Be My Father?

By greatbher

3.6M 357K 10.5K

Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ******************************************... More

PROLOG
Bagian Satu
Bagian satu (2)
Bagian Satu (3)
Bagian Satu (4)
Bagian Dua
Bagian Dua (2)
Bagian Dua (3)
Bagian dua (4)
Bagian Dua (5)
Bagian Tiga
Bagian Tiga (2)
Bagian Tiga (3)
Bagian Tiga (4)
Bagian Empat
Bagian Empat (2)
Bagian Empat (3)
Bagian Empat (4)
Bagian Lima
Bagian Lima (2)
Bagian Lima (3)
Bagian Lima (4)
Bagian Enam
Bagian enam (2)
Bagian Enam (3)
Bagian Enam (4)
Bagian Tujuh
Bagian Tujuh (2)
Bagian Tujuh (3)
Bagian Tujuh (4)
Bagian Delapan
Bagian Delapan (2)
Bagian Delapan (3)
Bagian Delapan (4)
Bagian Sembilan
Bagian Sembilan (2)
Bagian Sembilan (3)
Bagian Sembilan (4)
Bagian Sepuluh
Bagian Sepuluh (2)
Bagian Sepuluh (3)
Bagian Sepuluh (4)
Bagian Sebelas
Bagian Sebelas (2)
Bagian Sebelas (3)
Bagian Sebelas (4)
Bagian Dua Belas
Bagian Dua Belas (2)
Bagian Dua Belas (3)
Bagian Dua Belas (4)
Bagian Tiga Belas
Bagian Tiga Belas (2)
Bagian Tiga Belas (3)
Bagian Tiga Belas (4)
Bagian Empat Belas
Bagian Empat Belas (2)
Bagian Empat Belas (3)
Bagian Empat Belas (4)
Bagian Lima Belas
Bagian Lima Belas (2)
Bagian Lima Belas (3)
Bagian Lima Belas (4)
Bagian Enam Belas
Bagian Enam Belas (2)
Bagian Enam Belas (3)
Bagian Enam Belas (4)
Bagian Tujuh Belas
Bagian Tujuh Belas (2)
Bagian Tujuh Belas (3)
Bagian Delapan Belas
Bagian Delapan Belas (2)
Bagian Delapan Belas (3)
Bagian Sembilan Belas
Bagian Sembilan Belas (2)
Bagian Dua Puluh
Bagian Dua Puluh (2)
Bagian Dua Puluh (3)
Bagian Dua Puluh Satu
Bagian Dua Puluh Satu (2)
Bagian Dua Puluh Satu (3)
Bagian Dua Puluh Dua
Bagian Dua Puluh Dua (2)
Bagian Dua Puluh Dua (3)
Bagian Dua Puluh Tiga
Bagian Dua Puluh Tiga (2)
Bagian Dua Puluh Tiga (3)
Bagian Dua Puluh Empat
Bagian Dua Puluh Empat (2)
Bagian Dua Puluh Empat (3)
Bagian Dua Puluh Lima
Bagian Dua Puluh Lima (2)
Bagian Dua Puluh Lima (3)
Bagian Dua Puluh Enam
Bagian Dua Puluh Tujuh

Bagian Sembilan Belas (3)

36.7K 4.1K 337
By greatbher

"Pangeran dan sang Putri pun hidup bahagia, selamanya. Tamat." Natelia mengakhiri dongeng malam itu dengan menutup buku cerita. "Nah, sekarang waktunya Lala tidur."

"Benar. Supaya besok pagi kita bisa bermain dengan Chocho lagi," timpal Joviette yang berdiri di belakang Nana.

Labelina bergegas membenahi posisi dan menarik selimut ke batas dada dengan patuh. "Ung!"

Ututu, squishy-nya Paman menggemaskan sekali. Tangan Joviette bergetar saking sulitnya menahan diri untuk tidak menguyel-uyel Lala.

Semenjak ada Chocho si kuda poni, betapa patuhnya balita itu sekarang. Apa-apa diancam dengan Chocho. Seperti, dia harus tidur agar tidak kelelahan dan bisa bermain dengan Chocho. Bersedia mandi supaya Chocho tidak kena kuman, atau harus mau minum vitamin pahit dari Bibi Ophelia biar Chocho tidak tertular sakit.

Chocho adalah penyelamat mereka!

"Anak pintar," puji Natelia, mengusap-usap rambut Lala. "Mimpi indah, Lala. Nana akan temani di sini sampai Lala tidur."

Alih-alih merapatkan mata, bola biru si kecil justru memutar ke arah Natelia dan Joviette bergantian. Entah apa isi kepalanya mencerna, tak ada angin tak ada topan, bibir mungil itu tiba-tiba dengan ringannya mengajukan pertanyaan seberat beban hidup orang dewasa.

