan padaku dan tidak hanya diam seperti orang bisu.

S : jika aku mengatakan bisa, aku pasti bisa.

D : aku tidak yakin kau mengorbankan acaramu.

S : aku tidak mengorbankan apapun.

D : siang ini atau nanti malam?

Syna mengumpat kesal, Dimitri selalu bisa memojokkannya.

S : siang ini!

***

Dimitri memandang foto seorang perempuan cantik penghuni sebagian besar gallery dalam ponselnya. Semakin ia menatap, ia semakin terpikat. Perasaan nyaman itu terus saja menggerogotinya. Apa yang terjadi pada hati dan pikirannya. Semuanya berjalan tidak sesuai. Mengapa ia harus menemui perempuan itu lagi, mengapa memintanya menikah. dan mengapa semakin hari ia semakin terbelenggu oleh sosok Syna. Dimitri berjalan sangat pelan, tidak bersuara sedikitpun, ia membuka kamar istrinya. Istri... kata itu begitu hangat untuk diucapkan. Tapi ketika mengingat apa yang mendasari pernikahan mereka. Dimitri marah pada dirinya sendiri.

Syna tidur dengan membelakanginya. Ia terlihat damai. Jika saja Syna menerima tanpa harus meminta uang sepuluh milyar padanya. tentu saja saat ini ia akan tidur sambil memeluk gadis itu dalam dekapannya. Tidak hanya akan memberi sepuluh milyar, Dimitri bahkan akan memberikan semua yang ia punya pada Syna.

Dimitri duduk di tepi ranjang Syna, tangannya mengelus rambut Syna. Hasratnya melesat bahkan dengan sentuhan kecilnya. Dimitri menggeram, masa subur Syna tiga hari lagi. mengapa ia begitu bodoh harus menuruti permintaan Syna.

Setelah memberikan sebuah kecupan di kepala Syna, Dimitri bergegas keluar, ia perlu mendinginkan pikirannya.

"aku tidak bisa berhadapan dengan Syna. aku merasa semua salah. Syna lebih buruk dari model-model yang sering kuajak kencan." Dimitri meneguk minumannya, entah untuk gelas yang keberapa. Semakin mabuk itu semakin bagus.

"semua memang salah. dan kaupun bukan malaikat Gabriel." Sindir Christian. ia harus memaksa membuka matanya yang mengantuk untuk menemani temannya yang sedang galau. Meninggalkan Sabrina yang menggiurkan demi persahabatannya dengan Dimitri.

"kau bisa membatalkannya jika kau mau." Lanjut Christian.

"tapi aku menginginkannya, aku tidak bisa memikirkan wanita lain selain Syna untuk kujadikan istri."

"kalau begitu jangan mengeluh! Apa kau pernah berpikir, kau menawarkan harta ketika kau memintanya menjadi istrimu? Jika Syna menerima tawaranmu itu bukan kesalahan Syna sepenuhnya. Kau adalah orang yang paling bersalah. Dan sejak awal aku tidak setuju alasanmu menikah hanya demi keturunan. Aku juga tidak percaya Syna sejahat itu."

"kau temanku, harusnya kau membelaku!" ucap Dimitri kesal.

"Baiklah, ceraikan Syna sebelum otakmu menjadi kacau." Dimitri tersedak. Alcohol terasa membakar hidungnya.

"itu tidak mungkin!" Dimitri tidak tahu apakah alcohol yang membakarnya atau ucapan Christian. "aku harus mendapatkan keturunan sebelum menceraikannya."

"kau pikir itu semudah yang kau bayangkan? Aku berharap Syna secepatnya hamil, dengan begitu kau akan tahu bagaimana rasanya mempunyai istri yang sedang hamil. Nyawanya bisa terancam kapan saja bahkan kau bersedia memohon pada iblis untuk membalikkan waktu, mencegah istrimu untuk mengandung." Ungkap christian seperti apa yang selama ini ada dalam pikirannya.

"jangan menakut-nakutiku. Saat ini pikiranku kacau dan kau membuatnya semakin kacau." Dimitri kembali meneguk minumannya. Dan bayangan Syna masih diam tak bergerak dalam pikirannya. Atau ia bisa mencari seorang perempuan yang bisa dibayar untuk bercinta. Dimitri tahu itu bisa mengalihkan pikirannya. Ia mengendarkan mata sekelilingnya. Dan menemukan seorang perempuan yang sedang duduk sendiri di sebuah meja. Perempuan cantik tapi kalah cantik dibanding Syna. cukup seksi tapi tidak seseksi Syna.

"aku perlu menghibur diriku." Kata Dimitri pada Christian lalu berdiri dan bergegas.

"kau tidak akan bisa menghibur dirimu." Suara itu terdengar walaupun ia sudah berjalan cukup jauh dari Christian. Dimitri mengacuhkannya.

Ia mendekati perempuan itu dan duduk di hadapannya.

