Transmigrasi Ke Dalam Novel

بواسطة Zuraprilly

511K 29.4K 521

[WARNING⚠⚠ Ada banyak adegan kekerasan dan Kata² Kasar, mohon bijak dalam membaca] ••• Achasa seorang gadis c... المزيد

Achasa Orphee
Atecna Azurra Warren
Amira Salfira Rinjani
Peringatan Tecna
Masuk Sekolah
Teman Baru Dan Keributan
Gudang Dan Amira
Jebakan
Kebohongan Amira
Munafik
Masalah Lagi
Rei Arthur Davis
Dimas Jenna Clayton
Curhatan Gissel & Langkah Tecna
Di Jemput Tunangan
Keluarga Wijaya
Takdir Yang Tertulis
Bertemu
Takdir Berjalan
Pertemuan Pertama
Balas Dendam Cindy
Undangan
Cara Amira
Menjadi Pembicaraan
Persiapan
Acara
Penghinaan
Membatalkan Pertunangan
Pembicaraan
Di Jauhi
Nonton
Pembunuhan
Bertambahnya Musuh
Bincang Santai
Telepon Malam
Belanja Bersama
Lawan Ivana
Rahasia Menjijikkan

Teguran Untuk Bara

13.2K 871 7
بواسطة Zuraprilly

Saat ini hari minggu.

Bara menatap diam pada ponsel nya, dia baru saja bangun dan seseorang mengirim pesan pada nya.

~kamu pulang hari ini, Bara. Ada hal yang penting yang ingin Daddy bicarakan sama kamu.

Begitulah isi pesan itu di pagi hari yang suram ini.

"Huftt..."

Bara menghela nafas pelan, kenapa tiba tiba Daddy nya meminta nya untuk pulang.

Dia mulai jarang bertemu orang tua nya semenjak dia tinggal sendiri di apartemen.

Jika bukan karna hal penting atau Mommy nya meminta, dia tidak akan mau pulang.

Sekarang Daddy nya bilang ada hal penting yang harus di sampaikan pada nya, entah kenapa dia merasakan firasat buruk tentang itu.

Di tambah lagi semalam Amira meminta dirinya untuk menemani gadis itu pergi ke toko buku. Untung saja dia belum menjawab Iya, karena hal penting yang ingin Daddy nya sampai kan.

Dia akan menolak permintaan Amira.

Dia mengetik sesuatu pada ponsel nya dan mengirim nya ke pada sang Daddy. Kemudian dia juga mengirimkan pesan pada Amira kalo dia tidak bisa menemani gadis itu.

Terlihat Amira cepat merespon sedetik dia mengirim pesan itu, gadis itu sudah ingin menjawab nya. Tapi Bara sudah malas untuk melihat pesan balasan nya karena itu dia mematikan ponsel nya.

Bara bangkit dari tempat tidur nya dan pergi ke untuk membersihkan diri, dia akan pergi menemui orang tua nya.

.

.

.

Bara mengendarai mobil nya dengan santai, terkadang dia suka melihat jalan yang ia lalui.

Dia suka melakukan ini, menikmati pemandangan di pagi hari.

Saat akan melewati taman menuju komplek perumahan orang tua nya, dia tidak sengaja melihat orang yang dia kenal.

"Gissel?" Gumam nya pelan melihat gadis yang seperti nya sedang melakukan pemanasan.

"Ngapain dia di sini?" Heran Bara.

Dia tidak pernah tau kalo Gissel sering pergi ke taman ini, komplek rumah Gissel dan orang tua nya berbeda dua gang.

Dia juga melihat Tecna yang ada di situ sedang duduk di bangku taman sambil bermain dengan ponsel nya. Dia tidak melihat Erick, hanya kedua gadis itu saja.

Sudah lah, pikir nya. Dia masih memiliki hal penting dari pada bertanya tanya apa yang di lakukan kedua gadis ini di sini.

