MARVELO ANDROMEDES

By alyaa_rakus

514K 39.4K 1.3K

jiwa seorang pemuda yang gila karena mental nya yang kian hancur dan melebur. melakukan apapun tetap membuat... More

Satu
Sepuluh
Sebelas
Dua belas
Dua
Tiga belas
Empat belas
Lima belas
Tiga
Enam belas
Delapan belas
Empat
Lima
Tujuh belas
Sembilan belas
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Dua puluh
21. Dua satu
22. Duapuluh dua
23. Duapuluh tiga
24. Duapuluh empat
25. Duapuluh lima
26. Duapuluh enam
27. Duapuluh Tujuh
28. Duapuluh delapan
29. Duapuluh sembilan
30. Tiga puluh
31. Tigapuluh satu
32. Tigapuluh dua
33. Tigapuluh tiga
34. Tigapuluh empat
35. Tigapuluh lima
37. Tigapuluh tujuh
38. Tigapuluh delapan
39. Tigapuluh sembilan
40. Empat puluh
41. Empatpuluh satu
42. Empatpuluh dua
43. Empatpuluh tiga
44. Empatpuluh empat
45. Empat lima
46. Empat enam
47. Empat tujuh
48. Empat delapan
49. Empat sembilan
50. Lima puluh
Extra part. 1

36. Tigapuluh enam

2.8K 273 5
By alyaa_rakus

Seperti permintaan Marvel kemarin, hingga akhirnya James dan ketiga putra nya terpaksa membelikan seekor Harimau jantan pada si bungsu. Tepat di halaman belakang mansion ada sebuah kandang besi berukuran besar. Dan juga besi itu sangat lah kuat dan tangguh. Tak lama sebuah helikopter nampak terbang di atas halaman luas belakang mansion James. Halaman mansion James itu sangat lah luas, layaknya seperti sebuah lapangan sepak bola luasnya. Hingga sebuah kotak besar dan panjang mulai di turunkan perlahan dari tas helikopter yang tadi membawa benda panjang itu. Para anggota DiamondGolden mulai bergerak untuk langsung memasukkan seekor Harimau besar ke dalam kandang besar yang sudah disiapkan sebelumnya. Hingga seekor Harimau besar yang di rantai itu berjalan masuk ke kandang. Dengan seorang pria yang berstatus sebagai inti DiamondGolden yang melalui tugas itu. Karena memang sudah keahlian pria itu untuk membuat Harimau itu terhipnotis dengan gerakan mata dan sebuah tepukan. Agar Harimau tak berontak sebelum di masukkan ke kandang nya.

Hingga tiba saat Harimau itu sudah di masukkan ke dalam kandang, barulah auman yang begitu keras dan nyaring terdengar. Membuat bola mata Marvel berbinar terang melihat hewan buas yang kini nampak berontak dan liat di dalam kandang.

"Nanti Marvel, hewan itu belum jinak." James menekan kedua bahu bungsunya, saat lirikan mata nya merasakan pergerakan dari si bungsu yang akan mendekati kandang Harimau. Marvel merengut memilih mundur kebelakang lalu memeluk Tubuh tegap Enigma yang berada tepat di belakangnya.

Netra Legam keempat pria itu terus mengamati gerak gerik Harimau jantan itu. Hingga sepersekon kemudian James berjalan ke arah kandang dengan Ridwan dan Roger yang juga ikut berjalan di sebelah Ketua DiamondGolden itu. Langkah ketiganya memasuki kandung Harimau itu. Netra Legam James terus menatap Netra Harimau itu, aura penuh penekanan kini tercipta antara hewan buas itu dengan James. Terus menatap satu sama lain hingga geraman penuh ancaman terdengar dari Harimau itu. Raja hutan itu berjalan mengelilingi Mereka bertiga, membuat James beralih menatap kedua bawahannya, mengisyaratkan agar mereka berdua keluar dari kandang terlebih dulu.

Hingga kini James sendiri dengan Harimau yang berada di kandang. Ketukan sepatu pantofel kian mendekati Harimau itu. Membuat geraman kembali terdengar. Bahkan terdengar nyaring. James terus diam menatap Harimau itu dengan kaki yang semakin melangkah mendekati hewan itu. Hingga membuat Harimau itu mundur beberapa langkah sembari menunjukkan taring tajam nya. James mengeluarkan belati dari balik pinggang nya. Membuka belati itu lalu mengarahkan nya ke arah Harimau itu.