"aku harap aku tidak menganggumu." Ucap Dimitri, perempuan itu memandangnya dengan ketertarikan yang bisa dibaca. Bajunya terlalu terbuka, sehingga dimitri yakin semua pria bisa melihat payudaranya yang menyembul. Entah kenapa membuatnya jijik.

"tidak tentu saja, lagipula aku sedang menunggu ayahku." Gadis itu menggeliat penuh manja. Yang mungkin jika pria lain melihatnya terkesan sensual, tapi tidak untuk Dimitri. Ia merasa perutnya mual. "aku stephany, kau bisa memanggilku Stevie." Perempuan itu mengulurkan tangannya yang halus dan lentik. Dimitri menerima dan menggumamkan namanya.

"sayangku, apakah aku membuatmu menunggu." Seorang pria tua yang Dimitri kenal sebagai David Edgar menghampiri dan mencium pipi Stevie.

"tentu saja tidak, aku mempunyai teman yang menemaniku."

David menoleh dan bertatap muka dengan Dimitri.

"Mr. Nolan, senang bertemu dengan anda."

Tapi dimitri tidak senang bertemu dengan David. "senang bertemu dengan anda sir." Dimitri kemudian menoleh pada Stevie."karena tamu yang kautunggu sudah datang, sepertinya aku harus pergi."

"Dia ayahku Dim, bukan tamu." Kerling Stevie.

"apakah anda mempunyai hubungan dengan Nona Giovani sir? Aku mendapati uang yang dia kirim padaku berasal darimu."

"Syrina Giovani, istriku." Ungkap dimitri. Ia bisa membaca raut wajah David menjadi masam. David mengangguk-angguk. "menjadi suami nona Giovani memang membutuhkan modal yang tidak sedikit." David terkekeh. "Nyonya Nolan, sir. Bukan lagi Nona Giovani." Ralat dimitri dengan angkuh. Ia harus segera pergi dari sini, sebelum ia memuntahkan isi perutnya pada tubuh David atau Stevie.

"tentu saja, Nyonya Nolan. Dia sangat cantik dan seksi." David mengatakan dengan air ludahnya yang menetes. Dimitri harus mengendalikan diri untuk tidak memukulnya. "Untuk itulah aku memperistrinya. Dan sepertinya aku harus segera pergi. Istriku menunggu dirumah." Dimitri tidak perlu menunggu jawaban David, ia segera berbalik dan kembali pada christian yang langsung tertawa terbahak-bahak begitu melihatnya.

***

dimitri mematung memandang syna yang hanya mengenakan baju tidur sutra berenda yang tidak mampu menyembunyikan lekuk tubuhnya yang seksi. Malam ini adalah jadwal mereka berhubungan. Dimitri berencana melakukannya dengan cepat. Tapi melihat Syna seperti ini, ia yakin ia tidak akan mampu menjalankan rencannya. Syna masih berdiri memunggunginya, perempuan itu belum menyadari kedatangannya.

Dimitri melangkah pelan. Ia mengalungkan lengannya di pinggang Syna. syna tersentak, dan hampir menjatuhkan ponsel yang ia pegang.

"dim..." ucapnya pelan. Pelukan Dimitri terasa hangat. Syna merasa utuh hanya dengan pelukan Dimitri, ia merasa dimitri menyanyanginya. Syna sudah merindukannya sejak lama.

"malam ini jadwal kita untuk berhubungan." Setelah berimajinasi terlalu tinggi, Dimitri menghempaskannya kembali ke bumi. Tentu saja, ini malam jadwal mereka, jika tidak untuk apa Dimitri mengunjunginya. Syna mengangguk kaku.

Ia berbalik dan menatap sorot tajam Dimitri. Syna tidak bisa menebak apa yang tengah Dimitri rasakan. Ia melihat tatapan penuh sayang dari sorot mata Dimitri, tapi rahangnya mengeras seakan-akan tengah menahan emosi yang menggelegar.

Dimitri menyentuh pipinya kemudian mengelusnya. Kelembutan yang dimitri berikan hampir membuat Syna menangis. Inilah dimitri yang ia kenal, Dimitri yang lembut dan penuh gairah ketika bercinta dengannya dulu.

"kau sangat cantik." Bisik Dimitri parau. Pujian sederhana tapi mampu membuatnya malu. Dimitri kemudian mengecup pipinya dengan lembut. syna merinding. Sentuhan Dimitri campuran dari sayang dan gairah yang tinggi. Secara tidak sadar Syna mengalungkan lengannya pada leher Dimitri. Dimitri menarik Syna merapat ke tubuhnya kemudian memeluknya dengan erat.

ia menguburkan wajahnya pada lekukan leher Syna. mencium aroma tubuh dan rambut Syna yang memabukkan. Dan lagi, perasaan tidak nyaman itu datang. Tapi anehnya justru itu menyenangkan. Dimitri membelai leher Syna dengan ciumannya. Ciuman kecil di sepanjang leher dan berakhir pada lekukan dada Syna. Syna mengerang.

