๐˜ผ๐™ฃ๐™ค๐™ฉ๐™๐™š๐™ง ๐™™๐™š๐™จ๐™ฉ๐™ž๐™ฃ๐™ฎ...

By VallerieeSlvtr

1.2K 83 12

"๐•ฏ๐–Š๐–˜๐–™๐–Ž๐–“๐–ž ๐–Ž๐–˜ ๐–“๐–”๐–™ ๐–˜๐–”๐–’๐–Š๐–™๐–๐–Ž๐–“๐–Œ ๐–™๐–” ๐–‡๐–Š ๐–œ๐–†๐–Ž๐–™๐–Š๐–‰ ๐–‹๐–”๐–—. ๐•ฏ๐–Š๐–˜๐–™๐–Ž๐–“๐–ž ๐–Ž๐–˜ ๐–˜๐–”๏ฟฝ... More

๐“ฒ เน‹เฃญ เฃช ห–๐•ท๐–Ž๐–‘ ๐•พ๐–š๐–“ ๐•ฌ๐–“๐–‰ ๐•ธ๐–”๐–”๐–“หš เผ˜ เณ€โ‹†๏ฝกหš
๏ฝก ๏พŸ ๊’ฐเฆŒ โœฆเป’๊’ฑ เผ˜*.๏พŸ
โœฎโ‹†ห™๐•ฌ ๐–“๐–Š๐–œ ๐–‘๐–Ž๐–“๐–Š ๐–”๐–‹ ๐–‰๐–Š๐–˜๐–™๐–Ž๐–“๐–žเฐŒ๏ธŽ.
โ‹†ห™01เฐŒ๏ธŽ.
โ‹†ห™02เฐŒ๏ธŽ.
โ‹†ห™03เฐŒ๏ธŽ.
โ‹†ห™04เฐŒ๏ธŽ.

โ‹†ห™05เฐŒ๏ธŽ.

74 10 0
By VallerieeSlvtr

Note:

hi hi everyone, kembali lagi bersama aku si gadis hufflepuff.. vallerieee, kali ini aku akan memberikan kalian sedikit informasi, bahwa aku akan membuat alur cerita ini, di tahun ke 1-2 ajaran hogwarts lebih cepat, why? Karena aku sudah merencanakan ini sejak awal agar chptr di book ini juga tak terlalu banyak, and i'm also still confused, why? Karena aku belum menemukan s/o yang cocok untuk mbak Florennce, tapi aku lebih condong untuk menjodohkan nya dengan salah satu anggota the Marauders, kecuali si wormtail, LMAO.

Okee sekiannn.
____________________________________

˚ʚ♡ɞ˚

-June

Musim panas sudah tiba, sinar matahari menyinari kastil Hogwarts. banyak orang yang tidak sabar untuk liburan musim panas mereka, tidak untuk gadis berambut blonde kotor itu.

Dia Florennce, gadis itu tengah misuh misuh sendiri dengan hasil exams nya, di sampingnya ada Azallea yang tengah memakan makan siang, di hadapan mereka ada Cassandra, dan Charlotte yang tengah makan siang juga, mereka kini tengah makan siang di great hall, di meja Revenclaw.

"What's wrong, Flo? seharusnya kamu senang karena exams sudah selesai, dan besok akhirnya kita pulang" Tegur Charlotte yang sangat bersemangat.

"Nilai exams nya, ada yang tak sesuai harapan" timpal Azallea, sambil memperhatikan wajah Florennce yang sudah sangat kusut.

Florennce pun mengangguk pelan, tak ada semangat yang terlihat pada dirinya, tidak seperti hari hari bisa.

Wajah Charlotte, dan Cassandra pun menjadi prihatin.

"yeah, wajar bagi seorang Revenclaw seperti mu memperhatikan nilai, tapi ingat Flo, kamu harus tetap semangat, nilai ku juga ada yang jelek" sahut Cassandra mencoba mengembalikan semangat Florennce.

Charlotte, dan Azallea pun mengganguk setuju, bahwa Florennce harus tetap semangat meski hasil exams nya tak sesuai ekspetasi.

