My Nerd Is Perfect

By VitaNori

93.8K 4.7K 691

👑Spin Off Ello Untuk Ola👑 (TAHAP REVISI & ON GOING) Karena kecantikan yang dimiliki Kaycia bisa membuatnya... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47

Bab 42

747 47 6
By VitaNori

Happy Reading Guys
.
.
.
.
.


Saat keduanya tengah menertawai kejadian barusan, langit yang memang sudah mendung tiba-tiba hujan mengguyur tubuh mereka.

Buru-buru keduanya mencari tempat meneduh dan mereka menemukan halte yang tak jauh dari sana.

Hujan turun begitu lebat, tempat yang mereka singgahi tidak mampu membuat sepenuhnya teduh. Asten dengan inisiatifnya berdiri tepat di depan Kaycia, mencoba menghalau hujan yang menciprat ke tubuh Kaycia.

Sontak Kaycia memundurkan tubuhnya, terkejut dengan perbuatan Asten sampai ia lupa jika di belakang tidak ada space lagi hingga tubuhnya terhuyung ke belakang menabrak sisi tempat duduk halte.

Cekatan, Asten menangkap pinggang Kaycia. Tubuh keduanya begitu melekat satu sama lain, dinginnya udara semakin membuat jantung keduanya berdebar kencang dan menggigil.

"Dingin?" tanya Asten tanpa minat melepaskan cekalan di pinggang Kaycia.

Seolah tersadar Kaycia melepasnya, "ng-nggak." gugupnya.

Asten tersenyum kecil, jelas-jelas Kaycia terlihat kedinginan tubuhnya saja sampai menggigil.

Tanpa melontarkan ucapan lagi, Asten berani mengulurkan tangannya untuk menggenggam kedua tangan Kaycia dan menempatkannya di genggamannya diikuti hembusan nafas guna memperhangat tangan Kaycia.

Deguban jantung Kaycia semakin tak karuan, ia menyadari keanehan yang dirasakannya. Ia mengerti kegugupan yang beberapa saat ini ia rasakan setiap Asten melakukan kelembutan padanya ialah bentuk respon perasaannya.

Tapi Kaycia belum mengerti perasaan seperti apa itu. Maklum saja, Kaycia belum pernah merasakannya sebelumnya. Jadi wajar jika ia masih terkesan kaku dengan perasaannya sendiri.

Baru saja Kaycia ingin berniat melepaskan genggaman, Asten lebih mempereratnya.

Asten tak membiarkan Kaycia kedinginan apalagi basah terkena air hujan. Ia bahkan tidak memedulikan punggungnya yang sudah basah kuyup.

"Kak, jangan berdiri di situ. Kalau kak Asten sakit karena air hujan gimana ..." ucap Kaycia mengerutkan alisnya.

"Lo khawatir sama gue?"

Mendengar pertanyaan tak terduga, Kaycia menjadi salah tingkah. "Nggak." singkatnya berusaha menampik.

"Yaudah jangan peduliin gue." ujarnya kembali menghembuskan nafasnya pada tangan Kaycia.

Beberapa kali Kaycia mengedipkan matanya, bibirnya ia gigit bingung ingin mengungkapkannya seperti apa agar Asten tak salah paham. Jujur saja, Kaycia merasa sangat khawatir.

"Hu-hujannya udah mulai reda, sebaiknya kita kembali ke sekolah." ucap Kaycia, kini tangannya berhasil keluar dari genggaman Asten.

"Reda lo bilang? Rintikan hujannya masih besar. Gue takut lo sakit kalau terkena hujan." terus terang Asten.

Lagi-lagi Kaycia tersentuh oleh kelembutan Asten. Ia masih tidak menyangka jika di depannya itu adalah sosok pembully yang dulu ia benci. Ah, entahlah sekarang rasa benci itu telah lenyap di dalam dirinya begitu saja.

"Kak Asten berubah banyak." celetuk Kaycia.

"Gue udah bilang kalau gue mau ngebuktiin ke lo kalau gue memang udah berubah."

Sejenak keduanya saling terdiam, menyaksikan rintikan hujan yang sepertinya tak mau berhenti. Hingga hembusan kecil keluar dari sela mulut Asten.

"Cia ... Mungkin ini tiba-tiba buat lo. Gue pengen hubungan kita mulai dari awal."

Asten menjulurkan tangannya. Keterdiaman Kaycia membuat Asten terkekeh.

"Sebagai teman." lanjut Asten.

Kaycia tersenyum, ia bisa melihat ketulusan di mata Asten. Tanpa ragu, ia membalas juluran tangan Asten kemudian mengangguk.

'Andai lo tau seberapa beratnya gue ucapkan kata teman ini. Gue maunya lo jadi pacar gue, Cia. Tapi sepertinya gue harus bersabar.' batin Asten.

🍭MNIP🍭

Sedari tadi, Keenan berjalan kesana kemari. Ia tengah risau memikirkan adiknya yang sebelumnya terlihat berlari bersama Asten. Tak seharusnya ia meninggalkan Kaycia di tengah keributan teman-teman sekolah.

Ah, sepertinya tidak sudi sekali Keenan menganggap mereka semua adalah teman. Mereka benar-benar menjengkelkan.