Gggrrr

James berjalan ke arah Harimau itu, membuat Harimau itu semakin merasa terancam hingga di detik berikutnya Harimau itu menerkam James. Namun dengan seringai setan nya James langsung menahan cakaran dari Harimau yang hampir mengenai dada nya. Berakhir kedua nya kini adu gulat James menendang kuat Perut Harimau itu Hingga dirinya terbebas dari kukungan hewan itu. Merenggangkan otot lehernya yang terasa pegal.

"Mari selesaikan ini," Gumam James, Harimau itu mengaum keras hingga langsung menerkam James. Keadaan begitu cepat. Hingga Lengan kanan James menjadi sasaran Harimau jantan itu. Dari arah luar kandang terlihat Marvel yang kini terus berteriak memanggil sang Ayah. Ingin menghampiri pria itu namun si sulung menahannya. Membuat  pergerakkan nya terbatas,

"Dad!!" Pekik si bungsu, membuat Harimau itu beralih menatap tajam ke arah luar kandang. Hingga atensi Harimau itu seluruhnya beralih pada Marvel, geraman nyaring terus terdengar membuat Marvel bertambah kalut melihat darah terus mengalir dari lengan James. James menggeram tak tertahan, pria itu menarik perhatian Harimau itu hingga akhirnya Belati yang sedari tadi ia pegang kini ia lumuri dengan darah nya.

James menusukkan belati itu ke lengan kanan Harimau itu membuat Harimau itu menggeram marah, terus berusaha menyerang James namun James semakin menatap tajam tepat ke mata kuning Harimau itu. Hingga akhirnya kepala sang Raja hutan itu tertunduk dalam. Menatap sepatu pantofel yang hitam mengkilap itu. James melepaskan tusukan belati pada lengan kanan Harimau itu, di usapnya permukaan belati itu pada dahi Harimau itu hingga hewan itu memilih duduk dengan kepala masih tertunduk dalam. James mengusap kepala hewan itu sampai akhirnya memilih keluar dari kandang hewan itu.

Marvel menubruk badan James membuat pria itu sedikit terhuyung ke belakang. "D-dad," Lirih si bungsu kala melihat darah tak berhenti menetes dari lengan pria itu.

"Bukankah ini yang kau inginkan nak?" James membuka suaranya dengan mengangkat badan si bungsu gendongan koalanya. "Memelihara hewan buas, dan sekarang besok kau sudah bisa berinteraksi dengan nya." Kata James lagi, sembari mengusap peluh keringat di pelipis si bungsu. Pria itu melangkah memasuki Mansion di ikuti ketiga putra nya.

"Dad," Panggil Enigma yang terasa begitu canggung saat ini. James menaikkan sebelah alis nya dengan menatap putra sulungnya. Tangan nya masih sibuk mengelus punggung si bungsu yang kini sudah tertidur lelap di pangkuannya.

"Luka mu?" Kini Alpha yang bertanya, namun James hanya diam. Tak lama Imanuel muncul di depan nya dengan menaruh kotak p3k di hadapan nya, James mengernyit bingung saat. Kemudian beralih pada ketiga putra nya yang kini berniat beranjak dari kamar nya.

"Tak berniat mengobati!?" James berujar sedikit keras.

"Obati sendiri, sudah tua mana mungkin tak bisa mengobati luka mu," Sahut Enigma santai, lalu melenggang pergi dari sana. Menghela nafas pelan. Pria itu memilih memperhatikan si bungsu.

"Nakal," Gumam James menghela nafas pelan saat kembali mengingat kemarin si bungsu menampar nya. Namun kini malah meringsut di ketiaknya, bergerak sedikit saja maka bayi nya ini akan menangis.

