My Nerd Is Perfect

By VitaNori

93.6K 4.7K 691

👑Spin Off Ello Untuk Ola👑 (TAHAP REVISI & ON GOING) Karena kecantikan yang dimiliki Kaycia bisa membuatnya... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47

Bab 37

1.6K 98 24
By VitaNori

Happy Reading Guys
.
.
.
.
.

"APA INI?!" 

Kertas hasil Ulangan Tengah Semester milik Asten bertebaran setelah Wijaya, Ayah dari Asten melempar ke wajahnya.

"NILAI KAMU SEMUANYA C!! MAU JADI APA KAMU?!" 

"LIAT KAKAK KAMU HAZEL! SELAMA SEKOLAH DIA GAK PERNAH MENDAPATKAN NILAI C DAN SEKARANG DIA BERHASIL MASUK KEPERGURUAN TINGGI BERGENGSI DI EROPA!"

"SEHARUSNYA KAMU CONTOH HAZEL! DASAR ANAK GAK BERGUNA."

Teriakan demi teriakan terus masuk ke telinga Asten. Ingin sekali dirinya tertawa keras. Mereka berteriak dan memberinya wejangan seolah mereka peduli. 

Nyatanya, saat sakit pun mereka tidak datang menemuinya. Bagi kedua orang tuanya, pekerjaan dan harga diri mereka lebih penting ketimbang menghargai perbedaan anaknya serta kesehatan anaknya sendiri.

Jujur saja Asten sudah muak menghadapi segalanya, yang terjadi hampir seumur hidupnya. 

"Kalian berbicara seperti ini seolah peduli sama aku. Kemarin, saat aku koma di rumah sakit, kalian kemana?"

"Oh astaga aku lupa. Kalian mengurus bisnis di luar negeri dan lebih mementingkan acara tahunan di universitas kak Hazel." tuturnya tersenyum kecut. Ada rasa sakit di lubuk hatinya mendapati kenyataan yang begitu menyayat.

"Jangan mengalihkan pembicaraan!" ucap Wijaya menggeram kesal.

Asten tidak peduli dengan gertakan Wijaya, dia melanjutkan ucapannya, "aku capek dan Papa sama Mama juga pasti capek 'kan? Kalau gitu, aku akan pergi. Setelah aku pergi, kalian bisa hidup dengan damai bersama putra kesayangan kalian. Tolong, kali ini jangan halangi langkahku." 

Setelah menuturkan isi hatinya, Asten berlalu begitu saja. Meninggalkan kebingungan untuk kedua orang tuanya.

"ASTEN BERHENTI!! KAMU GAK BISA PERGI GITU AJA DARI RUMAH INI!" teriak Jessica mengejar Asten yang hampir mencapai pintu keluar.

Namun, Wijaya menghentikannya untuk mengejar Asten. "Biarin dia pergi. Paling besok pulang lagi." ucapnya.

"Tapi Pa, gimana kalau Asten gak pulang?" 

Wijaya mengelus punggungnya, "anak nakal itu sekali-kali harus di hukum. Biarin dia hidup dijalanan untuk sementara waktu. Dia gak akan berani buat tinggalin kita." 

Pertengkaran malam ini membuat Asten semakin berkecamuk. Sudah cukup dirinya mendapatkan penolakan dari Keenan untuk menemui pujaan hatinya, sekarang ia harus keluar dari rumahnya sendiri.

Tidak ada tempat yang bisa Asten singgahi selain basecamp black lion. Ia, dengan kecepatan sedang melajukan sepeda motornya.

Namun, saat dirinya melintasi sebuah mini market, pandangannya tak sengaja melihat sosok yang sedang dia rindukan.

Asten memberhentikan lajuannya. Senyumnya mengukir, ketika Kaycia memasuki mini market tersebut dengan wajah cerianya. Ada ketidakrelaan yang ia rasakan, ingin sekali bibir itu terukir karenanya.

Asten menguatkan cekalannya di stang motornya, keinginan untuk merengkuh tubuh Kaycia ke dalam pelukannya begitu menggebu. 

Saat memikirkan bagaimana caranya untuk bisa bertemu Kaycia, tak sengaja sebuah ide terlintas dibenaknya saat melihat sosok badut beruang di depan mini market.

Asten melepas helmnya, dan menemui pemilik badut tersebut.

"Apa boleh saya pinjam kostumnya sebentar? Saya kasih berapapun untuk menyewanya."

Seseorang dibalik kostum badut tersebut membuka kostum di bagian kepala. "boleh mas."

Setelah melakukan transaksi, Asten segera memakai kostum badut beruang tersebut sebelum Kaycia keluar dari mini market. Hingga sampailah di mana Kaycia keluar dari mini market.

Asten tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia, menghampiri Kaycia yang sedang bersama Keenan. 

Badut beruang melambai pada Kaycia, berusaha memberi hiburan agar menarik perhatian. Sungguh, Asten bisa melakukan apapun demi menuntaskan rasa rindunya. 

"Kak Keen, badutnya lucu banget!! Fotoin Cia dong, kak."

Keenan merogoh ponselnya di dalam saku, dan bersiap untuk memfotokan adik kecilnya itu. Kaycia mulai bergaya, sedangkan badut beruang memeluk pundaknya.

Di dalam kostum, Asten tidak henti-hentinya tersenyum. Ada perasaan sakit, membayangkan hari-hari selanjutnya akan sulit bertemu Kaycia. 

'Tuhan, tolong hentikan waktu ini sebentar.' batin Asten, terus menatap Kaycia yang sibuk berganti gaya.

