"Ya, aku Prilly! Kamu siapa?"
Jahat Prilly!! Kamu jahat!!
Lihatlah wajahnya, mata yang tadinya berbinar saat ini terlihat sendu. Maafkan aku, Ali! Maafkan aku.
"Aa...aku Ali. Keka..em..maksudku, teman kampusmu."
Ya Tuhan! Kutuklah aku!
Kenapa wajah Pangeranku terlihat sedih seperti ini? Apa karena aku tidak mengingatnya?? Tidak mungkin, mana mungkin karena aku!! Dia kan tidak pernah peduli kepadaku. Pasti gara-gara Melati!! Kalau sampai benar gara-gara Melati, aku akan menemui wanita itu yang sudah berani menyakiti Pangeran tampanku. Benarkah aku akan melakukan itu??
"Teman? Em..maaf, aku tidak pernah merasa mempunyai teman yang bernama Ali sepertimu. Apakah kamu salah orang?"
Ali yang awalnya menunduk di depanku, kini dia mendongakkan wajahnya menatapku tak percaya. Apakah kamu terkejut Honey? Tidak, untuk apa kamu terkejut. Kan kamu sendiri yang menginginkan aku pergi dari hidupmu.
"Ali! Loe ngapain?"
Tiba-tiba Randy datang menepuk bahu Ali yang masih tetap bergeming menatapku. Pandanganku ku alihkan ke Randy, sepertinya ia tahu apa maksudku.
"Hei, ayo bangun! Kamu sudah dipanggil sama temanmu." Aku mencoba bicara kepada Ali sambil membantunya berdiri. Ali tetap menatapku dan berdiri tegak. Aku mencoba tersenyum. "Mungkin kamu salah orang, Mas. Jangan menatapku seperti itu. Nanti pacarku bisa salah paham..."
Aku melirik Kak Kevin yang duduk di samping kananku, dia sejak tadi hanya diam memperhatikanku dan Ali. Aku tersenyum penuh arti kepadanya untuk memberinya kode. Tak butuh waktu lama, Kak Kevin segera berdiri merapikan jasnya dan mengulurkan tangannya kepada Ali.
"Kenalkan! Aku Kevin, kekasihnya Prilly!" Kata Kevin ramah dan terlihat tegas meskipun matanya sesekali melirikku.
Ali POV
"Mungkin kamu salah orang, Mas! Jangan menatapku seperti itu. Nanti pacarku bisa salah paham..."
DEG !!
Kejutan apa lagi ini? Sudah cukup tadi perkataannya bahwa ia tak mengenaliku. Itu sudah membuat tubuhku lumpuh seketika. Dan sekarang? Pacar?? Prilly-ku punya pacar? Bukankah pacarnya adalah aku?? Hei Ali! Untuk apa kamu bertanya soal itu? Bukankah dulu, kamu tidak pernah menganggapnya sama sekali? Batinku berkata seolah mencaci kebodohanku.
Prilly menoleh ke arah kanan, dia tersenyum manis kepada seorang laki-laki berjas dan tampan yang sejak tadi diam saja. Kenapa aku baru menyadarinya jika Prilly tidak datang sendiri?? Apa lelaki itu pacarnya Prilly??
"Kenalkan! Aku Kevin, Kekasihnya Prilly!"
Lelaki itu mengulurkan tangannya padaku sambil tersenyum dengan matanya yang sesekali melirik mesra ke arah Prilly. Ya Tuhan!! Matikanlah aku saat ini juga!! Aku sudah tidak kuat menjalani ini semua!! Prilly, apa benar dia kekasihmu?? Kita belum putus sayang, kenapa kamu berselingkuh??
"Ali!" Jawabku singkat membalas uluran tangannya. Lelaki bernama Kevin itu tersenyum dan bersalaman dengan Randy juga. Aku tidak menghiraukan mereka berdua, aku memfokuskan mataku kepada bidadari cantik yang ada di hadapanku ini. Benarkah Prilly tidak mengingatku? Apa dia amnesia?? Atau dia hanya berpura-pura untuk balas dendam karena sikapku waktu itu?? Ahh..kalau memang seperti itu. Sudah cukup Prilly, jangan menyiksaku. Aku merindukan kamu, aku ingin minta maaf sama kamu, aku ingin berbicara sesuatu sama kamu kalau aku sudah mencintai kamu.
"Ehm, permisi ya Mas. Kita pulang dulu!"
Aku tersadar saat Prilly pamit untuk pulang sambil menggandeng lengan Kevin sangat mesra. Tidak!! Kamu tidak boleh bergelayut seperti itu di pria lain, sayang!! Dulu kamu sering melakukan itu kepadaku.