"Memang nya nilai mu jelek di mata pelajaran apa?" Tanya Azallea pada penasaran.

"Herbology, dan Transfigurasi" ungkap florennce dengan suara sangat pelan.

Mereka pun mengangguk pelan.

"Kamu mendapat nilai poor, atau dreadful , atau troll?" Tanya Cassandra yang semakin penasaran.

Lengan Charlotte pun menyenggol pundak Cassandra, memberi isyarat bahwa itu tidak sopan.

Alis Florennce pun mengkerut, wajahnya pun memandang Cassandra aneh.

"Hei? Are you kidding? tentu saja aku mendapatkan Exceeds expectations" sahut Florennce.

Wajah Charlotte pun berubah kaget, sementara Cassandra menyemburkan jus yang ia sedang minum ke arah Charlotte saking kagetnya, alhasil rambut, dan wajah Charlotte pun basah akibat Cassandra.

Azallea pun terkaget, tapi dengan cepat ia mengubah mimik wajahnya, lalu ia pun tertawa pelan.

Dengan segera, Cassandra pun membersikan wajah, dan rambut Charlotte dengan sapu tangan miliknya.

Florennce yang sendari tadi memerhatikan Charlotte, dan Cassandra pun tertawa terbahak-bahak, melihat ekspresi masam dari Charlotte, dan wajah cengengesan Cassandra yang hampir selesai membersihkan rambut Charlotte yang kotor karenanya.

Itu membuat mood Florennce naik kembali, dan melupakan persoalan nilai exams nya.

"Sialan kau Flo, bahkan nilai jelek mu lebih tinggi dari nilai bagusku" sungut Cassandra, lalu Cassandra pun melemparkan sapu tangannya.

Dan itu tepat mengenai wajah mulus Florennce, seketika wajah ceria nya berubah menjadi wajah jengkel.

Lalu perang saling mengejek pun di mulai.

Sementara di sisi lain, Azallea, dan Charlotte pun hanya bisa sabar, menahan malu karena menjadi pusat perhatian.

Dengan segera, Charlotte, dan Azallea pun memisahkan dua bocil kematian itu a.k.a cassandra, dan Florennce.

"Sudah lah, Cassie, twins, kalian tidak malu? orang-orang sedang memperhatikan kita tau" tegur Azallea pada, dua bocil kematian itu.

"yeah, Lea benar, Cassie, Flo" timpal Charlotte.

Dan pertengkaran pun selesai dengan Cassandra, dan Florennce yang tidak mau saling pandang atau pun sekedar mengucapkan maaf.

Itu sudah menjadi hal biasa bagi mereka, karena, keesokan harinya pasti mereka berdua akan mengobrol dengan akrab kembali, seolah-olah kejadian hari ini tidak pernah terjadi.

˚ʚ♡ɞ˚

Malam hari, di sekitaran kastil Hogwarts, tampak bulan yang bersinar menjadi bintang utama, tak lupa para bintang bintang yang berserakan di langit malam, tampak sedang menemani sang bulan, menunggu waktu sang matahari menggantikan nya.

Hening, satu kata yang menggambarkan kastil Hogwarts di tengah malam, pengecualian untuk kamar di salah satu asrama.

Tampak, di salah satu kamar putri di asrama Revenclaw, seorang gadis berambut blonde kotor tengah membereskan koper nya, untuk menyiapkan kepulangan nya besok.

Dengan tiga teman nya yang sedang bercerita, di salah satu ranjang.

"Ku dengar kakak tingkat kita, Camilla, dia menyukai Lucius, kakak nya Cassandra itu lohh" ujar perempuan berambut hazel yang sedang memeluk bantal miliknya, dia Jade Pyrites.

"tapi ku dengar dia sedang berkencan, dengan prefek dari hufflepuff" sahut Florennce, yang hampir selesai membereskan barang-barangnya.

"Hehh? you're serious, flo?" Tanya anak berambut hitam pekat yang keheranan, dia Mabel selwyn.

"yeah, aku serius, aku mendengar dia saat bercerita pada kakak mu, Mabel" timpal Florennce.

"Hahh? skyler?" Tanya mabel.

"yeah, kakak mu, skyler" Jawab Florennce.