Bara memasuki gerbang rumah nya setelah satpam membuka kan gerbang untuk nya.

Dia berhenti di depan pintu dan kemudian turun dari mobil.

"Ini pak kuncinya, tolong di parkirin ya." Kata Bara memberikan kunci pada salah satu penjaga rumah nya.

"Iya Den."

Bara memasuki rumahnya, dia melihat beberapa pelayan yang melakukan pekerjaan nya.

"Bi, Mommy sama Daddy mana ya?" Tanya Bara pada pekerja rumah nya.

"Den Bara," Kaget sang Bibi. Dia terkejut melihat Bara ada di sini, Tuanya tidak mengingat kan kalo anak majikannya akan datang.

Setelah mengendalikan dirinya, dia menjawab. "Tuan dan nyonya ada di ruang kerja Tuan Wijaya, Den."

"Makasih bi." Ucap Bara singkat dan langsung saja menuju ruang kerja Daddy nya.

Di dalam ruangan.

Jessica Ayu Wijaya, selaku nyonya rumah sedang duduk anggun sambil meminum teh di sofa.

"Kamu harus bicara dengan baik pada Nya, Nat." Kata Ayu pada sang suami.

Nathan yang sedang duduk di balik meja kerja nya melirik sang istri.

"Karena kamu memanjakan nya, dia jadi seperti ini." Balas Nathan dingin.

Ayu menaikan alisnya anggun. "Oh tentu saja aku memanjakan nya, dia anak ku." Ucap Ayu tersenyum.

Nathan mendengus mendengar itu. Dia juga anak ku, batin nya.

Tidak lama suara pintu di ketuk terdengar.

"Itu pasti Bara." Kata sang istri.

Dia bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah pintu dan membuka nya.

"Mom," sapa Bara pada sang Ibu.

Ayu tersenyum lembut dan membawa Bara dalam pelukan nya sebelum membawa nya masuk ke dalam ruangan.

"Sepertinya kamu dalam masalah besar, sayang." Bisik Ayu pada sang anak.

Bara bingung akan perkataan Mommy nya, "aku buat salah apa, Mom?" Tanya Bara.

Ayu hanya tersenyum menenangkan dan membawa Bara duduk di sofa.

Dia menuangkan teh untuk Bara, "Minum ini dulu." Suruh Ayu pada anak nya.

Bara ingin menolak tapi melihat aura Daddy nya yang tidak enak, dia pun mengambil teh itu dan meminumnya sedikit.

Setelah itu dia meletakkan teh nya pelan di atas meja.

Ruangan itu hening beberapa saat setelah Ayu menawarkan teh.

Nathan masih sibuk dengan kertas di tangan nya, sedangkan Ayu menatap majalah yang berisi tanaman bunga yang akan dia tanam nanti.

Bara bingung, apa yang akan di lakukan. Dia tidak berani membuka suaranya.

Beberapa saat kemudian pun berlalu, masih belum ada yang berbicara.

Hingga Bara sudah tidak tahan lagi, dia ingin membuka suara.

"Mom-"

"Kamu tau kenapa Daddy panggil kamu ke sini?" Ucap Nathan memotong perkataan yang ingin di ucapkan Bara.

Bara terdiam menatap ke arah Nathan, kemudian dia menggeleng kan kepala nya pelan. "Tidak Dad, Bara ga tau." Jawab nya.

Nathan mendengus sinis, kemudian dia bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah sofa sambil membawa sebuah amplop coklat di tangan nya.

Dia duduk di sofa yang berhadapan dengan Ayu dan Bara, Nathan meletakkan amplop coklat itu dia atas meja.

"Daddy mau tanya sama kamu." Ucap Nathan menatap wajah anak nya.

Bara ikut menatap wajah sang Ayah, "tanya apa, Dad?" Jawab Bara bingung.

Wajah Nathan mendingin, "siapa Amira Salfira Rinjani itu?" Kata Nathan dingin.

