The BREAK UP ( spin off SYLY )

بواسطة Aphrodite_Themis

2.4K 372 93

Cinta abadi? Sayangnya, itu tidak pernah terjadi pada hidup Jung Junsu yang egois. 'Aku memilihmu.' Hanya bu... المزيد

ARE YOU READY?
1 - No ETERNAL LOVE
2 - Taec Hyung? Can you kiss me?
3 - Wow...That Was Awesome
4 - Stop! I'm Tired!
5 - If I Sleep With You, Everything Will Change
6- Yes, I'm Evil
7 - Unless, You Want to be My Enemy
8 - He Wants to Sleep With Me
9 - I Like You...Love You So Much
10 - You're Not Park Yoochun, I Know..
11 - Don't Tell Anything or I Kill Your Brother
12 - Don't Ever Forget Your Loyalty
13 - The Twins
14 - Kissmark? You Slept With Him
15 - Sang Pewaris Kim
16 - Let's Fight! You've Stolen My Lover
18 - You Chose The Wrong Man, Junsu
19 - SHOOT THEM!
20 - He Slept With The Man. You Know That, Right?
21 - Please Don't Get Hurt Again
22 - I can't wait to be your official partner
23 - You can't do that, Your Highness.
24 - Sniper? Park Yoochun is Crazy
25 - The combat drone is a test from your brother!
26 - One chance and if you fail, stop!
27 - And the drama is going on ....

17 - You Lost, Ok Taecyeon! He Is Mine

58 12 2
بواسطة Aphrodite_Themis

THIS STORY IS MINE.

AUTHOR : APHRODITETHEMIS / ANYA

GENRE : ROMANCE / ACTION / AFFAIR

RATE : 21 +

WARNING : BOYLOVE
.

.

PYONGYANG

Meja makan panjang yang mungkin bisa menampung 40 tamu lebih itu harusnya terasa hening karena hanya diisi 4 orang. Tapi alih-alih hening, suara tawa malah memenuhi ruangan yang ditata sangat artistik itu. Sang jenderal yang duduk di kepala meja tampak sedang tersenyum geli karena mendengar cerita putra bungsunya yang berlebihan namun berhasil membuat hatinya dipenuhi bahagia.

"Appa tahu? Aku berhasil mengalah pelatih Shin....Cerberus memang hebat!"

"Ck, itu karena pelatih Shin takut kau bunuh!" cela Changmin dengan senyum tertahan seraya mengabaikan pelototan Kyuhyun yang terlihat kesal. "Itu kenyataan, Kyu....Junsu pasti sudah mengancam pria tua malang itu!"

Seperti dugaannya, Junsu tidak menyangkal dan malah menyeringai lebar, "Memang kenapa kalau aku mengancamnya? Ada masalah? Tidak boleh?" Tempat ini begitu membosankan dan hampir tidak ada hiburan, so tidak ada salahnya Junsu sedikit jahil.

"Dasar barbar." kecam Changmin tajam meski sorot matanya berbinar geli, "Appa, hukum dia!"

"Pelatih Shin yang menemukan Cerberus." Kyuhyun berusaha mencegah perdebatan yang akan terjadi dan mungkin saja akan membuat sang jenderal marah, "Kau harus berterima kasih padanya, Junsu." tambahnya bijak seraya diam-diam mencubit perut Changmin.

"Itu memang tugasnya," Junsu melotot tajam pada Changmin yang menyeringai lebar, "Tapi aku akan berterima kasih nanti."

"Hubunganmu dan kapten Park sedang bermasalah? Atau sudah berakhir? Apa yang terjadi?"

Pertanyaan tajam sang jenderal ditengah obrolan mereka tentang pelatih Shin dan kemampuan baru Junsu mengendalikan seekor kuda jantan hitam, membuat ruang makan itu hening seketika. Untuk sesaat Junsu terdiam sebelum seringai kecil terukir dibibirnya saat membalas tatapan sang appa dengan berani.

"Kami baik-baik saja. Untuk saat ini!" sahut Junsu diplomatis tanpa memalingkan wajahnya dari tatapan menyelidik sang jenderal yang tampak curiga. "Hanya sedikit bertengkar. Bukankah itu biasa." tambahnya tak acuh karena ini bukan saat yang tepat sang appa tahu yang sebenarnya.

Apa Yoochun hyung mengatakan sesuatu pada appa? Dia membongkar perjanjian kami? Shit! Jika benar, itu artinya dia benar-benar pengecut dan sangat licik!, Junsu merutuk dalam hati meski ekspresinya tetap tenang saat menikmati sisa anggur di gelasnya.

