KATRESNAN [END]✔

By wsosh_jh

574K 35.5K 459

Abian atau biasa di sapa Bian adalah bocah berusia 11 tahun, tubuhnya mungil dan berwajah manis. Hanya anak j... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
24
25
26
27
28
29
ANAK BARU💫

23

16.4K 1.1K 23
By wsosh_jh

¤¤¤


Makan malam tiba, sesuai rencana Arrow kini Cleon dan si kembar sudah lebih dulu duduk di ruang makan.

"Daddy kemana sih lama banget" Kesal Ivan. Anak ini memang lebih emosi sejak tidak ada Abian, kerjaannya kalau bisa marah terus.

"ABANG" Pekik Abian sambil berlari masuk keruang makan.

"Adek jangan lari nak" Disusul teguran dari Arrow yang berjalan di belakang Abian.

Ketiga putra Arrow yang dimeja makan terdiam. Ketiganya menatap Abian tanpa berkedip. Cleon yang lebih dulu sadar, pemuda itu langsung bangkit dari kursinya dan menerjang tubuh mungil Abian. Menggendongnya lalu mengecupi wajah Abian hingga anaknya merasa kegelian.

"Haha...Abang udahhh...geliiiii" Rengek Abian.

Cleon tersenyum mendengar suara lucu itu lagi, rasa rindu pada Abian karena beberapa hari tidak melihat anak itu terbayar sudah.

"Adek kapan datang?" Tanya Cleon sambil membawa Abian duduk ke kursinya. Arrow sudah lebih dulu duduk tadi.

"Tadi sore sama Daddy" Jawab anak itu.

"Abang kembar halo~" Sapanya pada Evan dan Ivan yang masih terdiam.

Evan membuang pandangannya, begitu pun Ivan yang kelihatannya masih ngambek pada adiknya itu.

Abian jadi cemberut karena diabaikan. Tapi anak manis itu tidak kehilangan akal, Abian turun dari kursinya lalu anak itu memutari meja makan agar sampai di kursi si kembar.

"Ian minta maaf ya Abang" Ujar Abian lalu memeluk Ivan dari samping.

Ivan yang dipeluk akhirnya luluh.

"Dasar nakal" Balas Ivan lalu membalas pelukan Abian, keduanya berpelukan erat layaknya teletubbies.

Abian melepaskan pelukan mereka, anak itu beralih pada Evan.

"Abang, Ian boleh peluk Abang?" Izinnya pada Evan, anak itu takut kalau meluk langsung gitu aja, Evan itu kan agak sensitif kalau sama Abian.

Evan tidak menjawab, tapi remaja itulah yang lebih dulu memeluk Abian.

Abian tersenyum senang saat Evan memeluknya. Begitu pun yang lain, hangat rasanya melihat manusia beku seperti Evan bisa terlihat sehangat itu.

"Udah dulu pelukannya, Adek harus makan biar minum obat sama vitamin" Seru Arrow.

"Adek sakit?" Tanya Ivan lebih dulu.

"Sebelum kesini sempat demam, tapi udah gak papa" Jawab Arrow.

Ivan mengangguk paham. Sedangkan Abian anaknya udah makan duluan, begitu duduk kembali di kursinya, nasinya diambilin sama Cleon.

Seandainya Geri mau ikut, pasti meja makan lebih ramai. Ya mau gimana lagi pemuda yang satu itu berjiwa bebas, lebih senang di keramaian pasar dan hidup sesuka hatinya. Tidak pernah punya keinginan hidup mewah, bagi Geri bisa makan teratur dan juga menhabiskan waktu dengan bekerja sambil mengobrol dengan pekerja lainnya jauh lebih menyenangkan dimatanya. Jadi jangan heran bila melihat pemuda ini menolak segala tawaran Arrow padanya, karena pribadi setiap orang berbeda-beda tidak bisa disama ratakan.

•••

Pagi hari tiba, Arrow pagi ini sudah rapi karena memang ada rapat yang harus ia hadiri. Dengan langkah lebarnya Arrow keluar dari walk in closet, dengan jas mahalnya.

Arrow tersenyum tipis melihat anaknya masih tertidur dengan posisi tengkurap. Tubuh kecil itu tertutup selimut tebal, hanya kepalanya saja yang terlihat.

Arrow mendekat pada tempat tidur, lantas menunduk untuk mengecup surai Abian. Tidak berniat membangunkan anaknya itu pagi ini, ia juga sudah berpesan pada maid, jika sang anak bangun segera bantu bersih-bersih lalu sarapan. Jika biasanya ia yang melakukan itu, sayangnya pagi ini ia sedikit lebih sibuk, jadi tidak bisa menunda keberangkatannya untuk rapat.