Bara membeku mendengar perkataan Nathan.

Dia menatap gentar sang Ayah, "Daddy tau dari mana nama itu." Kata Bara pelan.

Nathan mengeraskan rahangnya, "tidak perlu kamu tau, kamu hanya perlu menjawab pertanyaan Daddy."

Bara bingung harus menjawab apa, "dia teman sekolah Bara, Dad." Jawab Bara, hanya itu yang bisa dia katakan.

Nathan menaikan alisnya, "Benarkah?" Ucap nya sinis.

Bara mengangguk mengiyakan.

Melihat itu Nathan melempar amplop coklat tadi pada Bara, Bara melihat itu heran.

"Buka itu." Kata Nathan mengabaikan reaksi Bara.

Bara mengambil amplop itu dan membuka nya.

Dia terdiam melihat isi amplop itu, segera dia mengeluarkan isinya. Melihat satu per satu semua nya.

Bara berkeringat dingin, "dari mana Daddy dapat foto foto ini?!" Tanya Bara segera, dia meremas foto foto yang ia pegang.

Nathan tidak menjawab, dia hanya diam dan menikmati reaksi terkejut Bara.

Melihat tidak ada respon dari Daddy nya, dia beralih pada Mommy nya di samping. "Mom?" Ucap nya pada sang Ibu.

Ayu mengangkat bahu tidak tau, "Mommy ga tau foto nya dari mana, Daddy kamu yang bawa." Ucap nya acuh.

Bara kembali menatap Nathan.

"Apa?" Kata Nathan sinis.

"Foto" ucap Bara.

"Kenapa? Terkejut?" Ucap Nathan mengejek.

Dia melihat anak nya dari atas sampai bawah yang mana membuat Bara risih.

"Sekarang kamu jawab pertanyaan Daddy dengan jujur. Siapa Amira itu?" Sekarang Nathan kembali serius.

Bara mengepalkan tangan nya, "dia bukan siapa siapa, Dad. Hanya adik kelas ku." Ucap Bara menjawab.

Nathan tersenyum sinis, "adik kelas? Jika benar adik kelas, kenapa kalian sangat dekat?"

"Bahkan kau melupakan dirimu yang sudah memiliki tunangan." Lanjut Nathan dingin.

"Bara, jangan melewati batas mu. Daddy tidak melarang mu untuk melakukan semua hal yang kamu suka."

"Tapi untuk ini, kamu sudah keterlaluan. Kamu melewati batas mu. Dan dari laporan yang Daddy dapat, kamu sering mengabaikan tunangan mu, Gissel."

"Demi gadis di foto ini, Bara. Benarkah kamu berubah menjadi lelaki brengsek?" Ucap Nathan marah.

Ayu hanya diam mendengar percakapan anak dan suaminya. Jujur saja awalnya dia terkejut mendapatkan berita ini dari sang suami.

Anak yang di sayangin nya ternyata mempermalukan hati pasangan nya. Satu hal yang paling tidak di tolerir oleh Ayu, perselingkuhan.

Dia sangat kecewa pada anak nya yang sudah menyakiti Gissel demi perempuan lain yang entah dari mana asalnya. Meski Bara dan Gissel di jodohkan bukan berarti Bara bisa sesuka hati mengkhianati Gissel.

Itu sudah keterlaluan, pantas saja Gissel sudah tidak pernah datang menemui diri nya lagi. Dan setiap kali menghubungi gadis itu, Gissel selalu menolak dengan banyak alasan.

Ternyata karena ini alasan nya, anak nya sendiri yang membuat Gissel seperti itu.

"Dad, Bara tidak mencintai Gissel." Ungkap Bara mencoba membuat Daddy nya mengerti dia tidak setuju dengan pertunangan ini.

Nathan langsung saja emosi mendengar perkataan Bara, dia membanting tangan nya pada meja membuat teh yang ada di situ terjatuh membasahi meja.

