I'm holding on to what I beli...

By fuzzynia

46.7K 481 297

Aku ELF, aku cinta super junior dan aku cinta siwon. Aku pikir rasa kagumku dengan Super Junior hanya akan se... More

I'm holding on to what I believe - 1
I'm holding on to what I believe - 2
I'm holding on to what I believe - 3
I'm holding on to what I believe - 4
I'm holding on to what I believe - 5
I'm holding on to what I believe - 6
I'm holding on to what I believe - 7
I'm holding on to what I believe - 8
I'm holding on to what I believe - 9
I'm holding on to what I believe - 10
I'm holding on to what I believe - 11
I'm holding on to what I believe - 12
I'm holding on to what I believe - 13
I'm holding on to what I believe - 14
I'm holding on to what I believe - 15
I'm holding on to what I believe - 16
I'm holding on to what I believe - 17 (1)
I'm holding on to what I believe - 17 (2)
I'm holding on to what I believe - 17 (3)
I'm holding on to what I believe - 17 (4-final)
I'm holding on to what I believe - 19
I'm holding on to what I believe - 20
I'm holding on to what I believe - 21

I'm holding on to what I believe - 18

1.3K 14 15
By fuzzynia

 

*Siwon POV*

Nada tertidur disampingku. Bibirnya membentuk senyum. Tuhan, bolehkah sekali saja aku merasakannya? Boleh kah?

 Boleh.. tidak.. boleh.. tidak.. boleh..

Aku ingin! Tapi.. tidak, aku tidak bisa egois seperti itu. Syara dan Henry yang udah resmi aja nggak pernah skinship sejauh itu. Aku..aku tidak boleh.

Nada menggeliat kecil di tempat duduknya. Aku tahu, bis ini tidak cukup nyaman untuk tidur dalam perjalanan jauh. Nada juga pasti ngga nyaman di bangkunya. Hmm.. apa ada yang bisa aku lakukan untuk membuatnya nyaman?

“ uuuhhh” nada terbangun. Ia merilekskan tulang lehernya dengan cara memutar-mutar kepalanya sambil menguap.

“ nada?” panggilku pelan

“ ne, oppa?”

“ kenapa bangun?”

Nada mengusap lehernya sekali lalu menguap lagi

“ kepalaku pegal sekali oppa. Kursinya nggak nyaman untuk tidur, kepalanya nggak pas. Kepalaku sepertinya kependekan” katanya, sambil meringis.

“ tidurlah dibahuku” tawarku. Mungkin itu bisa membuatnya nyaman? Entahlah. Jangan bilang aku payah karena aku memang tidak tahu cara membuat dia menjadi nyaman didalam bis yang sempit ini! Kakiku saja harus selonjoran ke gang di tengah bis biar bisa memanjang sempurna. Kemarin kakiku sempat kram gara-gara nekat dilipat!

“ oppa?” tanyanya tidak yakin

“ iya, aku serius. Tidurlah disini” aku menepuk bahuku. Dia tersenyum tipis.

“ gamshamnida, oppa”

“ cheonmanneyo jagiya”

*Nada POV*

Hah? Apa? Dia ngomong jagiya?

Haduh Tuhan, pipiku pasti memerah sekarang! Ottohke??? Ottohkeeee ???

Baiklah, baiklah. Tenang nada tenang. Jangan panik. Menunuklah bodoh! Siwon oppa sedang memerhatikanmu. Sepertinya lebih baik aku pura-pura tidak dengar ne?

Aku menutup mataku perlahan. Rasa kantuk yang dari tadi aku rindukan(?) datang lagi. Kepalaku sudah terjatuh di bahu siwon oppa. Dan dalam hitungan tiga, dua, satu.. siwon oppa menarikku ke alam mimpi.

---

“pst nada, bangun… ssh”

Aku membuka mataku pelan. Ada yang manggil? Siapa sih? Haduh, gelap nih nggak bisa ngeliat. Lampu bis dimatiin gini.