"Daddy berangkat dulu ya nak" Bisik Arrow lalu beranjak meninggalkan putranya.

Bertepatan dengan Arrow yang keluar dari kamar, ada Cleon yang juga sepertinya hendak menuju ruang makan.

"Ada kelas pagi kamu?" Tanya Arrow.

"Gak ada Dad, aku emang gak tidur dari semalam" Jawab Cleon.

"Kenapa sampai gak tidur?" Tanya Arrow.

"Nge-Game" Jawab Cleon kelewat santai.

Arrow menggeleng pelan.

"Mau sarapan pagi?" Tanya Arrow lagi.

"Nggak, cuman mau minum belum terlalu lapar. Gak ada kelas juga hari ini" Jawab Cleon.

"Kebetulan, nanti sarapannya bareng adek aja. Anaknya masih tidur, nanti kamu bangunin ajak sarapan bareng" Ujar Arrow.

"Oke" Balas Cleon lalu berlalu begitu saja meninggalkan Arrow.

Pria itu pun tidak masalah, Arrow juga langsung bergegas kedepan. Sudah ada supir dan juga Fernon yang menunggunya disana.

•••

Tepat pukul delapan pagi Cleon membuka pintu kamar ayahnya. Pemuda itu langsung melangkah masuk, senyum Cleon terbit saat melihat sosok Abian yang masih juga terlelap.

"Adek ayo bangun" Ucap Cleon sedikit berbisik. Tangannya menoel-noel pipi Abian agar adiknya itu terusik.

Abian melenguh dan meregangkan badannya, Cleon terkekeh melihat tingkah adiknya itu.

"Bangun pangeran kecil, waktunya sarapan pagi" Seru Cleon lalu menarik pelan tangan Abian hingga Abian terduduk.

"Daddy mana?" Tanya Abian dengan suara khas bangun tidurnya.

"Baru buka mata yang dicari malah Daddy" Bukannya menjawab, Cleon malah berkata begitu. Adiknya ini benar-benar sudah menempel sekali dengan sang ayah, hingga apa-apa Arrow duluan yang di cari.

Abian cemberut, anak itu lantas turun dari tempat tidur. Berjalan pelan menuju kamar mandi dengan sedikit sempoyongan, wajar baru bangun.

"Langsung mandi ya Dek" Perintah Cleon dibalas anggukan oleh Abian, sebelum bocah kecil itu hilang dibalik pintu kamar mandi.

Cleon sendiri masuk ke walk in closet, mencari pakaian adiknya disana. Lemari anak manis itu tepat berada di sebelah lemari milik Arrow yang penuh dengan jas mahal dan juga pakaian santai milik Arrow.

Tak lama Abian sudah wangi dan rapi, anak itu juga sudah digendong Cleon menuju ruang makan. Sedangkan si kembar sudah berangkat pukul tujuh tadi.

Cleon selalu tak bisa tidak tersenyum saat melihat Abian makan. Menurutnya Abian saat tengah makan terlihat begitu lucu. Pipinya menggembung lucu, selalu berhasil membuat Cleon menahan gemas.

"Abang sehabis makan mau tidur, Adek mau ikut Abang atau mau main?" Tanya Cleon, pasalnya pemuda ini belum tidur sejak semalam, jadi sudah mulai merasa mengantuk.

"Gamau, Ian kan baru bangun gamau tidur lagi. Ian mau main sama Puma aja, rindu" Jawab Abian.

Cleon mengangguk saja, nanti biar ia minta penjaga untuk mengawasi adiknya itu main.

Tak lama keduanya selesai sarapan, Cleon kembali ke kamarnya setelah meminta penjaga mengawasi adiknya bermain, ditaman samping bersama Puma yang sudah dilepaskan dari kandang belakang.

Abian tertawa girang saat Puma berlari kearahnya. Keduanya berguling diatas rerumputan ditaman, cuaca pagi ini masih sejuk hawanya benar-benar menyegarkan sekali.

"Puma rindu ya sama Ian?" Tanya Abian sambil mengelus anjing itu.

Puma hanya menatap Abian dengan polos, namun terlihat jelas Puma tengah senang.

"Ian rindu tau sama Puma" Ujar Abian lalu memeluk Puma dengan gemas. Penjaga yang diutus untuk mengawasi Abian diam-diam tersenyum tipis, lucu saat melihat Abian mengajak Puma berinteraksi.

"Maaf Tuan kecil ada panggilan telpon untuk anda" Seru seorang maid dengan membawa telepon rumah tanpa kabel.

"Buat Bian?" Tanya Abian tidak yakin dirinya mendapat telepon.

Maid tersenyum tipis dan mengangguk.

Abian menerima telepon itu.

"Halo, ini siapa ya?" Tanya-nya lucu.