Benar, sangat menjengkelkan karena di saat adiknya mengubah penampilannya mereka baru melirik, sebaliknya ketika mereka melihat adiknya berpenampilan nerd mereka menjauhi bahkan membullynya.

"Keen, Cia pasti baik-baik aja. Kak Asten sekarang udah berubah kok, gak kayak dulu lagi." ucap Rere menenangkan.

"Tau dari mana lo?!" ketus Keenan.

"Galak amat," lirih pelan Rere.

Keresahan Keenan bertambah kala hujan lebat melanda. Ia semakin kalut memikirkan Kaycia.

Baru ingin melangkah keluar mengeksplor lebih jauh keberadaan Kaycia, Keenan teringat sesuatu.

"Sialan! Gue udah terima janji dia." umpat Keenan merasa menyesal.

'Oke Asten, gue bakal kasih kesempatan. Kalau lo berani datang bawa Kaycia terluka sedikitpun, gue bener-bener bakal habisi lo sampai mati!' gerutu Keenan dalam hati, kembali ke area ruangan kelas.

Di satu sisi yang lain, Lidya merasakan kupingnya panas seharian ini karena seantero sekolah sedari tadi hanya membicarakan Kaycia, Kaycia, dan Kaycia.

Dari awal Lidya sudah berusaha bersabar, namun, ketika ia mendengar lontaran jika Kaycia dan Asten adalah sepasang kekasih yang serasi, Lidya---

BRAK--- Lidya menggebrak mejanya. Kali ini sudah cukup menguji kesabarannya.

"ASTEN PACAR GUE, BUKAN PACAR KAYCIA!! SEKALI LAGI GUE DENGER ITU, GUE ROBEK MULUT KALIAN!" teriak Lidya membungkam percakapan satu kelas.

Mereka melupakan sesuatu. Gosip beredar jika Lidya menyukai sepupunya sendiri, Asten. Mereka tak mengira gosip itu benar.

Kisah cinta diantara Asten, Kaycia dan Lidya dengan cepat merambat ke seluruh anak-anak Dharmawangsa. Mereka akan menyaksikan secara langsung siapa yang akan mendapatkan cinta dari Asten.

'Lo cuma milik gue, Asten. Gak ada yang milikin lo selain gue!' batin Lidya berjalan keluar kelas.

Berjalannya waktu, hujan kian mereda. Akhirnya Asten dan Kaycia bisa keluar dari kurungan hujan yang lebat.

Mereka berjalan beriringan menyusuri jalanan, senyum keduanya tak lepas dari bibir. Apalagi cuaca saat itu sangat menyenangkan ditambah lukisan langit (pelangi) yang menghias di atas sana.

Hubungan Kaycia dan Asten semakin baik. Tidak ada lagi kebencian yang terlihat dari keduanya. Ini adalah momen yang akan diharapkan Asten untuk seterusnya.

Sesekali Asten melirik ke bawah, ingin sekali tangannya ia genggam erat. Tapi belum saatnya. Ia hanya bisa meredakan rasa keinginannya dengan meletakkan tangannya ke dalam saku.

Namun, Asten tak bisa menahan semua itu. Dengan gerakan cepat ia keluarkan tangannya yang ada di dalam saku lalu menggenggam tangan Kaycia.

Kaycia tersentak.

"Gue kedinginan." alasannya.

Mengerti Kaycia tak berusaha melepasnya. Tentu Asten semakin senang karena respon Kaycia sesuai keinginannya.

Di tengah perjalanan mereka, tak sengaja Kaycia melihat pemandangan indah di depannya. Ia melihat bunga-bunga liar berwarna-warni yang bermekaran.

"Lo suka bunga?" tanya Asten melihat Kaycia begitu antusias melihat bunga.

"Suka!!" angguknya semangat.

Asten tak berhenti tersenyum melihat sisi lain Kaycia. Ia memetik salah satu bunga di sana dan menempatkan di sela telinga Kaycia.

"Bunganya cantik ..." antusias Kaycia memegang bunga yang diletakkan Asten di telinganya.

"Iya, cantik." balasnya, menatap lekat Kaycia. Ia sangat kagum melihat betapa cantiknya Kaycia. Tidak heran jika seluruh pria di sekolahnya sampai mengejar-ngejarnya.

Namun, ada satu hal yang masih menjadi pertanyaan di benak Asten. Alasan Kaycia menutupi penampilannya.
.
.
.
.

To be continued

Continue Reading

You'll Also Like

GABY By silpi

Teen Fiction

249K 21.7K 30
Ini kisah tentang Gaby, anak bungsu dari seorang mantan DJ terkenal. DJ AR. Gadis berusia 18 tahun yang harus mengalami sebuah tragedi menyakitkan da...
931 318 7
PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ‼️⚠️ CERITA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. 17+ "Mah Echa gamau di jodohin, kakak aja belum nikah masa Echa duluan...
5K 306 32
Revan pria berusia 17 tahun memiliki gangguan psikolog. hasrat nya yang ingin membunuh seseorang menjadikan dirinya seorang psikopat hingga suatu har...
4.1M 313K 51
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...