“ nada, ini syara horvejkul!”

Aku melebarkan mataku untuk menyerap sebanyak mungkin cahaya (prinsip mata berakomodasi lho.. hehe). Aku menangkap sosok syara dengan posisi dagu yang ia taurs di sandaran kursi sambil menghadapku dan tersenyum.

“ apa sya? Kamu ga tidur?” tanyaku masih belum konek

“ udah tadi! Hehe.. eh gimana? Jadi kalian udah jadian? Chukkae ya!”

“hah? Apaansih?” otakku masih berproses. Ini syara lagi ngomongin siapa sih?

“ kok apaan? Jadi udah jadian?”

“ hah? Iya kali” aku menguap dan mengabaikan syara. Ini tengah malem ya oloh, syaraaa, jiwa kalongmu nggak sembuh sembuh ya. Masih aja bisa melek udah semalem ini. Mending meleknya sendiri, lah ini ngajak-ngajak.

“ jadi bener??? CIE NADAAAAA”

Buset! Itu syara tereak!! Apa-apaan sih ini anak ganggu ketentraman sosial aja!

Satu persatu lampu bis nyala. Lalu suara ribut-ribut terjadi. Mati lah itu syara diarak keliling desa sama suju oppa-deul. Lagian kenapa teriak sih? Emang aku tadi ngomong apaan?

Ah gatau deh ah, lanjutin tidur aja bisa kali.

Aku nyandarin lagi kepalaku ke bahu siwon oppa. Rasa nyaman kembali menyelimutiku.

“ ada apa sih ini??” Tanya zhou mi oppa kesal, suaranya sayup-sayup terdengar.

“ haduh apa sih? Ada apa ribut-ribut??” kali ini leeteuk oppa.

“ hoah jagiyaaaaahhh!!! Kamu itu kenapa?” sekarang si mochi

“ kalian tahu tidak, SIWON OPPA DAN NADA AKHIRNYA RESMI!!! ULALA~~”

What the….?

---

*author POV*

Semua member langsung rusuh. Beberapa bisik-bisik misterius. Nada langsung membuka matanya dan menjitak kepala syara kesal.

“ yaa! Syara! Bergosip lagi!”

“ anniyoooo~ tadi kau yang bilang sendiri kalau kalian udah jadian!”

“hah?”

Nada membulatkan matanya, disambut anggukan kepala dari heechul.

“ aku juga tadi mendengarnya nada. Mianhae, tapi tadi suara kalian keras sekali dan kebetulan aku belum tidur” kata heechul

“ ne!! nado! Aku juga mendengarnya!” sela kyuhyun.

Nada menutup kedua wajahnya yang memerah. Memorinya berputar kembali ke beberapa menit yang lalu, saat dia mengatakan ‘iya kali…’

“damn! Anniyo syara kau salah paham!”  jerit nada panik. Siwon yang dari tadi anteng mulai terusik tidurnya.

“ aish! Nggak ada salah paham salah pahaman, tadi pas aku Tanya kamu bilang iya kok” kata syara nggak mau kalah.

“ ini ada apa sih?” Tanya siwon tiba-tiba, pelan. Sekarang ia sudah benar-benar terbangun dari tidurnya.

“ nah! Mempelai prianya udah bangun. Yaah! Kalian berudua! Chukkae yaa! Longlast. Pajak pajak!” kata syara semangat.

Nada menjitak lagi kepala syara. Sekali lagi dapet piring cantik tuh.

“ jangan ngomong yang tidak-tidak!” kata nada kesal, sekaligus malu.

Siwon menatap nada dan syara bergantian dengan tatapan bingung. Lalu ia menatap nada, meminta penjelasan.