****

Ketukan sepatu pantofel terdengar di sebuah kawasan hutan yang sunyi dan gelap. Beberapa pohon pinus nampak menghiasi hutan yang saat ini tepat di tengah malam James pijakan, di sebelah nya ada Kim yang juga memasang posisi siaga dengan Desert eagle yang Senantiasa berada di genggaman mereka berdua. Senjata api yang ringkas dan berukuran pas di genggaman tangan itu selalu James bawa kemanapun. Terlebih saat menjalankan misi. Padahal baru kemarin dirinya menyelesaikan misi di negeri seberang, karena beberapa aliansi musuh kini semakin menyeruak ke permukaan. Beberapa kebun ganja nya kini menjadi sasaran empuk untuk para musuh merecoki nya. James tentu tak tinggal diam, secepatnya dia harus bergerak apalagi  kerugian dari hancurnya kebun ganja ia dapatkan. Yah, walaupun James juga tak terlalu peduli. Toh, hartanya tak akan habis tujuh turunan sekalipun. Bisnis James itu berada di mana mana, bahkan bukan hanya di dunia bawah. Namun juga dunia atas yang selalu di limpahkan oleh banyak keuntungan.

James tak suka jika hasil kerja kerasnya terbuang sia sia. Jadi dirinya harus bertindak. Karena jika James tak bertindak apalagi tak memunculkan serangan balik nya. Maka semua aliansi bedebah itu tak akan berhenti. Arah netra legam itu langsung bergeser cepat saat presensi mencurigakan tertangkap di mata nya. Segera mengarahkan moncong Desert eagle dan dengan cepat dan matang menarik pelatuk nya hingga erangan dari seseorang membuat seringai setan terbit di bibir tebal James. Segera berjalan santai ke arah mangsa yang saat ini terkapar di tanah becek. Hingga wajah para tikus perusak kini terlihat kala Kim langsung menendang kepala pria itu ke arah nya. Belati yang sedari tadi bersemayam di pinggangnya kini ia keluarkan lalu berjongkok guna menyayat wajah pria itu. Erangan kesakitan terus terdengar hingga wajah orang itu benar benar tersayat separuh. James berdiri dan menyeret paksa badan pria itu yang kini sudah terkulai lemas.

Kembali ketengah hutan di mana tepat di hadapan nya saat ini kebun ganja yang bertebaran rapi di area tanah Luas. Tepat berada di tengah-tengah hutan milik James, kebun ganja yang nampak terawat rapi itu. James melemparkan pria itu tepat di hadapan nya hingga beberapa orang pria berpakaian hitam nampak berjalan menghampiri sang Ketua. Membungkukkan badan tepat di hadapan James yang saat ini bersedekap dada dengan raut wajah datar nya.

"Cari tau apakah ada para tikus lain yang berada di sini," Titah James yang langsung di anggukki para bawahannya yang bertugas menjaga kebun ganja bagian klan selatan. Kim berjalan ke arah depan, guna mengecek kebun ganja. Sedangkan James memilih duduk angkuh di kursi yang ada di sana. Gelap nya malam membuat James bisa bersantai sembari mengelus senapan laras panjangnya yang kini berada di pangkuannya.

Bugh!!!

Mengangkat sepatu pantofel nya hingga terlihat tiga wajah pria yang saat ini nampak babak belur, hingga senapan yang sedari tadi ia elus langsung ia arahkan pada para tikus yang baru saja bawahannya temukan hingga bunyi tembakan dari senapan nya terdengar berdengung dengan cipratan darah memuncrat dari para tikus yang saat ini sudah mati dengan kepala yang hancur.

"Aman, mereka belum menyentuh yang ada di sini Tuan." Kim berujar serius saat sudah berada di hadapan James. Hingga akhirnya James bangkit dan berjalan ke arah sebuah bangunan mewah berlantai dua yang ada di sana. Hingga netra nya kembali menajam saat mendengar suara tembakan dari arah timur.

"Dimana keduanya?" Tanya James, Kim segera berjalan ke arah timur. Langkah James semakin terdengar jelas membuat Beberapa bawahannya dan Kim merasa ngeri hingga tembakan demi tembakan saling bersahutan membuat James segera berlari dan melepaskan peluru senapan nya terus menerus. Hingga setidaknya lima mayat terapung di sungai yang ada di dekat mereka saat ini. Darah mulai memenuhi air di sungai yang lumayan besar itu.