Tak terasa, rintik hujan mulai mengguyur bumi. Rintik hujan itu kian lebat.

"Cia, cepet kita ke mobil." ucap Keenan.

"Iya kak." 

"Beruang, lepasin. Aku mau pergi," ujar Kaycia ketika badut beruang itu tak ingin melepaskan rangkulannya.

Dengan berat hati, badut beruang itu mengangguk seraya melepaskannya perlahan. 

"Eh kak, kayaknya dompet Cia ketinggalan di kasir." ucapnya saat baru saja duduk di dalam mobil.

"Kak Keen tunggu di sini, Cia ambil sebentar."

"Eh, eh ... Pakai payung." cegah Keenan, memberikan payung yang sudah tersedia di dalam mobilnya.

Dengan langkah cepat, Kaycia kembali ke mini market. Namun, tiba-tiba saja langkahnya terhenti.

Ia melihat badut beruang tadi, duduk di pinggir mini market dengan tubuh yang sudah basah kuyup.

Merasa kasihan, Kaycia menghampirinya. Namun, ketika badut beruang itu membuka bagian kepalanya, ia terkejut. 

"Kak Asten?" lirihnya.

Meskipun terkejut, Kaycia tetap menghampirinya.

"Kak Asten lagi ngapain?" tanyanya, seraya mencoba memayungi tubuh Asten yang terus terkena guyuran hujan.

Asten mendongak, menatap Kaycia yang tengah berdiri di sampingnya. Baru saja Asten ingin berucap, tiba-tiba saja angin kencang menerpa tubuh mereka sampai payung yang dipegang oleh Kaycia lepas terbawa angin.

Kaycia berlari, menepi ke tempat yang lebih teduh. Di ikuti oleh Asten.

"Kenapa kak Asten berpakaian kayak gini?" tanya Kaycia setelah mereka berteduh.

"Karena lo."

Kaycia menaikkan sebelah alisnya, tak mengerti dengan jawaban singkat Asten.

"Gue rindu sama lo, Cia." ungkapnya.

"Gue gak tau harus gimana lagi caranya biar bisa ketemu lo. Bahkan gue bisa melakukan apapun demi bisa ketemu lo terutama harus berpakaian kayak gini."

"Atas dasar apa kak Asten rindu sama aku? Kita berpacaran pun cuma sekedar kontrak."

Sejenak, Asten menatapnya dengan lekat. "Gue cinta sama lo."

Kaycia terdiam, ia terkejut mendengar ungkapan dari Asten. Entah mengapa, jantungnya berdetak dengan cepat.

"Kak Asten mau mempermainkan aku lagi? Mencoba membully aku dengan cara seperti ini?"

"Apa gue seburuk itu di mata lo?"

Melihat kebimbangan di mata Kaycia, Asten tersenyum kecut. Matanya memerah, jantungnya berpacu dengan cepat, sedangkan pikirannya tampak kacau.

"Gue ngerti. Lo gak salah berpikiran seperti itu. Maaf untuk segala sikap buruk gue, dan maaf gue gak bermaksud buat Karl celaka."

"Tapi tolong percaya kalau cinta gue ini nyata dan--- jangan benci gue." lanjutnya.

Kaycia menggeleng, "aku gak benci kak Asten. Mungkin dengan adanya jarak, kak Asten bisa hidup dengan baik. Jangan mencintai aku. Aku takut kak Asten sakit."

Setelah mengatakan hal tersebut, Kaycia membalikkan tubuhnya hendak pergi. Namun, Asten memeluknya dari belakang, mencoba menghentikan langkahnya.

"Lo bisa tolak cinta gue, tapi gue mohon ... Jangan jauhi gue."

Tak Kaycia sadari, air matanya mengalir di pelupuk matanya, membasahi pundak Kaycia. Namun, karena hujan terus mengguyur tubuh mereka, Kaycia tidak menyadarinya.

"Kak jangan gini. Aku---"

"CIA!!"

Teriakan dari Keenan mengejutkannya, lebih terkejut lagi ketika Keenan memukul Asten sampai tersungkur.

"UDAH BERAPA KALI GUE BILANG, JAUHIN ADIK GUE!!" teriaknya.

Tidak ingin adanya keributan di tempat umum, Kaycia mencekal lengan Keenan berusaha menenangkannya.

"Kak, aku bisa jelasin ini di rumah."

Keenan tidak bergerak walau Kaycia berusaha menariknya.

"Gue bisa aja hancurin lo Asten kalau lo nekat lagi buat ketemu Kaycia!!" gertaknya, lalu menarik Kaycia pergi dari sana.

Asten memejamkan matanya, 'gue harus egois atau ikhlas, Cia?' batinnya.
.
.
.
.
.
.

TBC

*Entah kenapa aku pengen banget up sekarang hihi

*Semangat menjalani hari kalian guys🤍

*OH YAA KALIAN SETUJU GAK KALAU CERITA INI DIBUAT 'AU'?




Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 115K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
11.1K 776 14
Alkana Alexander Maheswara,seorang mahasiswa yg dikenal dengan sifat dingin dan wajah yg selalu datar dijodohkan dengan gadis SMA yg ceria dan sediki...
171K 13.2K 39
[*FOLLOW SEBELUM MEMBACA*] Alvino Gerald Sanjaya. lelaki cupu yang sering mendapat bully-an dari teman-temannya, dibalik kepedihan hidupnya ada gadis...
926 318 7
PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ‼️⚠️ CERITA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. 17+ "Mah Echa gamau di jodohin, kakak aja belum nikah masa Echa duluan...