Florennce yang sudah selesai pun, beranjak duduk di antara Mabel, jade, dan Charlotte yang hampir duduk melingkar.

"Aku berasumsi bahwa Camilla berusaha melupakan Lucius, yang akan di jodohkan dengan narcissa, dengan cara berkencan dengan orang lain" terang Charlotte yang sedang memeluk boneka Teddy bear nya.

"Itu masuk akal" timpal jade.

Florennce, dan Mabel pun mengangguk pelan, mengerti atas asumsi Charlotte.

"Aku menyukai seseorang" ucap Mabel sangat pelan, hampir seperti berbisik.

"Hahhh??"

"woah, siapa laki laki yang beruntung itu, Mabel?" Tanya Charlotte yang penasaran.

"Evan, Evan rosier" ucap Mabel dengan wajah bersemu.

"Ahh, sepupu jauh" gumam Florennce refleks sambil menggagukan kepala nya pelan.

"Dia satu tahun di atas kita, kan?" Tanya jade.

"yeah, ku dengar dia sekarang berada di tahun ajaran ke dua" timpal Charlotte.

"yeah, semoga kamu bisa bersama dengan nya Mabel" ucap Florennce dengan senyuman antusias nya.

"yeah, flo benar, pasti kalian akan menjadi pasangan yang serasi" timpal jade.

Charlotte pun mengangguk setuju.

"ahh, terimakasih, kawan" ucap Mabel terharu.

"Anytime, mabel"

"my pleasure, mabel"

"No problem, mabel"

Krukkk~

Itu suara protes dari perut perempuan berambut blonde kotor yang tengah tersenyum tanpa dosa.

Charlotte, Mabel, dan jade pun tertawa mendengar suara protes perut Florennce.

"yeah, kurasa aku harus makan malam lagi" terang Florennce yang kepalang malu, lalu ia pun berdiri dan berjalan ke arah ranjang tidur nya, dan meraih cardigan nya yang tergeletak di atas ranjang.

"ke dapur?" Tanya Charlotte.

Florennce yang sedang memakai chardigan cream pun mengangguk pelan.

"Mau ikut?" Tanya Florennce pada mereka bertiga.

Jade, dan Mabel pun menggeleng pelan, wajar saja mereka tidak ingin ikut, ini sudah tengah malam.

"Aku ikut" timpal Charlotte.

Florennce pun mengangguk pelan.

Tak lama kemudian Florennce, dan Charlotte pun pergi ke tempat tujuan mereka, dapur.

˚ʚ♡ɞ˚

Dua gadis itu, mereka tengah duduk dengan tenang di meja makan di dapur, seraya menyantap makanan yang mereka pesan dari Cosa, salah satu house elf yang akrab dengan dengan mereka berdua sejak masuk ke Hogwarts.

"Bagaimana, nona? Apa makanan buatan Cosa enak?" Tanya Cosa pada Florennce yang tengah melahap pancake dengan irisan strawberry, butter, dan madu di atas nya, dan Charlotte yang tengah memakan macaroon buatan Cosa.

Florennce pun mengangguk senang " yeah, makanan buatan mu selalu enak Cosa, ya kan Lottie?"

"yeah, ini sangat enak, Cosa, dan kami sangat berterimakasih pada mu" ungkap Charlotte sambil tersenyum senang.

Cosa pun tersenyum antusias "nona-nona tidak perlu berterimakasih pada Cosa, hanya dengan melayani nona Seravine, dan nona Salvatore, sudah bisa membuat Cosa bahagia, dan lagi, mana bisa Cosa mengecewakan nona-nona, yang sudah jauh-jauh datang dari asrama Revenclaw" tutur Cosa dengan antusias.

Florennce, dan Charlotte pun tersenyum tulus pada Cosa.

"Kau memang yang terbaik, Cosa" ujar Florennce antusias.

"yeah, Flo benar"

"Baiklah, nona-nona Cosa pergi dulu, karena ada masih banyak yang harus Cosa kerjakan" pamit Cosa.

Florennce, dan Charlotte pun mengangguk, lalu mengucapkan salam perpisahan.

setelah itu Cosa pun pergi.