"A-ayah/K-kak--"

"Kembali," Tegas James dengan raut wajah datar nya. Membuat kedua pria berbeda dua tahun itu tertunduk dalam. Bunyi tembakan bersahutan tadi ternyata adalah adik dan sulung nya. James menatap tajam ke arah dua pria itu hingga aura gelap memenuhi jiwa pria itu kala melihat perut bagian kanan putra sulungnya tertembak. Pria itu menarik kuat lengan Zelixon dan Enigma. Hingga mereka bertiga berjalan bersisingan menjauh dari area sungai tadi.

"Bagian Timur sudah aman, kami berhasil melumpuhkan kelima tikus itu." Enigma berujar dengan begitu tenang netra nya bergulir ke arah lain enggan menatap James yang saat ini terus menatap tajam mereka berdua. James berjongkok di hadapan mereka, dengan santai jari nya menekan luka tembak di bahu Zelixon lalu tangan kiri nya menekan luka tembak di perut sulung nya. Membuat kedua pria itu meringis pelan namun masih Mempertahankan wajah datar nya.

"Tak cukup aku memberi mu luka hingga kau dengan lengah tertembak oleh para bedebah itu Zelix, dan kau pria arogan yang selalu fokus tetap saja bisa lengah. Seharusnya jangan ikut dengan ku jika titik fokus kalian masih lemah." Darah terus merembes keluar dari luka tembak keduanya hingga membuat James berdecih sinis. Segera menjauh dari mereka semua. Memilih diam duduk angkuh di hadapan adik dan putra sulungnya yang kini tertunduk dalam sembari memegangi luka tembak mereka yang tadi mereka tak sengaja tertembak para penyusup saat mengawasi bagian timur.

"Kim! Rez! Obati mereka. Jika mereka meringis, tekan saja luka mereka." James berujar santai, kedua pria bawahannya mengangguk dan mulai mengobati Zelixon dan Enigma. James  memilih menatap ke arah kaca besar di hadapan nya sembari menyesap cocktail nya dan menghisap batang nikotin yang berada di apitan jari nya. Kaki kanan yang ia tumpukan di atas kaki kiri.

"Tuan muda anda Baik baik saja!?" Kim yang berada di sisi kanan Enigma tampak terkejut saat merasakan beban di baju kirinya dan ternyata itu adalah Enigma yang kini memejamkan mata nya dengan bibir pucat pasih tertera jelas pada pria itu. Hingga atensi James dan Zelixon yang berjalan di depan langsung menoleh kebelakang. Enigma berusaha membuka mata nya namun semuanya menjadi gelap dengan tubuh yang limbung namun seseorang dengan cepat menangkap badan nya. Masih berusaha mempertahankan kesadaran nya hingga suara berat sang Ayah membuat nya berdecak dalam hati. Tak bisa menghindar lagi saat tubuh nya tak bisa di ajak kompromi, begitu kaku dengan kesadaran nya terus merenggut nya.

"Sudah dewasa masih saja payah," Hanya suara berat James yang terdengar hingga kegelapan mengambil alih. Bibir pucat sulungnya James itu menggumamkan nama sang adik bungsu.

****

Prang!!

Bunyi pecahan kaca terdengar begitu nyaring di area koridor gedung AND' School. Hingga beberapa siswa berkumpul guna melihat yang terjadi. Hingga mereka semua di buat terperangah dengan apa yang ada di depan mata mereka saat ini, Andrew selaku Kepala sekolah dan wali kelas dari 11 MIPA 1 mengelus dadanya sabar melihat Marvel yang saat ini diliputi oleh amarah, Netra ice blue yang biasa nya menyorot lembut dan keceriaan kini terganti dengan sorot mata tajam dan marah. Anak itu berjongkok lalu mencengkram kuat kerah seragam seorang siswa laki-laki yang baru saja memancing amarah nya. Singkat nya tadi, saat rombongan Murid IPS tadi datang saat jam istirahat ke kantin yang berada di kawasan kelas IPA. Mereka saat itu juga hanya diam dan tenang makan di kantin, namun saat kedatangan murid IPS di sanalah mereka mulai merusuh. Bahkan tak tanggung tanggung mereka juga membully salah satu murid IPA yang tengah makan dengan tenang. Marvel tetap diam saat itu menikmati makanan nya. Hingga ketenangan anak itu tak berlangsung lama saat tiba-tiba seseorang menumpahkan minuman ke lengan nya.