Jenderal Kim mengangguk samar sebelum tersenyum tipis, "Baik, tapi ingat, Junsu. Apapun yang kau lakukan, pastikan itu tidak akan merugikan pemerintahan." Semua ada waktunya dan dia yakin putra bungsunya yang keras kepala ini akan bersikap jujur saat waktu itu tiba.

"Akan kuingat," Junsu sedikit kesal karena ternyata sang appa lebih mementingkan negara daripada keinginannya. "Ck, menyebalkan sekali....:" gumamnya pelan.

"Appa tenang saja. Junchan tahu apa yang dilakukannya." sela Changmin yang tidak mau adik bungsunya malah mengatakan sesuatu yang bisa membuat sang jenderal semakin curiga.

Baru saja Junsu akan membantah sikap sok tahu saudaranya, ponselnya bergetar samar. Pesan singkat dari si manja. Tergesa dia membukanya, membaca cepat pesan singkat itu. Sial, yang dicurigainya benar - benar terjadi. "Semuanya, aku permisi dulu." seru Junsu cepat sebelum berdiri dan langsung meninggalkan ruang makan itu dengan setengah berlari tanpa menunggu izin dari sang jenderal.

"Hei, maknae! Mau kemana kau?" cegah Changmin yang sedikit kesal dengan sikap Junsu yang selalu sesukanya.

"Kapten Park ke Seoul. Sebaiknya kau bantu adikmu! Dia pasti takut pria itu terluka!"

Sejak mendengar pertanyaan tajam sang jenderal, Changmin sudah curiga jika appa-nya pasti tahu. Tidak ada satu pun rahasia yang bisa disembunyikan dalam mansion ini. Semua dinding bertelinga. "Biarkan saja pria itu membuktikan dirinya, appa. Aku penasaran sehebat apa dia sampai Junsu lebih memilihnya!" sahut Changmin acuh dengan seringai lebar, mengabaikan dengusan lelah Kyuhyun yang sudah memperingatinya untuk tidak terlalu ikut campur.

"Kau benar. Satu dua pukulan dari kapten Park tidak akan membunuhnya." Setuju sang jenderal sebelum berbagi seringai dengan pewarisnya. "Ceritakan padaku, seperti apa Ok Taecyeon itu?"

.

.

SEOUL

Tidak boleh diremehkan, batin Taecyeon sembari melompat cepat untuk menghindari serangan cepat Park Yoochun yang pasti berambisi ingin membunuhnya. Menilai kekuatan musuh, itu yang sedang Taecyeon lakukan sambil menyusun rencana dalam kepalanya untuk mengalahkan ajudan sang jenderal yang tampak jelas meragukan kemampuannya.

Cara terbaik untuk menang dari pria yang sedang dipenuhi dendam padanya ini adalah dengan berpura - pura kalah. Dalam hati Taecyeon menyeringai dingin saat melihat Park Yoochun dengan beringas kembali menyerangnya. Dia akan menunggu saat yang tepat untuk memberi kejutan pada pria yang berpikir bisa merebut kembali Junsu darinya.

Bughh....

Di sisi lain, Yoochun yang memang sedang dipenuhi amarah dan dendam terus menyerang bajingan menyedihkan yang sedikit pun tidak pantas untuk Junsu. Kita lihat sampai kapan kau bisa menghindari pukulanku, geram Yoochun dalam hati seraya melayangkan tinju tangan kirinya dan puas saat taktiknya kali ini berhasil. Si bodoh itu tidak berhasil menghindari!

"Wow, tinjumu lumayan juga kapten Park..." puji Taecyeon ringan dengan seringai kecil.

Dengan santai dia - yang memang sengaja membiarkan Park Yoochun berpikir bisa dengan mudah mengalahkannya - kembali berdiri dan mengusap asal darah disudut bibirnya. Menjadi tangan kanan pewaris organisasi mafia terbesar di Asia membuat Taecyeon terbiasa bertarung dengan taktik dan gaya apapun. Mungkin sebagian orang selalu berpikir dia hanya ahli dalam menggunakan senjata dan menjalankan bisnis Jung.

Namun untuk memastikan Yunho - pewarisnya - selalu aman, Jung Siwon mendatangkan banyak sekali ahli bela diri untuk melatih kedua putranya, termasuk Taecyeon yang sudah dipersiapkan untuk menjadi tangan kanan Yunho sejak kecil. Jadi, Park Yoochun salah besar jika berpikir dia lemah.

