KSATRIA [BAD-BOYFRIEND]

By Cintaprita

523K 54.1K 59.5K

[FOLLOW SEBELUM BACA] 'Bad boy doesn't cry, they fight' Ksatria Geovandra. Gelap, tangguh, dan berbahaya. Sta... More

PROLOG
CAST
[01] Kedatangan 5 Siswa Baru
[02] KSTARIA GEOVANDRA
[03] RUANG BASKET
[04] BALAPAN
[05] DANAU
[06] MIMPI
[07] NARKOBA?
[08] PULANG SEKOLAH
[09] PANTI
[10] ADA APA ?
[11] CEMBURU?
[12] PART TIME
[13] INSIDEN
[14] Rumah Sakit
[15] MERAWAT KSATRIA
[16] TEMAN LAMA
[17] DICKO
[18] MIMPI
[19] GARA-GARA GABRIELLA
[20] TEMAN LAMA?
[21] MAIN BASKET
[22] ULANG TAHUN
[23] ADA APA DENGAN DICKO
[25] TERNYATA ....
[26] KENAPA?
[27] REX
[28] KANTOR POLISI
[29] KEPAGIAN
[30] ANONIM
[31] FAKTA LAINNYA

[24] FOTO

7K 756 433
By Cintaprita

First of all Minal Aidin walfaidzin guyss🙏🙏

Lama ga jumpa gasii, kemaren-kemaren aku sakit-sakitan terus. Gak bapil, eh malah darah rendah, gitu aja terus🥹

Kabar kamu gimana??





Ting!

Si bangsat : bro lo lagi apa? Kalo gue lagi sama cewek lo
[Pict]

"Bangsat!" Murka Ksatria setelah melihat layar ponselnya. "Si Jordi bener-bener nyari perkara sama gue," geramnya.

"Biarin aja, ngapain ngeladenin orgil," cetus Malik yang sibuk makan kacang.

"Lagian ngapain juga si Selena mau-mauan aja sama dia," keluhnya. "Gue samperin." Segera Ksatria mengambil jaket kulit juga kunci motornya.

"Udah malem jir," ujar Aster.

"Ya terus?" sewotnya.

Aster menggaruk belakang kepalanya. "Iya ya emang kenapa kalo malem? Pagi buta aja di gas apalagi cuma malem."

"Tuh lo tahu," sahut Malik seraya menoyor kepalanya dengan gemas.

"Jangan keras-keras lo," cetus Gara.

"Apanya yang keras?!" seru Malik dengan heboh.

"Ngomongnya lah."

"Oh gue kira apanya."

"Otak lo isinya selangakangan doang sih."

"Kayak lo nya enggak."

"Gue cabut," pamit Ksatria dan langsung pergi begitu saja. Dalam benaknya ia berpikir untuk pergi menghajar si brengsek Jordi dulu atau langsung menemui Selena dan memberinya ceramah selama satu jam? "Selena dulu," gumamnya.

Motornya langsung melaju dengan kecepatan penuh. Tak memperdulikan angin malam yang terasa menusuk kulitnya yang tidak tertutup jaket.

Setelah sampai, ia melihat rumah Selena yang sudah gelap, maklum hampir tengah malam. Tapi ia juga melihat kalau lampu di kamar cewek masih menyala, artinya si empunya kamar belum tidur.

Ia turun darim motor, merenggangkan otot-otot tubuhnya lalu memanjang dengan lihai.

Tok ... tok ... tok.

Serikit kesal karena juga mendapatkan respon.

"Buka, ini gue," ucapnya penuh penekanan.

Awalnya ia akan memecahkan jendela karena tak mendapat respon, tapi saat melihat sebuah siluet yang terlihat mendekati jendela segera ia urungkan niat sucinya itu.

CELEK.

"Lama amat sih," decaknya seraya masuk ke dalam begitu jendela terbuka, mengabaikan kerutan bingung dari si pemilik kamar.

"Lo ngapain ke sini?" tanya cewek itu kebingungan.