“ nada, sebenernya ini ada apa?” Tanya siwon

“ anu..itu.. syara tuh. Nyebar gossip yang nggak nggak” kata nada pelan, gugup. Ditatap siwon seperti itu untuk seorang nada bukanlah hal yang mudah.

Siwon mengangkat sebelah alisnya.

“ gossip…apa?”

“ bukan gosip kan oppa? Udahlah jangan tutup-tutupin hubungan kalian!” sela syara.

“ SYARA…………..” nada menatap syara dengan tatapan membunuh.

Siwon terkekeh pelan sambil mengusap pucuk kepala nada.

“ udahlah, biarin aja nada.. memangnya kenapa kalau kita digosipin gitu? Aku sih seneng.. hehe” siwon terkekeh lagi.

Nada menunduk makin dalam. Wajahnya benar-benar ga ada bentuk, merahhh.

“ jadi kalian bener-bener pacaran?” leeteuk angkat bicara

“ tidak” jawab siwon singkat

“ lalu?”

” kami tidak pacaran, arraseo?”

“ iyaaa, lalu?”

“ lalu masuk jurang! Udahlah kalian pada nggak ngantuk?”

“ aah oppa, tapi aku belum puas! Tadi nada bilang kalian pacaran koook”

Siwon memiringkan kepalanya, lalu melihat kearah nada.

“ ehm, kau mau menjawabnya…….jagiya?”

“ YAAA!! SIWON! KAU MEMANGGILNYA JAGIYA! KALIAN MEMANG PACARAN!” teriak sungmin. Ini anak tiba-tiba muncul deh, ngeri amat.

“ hahahahahahahahha”

Satu bis terdiam. Ini siwon kenapa malah ketawa coba?

“ aku bercanda! Nada, maaf, maksudku kau mau menjawab perkataan syara? Aku yakin kamu punya jawaban sendiri atas pertanyaan syara kenapa kamu bilang ke dia kalo kita pacaran” kata siwon sambil tersenyum dan menekankan pada bagian akhir kalimat.

“ aish oppa, mianhae, bukan itu maksudku! Tadi aku lagi setengah sadar, jadi cuman iya iya aja…” jawab nada gugup

“ benarkah? Tidak ada maksud lain?”

“ tidak ada!”

“ benar tidak ada? Memangnya kamu nggak mau kalau kita pacaran?”

“ oppaaa…” nada menatap siwon dengan tatapan memelas. Mentalnya sama sekali belum siap ditanya seperti itu didepan member super junior yang lain.

“ ok, ok.. mianhae.. sekarang kau tidurlah. Nggak usah pikirin kata anak-anak” siwon tersenyum, mengembalikan senyum di bibir nada.

“ kurae oppa”

“ ya! Kalian semua! Sudah tidur tidur”

Semua member membetulkan duduknya di kursi mereka masing-masing. Sebenernya di otak mereka masih penasaran banget sama si siwon-nada ini. Tapi ya gimana, yang dipenasaraninnya aja nggak mau diganggu gugat.

“ syara.. jaebal, jangan bikin gosip lagi” kata siwon.

Syara nyengir lalu mengangguk. Jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf V.

“ peace oppa..”

---

#Apartemen Nada&Syara, Seoul

*Nada POV*

Omooo……… perjalanan kemarin benar-benar.. err.. menegangkan, mengesankan, menyenangkan, memalukan…aah pokoknya semua nyampur!! Kejadian memalukan terakhir adalah di bis kemarin pulang.

Kalian tahu, si dodol syara nanyain aku yang enggak enggak pas tingkat kesadaranku masih 20%! Alhasil aku ngejawab asal aja, dan tahunya jawaban asalku itu menyerang balik ._.

Lagian syara nanya aneh-aneh aja sih. Dia nanya apa aku udah jadian sama siwon oppa. Masya alooooh syara! Nanyanya terlalu to the point tau nggak. Untung aja siwon oppa lagi tidur.

