KATRESNAN [END]✔

Par wsosh_jh

510K 32.5K 441

Abian atau biasa di sapa Bian adalah bocah berusia 11 tahun, tubuhnya mungil dan berwajah manis. Hanya anak j... Plus

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Anak Baru👋

18

15.8K 1.1K 15
Par wsosh_jh

¤¤¤

Arrow terbangun saat mendengar suara batuk lemah Abian. Pria dewasa itu langsung terduduk saat melihat anak kecilnya terbatuk dalam pejamnya. Nafas Abian juga terdengar bersuara meski samar-samar.

Arrow mengangkat pelan tubuh kecil itu kepangkuannya, Abian terbangun mata sayunya menatap lemah kearah Arrow.

Arrow sendiri sibuk membuka laci, sejak ia tau Abian mempunyi asma dan anak itu tinggal bersamanya. Arrow memang menyediakan obat semprot seperti inhaler di kamarnya. Apalagi Abian sejak pertama kali tidur dengannya anak itu tak pernah lagi kembali tidur di kamar tamu, selalu bersama ayah angkatnya.

"Buka mulutnya nak" Perintah Arrow berbisik pelan.

Abian yang memang setengah terjaga patuh, anak itu menerima semprotan obat yang ayahnya berikan. Dua semprotan dengan selang waktu enam puluh detik. Arrow mengusap lembut punggung anaknya, menatap wajah sayu lucu itu.

"Udah enakan?" Tanya Arrow.

Abian mengangguk pelan merespon, anak itu antara lemas dan juga mengantuk.

"Tidur lagi" Bisik Arrow pelan, tangannya setia mengusap punggung sang anak.

Sedangkan Abian masih dengan posisi dipangku oleh Arrow, wajah lucunya menempel rapat pada dada bidang Arrow. Membuat pipi lucunya sedikit tertekan, mulutnya terbuka sedikit.

"Kenapa bisa kambuh sih nak" Lirih Arrow pelan, pasalnya Abian baik-baik saja saat ia bawa pulang dari rumah Albert. Tapi dini hari anak itu malah kambuh, AC juga sudah Arrow naikan suhunya seperti biasa, agar Abian tidak terlalu kedinginan, selimut juga menutupi sang anak dengan baik, tapi anaknya tetap kambuh.

Setelah merasa sang anak benar-benar pulas dan baik-baik saja, Arrow kembali merebahkan tubuh Abian ditempat tidur, menyelimuti anaknya sebatas leher. Hanya Abian yang mengenakan selimut, karena suhu ruang yang tidak sedingin biasanya membuat Arrow gampang gerah, jadi pria itu mengalah pada sang anak. Tidak apa-apa jika AC tidak terlalu dingin, asal anaknya baik-baik saja.

Meski Arrow bukan ayah kandungnya, tapi Arrow mengakui jika ia benar-benar sudah menyanyangi Abian layaknya anak kandungnya sendiri.

Kalian bisa lihat proses dan juga bagaimana sikap Arrow terhadap Abian.

Abian hanya jatuh karena tersandung saja Arrow paniknya seolah Abian jatuh dari atas pohon yang tinggi.

Jiwa sayang anaknya Arrow sudah dalam mode ON.

•••

Pagi tiba, ruang makan sudah dihadiri oleh anak-anak tampan Arrow.

"Adek mana Dad?" Tanya Ivan. Saat remaja itu tak menemui sosok yang paling muda itu.

"Masih tidur" Jawab Arrow.

Ivan merengut sesaat, sedikit sedih karena pagi ini sebelum berangkat tak bisa melihat adiknya.

Fernon datang dengan sebuah map ditangannya. Meletakan dengan sopan map merah itu didekat gelas kopi Arrow.

Arrow sendiri mengangguk lalu memberi gestur lewat tangannya, meminta Fernon meninggalkan ruang makan.

"Tumben ngasihnya di ruang makan bukan ke ruang kerja?" Tanya Ivan.

Biasanya jika Fernon mengantar sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan, itu akan mereka bicarakan di ruang kerja Arrow, atau bahkan ditunda hingga di Masion ketiga.

"Daddy lagi cari guru buat adek" Jawab Arrow.

"Biar Ivan yang liat Dad" Seru Ivan lalu meminta map itu pada sang ayah.

Arrow tak masalah membiarkan anak ketiganya itu melihat beberapa data dari calon guru untuk Abian.

"Ini aja" Ujar Ivan membuat yang lain langsung menatap remaja itu.

"Cepet banget" Ucap Cleon.

"Sini Daddy lihat dulu" Seru Arrow.

"Alasan?" Tanya Arrow pada Ivan, menanyakan kenapa anaknya itu memilih sosok guru yang ia inginkan itu untuk Abian.

"Biar gak gampang akrab" Jawab Ivan membuat kedua alis Arrow menyatu.

"Yang lain guru muda, nanti adek cepet akrab terus malah lengket sama gurunya, mending yang cukup umur begitu" Jelas Ivan saat tau tatapan bingung ayahnya. Remaja ini cemburu ternyata, takut Abian lebih dekat dengan yang lain.