Ksatrua melepaskan jaket kulitnya lalu duduk di ujung ranjang. "Ngapain lo ketemu sama Jordi?"

Selena nampak terdiam, mulutnya nampak terbuka tapi detik berikutnya tertutup kembali.

"Jawab, daripada gue cipok sekarang," ancamnya.

Cewek itu mendengus. "Kita gak ketemuan, tapi gak sengaja ketemu," terangnya seraya duduk di atas meja belajarnya.

"Sampe selfie?" decak Ksatria kesal. Ia mengeluarkan ponsel dan menunjukan layarnya pada Selena.

"Udah gue minta hapus," cicitnya.

"Gue marah sama lo." Ksatria membuang sembarang ponselnya. Menatap Selena dengan tatapan tajamnya.

"Kenapa jadi marah ke gue, gue juga korban," belanya.

"Di sebelah mana letak korbannya? Lo nikmatin!"

Selena gak habis pikir. Di titik mana ia terlihat menikmatinya? Jelas-jelas Selena di jebak, mana tahu kalau ia bakalan di foto.

"Gue kan udah bilang, jauhin dia," tekan Ksatria.

"Kenapa? Kenapa gue harus jauhin dia?"

"Dia bahaya."

"Terus bedanya sama lo apa?" tantangnya.

"Gue pacar lo, mana mungkin bisa nyakitin lo. Kalo dia bisa nyakitin lo kapan pun dia mau."

Alasan macam apa itu? Selena hampir terbahak saat mendengarnya. "Mending lo pulang aja sana, gue mau tidur, udah ngantuk."

Bukannya menurut, Ksatria malah merebahkan tubuhnya di atas ranjang Selena. Menyangga kepala dengan sebelah lengannya.

"Ya udah sini gue tidurin," ujarnya dengan tampang super duper menyebalkan.

"Jaga mulut lo ya!"

"Loh barusan lo sendiri yang kode mau gue tidurin."

"Gue kode biar lo cabut!" serunya dengan wajah merah padam menahan amarah. Bisa-bisanya maksudnya dikatakan lain.

"Lo di apain aja sama si bangsat Jordi?"

"Gak di apa-apain, dia tiba-tiba muncul di depan gue abis itu tiba-tiba ngefoto, udah."

"Mulai sekarang kalo lo ketemu dia, lo harus lari."

"Kasih tahu dulu kenapa!"

Ksatria menyugar wajahnya dengan kedua tangannya. "Dia dulunya temen gue."

"Terus?"

"Dia khianatin gue." Cowok itu menarik napasnya dalam-dalam. "Lo tahu apa yang dia perbuat sampe bikin gue benci setengah mati sama dia?"

"Apa?"

"Dia tidur sama cewek gue."

Selena memelototkan kedua matanya dengan mulut yang menganga lebar. Wow.

"Sekarang lo paham kan?"

"Tapi kan gue gak mungkin ...."

"Bisa aja, gak ada yang gak mungkin."

Selena mencebikkan bibirnya, dikiranya dia cewek murahan apa sampe melakukan hal sebejat itu.

Ksatria bangun dari tidurnya kemudian mendekati Selena dan memegang kedua tangannya. "Kapanpun lo ketemu dia, lari. Oke?"

Bagai terhipnotis Selena hanya mampu menganggukkan kepalanya.

"Good girl." Cowok itu mengelus pelan rambut Selena.

Setelah hatinya merasa tenang Ksatria mengambil kembali jaket juga ponselnya. "Besok pagi gue jemput."

"Gak usah, lo datengnya mepet."

"Jam enam gue udah di depan pintu rumah lo."

"Itu kepagian," gemasnya.

"Berangkat duluan, si Dicko gue tonjok."

"Kenapa bawa-bawa Dicko mulu sih, dia gak ada salah perasaan."

"Gue emosi lihat mukanya."

"Ya gak usah di lihat."

Ksatria berjalan mendekati jendela. "Gue cabut."

"Hmm, besok kalo mau bertamu lewat pintu depan, jangan kayak gini, kayak maling."

