AliPOV
Jadi mereka yang disebut-sebut 'primadona' kampus? Dilihat dari penampilan, kelakuan dan juga tatapan mereka, sudah bisa di tebak kalau mereka sangat suka merendahkan seseorang. Apakah setiap orang kaya seperti itu?? Entahlah.
Kini aku sedang berada di basecamp, tempat perkumpulan anak rohis. 2 hari yang lalu, aku sudah menyuruh Reno untuk mengabarkan pada panitia bahwa hari ini akan di adakan rapat. Aku melihat kesekelilingku, ternyata sudah lengkap.
"Assalamu'alaikum wr.wb!" Salamku membuka rapat siang ini.
"Wa'alaikumsalam wr.wb!" Jawab semua panita serempak.
"Baiklah, sebelum kita mulai rapat siang ini, saya mau mengucapkan terima kasih untuk semua panitia yang sudah hadir. Saya mengadakan rapat ini, untuk menanyakan sudah berapa persen persiapan kita menjelang hari H!" Kataku formal.
Aku memang mengharuskan kepada semuanya untuk berbicara formal ketika diadakan rapat. Supaya terlihat lebih sopan.
"Pertama, saya mau bertanya pada Sie, Acara! Apa kendala kalian selama ini?"
"Alhamdulillah tidak ada, Li! Semuanya sudah hampir selesai temasuk rundown nya juga!" Jawab Lisa, koordinator Sie. Acara.
"Alat-alat seperti mic, sound dan sebagainya??"
"Sudah Li! Aku udah confirmasi ke Sie. Perlengkapan!" Jawab Lisa lagi.
"Baiklah kalau begitu. Untuk Sie. Perlengkapan! Apa kendala kalian?"
Reno, koordinator Sie. Perlengkapan pun menjawab pertanyaanku dengan baik. Begitu juga dengan Sie. yang lain. Aku cukup puas dengan kerjasama mereka yang ikut membantu menjalakan acara Bakti Sosial di panti asuhan.
Setiap tahunnya, organisasi Rohis selalu mengadakan Bakti Sosial di macam-macam panti. Terkadang sampai di luar kota juga. Untuk tahun ini, kami melakukannya di panti "HASANAH" yang letaknya cukup terpencil, jauh dari keramaian kota.
"Baik. Saya rasa cukup rapat kali ini. Terima kasih atas kerjasama dan kerjakeras kalian untuk mensukseskan acara ini. Wassalamu'alaikum wr.wb!"
"Wa'alaikumsalam wr.wb!"
Tak terasa, rapat yang dilakukan sejak pukul 2 siang, ternyata baru selesai pukul 5 sore. Ini rapat terakhir sebelum hari H dilaksanakan. 3 hari dari sekarang. Hari ini aku memang punya jadwal satu mata kuliah saja. Aku bereskan buku-buku dan kertas-kertas yang selalu aku sediakan setiap rapat. Memasukkan ke dalam tas selempang hitamku yang biasa.
"Ali!"
Aku yang akan berjalan ke arah pintu basecamp, terpaksa menghentikan langkahku. Aku menoleh.
"Kamu mau langsung pulang Li?" Tanya Indah, gadis berjilbab salah satu anggota rohis.
"Iya!" Jawabku singkat!
"Emm.. aku boleh bareng Li? Hari udah mulai gelap nih! Mobilku lagi dibengkel sejak kemarin!"
Ahh. Apakah itu hanya alasannya saja yang ingin pulang bersama denganku? Semua anggota rohis tahu kalau Indah menyukaiku sejak dulu. Tapi sungguh! Meskipun ia berjilbab, tapi kelakuannya benar-benar sedikit centil. Aku saja sangat risih jika dekat dengan perempuan, apalagi perempuan seperti itu?
"Maaf! Gue harus mampir ke suatu tempat! Membeli pesanan Ibu!"
Bohong! Yah. Ini salah satu kebiasaanku jika ada cewek yang mau bareng sama aku. Aku sok alim?? Tidak! Aku merasa jika biasa saja seperti laki-laki lain. Hanya saja aku sedang malas berurusan dengan yang namanya wanita.
Ku lihat wajah Indah yang putih dan bening. Ada sedikit kekecewaan disana. Ku akui dia cantik, tapi aku sama sekali tak berminat sedikitpun padanya.
"Tapi Li, masa aku pulang sendirian malem-malem begini?"
Benar juga. Ini hari sudah mulai gelap. Kalaupun ada rapat, selalu kuusahakan pagi atau siang. Jika malam, mungkin untuk laki-laki saja karena bagi cewek menurutku, berbahaya pulang malam.
"Woi Brooo!! Tumben belum pulang?"
Reno. Ya! Untung saja ada dia disini yang belum pulang. Pasti dia mau kalau ku suruh untuk mengantarkan Indah pulang. Reno kan mengagumi sosok Indah diam-diam. Entahlah apa yang dikagumi dari Indah, ketika ku tanya begitu, dia selalu menjawab bahwa tingkah Indah sangat menggemaskan baginya.
"Kebetulan ada loe! Loe bisa anterin Indah pulang?"
Reno menoleh ke arah Indah yang memasang wajah tak suka dengan kehadiran Reno. Tapi berbeda dengan Reno, ia justru sangat senang karena Indah belum pulang juga.