Tetap bersikap santai dengan menatap sang pelaku hingga ia bertanya ada apa sebenarnya, dan malah tanggapan murid IPS itu membuat Marvel menggeram marah. Bagaimana tidak, saat bertanya baik baik. Murid IPS itu malah membogem nya lalu mengatakan jika dirinya hanya hama tak berguna di sekolah ini. Dan katakan siapa yang tidak emosi jika di perlakukan seperti itu.

Hingga mereka berdua beradu jotos saat itu juga. Ingat kan jika kata kata James tempo hari lalu membuat Marvel bertambah kalap dan terus membogem wajah pemuda itu. Memar? Tentu saja ia dapatkan tapi pemuda yang memancing emosinya lebih babak belur lagi. Apalagi darah terus keluar dari hidung pemuda itu. Hingga Marvel saat itu sedikit lengah tak menyadari jika teman dari murid itu mendorong tubuh nya hingga menabrak kaca di belakang nya hingga pecah. Marvel meringis pelan saat punggung nya terkena kaca. Namun pemuda itu memilih diam dan terus membalas setiap pukulan pemuda itu hingga Leo dan Zeo juga ikut membantu Marvel hingga ketiga pemuda itu menumbangkan Setidaknya lima orang tak lain pelaku utama yang menganggu ketenangan Marvel.

"Payah, berani mengusik. Maka kalian juga yang harus membayarnya." Marvel menekan setiap kata katanya. Hingga dengan nafas memburu Marvel mendorong kuat badan Dipta hingga menabrak pintu yang ada tepat di belakang pemuda itu hingga pintu itu terlepas.

"Marvel," Panggil seseorang membuat Marvel terdiam. Beralih menatap sosok yang baru saja memanggilnya.

"P-papi,"


________

Para murid IPS yang tadi nya mencari gara-gara kini menundukkan kepala mereka di dalam ruangan Bk tepat di hadapan mereka saat ini Andrew yang duduk santai di kursi nya. Lalu di sisi lainnya ada Marvel yang duduk di pangkuan Josep. Sedangan Leo dan  Zeo duduk di sebelah murid IPS jangan lupakan dengan tatapan tajam mereka ke arah lima pemuda itu. Andrew sendiri memilih diam. Membiarkan waktu antara Marvel dan Jacob untuk saling berbicara satu sama lain.

"Capek, aku mau pulang." Mood nya benar-benar hancur saat ini, Memilih menduselkan wajah nya di dada bidang sang Papi.

"Andrew apa hukuman untuk putra ku?" Tanya Jacob sembari mengelus surai lembut si bungsu.

"Kedua belah pihak saya skors selama satu minggu. Dan lagi untuk kerusakan fasilitas sekolah, akan di kenakan ganti rugi." Selesai Andrew mengatakan itu, Jacob tersenyum tipis. Segera membawa si bungsu ke gendongan koalanya, dan memilih keluar dari sana. Namun sebelum itu, kakak kandung dari James itu memberikan kode pada Andrew yang hanya di balas senyum tipis dari kepala sekolah AND' School.

"Lihat saja nanti balasan untuk kalian," Bisik Leo tepat di samping mereka berlima. Membuat mereka bergidik ngeri mendengar nya, si dingin Leo berbicara seperti itu karena mereka membuat ulah pada Marvel.

*****

.•♫•♬• Tbc •♬•♫•.

Gimana??Ngebosenin gak sih
Nih part.

See you next part.

Continue Reading

You'll Also Like

SAMUEL By jvyo.n

Teen Fiction

8.1K 655 31
Di tengah hening malam yang sepi, bayangan-bayangan tersembunyi dalam kegelapan menunggu untuk muncul ke permukaan. Namun, di balik tirai malam yang...
258K 20.4K 99
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
3.7K 555 50
[ elegi/prosa/berpuisi ] "Kata yang tersurat, tanpa suara, namun penuh makna dalam setiap tulisannya." Rasanya terlalu kelu hingga diam aku membisu...
819K 95K 28
Fabio adalah pemuda yatim piatu. Orang tuanya meninggal karena perampokan yang terjadi saat dirinya berusia 10 tahun. hidup sendirian, Fabio menjadi...