Tapi nggak untung deng! Si dodol syara malah jejeritan nggak jelas, bikin oppadeul suju satu bis bangun! Parah amat itu anak. Zhou mi oppa yang pertama nanya ada apa. Udah gitu, angelic leader eteuk oppa yang nanya. Habis itu namjachingunya sendiri. Dia jawabnya juga pake teriak-teriak lagi! Ya aloooh maluu pisan!

Ya jadi aja satu bis beneran bangun. Udah gitu pas aku nyangkal, si heenim oppa sama evil maknae oppa bilang kalo mereka denger percakapan antara aku sama nada.

Nih yaaa aku jelasin, AKU ITU WAKTU ITU NGELINDUR!!

Eh ojol-ojol di siwon oppa bangun. Haduh tegang itu mah. Untung dia bisa tetep cool meskipun suasana lagi kayak begitu. Dia bilang, tenang aja nanggepin mereka mau ngomong apa kek. Yaudah deh akhirnya semua oppadeul pada balik tidur lagi. Aku juga balik tidur lagi…di bahu siwon oppa :D

“heh! Ngelamun! Buruan, kita ada makan bareng di dorm suju kan?”

Syara mengibaskan tangannya di depan wajahku. Ah iya, emang tadi aku ngelamun ya?

“ aish, aku nggak ngelamun. Iya iya, bentar.”

Aku bangkit dari kasur dan berjalan menuju lemari. Sedangkan syara keluar kamar.

Siang ini, dengan hormat oppadeul super junior mengundang kami –aku&syara- untuk makan siang di dorm mereka. Alesan pertamanya sih katanya buat ngerayain hari jadinya aku sama siwon oppa -_-  aku mati-matian menolak kalo mereka ngga mau ngerubah alesan mereka makan siang bareng itu. Tapi karena terus dipaksa, akhirnya aku luluh *ciah luluh*

Aku memilih atasan blus batik dengan kerat di pinggang berwarna biru dan celana jeans. Jilbabku juga berwarna biru muda.

“ ayo sya!”

Aku mengencangkan tali selopku. Heeh, jangan bayangkan selop high heels yang tingginya setinggi menara Eiffel itu ya. Selopku itu selop kanvas warna putih dan TANPA HAK.

“ kamu bawa mobil!” syara melempar kunci mobil kami (kami membelinya bersama. Benar-benar bersama, maksudnya kami membeli dengan uangku dan uang syara yang digabungkan)

Aku menangkap kunci mobil yang dilempar syara dengan tangan kiri. Hmm.. aku kidal? Tidak, bukan kidal. Aku menangkapnya dengan tangan kiri karena kebiasaan.

Aku berjalan berdampingan dengan syara. Setelah mengunci pintu apartemen, kami berjalan ke lantai dasar.

---

#Dorm super junior, seoul

Syara mengetuk pintu dorm super junior. Aku berdiri di belakang syara. Sampai saat ini, aku belum berani mengetuk pintu dorm duluan ._.

“ ne?”

Seorang yeoja membuka pintu, membuatku mengerutkan alis. Setahuku, tidak sembarang orang bisa masuk ke wilayah dorm ini.

“ ah, annyeong haseyo syara imnida, kami diundang oppadeul untuk makan disini”

“ siapa jagiya?”

Sungmin oppa muncul dari balik bahu yeoja itu

“ oh, syara nada, masuk masuk. Kita udah nungguin nih..”

Aku dan syara tersenyum. Yeoja itu dan sungmin mundur sedikit untuk memberi kami jalan. Satu pertanyaan masih menggangguku, yeoja itu siapa? Pacar sungmin oppa? Tadi sungmin oppa memanggil yeoja itu dengan panggilan jagiya.

“ oh ya, syara nada. Kenalin yeojachinguku, Seun Min. Jagiy, ini teman kami dari Indonesia, syara dan nada”

Ah, ternyata benar kataku. Yeoja ini  adalah pacar sungmin oppa. Cantik, sungguh. Matanya bulat dan ekspresif. Senyumnya sulit untuk dilupakan. Wajahnya manis, seperti anak kecil. Cocok dengan sungmin oppa.

