A XIA FIGHTER

By _raramasuta_

846 428 125

Dikenal A Xia Fighter / A Fighter Xia Xia menjalani kehidupan di dalam lima keluarganya. Mengikuti tradisi di... More

1. Xia
2. Keluarga Shenan
3. Undangan Pernikahan
4. Pangeran Delma Halstead
5. Kandang Singa
6. Keluarga Findrex
8. Menerima dalam Ketidakberdayaan
9. Pangeran Andrew Bharion
10. Perselisihan Saudara
11. Keluarga Revander
12. Tuhan begitu Kejam!
13. Cobaan lagi!
14. Batin yang Terluka
15. Pertemuan Baru
16. Pangeran Issac Graziano
17. Perasaan yang Salah!

7. Pesta Bersama Mu 💐

57 32 3
By _raramasuta_

Ruang tamu di keluarga Findrex yang kini sudah dipenuhi para tamu ternama, mereka para hadirin yang menghormati jasa keluarga Findrex sangat tersanjung akan pesta malam ini, karena beruntungnya bagi mereka akan dapat melihat pangeran bangsawan yang telah di undang pada malam hari ini.

Pesta malam ini yang anggun dan megah, bahkan mewah seperti di istana bak mempesonanya bagaikan pulau di tengah alun-alun, siapa pun yang melihatnya akan tergoda sebegitu meriahnya tarian mereka.

Lonceng berbunyi...

Wah, tanda kedatangan pangeran bangsawan, yaitu Andrew Bharion. Iya benar sekali pangeran bangsawan kali ini berperan sebagai tamu utama dalam pesta malam ini, sanjungan dan pujian menyebar di telinganya.

Karpet merah yang ia jalanin menuju masuk ke dalam kediaman Findrex, semakin meriahnya teriakan para wanita dari kalangan sana yang begitu melihatnya langsung terpesona dengan hebat.

Pelayanan yang terhormat untuk pangeran Andrew kini menghampirinya, sambutan dari tuan rumah yaitu Reva Findrex dengan tersenyum lebar memandu pangeran untuk duduk sambil mengobrol sebelum putrinya Xia turun untuk menyambut kedatangan pangeran Andrew.

Selamat datang, pangeran Andrew Bharion!

~

Andrew Bharion mengangkat tangan panjangnya ke atas dan angkat bicara dengan suara lantang dan menggodanya.

"Terimakasih, semuanya!" ucap Andrew tersenyum.

Tepuk tangan meriah kini menguasai tempat itu, dengan bangga pangeran bersulang bersama mereka sambil melirik anak tangga, seakan menanti kedatangan seseorang.

"Baiklah. Silakan duduk, pangeran," tutur Reva Findrex dengan hormat.

20 menit sebelumnya...


"Bibi, pakaian ini menyakitiku," suara kecil Xia yang mengeluh.

Seorang wanita setengah baya itu tersenyum kecil padanya.

"Putri, begitu sangat cantik, ya." puji bibi.

Wanita paru baya itu adalah pelayan keluarga Findrex yang di suruh untuk membantu Xia bersiap menjadi seperti Ratu bak bidadari yang tercantik.

"Bibi, ada sesuatu yang mengganggu pikiranku. Apakah Xia berdosa jika menikah kedua kali? Andai saja jika aku menikahi lebih dari satu pria, bagaimana pendapat mu, Bibi?" celetuk Xia.

Bibi dengan kaget dan terkekeh, ia tak percaya Xia yang dulunya kecil berani bicara seperti itu padanya.

"Lalu, jika itu tidak berdosa, apa Putri akan melakukannya?" tanya balik bibi.

"Bibi ini, kenapa bertanya balik padaku. Xia hanya ingin tau pendapat bibi yang lebih berpengalaman," ujar Xia.

"Hm, jika mencintai seseorang hanya untuk satu pria, kau tidak boleh menduakannya. Tetapi jika kau tidak mengharapakan cinta dari pria manapun yang kau nikahi, maka kau akan menerima sebab akibatnya," jawab bibi.

"Aku tidak mengerti," ucap Xia bingung.

Bibi tertawa lagi, "itu artinya, akan menimbulkan sebab akibat yang luar biasa, bahkan siapapun tidak akan mengetahuinya."

Xia mendengar itu berharap sesuatu yang buruk tidak akan menimpa dirinya di masa depan, ia berharap segala keburukan tidak ada di hidupnya, ia hanya ingin bahagia bersama keluarga, hanya itu saja yang dia harapkan.

"Baiklah, hampir selesai. Mari Putri untuk turun dan bertemu pangeran." suruh bibi dengan hormat.

"Tunggu, bi. Seperti apa pangeran? Bahkan aku tidak tau namanya," ucap Xia.

"Putri akan tau sendiri, silakan, Putri." pinta Bibi yang mempersilakan Xia melewati pintu kamarnya dan menuruni tangga.

~

Xia dengan wajah pucat dan halusnya, ia sangat gugup dan tegang saat berdiri di depan anak tangga itu, ia berusaha menenangkan dirinya dan mencoba beranikan dirinya saat menuruni anak tangga itu satu-persatu.