"kau selalu mengalihkan pikiranku dengan tubuh seksimu." Kata dimitri, ia kemudian melumat bibir Syna. merasakan lembutnya ketika bibir mereka bergerak saling melengkapi satu sama lain. tanpa perlu memaksa, Syna menyambut Dimitri dengan antusias yang sama, ia membuka mulutnya dan membiarkan Dimitri mengambil alih indranya. Bukan hanya mulut Dimitri juga mencumbu seluruh tubuhnya dengan belaian tangannya. kaki Syna lemas, untungnya Dimitri masih memeluknya dengan erat.

"aku menginginkanmu Syna. selalu." Kata-kata indah yang mengguncangkan perasaan terdalam syna. syna mengangguk lemah. Ia berusaha membuka kancing kemeja Dimitri, merindukan pemandangan otot Dimitri yang indah. menginginkan untuk mencium dan merasakan Dimitri lagi. dan ketika kemeja Dimitri sudah tidak melekat di tubuhnya. Syna mengelus dada Dimitri. Menghirup aroma tubuh Dimitri dengan ciumannya. Kali ini Dimitri mengerang. ia bisa lepas kendali jika Syna terus menggodanya. Dimitri kemudian melepaskan baju Syna dengan sekali hentakan. Baju itu robek tidak berdaya. Syna meringis. Dimitri menggumamkan akan membelikan seratus baju tidur yang sama persis. Kemudian dimitri menggendongnya menuju ranjang. kembali membelai Syna dengan ciumannya. Melumat bibirnya sementara tangannya menyentuh lekuk tubuh Syna. payudara Syna menggesek dadanya ketika ia menindih tubuh Syna. dan Dimitri merasa lapar, lapar akan menyentuh payudara Syna yang seksi dan menggoda. Dimitri meremas satu payudara Syna dan tangannya yang lain meremas yang satunya. Secara naluri, Syna melengkungkan tubuhnya. Ia merasa gila akan sentuhan Dimitri.

"Dim..." ia mendesah, tidak ingin ini segera berakhir. Dimitri lagi-lagi melayangkannya ke angkasa ketika mulut Dimitri menyentuh bagian sensitifynya yang lembab. Syna menjerit. Ia bisa merasakan lidah Dimitri membelai pusat kendalinya. Tangannya terkubur pada rambut Dimitri tidak bisa menahan siksaan nikmat yang dimitri tawarkan. Dan ketika ia mencapai puncaknya. Syna mengejang. Ia terengah-engah seakan akan baru menyelesaika lari maratonnya.

Dimitri juga tidak bisa menunggu lebih lama. Ia kembali membuka paha syna kemudian menyatukan tubuh mereka. Syna melingkupinya dengan sempurna. Tangannya mencekram pinggul Syna. Menahan Syna untuk tetap pada posisinya. kerinduan itu menyelimuti Dimitri, kerinduan akan Syna. inilah yang ia butuhkan dalam hidupnya. keintiman yang seperti ini yang tidak pernah ia rasakan dengan perempuan manapun. Hanya syna yang mampu membuatnya lepas kendali, membangkitkan emosi yang tidak biasa dan membuatnya tidak berdaya. Dimitri terus menghujam Syna menunjukkan pada wanita itu, bagaimana saat ini hasrat dan gairahnya. Tidak sadar, Dimitri terus mengucapkan kata-kata indah di sepanjang percintaan mereka. Syna menggeliat tidak tentu, ia merasakan kembali puncaknya. Kembali berteriak nikmat disusul dengan semburan hangat di pangkal pahanya. Percintaan yang indah. Tapi Syna tidak mampu menatap Dimitri. Ia tidak mau melihat apa yang tengah Dimitri rasakan saat ini. Untungnya kepala Dimitri terbenam di lekukan lehernya setelah pria itu memberikannya kepuasan. Tapi tidak lama, Dimitri kemudian bangun, masih menindihnya dengan satu tangannya yang dipakai sebagai tumpuan.

Mereka saling menatap satu sama lain. tubuh mereka masih menyatu. kemudian Dimitri mengecup keningnya dengan hangat. Dengan itu Dimitri meninggalkannya. Seketika Syna merasa kosong dan hampa. Hal terakhir yang bisa ia lakukan hanya menangis. Menangisi hatinya yang lemah karena Dimitri.


Seguir leyendo

También te gustarán

299K 15.3K 49
(COMPLETED)💓💓💓 Di kala kau tak punya cukup waktu untuk memenuhi hasrat mencintainya. Di kala cinta yang kau harap tulus tak pernah memberikan sed...
6.5M 334K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
81.8K 4.2K 6
Bagaimana kalau seorang Keyra Hananta yang tidak percaya komitmen tiba-tiba ingin mempunyai anak sekalipun dengan donor sperma? Dan bagaimana kalau s...
82.5K 6.2K 38
Lelaki es batu. Itu julukan paling tepat dari Devara pada kakak sahabatnya yang bernama Bagas. Karena sungguh lelaki itu sudah membuat Devara kesal...