Banggg

Ayu terkejut melihat suaminya lepas kendali.

"Sudah berapa kali Daddy bilang sama kamu. Bahkan jika kamu tidak mencintai Gissel, tolong kamu hargai dia Bara. Dia akan menjadi istri kamu di masa depan."

"Kamu tidak bisa memperlakukan diri nya semau mu. Hanya karena kamu tidak mencintai nya, jadi maksud kamu, kamu bisa mendekati gadis lain sesuka hati mu. Begitu?"

"Itu perlakuan lelaki brengsek, Bara. Apa kamu mau menjadi lelaki brengsek?"

Nathan tidak habis pikir sama jalan pikiran putra nya. Dia akui dirinya salah karena menjodohkan Bara, Namun dia melakukan itu semua demi kebaikan dirinya Bara sendiri.

Gissel itu sudah di anggap seperti anak nya sendiri, hati nya juga sakit saat tau gadis yang ia sayang di sakiti oleh anak nya sendiri.

Dia tau bagaimana perasaan itu.

Dia juga pernah melakukan hal brengsek seperti itu, karena itu dia sangat marah dan kecewa pada anak nya. Dia seperti melihat dirinya sendiri pada Bara.

Bara hanya bisa diam mendengar ucapan Daddy nya, dia melirik wajah sang Mommy. Dan hati nya sakit melihat wajah kecewa dan sedih dari Ayu.

"Apa kamu mencintai Amira, Bara?" Tanya Nathan tiba tiba.

Bara terkejut mendengar perkataan itu.

Namun segera dia memikirkan perkataan Daddy nya.

Apakah dia mencintai Amira?

Saat dia pertama kali bertemu dengan gadis itu, Bara tiba tiba saja merasakan sesuatu yang spesial.

Dia merasa, Amira orang yang dia cari selama ini. Perasaan kosong di hati nya menghilang saat dia bertemu gadis itu.

Dia merasa, dia harus menjaga dan melindungi Amira. Dan harus selalu berada di dekat gadis itu.

Karena semenjak hari itu, dia selalu menempel pada Amira dan melupakan Gissel tunangan nya.

Dia juga marah pada Gissel karena sering menyakiti Amira. Sampai lupa kalau Gissel melakukan itu karena ingin hak nya sebagai tunangan.

Namun dia menutup mata, hingga Tecna  tiba tiba muncul entah dari mana.

Kemunculan Tecna seperti membuat nya tersadar akan kelakuan nya yang sudah salah.

Dia terkadang merasa bersalah karena sudah menyakiti dan mengabaikan Gissel.

Tapi entah kenapa juga dia tidak bisa menjauh dari Amira, gadis itu seperti memiliki magnet pada dirinya untuk membuat nya selalu bersama gadis itu.

Jika di pikir pikir, apakah dia benar mencintai Amira?

Tidak, dia tidak mencintai Amira. Semua perlakuan nya pada Amira hanya seperti hal wajib yang ia lakukan.

Dia tidak memiliki perasaan pada Amira, dia tidak mencintai Amira.

Setelah bergelut dengan pikiran nya, dia menatap Daddy nya tegas.

"Tidak Dad, Bara tidak mencintai Amira." Ucap nya yakin.

Nathan hanya diam saja sedari tadi karena menunggu pikiran anak nya lurus. Setelah mendengar jawaban dari Bara dia menghela nafa lega dalam hati nya, begitu juga dengan Ayu.

"Bagus," kata Nathan.

"Mulai sekarang lah membuat hubungan mu dengan Gissel, setidak nya perlakuan dia seperti pasangan yang bertanggung jawab. Walau kamu tidak mencintai nya.

"Jadilah lelaki yang gentle, Bara. Kamu harus tegas dengan perasaan kamu, jangan mempersulit hidupmu sendiri."

Bara hanya mengangguk mengiyakan apa yang di ucapkan Nathan.