Florennce, dan Charlotte pun lanjut memakan makanan mereka, sambil sesekali bercerita.

"Besok kita akan pulang ke rumah masing-masing, dan kutebak.. setelah pulang seminggu, kamu akan pergi lagi ke Manor utama Seravine, benar?"

"yeah, itu benar, sebenarnya aku sangat malas ke sana, ketika aku tiba di sana aku tidak berlatih sihir dengan leluasa" keluh Florennce dengan wajah masamnya.

"tenang lah, Flo, yeah.. setidak nya mungkin ada hal lain yang kamu bisa lakukan..yeah.. maybe"

"Misal nya?"

"memandangi pria tampan.."

Dahi Florennce pun mengkerut, lalu ia pun menolah, menatap wajah Charlotte penasaran, pasalnya Charlotte jarang sekali menyukai seseorang, pengecualian untuk pria fiksi, dan satu orang..

" kau menyukai seseorang, kan?"

"Hahh? bagaimana kamu bisa menyimpulkan hal seperti itu??" protes Charlotte dengan dahi mengkerut.

lengan lentik Florennce pun memotong pancake di hadapan nya dengan Dinner Knives, lalu mengangkat nya dengan garpu.

"kan bisa saja" tutur Florennce.

Netra kehijauan Charlotte pun memutar jengah, lalu ia pun melanjutkan aktifitas memakan Macaroon berwarna warni itu.

Florennce pun mengarahkan pancake itu ke mulut nya, dengan tatapan berbinar, seakan akan ia baru menemukan makanan setelah tidak makan selama Seribu tahun.

Grepp

Seseorang mencengkeram lengan nya, netra kehijauan Florennce pun membelalak kaget, ia pun menolah.

"Kau.."  geram Florennce kesal.

Dia tersenyum, dengan senyuman menyebalkan, bak playboy kelas atas bagi Florennce, dia..

Sirius

Sialan

Black

salah satu bocah dungu, yang amat menyebalkan se-seantero Hogwarts...

Setelah Potter tentunya.

Dia menatap Florennce dari atas ke bawah "Hai, my dear cousin, kau sangat manis malam ini" tutur nya, lalu dengan cepat Sirius pun memakan potongan pancake itu.

Jari lentik Florennce pun menjatuhkan alat makan nya, Dengan geram ia pun menjewer telinga Sirius.

"Apakah itu perlakuan baik pada seorang lady muda sepertiku, Sirius?" Tanya gadis itu dengan geram.

Sirius pun meringis kesakitan "a a a aaa, sorry, aku sangat lapar sekali jika kamu tau, my dear cousin" tutur Sirius dengan puppy eyes-nya, mencoba membujuk sepupunya.

Florennce pun menghela napas kasar, memutar bola matanya malas, lalu melepaskan jeweran nya.

Sedangkan pemuda di samping Florennce, menghela napas lega, karena telah terlepas dari jeweran maut.

Gadis bersurai blonde itu pun kembali memotong pancake nya, di tusuk nya pancake itu dengan garpuh, lalu di arahkan nya masuk ke dalam mulut Sirius yang sudah terbuka sendari tadi.

"Kapan kau datang? Aku tidak mendengar suara langkah kaki mu"

"Telinga mu yang bermasalah, my dear cousin" cibir Sirius dengan mulut yang masih mengungah makanan.

"Bajingan"

"Oh ya, satu lagi Sirius, bisakah kam-" peringat Florennce terpotong.

"Kamu berhenti  menggangu anak-anak slytherin, atau kau mau ku bantu hilangkan semua rambut di kepala mu" ejek Sirius menirukan ucapan Florennce, lalu tertawa.

Raut wajah datar Florennce berganti menjadi raut wajah masam, sedangkan si sisi lain, dua orang lain ikut tertawa mendengarkan ejekan Sirius.

Itu Charlotte, dan si sialan Potter.

"Aku sudah hafal itu, flo"

Florennce pun menghela napas kasar "aku sangat serius kali ini, besok kita pulang ke rumah masing-masing, apa kau tidak berpikir? Jika ibu mu mendengar kacauan apa saja yang sudah kamu perbuat di Hogwarts, ia bisa saja menghukum mu lebih parah, dari pada sebelum nya, bodoh" keluh Florennce.