"Paman dan Nana pacalan, ya?"

Refleks, kepala dua orang dewasa itu miring ke kanan secara bersamaan. "Hmm?"

"Nenek Dyana bilang, laki-laki dan pelemuan kalau belcama cebelum menikah, namanya pacalan."

Jov dan Nana bersitatap sesaat. Bibir mereka melengkung namun mukanya tetap datar. Sebenarnya, apa yang diajarkan Nyonya Diana Delta pada bocah empat tahun yang giginya saja masih gigi susu ini?

Beberapa hari lalu, Diana Delta dengan semangat mengajukan diri saat Duke berkata akan mencari guru untuk Lala. Wanita berusia lebih dari setengah abad itu langsung diterima tanpa pertimbangan apapun mengingat ia adalah anggota inti Dewan Negen sekaligus adik Margrave.

Hal pertama yang Duke perintahkan padanya adalah mengajari Lala tentang perempuan dan laki-laki. Selain itu, Diana Delta hanya diminta mengajarkan tentang pemahaman dasar yang tidak akan memberatkan otak bayi.

Meski belum memahami sepenuhnya, sekarang Lala sudah bisa membedakan dua jenis kelamin tersebut. Lalu soal pacaran, Diana hanya tak sengaja menambahkannya sebagai bumbu pemanis saja.

Tidak pernah ia sangka sedikitpun kalau itu akan menjadi senjata mematikan bagi sepasang insan yang kini tampak tertekan.

"T-tidak, Lala. Tidak semua laki-laki dan perempuan yang bersama disebut pacaran," koreksi Joviette, menelan ludah.

"Kenapa? Paman, 'kan, cuka Nana."

"Ahaha, Lala. Pengasuh Nana sudah seperti ponakan Paman sendiri. Tentu Paman menyukainya sama seperti Paman menyukai Lala."

Joviette, yang tidak tahu jika dirinya justru satu tahun lebih muda dari wanita yang dia anggap ponakan itu, berkata demikian.

Natelia syok, tercetak jelas dari senyum masamnya sekarang. Dasar laki-laki tahi!

"Ya, itu benar. Nana juga menganggap Sir Joviette seperti Paman!" balas Nana penuh emosi.

"Tapi, Nana, 'kan, juga cuka Pam-,"

Prok prok prok!

Sang pengasuh bertepuk tangan tepat sebelum Labelina menyelesaikan kalimat. "Wow, sudah jam berapa ini? Ayo, Lala harus tidur. Mataharinya keburu muncul!"

"...,"

Natelia sempat keringat dingin saat Lala cuma diam saja. "L-Lala, ini sudah sangat malam, loh. K-katanya besok mau main bersama Chocho?" Ayolah, ganti topik ganti topik ganti topik...,

"Hm, baikah."

Helaan napas panjang menyertai Nana. Huft, hampir saja! Rupanya insting anak kecil sungguh berbahaya!

Keheningan tak nyaman pun melingkupi Joviette dan Natelia selama Labelina berusaha keras untuk tidur.

Siapa yang harus mereka salahkan atas kecanggungan ini? Lala dengan kepala imutnya yang bulat itu? Nyonya Diana yang mengajari balita sembarangan?

Atau barangkali, sikap mereka sendirilah yang terlalu mudah ditebak bahkan oleh anak kecil?

Sudah menjadi pengetahuan dasar bagi orang-orang, terlebih Joviette dan Natelia, bahwa Duke Gestan adalah momok menakutkan yang patut dihindari kalau bisa.

Namun, kusus malam ini, ketika sang penguasa kastil mendadak masuk ke kamar Lala, di mata mereka, beliau bak superhero yang membawa aura bercahaya di sekelilingnya.

"Tuan Duke, selamat datang!"

Dalam artian lain, hidupku selamat!

Jiwa usil Labelina memberontak keluar. Usai melirik sesaat, ia langsung merapatkan mata pura-pura terlelap.

"Kalian keluarlah," titah Duke diangguki mantab oleh Jov dan Nana.

Bukankah dia tadi sempat mengintip? batin Duke begitu hanya tersisa mereka berdua dalam kamar.

Sia-sia Lala membohongi Duke. Duke tahu bocah itu masih terjaga.

Alih-alih memergoki tipuan si Mungil, Duke justru terpancing mempermainkannya sedikit. Pria dengan kimono gelap mengekspos dada itu duduk di kursi samping ranjang ketika ia memulai aksi.

"Katanya, anak-anak saat tidur tangannya akan terangkat ke atas. Kalau tidak berarti dia cuma pura-pura."

Lala berhasil diperdaya oleh jebakan itu. Dia angkat lengannya tegak lurus meskipun matanya tertutup rapat. Ini membuktikan betapa polosnya pikiran anak kecil.