Kaatria terkekeh. "Lihat aja besok." Selanjutnya ia meloncat keluar dari kamar.

"Hati-hati," ucap Selena yang di balas dehgan acungan jempol oleh Ksatria.

Sekarang tujuannya cuma satu, menghajar si bangsat Jordi.

Dengan kecepatan full dan perasaan yang menggebu-gebu tan kala bayangan masa lalu kembali berputar di kepalanya, ia mencengkram stang motor dengan erat. "Anjing," geramnya.

Setelah sampai di tempat tujuan dan menafapatlan target, ia langsung turun dan tanpa aba-aba langsung menghampirinya lalu meninjunya.

BUGH.

BUGH.

"Woy ada apa nih, ada apa?!" Beberapa orang langsung memisahkan keduanya, tapi karena Ksatria yang belum puas ia lanjut meninju wajah Jordi yang malah terkekeh kesenangan melihat Ksatria kehilangan kontrolnya.

"Kenapa, Sat? Lo takut?" tanyanya dengan tampang menyebalkannya.

Kalau saja tidak segera di taham, Jordi sudah tinggal nama saja.

"Gue peringatin lo, jangan pernah lo deketin Selena?!"

Jordi menyeka darah yang mengalir di sudut bibirnya. "Kenapa? Selena seneng-seneng aja tuh gue deketin."

Perkataan Jordi membuat Ksatria kembali menerjangnya, kali ini tendangan yang tepat mengenai perutnya hingga membuat Jordi terbatuk beberapa kali.

"Ini bukan apa-apa, kalo sampe terulang lagi, gue bikin lo tinggal nama."

"Silahkan. Gue makin tertantang," ujar Jordi kesenangan.

"Jor udah," peringat teman-temannya.

"Lo berani deketin Selena, gue bakal lakuin hal yang sama ke adek cewek lo satu-satunya," ancam Ksatria yang berhasil membuat Jordi murka.

Ia maju, kemudian mencengkram kerah pakaian Ksatria. "Lo sentuh adek gue, gue bakal lakuian dua kali lipat ke Selena."

Ksatria terkekeh. Bukan rahasia lagi kalau adik Jordi naksir berat padanya, tapi karena Ksatria tidak pernah menyukai dua orang secara sekaligus, ia tidak pernah menggubrisnya.

"Lo takut Jor? Gue makin tertantang," ucapnya yang membalikkan perkataan Jordi beberapa saat yang lalu. Dengan kasar ia melepaskan lengan Jordi di bajunya. "Lo lakuin dua kali lipat, gue tiga kali lipat. Gue bakal hancurin adek lo sehancur-hancurnya sampe dia gak akan punya semangat hidup." Ia menatap Jordi lamat-lamat. "Gue gak bohong."

Jordi menggeram menahan amarah. "Lo licik."

"Bersyukur aja karena sampe detik ini gue gak lakuin apapun ke adek lo. Kalau hal ini terjadi lagi, gue gak akan main-main."

Setelahnya Ksatria kembali menghampiri motor dan menaikinya. Sebelum benar-benar pergi ia membuka kaca helmnya dan menatap Jordi dengan tatapan tajamnya membuat Jordi yang ada di sama menatapnya dengan kesal.

"Lo harus tahu lagi berhadapan sama siapa."

Jordi berdecak pelan. "Gak ada yang lebih tolol dari lo, Sat."








Guyss kasih komentar untuk part iniii

Sebenarnya ada apa antara Selena-Ksatria-Dicko-Jordi dan lain-lainnn?

Perkiraan tamat part 35, jadi tunggu terus yaaa

1000 komen untuk next part

See yaa💕

Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.8M 328K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
968K 14K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
125K 6.6K 31
Banyak orang yang merasa kehilangan karena kurang menghargai arti sebuah kehadiran. Menceritakan tentang hubungan antara Rayon dan Azela dimana hubun...
39.4K 381 3
Nyaman itu jebakan Ini tentang Moriz si ketua geng motor Wolves, yang begitu galak dan menyeramkan. Semua orang mengenalnya sebagai lelaki tak memili...