Part 12

42.5K 2.7K 16
                                    

Kau satu-satunya pria yang pernah bercinta denganku kata-kata Syna terus bergema di telinganya. Mustahil, itu yang ia pikirkan ketika Syna mengucapkannya, tapi terenyuh ketika melihat raut terluka Syna. Dimitri semakin bingung dan semakin tidak mengenali Syna. Dua hari ini Syna tidak pulang, istrinya tidur di apartemennya sendiri. Itu membunuhnya. Ia mengutuk lidah pengacaranya yang tajam, mengutuk pikiran buruknya akibat alcohol dan perempuan seperti Stephani. Dua hari ini juga Dimitri tidak bisa berbuat apa-apa. Ia enggan pergi kemana-mana dan memilih tenggelam dengan dunia sendiri sambil menantikan istrinya untuk pulang.

Namun Dimitri tidak pernah menyangka akan ada satu panggilan telepon yang membuat gila. Satu panggilan yang membuat dunianya berubah seketika. Syna terbaring dalam diam diatas ranjang. Tatapannya kosong tapi matanya membengkak. Ketika Dimitri mendekat, Syna bicara tanpa menoleh sedikitpun, " anak itu sudah tiada, jadi diantara kita sudah tidak ada apa-apa lagi. silahkan urus perceraian, kau lebih ahli dibidang itu."

"Syna, aku tidak meragukan anak itu, aku hanya marah melihatmu keluar dengan laki-laki lain." Bukan hanya marah tapi Dimitri cemburu, ia sadar kalau ia memang mencintai istrinya dan bukan emosi sesaat seperti yang ia takutkan. Tidak bersama Syna selama dua hari sudah membuka pikiran Dimitri, menyadarkannya, mengikis sedikit demi sedikit ego dan harga dirinya.

"Aku tidak perlu mendengar alasanmu, seperti yang kukatakan tadi, anak itu sudah pergi." Kandungan Syna mengalami keguguran, mirisnya Dimitri tidak mendampinginya saat itu. Justru Syna menghubungi Remy, mantan kekasihnya yang brengsek untuk membantunya dan membawanya ke rumah sakit. Menurut analisa dokter, kandungan Syna yang lemah semakin diperparah oleh tekanan yang Syna alami. Tentu saja semua adalah salahnya salahnya yang selalu membuat istrinya tertekan dan stress.

"Tapi kita bisa mencoba lagi Syna, kita bisa membangun pernikahan kita dari awal, kita..."

"Jangan memaksaku untuk melahirkan seorang anak untukmu lagi!" potong Syna dengan sengit. "Jangan memintaku untuk melanjutkan pernikahan terkutuk itu!" Walaupun tidak terisak, tapi airmata Syna mengalir.

"Aku tidak ingin bercerai, aku mencintaimu Syna. Maafkan aku." kata-kata itu mengalir begitu saja dan berhembus bagai udara sejuk di pagi hari. Namun Syna jusru tertawa.

"Hentikan semua omong kosong ini Dim." Syna menoleh, hati Dimitri semakin tertohok, mata Syna menyiratkan sakit yang amat dalam. Tangan Dimitri berusaha untuk menyentuh wajah cantiknya hanya saja, Syna menghentikannya.

"Aku benar-benar ingin menghapusmu dari hidupku."

"Tidak Syna," Dimitri tidak memperdulikan penolakan istrinya, ia kemudian merengkuh Syna dan memeluk dengan erat."Aku tidak akan melepaskanmu. Aku mencintaimu."

"Kau tidak tahu apa itu mencintai. "

"Berikan aku kesempatan lagi, aku akan membuktikan padamu."

"Saat ini kesempatan yang ada hanyalah untuk diriku sendiri. Aku ingin membahagiakan diriku sendiri." Syna melepaskan pelukan Dimitri, "pergilah Dim. Jika kau memang mencintaiku. Biarkan aku bahagia dengan hidupku tanpa kehadiranmu."

Dan begitu saja, Syna membuangnya dari kehidupannya. Syna benar-benar hilang seperti ditelan dibumi. Bahkan Syna berhenti bekerja pada Gomark media. Dan Sabrina tidak perlu dikatakan lagi, ia menjadi sekutu utama Syna. Sabrina seakan-akan menjarit mulutnya dan menutup telinga jika Dimitri menanyakan keberadaan Syna. bahkan si Brengsek Christian ikut-ikutan menghukumnya. Ia mendukung penuh kebisuan Sabrina. Dimitri tidak pernah merasa sefrustasi ini. sampai-sampai ia harus meminta bantuan lagi kepada Rayland Gomark. mempunyai perusahaan media besar tentu tidak sulit bagi Rayland untuk mendapatkan semua informasi tentang Syna.

Stupid WeddingWhere stories live. Discover now