"Dengan senang hati!" Jawab Reno girang.
"Oke kalau gitu! Gue pulang dulu! Assalamu'alaikum!"
"Wa'alaikumsalam!" Jawab Reno dan Indah hampir bersamaan.
Aku sempat melirik ke arah belakang, Indah ingin menyusulku tapi Reno menahannya. Pasti Reno gombal lagi tuh!! Dasar tuh anak!! Gak ada ubahnya.
Aku terus berjalan ke parkiran, memakai helm dan menaiki motorku kemudian menjalankannya. Ahh. Melelahkan!
PrillyPOV
Aaaaaa!!!
Seneng banget, ternyata Dani ngajak aku ke pantai, salah satu tempat favoritku. Disana dia selalu menggandeng tanganku dengan mesra. Membuat mata para pengunjung menatap iri ke arah kita. Ku akui, Dani memang cowok romantis. Dia selalu pintar membuat ku terbang.
Setelah dari sana, sebenarnya Dani ingin mengajakku ke club favoritnya. Aku menolak dengan alasan aku lelah dan ingin istirahat. Sudah sering Dani mengajakku ke club, dia menawariku minum tapi aku terus menolaknya.
"Ayolah sayang! Aku pengen bersenang-senang!"
"Aku capek Baby! Lagipula ini udah malem! Besok ada kelas pagi! Pulang aja yaa"
"Pokoknya kita harus ke sana malam ini!"
"Aku gak ma...."
"HARUS!!"
Aku tersentak kaget mendengar Dani membentakku. Berani sekali dia!! Aku tidak suka sama sekali dibentak!! Meskipun aku sering membentak para de to the kil alias (dekil), orang-orang bawah dan gak selevel sama aku.
Aku menoleh ke arah Dani dan menatapnya marah.
"Kamu ngebentak aku?? Aku gak suka di bentak!!" Ucapku meninggikan suaraku.
"Makanya, malam ini kamu harus turutin permintaan aku! Aku pengen bersenang-senang sama kamu!"
"Aku capek! Aku mau pulang!"
"Gak akan! Kamu harus ikut! Aku ingin bercinta sayang sama kamu!"
Apaa!! Kurang ajar sekali!! Dia pikir aku wanita apaan?? Ku akui kelakuan ku seperti ini, tapi aku masih punya harga diri!! Aku tak serendah itu!!
"Jangan kurang aja kamu Dani!! Kamu kira aku cewek apaan?"
"Haha..udahlah sayang jangan bohong! Aku sudah tau kalau kamu sering seperti itu dengan mantan-mantanmu!"
PLAKKK!!!!
Aku menampar wajahnya hingga membuatnya berteriak kesakitan. Dia langsung menghentikan mobilnya di tengah jalan.
"Princess!! Apa-apaan kamu!!" Bentaknya garang.
"Kamu yang apa-apaan!! Jangan pernah menganggapku seperti rendahan! Aku masih punya harga diri!"
"Haha..harga diri? Berapa hargamu sayang! Akan ku beli!"
"Diam!! Aku gak nyangka kamu se brengsek ini!! Saat ini juga kita PUTUS!!"
"No no no sayang!! Aku gak mau putus sebelum merasakan tubuh kamu!! Rugi dong!!"
Sialan!!
"Jangan bermimpi!!"
Aku langsung membuka pintu mobil tapi aku kalah cepat. Ternyata Dani sudah menguncinya.
"Buka pintunya!!"
"Tidak! Sebelum aku..."
"Jangan pernah bermimpi kamu bisa melakukan itu Dani!! Sekarang buka pintunya!!"
Aku terus mencoba membuka pintu tapi nihil. Dani tertawa keras. Tempat ini sepi. Apa-apaan!! Malam-malam terjwbak di tempat seperti ini dengan si Dani, bajingan. Oh Tuhan!! Tolong aku!!
Tiba-tiba Dani mendekat dan mulai menarikku. Dia menyentuh lenganku yang tidak tertutup kain karena aku lebih suka memakai pakaian tak berlengan.
"Jauhkan tanganmu!!"
"Udahlah sayang, jangan seperti ini. Aku akan bermain lembut!!"
"Dani!! Aku akan berteriak kalau kamu gak berhenti!!"
"Silahkan sayang!!"
Dani menyeringai licik dam mulai mencium leherku dengan ganas. Aku terus meronta dan memukul tubuhnya untuk menjauh. Tapi sayangnya dia terlalu kuat. Ya Tuhan!! Lindungi aku!! Tangan Dani mulai merobek bajuku di bagian bahu. Aku berteriak dan terus mencoba untuk menjauhkannya. Apa aku harus kehilangan keperawananku malam ini dengan bajingan ini??? Oh sungguh!! Aku tidak relaaa!! Papaaa!! Mamaaaa!!
Pyaaarrrr!!!
Tiba-tiba ada seseorang yang memukul kaca mobil samping Dani dan membuka pintunya.
"Lepaskan dia!"
########
Jengggg jengggg!!!
Siapa diaa?? Tau nih pastiii!! Hahaa...
Aku tunggu commentnya yaa??
Gak ada comment!! Lanjutnya bulan depan!!!
My Love
By: cacha_chan