"Gue, Abang lo si Geri" Balas Geri santai disebrang sana.

"Wah Abang" Pekik Abian senang, hingga membuat Puma juga senang. Anjing itu masih setia disebelah Abian.

"Abang dibeliin ponsel sama Tuan Arrow, jadi bisa nelpon kamu lewat telepon rumah" Ujar Geri bercerita.

"Padahal kalau abang tinggal disini sama Ian, gak perlu telpon-telpon" Ucap Abian.

"Kan dibahas lagi" Malas Geri disebarang sana.

Abian tertawa kecil mendengar nada kesal abangnya itu.

"Lagi ngapain?" Tanya Geri basa basi, awalnya dia iseng nyoba nelpon nomor yang Arrow kirim ke dia bareng sama ponsel barunya, sekalian juga pengen denger suara adiknya.

"Ian lagi main sama Puma" Jawab Abian.

"Puma? Temen baru lo Dek?" Tanya Geri.

"Iya temen Ian, tapi dia guguk" Jawab Abian.

"Anjing maksudnya?" Tanya Geri.

"Iya, guguk punyanya Daddy. Tapi udah jadi temen Ian" Jawab Abian.

Geri mengangguk paham disebrang sana.

"Baik-baik tinggal disana, jangan nakal entar dibalikin baru tau" Ceramah Geri.

"Ian gak nakal ya" Kesal Abian di tuduh nakal.

"Syukur deh kalau udah tobat, pas disini kan lo nakal banget, bandel gamau denger omongan" Ujar Geri sambil terkekeh, mengingat betapa bebalnya Abian jika diberitahu. Dibilang jangan ikut tetep ikut, dibilang jangan kerja tetep kerja.

Abian cemberut mendengar omelan abangnya itu.

"Gue tau itu mulut udah kaya bebek, gak usah maju-maju banget" Sindir Geri yang tepat sasaran.

Abian menyentuh bibirnya yang memang maju-maju karena kesal.

"Abang ngeselin" Ucap Abian mengundang tawa dari Geri.

"Yaudah deh, besok Abang telpon lagi. Jangan nakal lo entar di balikin gue kagak mau nampung lagi" Ujar Geri bercanda.

Abian malah makin kesal dengar omongan Geri yang emang begitu orangnya. Dengan kesal Abian menyodorkan telepon rumah itu pada maid yang sejak tadi diam menunggu.

Berakhirlah panggilan itu dengan bibir Abian yang cemberut lucu.

¤¤¤

•••
Kaya bebek kwek kwek🤏

•••

Nah disini aku mau jelasin dikit kenapa gak bikin Geri tinggal bareng sama Arrow.

Geri itu udah dua puluh lima tahun, udah bukan lagi anak-anak atau pun remaja. Jadi diumur segitu, Geri sendiri ngerasa udah gak perlu diadopsi. Belum lagi nantinya harus nyesuaikan diri sama kehidupan baru dan orang-orang baru, dia gak nyaman. Terlebih Geri itu dari kecil udah bebas. Jiwanya udah nyaman sama apa yang dia jalani sejak kecil.

Mungkin kalian banyak yg kasihan sama Geri, tapi kalau aku sendiri nggak begitu banget sih wkwkw.

Karena dia udah dewasa banget, emang udah wajar kalau mikirin dia maunya apa tanpa campur tangan orang lain. Jadi aku wajar-wajarin aja kalau Geri nolak ikut sama Arrow, lagian Arrow gak misahin dia sama adiknya, mereka bisa ketemu bahkan kalau bisa sesuka hati, tapi Geri sendiri bikin jadwal maunya setiap hari minggu aja.

Nah jadi gitu ya, audah aku nulis apaan sok banget gk sih wkwkwk

•••
JANGAN LUPA VOTE & KOMEN🙏

Continue Reading

You'll Also Like

779K 38K 48
Afka Xaferius Seorang pemuda berumur 13 tahun,yang mempunyai Paras yang sangat imut,ditambah tinggi badan yang hanya 150 cm membuatnya sangatlah kec...
STRANGER By yanjah

General Fiction

643K 72.3K 51
Terendra tak pernah mengira jika diumurnya yang sudah menginjak kepala empat tiba-tiba saja memiliki seorang putra yang datang dari tempat yang tak t...
SKY TRAPPED [END] By Gib

General Fiction

987K 90.3K 31
Hidup diperlakukan seperti bayi? Hal buruk atau menyenangkan? Tanya kan saja pada sky, anak yang berusia 13 tahun tinggi sekitar 156 memiliki wajah...
1.5M 137K 55
THE STORY OF VAREL : Varel, anak manis berusia 5 tahun yang mendapatkan keluarga adopsi overprotektif. Tinggal bersama Daddy dan 7 kakak laki-la...