"Hanya itu yang kau bisa?" Taecyeon memainkan tongkat panjang yang ujungnya dihiasi mata pisau tajam seraya berjalan pelan menggelilingi musuhnya. Ini saatnya dia serius. "Kau tahu, Yoochun-ssi? Sebenarnya aku benci bertarung..." serunya datar dan tanpa peringatan sedikit pun langsung melompat tinggi sambil melayangkan tongkat di tangannya tepat ke arah Park Yoochun.

Serangan cepat dan tak terduga itu sedikit mengejutkan Yoochun. Sepertinya dia terlalu meremehkan pria yang dipikirnya hanya bisa bekerja dibalik meja. Tapi persetan sehebat apa dia karena dengan cara apapun aku harus bisa membunuh bajingan ini, geram Yoochun dalam hati seraya mengayunkan pedang yang dipilihnya sebagai senjata.

Dia harus menang karena Junsu sedang melihat langsung pertarungan mereka. Aku harus membuat Junsu sadar jika pria yang dipilihnya ini tidak lebih dari seorang pengecut tak berguna, berbekal tekad itu Yoochun kembali menyerang Ok Taecyeon yang sekarang terlihat serius dan dingin, sangat berbeda dengan beberapa menit yang lalu.

"Kau menyusup keluar dari Pyongyang hanya untuk menantang Taecyeon bertarung? Menarik sekali. Junchan harus tahu dan melihat langsung drama konyol ini...."

Sengaja Jaejoong tersenyum geli seraya mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi kembarannya. Untung saja Junsu memasang pelacak pada ponsel Park Yoochun. Jadi mereka tahu ajudan sang jenderal ini diam-diam datang ke Seoul dan sesuai prediksi, langsung mencari masalah dengan Taecyeon di club.

"Hai pembuat onar, kau tahu apa yang sedang terjadi disini? 2 pangeran akan bertarung sampai mati untuk memperebutkanmu!"

"Oh ya? Pasti sangat menantang. Aku tidak sabar melihatnya!" seru Junsu riang seraya memberi isyarat agar Jaejoong mengarahkan kamera ponselnya ke arah belakang. "Silakan bertarung, tuan-tuan tapi jangan terlalu berharap aku akan peduli pada hasilnya!" Sesuai dugaan Jaejoong yang sedang menahan tawa gelinya, kembarannya yang egois tidak akan pernah peduli pada hasil pertarungan karena sejak awal Junsu sudah memilih pria yang benar-benar dicintainya.

Dan, sekarang inilah yang terjadi. Mereka bertarung di tengah arena yang terletak di ruang bawah tanah club milik Jung. Disaksikan langsung oleh si kembar yang bukannya melerai namun malah bersorak. Yoochun bahkan sedikit terkejut karena Ok Taecyeon yang menjadi lawannya bukan pria yang selama ini dipikirkannya - lemah dan hanya mengandalkan otot - karena pria yang sedang dihadapinya, sangat licik dan bertarung dengan cara dingin yang menakutkan.

"Tempatmu adalah di neraka!"

Sambil mengeramkan kasar Yoochun kembali menyerang Ok Taecyeon dengan kecepatan mematikan. Dia tidak akan kalah. Suara pedang dan tongkat yang beradu hanya menambah ketegangan di arena yang menjadi saksi bisu pertarungan mereka. "Bunuh aku jika bisa!" Suara dingin yang sarat tantangan itu seperti melecut kemarahan Yoochun yang dengan membabi buta terus menyerang bajingan licik yang dengan mudah bisa menghindar sebelum dengan dingin balas menyerangnya.

"Ouhhh..."

Tendangan sekuat baja yang mengenai bahunya itu membuat Yoochun terdorong mundur dan hampir terjatuh. Baru saja dia akan berdiri tegak dan kembali menyerang bajingan itu saat sebuah pukulan kuat bersarang di perutnya. Seketika dia mual dan sedikit pusing. Shit! Bajingan tidak tahu malu ini juga serius ingin membunuhku, Yoochun bisa merasakannya. Walau pria yang sedang bertarung dengannya selalu memasang ekspresi datar dan terlihat dingin namun insting Yoochun berteriak tajam dan memintanya untuk waspada.

"Mau diteruskan, kapten Park?"

Sambil meregangkan sedikit bahunya yang terkena pukulan tadi, Taecyeon tersenyum dingin pada ajudan sang jenderal yang harus diakuinya sangat hebat. Baru kali ini, selain Yunho, dia menemukan seseorang yang bisa bertarung tanpa sedikit pun rasa takut yang terlihat. "Atau kau mau istirahat dulu?" tawarnya serius meski refleks melompat mundur dan kembali balas menyerang saat Yoochun tanpa aba-aba melayangkan tendangan kuat yang kali ini hampir saja mengenai wajahnya.