Mungkin sudah saat nya dia melakukan tugas nya sebagai tunangan Gissel.

"Satu lagi Bara." Kata Nathan.

Bara kembali menatap Daddy nya, "apa Dad?" Tanya nya.

"Kamu juga harus mulai menjauhi gadis di foto ini." Perintah Nathan menunjuk foto yang berisi semua kedekatan Bara dan Amira.

Bara terdiam mendengar itu, pikiran nya seperti tidak terima apa yang di ucapkan Daddy nya itu.

Namun hati nya menyetujui itu, dia harus mulai menjauhi Amira jika ingin membuat hubungan nya dan Gissel membaik.

"Kenapa? Ada yang salah dari perkataan nya Daddy?" Tanya Nathan karena melihat anak nya hanya diam setelah dia berkata seperti itu.

Bara segera menggeleng, "tidak Dad, tidak ada yang salah. Bara akan melakukan apa yang Daddy minta." Ucap Bara menyakinkan Bara.

Mendengar itu Nathan mengangguk setuju, itu harus pikir nya.

Ayu tersenyum melihat anak nya sudah mulai membuka hati pada Gissel dan akan memperbaiki hubungan mereka.

Dia mengelus lembut rambut Bara, "jangan lupa, nanti kamu ajak Gissel ke rumah. Mommy udah rindu sama Gissel." Ucap Ayu.

Bara menatap Mommy nya dan mengangguk, "iya Mom." Jawab nya.

Seperti teringat sesuatu, Bara kembali melihat ke arah sang Daddy.

"Dad." Panggil nya.

"Hm..." Jawab Nathan yang sudah ada di meja kerja nya entah sejak kapan.

"Daddy dapat dari mana foto dan informasi semua ini." Tanya Bara serius.

"Oh itu," Nathan menatap ke arah Bara dan Menyeringai, "Dari Tecna Warren, kamu kenal kan?" Kata nya mengejek.

Bara terkejut namun dia langsung menetralkan ekspresinya.

"Kenal, dia kembarannya Gissel." Kata Bara.

Nathan mengangguk, "Daddy baru tau kalo Gissel punya kembaran." Ungkap Nathan.

Wajar saja, pikir Bara.

"Tapi kamu harus hati hati dengan gadis itu, dia bukan orang sembarangan." Peringat Nathan pada putra nya.

Bara terkejut mendengar itu, Daddy nya saja memperingati nya sama seperti yang di lakukan Erick.

Seberapa berbahaya Tecna? Sampai Daddy nya sendiri yang memperingati nya.

Tecna...

Kau terlalu misterius.

MAAF KARENA KEMARIN AUTHOR GA BISA DOUBLE UP SEPERTI YANG AUTHOR JANJIKAN, SEBENARNYA KEMARIN AUTHOR MAU DOUBLE UP TAPI AUTHOR ADA BANYAK TUGAS JADI NYA GA BISA.

MOHON DI MAKLUMI YA DAN MAAF KAN AUTHOR.

...

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

254K 19.6K 35
freya harus rela bahwa dirinya memasuki tubuh seorang gadis macho bernama 'VICTORIA ALGHAVERO' Gadis Macho dengan perawakan laki dan satu-satunya an...
50.2K 2.9K 40
‼️S1 + S2 completed‼️ Ericka Aileen di kehidupan pertamanya memilih mengakhiri hidupnya, tepat di malam pernikahan adik perempuannya yang selama ini...
29.9K 2.1K 27
Transmigrasi karena jatoh dari gerbang sekolah?! Yang benar saja! Dunia memang sudah gila. Bertransmigrasi kedalam tubuh seorang gadis bermarga Laudh...
Queen Devil بواسطة LilikMaslulah

قصص المراهقين

10.9K 1.2K 11
Dia kembali. Bukan untuk membalas mereka yang menyakiti. Tapi melindungi apa yang ia sayangi. Dia datang untuk membumihanguskan apa yang masih tersis...