“ ah, nada imnida..” aku menyalami Seun Min noona. Tangannya halus.

“ Seun Min imnida. Bangapseumnida^^”

Aku, syara dan Seun Min noona saling membungkukkan badan.

“ oh iya, syara ini yeochingunya henry, si mochi itu. Kalau nada…” sungmin oppa tidak sempat melanjutkan kalimatnya, keburu aku pelototin.

“ nada, kenapa oppa?”

“ gwenchana.. ppali, kita makan! Masakan ryeowook sudah siap dari tadi”

Aku dan syara berjalan menuju ruang makan sementara sungmin oppa dan Seun Min noona sudah menghilang entah kemana.

Mataku menjelajah seluruhisi ruang makan dorm super junior ini. Mencari sosok yang…yang ingin aku lihat.

“ Mencari siapa, nada?”

Aku terlompat kaget dan langsung membalik badanku. Ah, ini dia. Ini yang aku cari. Siwon oppa :D

“ eh, enggak oppa! Nyari.. kamar mandi” kataku berbohong. Iyalah, ngapain juga nyari kamar mandi. Lagipula aku juga nggak mungkin jawab ke dia kalau aku nyariin dia

“ kamar mandi? Ayo aku antar” sebelum sempat memberontak, siwon oppa sudah menarik tanganku

---

*Author POV*

Nada melangkah masuk ke kamar mandi dengan agak terburu-buru.

“aku tunggu disini ya..” siwon tersenyum. Ia menyandarkan tubuhnya pada dinding disamping pintu kamar mandi.

Nada mengucurkan air di wastafel. Ia membilas tangannya lalu menatap wajahnya sendiri di cermin.

“ nada.. hwaiting!” katanya sambil mengepalkan tangan kanannya lalu meninju udara. Ia terkekeh sendiri. (udah gila mba?-.-)

Ia mengeringkan tangannya di handuk kecil di samping wastafel lalu menepuk-nepuk pipinya sendiri. Lalu ia berjalan keluar kamar mandi (dia lima menit cuman cuci tangan doing.. dasar cewek-_-)

Siwon menegakkan tubuhnya saat melihat nada keluar dari kamar mandi.

“ eumhhh..”

Nada dan siwon menatap satu sama lain sambil mengerutkan alis. Suara itu berasal dari kamar sungmin yang ada di deket kamar mandi. Pintu kamar sungmin hyung tidak tertutup rapat..

Omo!

“ astagfirullahaladzim!”

Nada langsung menutup matanya dan membalikkan badannya. Siwon mendekap bahu nada untuk memberi perlindungan sambil geleng-geleng dan membawa nada pergi dari situ

“nada, udah..” bisik siwon lembut. Mereka ada di lorong penyambung antara ruang depan dan ruang tengah, sementara ruang makan ada di belakang.

“ oppa..” nada membuka telapak tangan dari wajahnya dan berjengit kaget. Wajah siwon hanya berjarak sepuluh centi dari wajahnya. Kedua tangan siwon bersandar pada dinding di belakang nada.

“ hmm?”

“ apa..yang..akan..kau..lakukan?” Tanya nada gugup. Tangannya bergetar

“ hmm? Tidak ada”

“ kenapa..kau….” ucapan nada terhenti. Mulutnya telah dibungkam oleh bibir siwon.

---

*Siwon POV*

Aku memegang kedua belah pipi nada. Bibirku telah menempel di bibirnya. Tipis, dan manis. Aku rasa ia memakai lipstick rasa buah sehingga bibinrya bisa semanis itu. Ciumannya basah.

Apa nada menangis?

Aku menarik kepalaku. Benar saja, nada menangis. Omo, apa yang telah aku lakukan?? Apa aku menyakiti perasaan nada?