Sirius, ia tak berani melakukan eye contact karena kemarahan Florennce yang sudah memuncak.

"Maaf" satu kata terlempar dari mulut Sirius.

"Tidak Sirius" tekan Florennce dengan wajah kecewa.

"Kamu bahkan hampir membuat Cassandra tertangkap basah karena membaca novel Muggle, apa kamu tidak ingat apa konsekuensi nya jika Lucius tau ini? Mungkin Cassie akan di beri hukuman mantra cruciatus. ku rasa kau salah bergaul, sirius"

Sirius menatap Florennce sejenak lalu kembali memalingkan wajahnya, ia melihat tatapan kecewa yang sama seperti beberapa tahun yang lalu.

"Bisakah kau berhenti menghakimi Sirius? Kau hanya membuat nya merasa buruk"

Mendengar ucapan itu, Florennce pun Menatap James dengan tatapan datarnya.

"Berhenti James, Florennce benar, aku yang salah di sini" imbuh Sirius dengan wajah bersalahnya.

"Tidak Sirius!! Dan lagi pula ucapan ku benar, lebih baik Kau bergaul dengan ku, dari pada bergaul dengan nya yang hanya bisa menghakimi mu saja, dan gadis itu tak pantas di sebut sepupu, mana ada sepupu yang menyakiti sepupunya yang lain" sindir James di akhir.

Florennce, tak bergeming sama sekali mendengar pengakuan James. ia hanya diam sambil menusukan garpu nya ke potongan pancake terakhirnya, lalu memakan nya.

Setelah itu, ia pun menaruh garpu yang ia gunakan ke Meja.

James, pemuda itu mengeram kesal, merasa sangat dongkol karena merasa pengakuan nya hanya di anggap angin lewat saja, oleh gadis itu.

Florennce pun bangun dari kursi nya, lalu menatap James dengan tatapan datar.

"Ku ingatkan, kau James hanya teman bermain Sirius, kau bahkan tak tau masalah apa yang kami hadapi, kau hanya orang luar yang tak tau apa apa tentang kami, jadi lebih baik kau diam, dan sadari posisi mu" tutur Florennce penuh penekanan.

"C'mon lottie, kita pulang ke asrama" ajak Florennce sembari melangkah pergi lebih dulu.

"Ucapan mu tadi sangat bodoh, potter" cibir Charlotte dengan wajah yang sudah sangat dongkol.

Dengan buru-buru Charlotte pun menyusul Florennce, yang udah berjalan cukup jauh.

Di sisi lain, James, dan Sirius sama sama termenung dalam pikiran mereka masing-masing.

"Maaf" tutur James.

"Untuk apa? Kau tak salah, kau hanya ingin membelaku..." ucap Sirius sambil terkekeh kecil.

"Tidak, aku salah di sini, dan malah memperkeruh masalah kalian"

"Sudahlah, tak apa, lagi pula pasti besok kami akan berbaikan lagi" tutur Sirius sambil menatap langit langit dapur.

"Bagaimana kau sangat yakin?"

"Lihat saja besok.."





tbc

____________________________________


—Valleriee
Cr: pinterest

Ket:

Meminta maaf di atas materai karena part ini terlalu panjang T-T.
____________________________________

Continue Reading

You'll Also Like

23.7K 3.2K 28
Dalam tahap revisi: tapi belum sepenuhnya Tom Riddle x reader Setelah kematian Harry Potter, dunia sihir menjadi sangat kacau dengan kepemimpinan Lo...
81.1K 7.8K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
2.2K 252 12
{ NARNIA } -: โœง :- Peter Pevensie -: โœง :- ____________________________________ *+:๏ฝก.๏ฝก kisah tentang dua insan yang ๏ฝก.๏ฝก:+*...
958 122 12
Bukan tentang kekuatan tapi tentang bagaimana kamu mengasihi musuhmu Bukan tentang Tahta tapi tentang bagaimana kamu mencintai rakyatmu Yn adalah seo...