Selama beberapa menit keduanya sibuk menyerang dan bertahan, tinju dan tendangan sudah membuat keduanya babak belur meski tak satu pun yang mengaku kalah. Sudah cukup waktu bermain, putus Taecyeon yang masih punya banyak pekerjaan. "Maaf, kapten Park!" serunya serius sebelum tiba-tiba melompat tinggi sambil mengayunkan tongkatnya yang bermata pisau tepat ke sisi leher Park Yoochun yang tidak sempat menghindar karena terkejut.

"Aku menang!" umum Taecyeon dingin tanpa peduli pada kemarahan di wajah Park Yoochun yang penuh memar dan berselimut keringat, "Aku berhasil melukaimu....Sesuai perjanjian, biarkan Junchan yang memilih. Ini hidupnya dan kita tidak berhak mengaturnya!"

Tangan Yoochun terkepal erat. Dia tidak mungkin kalah. Dia adalah ajudan sang jenderal yang terkenal dengan kemampuan bertarungnya. Tidak mungkin dia kalah dari mafia bodoh seperti Ok Taecyeon. Ya, aku tidak mungkin kalah. Tanpa sengaja mata Yoochun melihat sesuatu yang mendorongnya tertawa sinis.

"Menang?"

Yoochun kembali berdiri tegak dan menatap dingin Ok Taecyeon, mengabaikan kepalanya yang sedikit pusing, "Jadi, itu apa? Mau membodohiku?" Dengan dagunya Yoochun menunjuk kearah perut Taecyeon yang tampak berdarah. "Aku yang lebih dulu melukaimu dan sesuai perjanjian, Junsu akan tinggal di Pyongyang selama 1 tahun ini!"

Tanpa mengalihkan pandangan matanya dari video call yang masih terhubung dengan Junsu yang sedang tersenyum lebar padanya, Taecyeon mengangguk samar dan tersenyum kecil sebelum meraba perutnya. Darah langsung membasahi tangannya meski dia sedikit pun tidak peduli apalagi mengeryit kesakitan. Luka ini tidak akan pernah mengubah perasaan yang dimilikinya untuk sosok egois itu sejak mereka kecil.

"Kau pikir bisa menahannya?" Tanpa sadar Taecyeon sudah tergelak, "Kalau begitu selamat berusaha, kapten Park!" serunya sinis dengan senyum tipis. "Tapi, aku yakin dia akan datang dalam pelukanku sebelum matahari terbit besok!"

Mendengar kepercayaan diri itu, rahang Yoochun mengetat. Dia tidak buta. Dia melihat apa yang sedang terjadi tepat didepan matanya. Bukannya memberinya ucapan selamat karena baru saja menang dari selingkuhannya yang pecundang, Junsu malah tersenyum lebar pada bajingan yang seharusnya mati ditangannya itu.

"Kau menertawakanku? Aku bisa membunuhmu detik ini juga!" geram Yoochun kasar dengan tinju terkepal, hendak menyerang Taecyeon yang terlihat tak acuh.

"Yoochun hyung, cukup!"

Tergesa Jaejoong melompat ke tengah arena tepat sebelum Yoochun kembali menyerang Taecyeon yang hanya berdiri tegak tanpa peduli dirinya akan diserang. "Semua sudah selesai. Kembalilah ke Pyongyang sekarang juga!" titahnya dingin seraya memberi isyarat pada beberapa pengawal yang langsung mendekati mereka.

"Tentu tuan muda,"

Dengan sikap sopan yang penuh kepalsuan, Yoochun memberi hormat pada Jaejoong tanpa mengalihkan tatapan mengancamnya pada Ok Taecyeon yang dengan sombong tersenyum padanya, "Ini belum selesai!" gumamnya tanpa suara sebelum meninggalkan tempat itu.

.

.

Note Author : Jangan lupa tinggalkan jejak ya untuk yang setia ikuti story ini.




واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

929K 44.9K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
26.8K 3.5K 24
It's not a beautiful love, but trust me it's the true of love. ... Grand Grace Nunew Chawarin adalah lambang nyata atas keagungan Dewi Athena. Seoran...
Why You Love Me? بواسطة DEBIBU

قصص المراهقين

2.9K 225 5
Lubang itu sangat besar kan? Pasti. Bahkan bisa membuatmu menjadi berubah. Kepribadianmu maksudku. Walau pelan, izinkan aku menutupinya. - Kim Myungs...
303K 23K 104
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...