Aku menyapu air matanya dengan kedua ibu jariku. Nada menepis tanganku, namun tentu saja gagal. Kekuatannya melemah hingga akhirnya ia menangis di bahuku.

“ nada, mianhae. Jeongmal mianhae….”

Nada terus menangis.  Aku tahu kemejaku sudah basah oleh air matanya. Maafkan aku, maafkan aku...

“ nada, tolong.. maafkan aku..” aku mengusap kepalanya pelan. Aku salah! Ya! Choi siwon! Babo namja!

Nada menarik tubuhnya dari dekapanku. Ia menghapus air matanya sendiri lalu menghembuskan nafasnya, merilekskan diri.

“ nada, maaf. apa aku mencuri ciuman pertamamu? Maaf.”

“ ne, itu yang pertama. Dan kau mencurinya oppa”

“ maafkan aku… apa yang harus aku lakukan agar kau memaafkanku?”

“…………”

Nada tidak menjawab. Astaga nada, maafkan aku! Maafkan choi siwon yang bodoh ini…. Maaf. hatiku sakit melihatmu menangis nada. Tolong, jebal, mianhaeyo.. jangan menangis! Bencilah aku, tapi tolong jangan menangis..

Aku menyesal.

“ baiklah, kau pasti membenciku sekarang. Aku akan pergi” aku mundur perlahan

“ kalaupun aku membencimu dan kau pergi, apa itu akan mengembalikan ciuman pertamaku tadi?”

Nada, kata-kata itu sungguh menusuk tepat di ulu batinku. Sakit.

“ lalu, apa yang harus…aku lakukan?”

“ tidak ada”

Lalu nada berlalu.

---

*Yesung POV*

Heran, nada kemana sih? Ke kamar mandi lama amat. Sungmin sama Seun Min juga kemana lagi. Nggak tau apa perutku udah konser gini. Yaa walaupun konsernya nggak sehebat konser super junior..

“ maaf membuat kalian menunggu lama”

Kata-kata siwon membuyarkanku. Siwon tersenyum sambil menarik kursi untuk nada dan mempersilahkan nada duduk. Sial, dia mencuri start. Yesung bodoh, kenapa bukan kau yang melakukan hal itu hah?

Kenapa wajah nada terlihat canggung seperti itu? Walaupun dia berusaha menutupinya. Tapi mataku –mata seorang sahabat sejak kecil-nya tidak bisa dibohongin. Pasti ada sesuatu yang dia tutup-tutupi. Tapi apa?

Ah, ngga tau ah. Yang penting aku habisin dulu makanan-makanan buatan ryeowook ini. Mereka sudah memanggil-manggil untuk aku lahap~

Henry menyenggol lengan syara dengan wajah bingung. Dagunya disorongkan kea rah nada, pertanda ia bertanya apa yang terjadi pada nada. Syara mengerutkan alisnya lalu mengangkat bahunya. Ternyata bukan aku yang sadar, tapi orang lain juga.

“ nada? Ada masalah dengan masakanku? Tidak enak ya?” Tanya ryeowook.

Nada tersenyum canggung dan menggeleng

“ tidak oppa, sungguh, masakanmu daebak :)”

“ lalu kenapa? Sepertinya ada yang membuatmu tidak nyaman” sekarang yang bertanya henry

“ Gwenchana oppa, I’m okay” nada tersenyum lagi

Tidaaak nada bohong!  Nada, bilang dong kenapa! Aku jadi kepikiran nih.. jadi ga enak makan.

“yakin?”

“ne”

Akhirnya kami makan. Semuanya mengobrol dengan ceria, Cuma nada yang diem aja. Dia Cuma menjawab ketika ditanya, dan tersenyum ketika ada yang ngelucu. Omo, nada.. kamu kenapa?

---

To Be Continued^^

Continue Reading