"Lagian datanya oke" Timpalnya lagi.

Arrow menatap data guru itu, membacanya dengan baik dan mengangguk pelan.

Sepertinya pilihan Ivan boleh juga.

•••

Abian terbangun, anak itu terduduk diatas tempat tidur. Rambutnya mencuat kesegala arah.

"Selamat pagi" Sapa Arrow yang baru saja masuk ke kamar.

Abian tersenyum manis pada Arrow, wajah bantalnya membuat anak itu terlihat lucu sekali.

"Ada yang sakit?" Tanya Arrow.

Abian menggeleng pelan.

"Kalau begitu waktunya mandi" Seru Arrow lalu mengangkat tubuh mungil itu dari tempat tidur.

"Mandi pakai air hangat, biar Daddy siap kan pakaian mu" Perintah Arrow setelah menurunkan Abian didalam kamar mandi.

Anak itu mengangguk saja, Arrow pun lekas keluar dari sana untuk menyiapkan pakaian sang anak. Meski banyak maid, area kamar Arrow tidak boleh dimasuki sembarangan orang. Maid yang bertugas membereskan kamar Arrow maupun anak-anaknya sudah ada orangnya, dan harus maid itu terus yang membersihkan. Sebab bila ada hal yang hilang atau mencurigakan akan mudah menemukan pelakunya.

Tak lama Abian sudah selesai mandi, tubuhnya juga sudah berpakaian rapi. Hoodie baby blue dan celana jeans selutut ia kenakan, menambah kesan manis pada Abian.

"Kita mau pergi ya?" Tanya Abian saat meneliti pakaiannya dan juga Arrow.

Arrow mengangguk pelan.

"Ada yang mau ketemu sama Adek" Jawab Arrow.

"Siapa?" Tanya Abian.

"Nanti juga tau sendiri" Jawab Arrow membuat Abian cemberut lucu.

"Oh iya Daddy mau tanya" Seru Arrow lagi.

"Tanya apa?" Balas Abian menatap mata tajam ayahnya dengan polos.

"Kemaren waktu di rumah papi ngapain aja?" Tanya Arrow.

"Ian main sama papi, terus Ian juga dikasi es krim. Ian makan es krim yang tempatnya gede" Jawab Abian dengan wajah cerianya.

Arrow menghela nafas, pria ini jadi tau kenapa anaknya itu bisa batuk hingga berujung kambuh semalam.

"Daddy gak larang makan es krim, tapi besok-besok makannya gaboleh banyak-banyak" Ujar Arrow.

Abian menatap Arrow dengan wajah sedikit masam.

"Adek bisa batuk kaya semalam mau? Dadanya sesak lagi mau?" Tanya Arrow mencoba memberi pengertian.

Anak manis itu menggeleng, Abian paham kenapa sang ayah melarang. Abian jadi ingat dulu Geri juga sering kesal saat Abian makan es kiko sampai lima buah.

"Ian minta maaf Daddy" Ucapnya pelan.

"Dimaafkan, besok-besok harus ingat ucapan Daddy ya" Seru Arrow.

Abian mengangguk semangat.

"Kalau gitu kita berangkat" Ujar Arrow lalu menggandeng tangan yang jauh lebih kecil dari tangannya yang kekar itu.

Siap menemui seseorang diluar sana.

¤¤¤

•••
Hallo aku lihat makin rame ya, banyak pembaca baru.

Buat pembaca baru, cuman mau mengingatkan saja, takutnya gak baca pemberitahuan di chapter sebelumnya.

BOOK ini endingnya di pindah ke Karyakarsa. Dan di kenakan biaya, takutnya kalian keberatan.

Kalau keberatan bisa stop baca ya, biar gk makin penasaran atau hal sebagiannya. Ya walau pun Book aku gk sebagus Book penulis lainnya, tapi tetep aku ingetin biar kalian gk kecewa diakhir.

Dan terima kasih buat yang Vote dan Komen, maaf juga kadang gk balas komen, soalnya komen kalian suka tenggelam gessss jadi kadang baru tau ada yang komen kalau aku mau Up chapter berikutnya atau mau nulis bab selanjutnya:)

Soalnya setiap buka WP notif 99+ jadi pas buka notif, isinya spam vote😁

Kalau ada pertanyaan dipersilahkan, nanti aku jawab👍

Kalau nemu Typo tandain ya.

•••
JANGAN LUPA VOTE & KOMEN🙏

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

771K 48K 34
Devan pemuda manipulasi yang transmigrasi ke tubuh seorang figuran yang polos dan tinggal sendiri di kosan.
OneShoot 🔞 Par ItchyPussy

Fiction générale

1.3M 6K 10
Kocok terus sampe muncrat!!..
Who am I? Par Mhyka62

Roman pour Adolescents

657K 58.9K 52
Arga tidak pernah tau dimana orang tuanya berada. Sedari kecil dia sudah tinggal di sebuah mansion mewah dan diurus oleh salah satu pelayan yang beke...
Neighbour Par ItchyPussy

Fiction générale

361K 2.2K 4
Akurnya pas urusan Kontol sama Memek doang..