Lucu sekali.

Masih belum puas, Duke menambahkan tingkat kesulitannya lagi. "Benar begitu. Tapi biasanya sambil mengacungkan jari tengah."

Ting!

Lala benar-benar melakukannya, namun ia salah jari.

"Bukan kelingking, tapi tengah."

Sulit sekali! Butuh usaha ekstra bagi Lala yang belum lancar mengendalikan gerak motorik halusnya untuk menekuk keempat jari dan mengacungkan bagian tengah saja. Pada akhirnya, ia gagal dan menyerah setelah bergelut cukup lama.

"Lala tak bica," ucap Lala sudah dengan mata terbuka. Dia lupa kalau beberapa saat lalu mencoba bersandiwara.

"Lakukan saat dewasa kalau begitu." Terutama ketika kau bertemu laki-laki yang hendak melamarmu.

Entah sadar atau tidak, ini adalah pertama kalinya Gestan tak lagi menahan bibirnya melengkung lebar.

"Eung. Lala akan belajal. Dyuk, kenapa Dyuk kecini? Dyuk mimpi buluk, ya?"

Setelah Duke pergi ke Henvitas selama beberapa hari, ia menyadari satu hal yang tidak bisa perasaannya bantah sekeras apapun pria itu mencoba.

Keberadaan Lala di kastil membuatnya terikat dan ingin cepat kembali. Mungkinkah, jauh di lubuk hatinya, anak ini bukan lagi sekedar orang yang mirip dengan Hara?

"Aku bermimpi telah menemukan orang tuamu. Apa itu termasuk mimpi buruk juga?" dustanya.

Mata bulat Lala berkedip beberapa kali tanda ia tak paham. Duke memang tidak menangis, tapi mengapa tatapan lelaki itu terlihat sedih?

Ah, Lala tahu! Orang dewasa biasanya akan tersenyum bila ia melakukan ini. 

Bocah empat tahun itu kemudian berinisiatif melepas kotak harta karunnya demi menghibur Gestan dengan sebuah pelukan hangat. Mirip seperti yang ia lakukan dulu terhadap Bubu-nya. 

Tindakan manis Labelina ini spontan membuat pria itu melontarkan sebuah pertanyaan gamblang, "Boleh aku menjadi ayahmu?"

Jika diberi pilihan, Gestan lebih memilih hidup sendiri sampai akhir. Tanpa istri atau anak. Namun, kehadiran Lala di hidupnya merusak tataan itu sehingga ia berpikir, mari melenceng sedikit dari aturan awal.

Toh, keberadaan orang tua Lala masih belum ada kabar. Dia bisa membesarkan satu bayi mungil yang pandai menghibur dengan segala tingkah random-nya.

"Dyuk jadi yayah Lala?"

"Ya. Kau mau?"

Saat besar nanti, atas bakatnya yang cemerlang, anak ini bisa mengelola hutan peri semau dia. Kekayaannya terjamin tidak akan habis bahkan hingga tujuh turunan.

Gadis kecil berpiyama lembut itu mengerjap bingung di pelukan Gestan. Andai saja Duke tak lupa menyuruh Diana Delta memberi pemahaman pada Lala soal 'yayah'.

Karena detik berikutnya, Labelina menanyakan hal lucu yang bahkan mampu membuat Lucress tertawa terpingkal-pingkal.

"Kenapa butan Lala yang jadi yayahnya?" cicitnya, ringan dan tanpa keraguan.

To be continue...

*.*
*.*
*.*
*.*
*.*
*.*
*.*
*.*
*.*
*.*

Hmm, apa ya. Nggak ada yg mau Bher sampaikan.

Oh, ada satu. Masih banyak yang nanya kapan up. Hehe, apakah kalian nggak membaca note-ku, guys?

Oke. Cukup sekian, terima kasih👌

Continue Reading

You'll Also Like

221K 17.7K 34
seorang gadis kecil melihat seekor serigala yang sedang terluka di tengah hutan. hati kecilnya menuntun agar dia menolong serigala malang itu, walaup...
620 87 5
Sampai kini ku kuatkan diriku tegak berjalan tanpamu. Setiap langkahku terasa berat tapi tetap aku harus bertahan kuat. "bo-boruto ja-ngan men-nangis...
4.1K 470 33
Keyara Stellanova Abimanyu, Seorang siswi pindahan dari salah satu SMA di Yogyakarta yang mampu membuat hampir semua siswi di SMA barunya...
119K 8.1K 23
( sudah tamat ) terjebak di suku aneh dimana Para laki-laki di suku itu sangat tampan sedangkan para perempuannya memiliki paras buruk rupa Apakah s...