Keringat dingin mulai terasa di tubuhnya, adrenalin yang begitu kuat sehingga membuat jantung berdegup kencang. Xia tidak tahan.

Saat Xia sudah menuruni tangga dengan pakaian anggun serta mewah bagaikan bintang yang menyelimuti tubuhnya, sangat cantik dan menawan.

Semua orang yang ada di sana melihatnya dengan mata terbuka lebar seakan hanya dapat melihat satu gadis tercantik di Negeri ini.

Disaat mata Pangeran Andrew Bharion tertuju pada wanita dengan gaun putih salju itu, kini senyum nya tampil di wajah tampannya, dengan gaya mempesonanya yang mencoba menggoda Xia sang putri keluarga Findrex.


"Putri keluarga Findrex tidak mengecewakan," ucap Andrew dengan manis.

Xia mengepalkan kedua tangan dan mengangkat gaunnya sedikit dengan memberikan hormat pada pria di depannya, yang kini sedang mengangkat dagunya.

"Salam, pangeran."

"Tidak perlu terlalu formal, berdirilah dan jangan perna tunduk di depanku. Kau sangat cantik, seakan hanya kau seorang wanita tercantik disini," ujar Andrew.

Xia yang mendengar itu membuatnya sedikit geli, tetapi terdengar tulus, sehingga ia sedikit tersanjung pada ucapan pangeran.

"Terimakasih, pangeran."

"Mau berdansa denganku sebentar?" pinta Andrew yang mengulurkan tangganya.


"Iya, tapi aku tidak bisa menari."

"Tidak masalah, aku dengan hormat akan memandu mu," ucap Andrew antusias. Xia tersenyum kecil.

la la la laaa.... la la lalala la.... uh uhh uh uh la la la....

Tarian yang Indah seperti penari balet yang meniru burung walet terindah, seperti bangau yang melengkung di setiap ujung kakinya melengkung dengan halus dan lembut. Suara irama lagu yang merdu dan di tambah pemain biola yang profesional yang melengkapi suasana pada pesta malam ini, benar-benar luar biasa.

Tarian lihai yang di iringi oleh Xia yang masih terlihat kaku, tetapi di tutupi oleh kehebatan Andrew yang mempesonanya membuat wanita tergila-gila padanya. Iya itulah Andrew.

"Setelah ini berakhir, maukah jalan-jalan dengan ku sebentar?" tanya Andrew yang masih dalam tarian indahnya.

Xia hanya mengangguk mengiyakan.

~

"Boleh aku tau, siapa nama pangeran?" tanya Xia.

Sedikit terkejut tetapi menarik. "Kejam sekali ya, apa tidak ada yang beritahu padamu? Wah! Keluarga Findrex ini luar biasa, tapi karena kau cantik, aku akan memaafkannya," sulut Andrew sembari tersenyum.

Dengan cepat Xia menunduk hormat.

"Oh hentikan! Aku sudah bilang jangan tunduk padaku," tegas pelan Andrew.

"Maap, pangeran."

"Tidak apa-apa. Perkenalkan aku adalah pangeran Andrew Bharion, aku lebih suka tinggal di kediamanku dari pada istana. Kau akan sangat terkejut jika tinggal di Bharion ku," ucap Andrew antusias.

"Kenapa pangeran Andrew tidak suka di istana?" tanya Xia polos.

"Tidak suka saja, karena ayahku pemarah dan suka mengatur kebebasanku, dan kini aku pun terpaksa mengikutinya," jawab Andrew.

"Aku suka ayah dan aku tidak pernah menolak untuk pulang, lalu apa hanya karena ia pemarah dan pangeran tidak suka padanya?"

Pangeran Andrew mengangguk mengiyakan.

"Boleh aku bertanya lagi?" kata Xia.

"Tentu saja, katakan?"

"Apakah pangeran setuju dengan pernikahan ini?" tanya Xia ragu.

"Tentu saja. Kau sangat cantik dan ayah mu juga membutuhkan ini sama sepertiku. Bukankah kami saling menguntungkan?" jawab Andrew tersenyum kecil.

"Maksudku, pernikahan yang di landasi dengan perjodohan dan bukan kehendak-" terpotong.

"Aku menginginkannya," sambung Andrew sembari menatap mata Xia.

Xia terdiam.

"Menikahlah denganku, Xia Findrex."


Selamat bertemu dengan Pangeran Andrew Bharion.

A XIA FIGTHER!

Continue Reading

You'll Also Like

35.8K 5.2K 13
"abis ujian, can we date?" ©aiurskys, 2021
760 200 31
"Orang besar, tak selalu menang. Orang kecil, tak selalu terkekang." Jack, remaja yang baru berusia 17 tahun harus merelakan cita-citanya, menjadi or...
962 97 6
Leo bersama teman-temannya mendapatkan misi khusus dari sekolah untuk mengungkap semua kasus kriminal di suatu SMA swasta Jakarta. Mereka hanya diber...
953K 90.7K 30
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...