~TRANSMIGRASI_18~
tergaga Memandang dua gardus besar, yang hanya berisikan softex dengan berbagai jenis, bahkan popok orang tua juga ada
"Dia mau jualan kah?"
Menggeleng tak habis pikir, lalu merebamkan tubuhnya
Ting!
alisnya terangkat tenang, memandang pesan baru
620856****#
'malam ara'
menipiskan bibir nya kalem, tak niat menjawab
Ting!
'perut nya masih sakit?'
Seyum gadis itu tertahan "apaan sih ganggu" katanya kesal, tapi tangan nya mulai mengetik
'iya, masih aga nyeri perut nya' [Deteled]
"Cih, ko gue kesannya kayak manja sih "
'ara mau balas apa?'
'gak jadi :()'
'perutnya masih sakit ya, aku beliin obat mau'
Tanpa sadar bibirnya menahan seyum,
'ga usah'
'coklat? katanya cewe kalau datang bulan sukanya makan yang manis-manis '
"MAUUU " seru neyra girang, selanjutnya berlagak kalem "astaga masa iya gue mau di bujuk pake coklat, apaan"
'gak suka coklat '
Read
mendengus kesal, dan melemparkan handphone di bantal "cih, abis baperin anak orang main pergi aja "
Dretttt....
mengambil handphonenya malas, selanjutnya tersentak kaget menerima panggilan
Beby boy is calling...
"AAAA" ia melompat ke lantai dan berlari ke kaca "astaga kenapa tiba-tiba sih "
"Sip oke gue cantik"
dengan cepat memakai kolfifer bayi, dan merapikan rambutnya agar tak terlalu berantakan "Perfect"
kembali berlari ke kasur, menarik selimut tebal dan memasang raut wajah se-lemas mungkin
Klik!
Panggilan tersambung
Terlihat wajah tampan Arka di kamar, yang hanya menggunakan kaos hitam dan celana pendek
Emm.. ganteng
Neyra hampir menjerit, cowo itu jauh lebih tampan, tapi sebisa mungkin ia tahan dan berekspresi tenang
'ara sakit ya, kepalanya pusing " suara serak arka terdengar lembut di sebrang
mengganguk pelan, garis wajah gadis itu tertata tenang 'kita ke dokter aja ya, muka kamu pucat'
'ga usah"
Arka ikut berbaring "Ara maunya apa hmm'
TENANG RA!
'nggak ada'
Arka mengganguk paham, 'besok jangan sekolah ya, kamu nggak sehat itu nanti aku yang bilang sama kepala sekolah '
'ngga usah, kasihan leta sama gisel'
'yaudah sekarang minum obat, baru tidur " neyra hanya mengangguk pelan
"Goog night cantik"
Klik!!
Neyra langsung mematikan nya sepihak "AAAA mamih anak mu butuh oksigen" jeritnya lebay
TOK!
TOK!
"NON..NON Neyra nggak papa kan " suara bi Rina terdengar khawatir
"Eee nggak ko bi, itu tadi ada kecoa..tapi Udah pergi ko "
"Ouh, kalau ada apa-apa langsung panggil bibi ya non "
"Iya "
Selanjutnya tersenyum bodoh, dan memeluk bantal guling nya gregetan " tanggung jawab lo KA " jeritnya dengan suara terbenam di bantal
SIALAN!!
*******
SMA SCHOOL ARGADANA...
"Eh udah bagus nggak sih " tanya putri berlega-lego cantik memperlihatkan baju adat Sulawesi Selatan, yang ia kenakan
Neyra mengganguk "cantik itu " membuat putri jadi semakin menarik seyum manis
"Lo bakal gabung sama kelas sebelah kan, ngambil tarian asli Sulawesi "
Putri mengganguk "iya dong "katanya sombong
"Ka Putri udah di panggil Bu Rena, suruh siap-siap" panggil zefa-adik Kelas yang berdiri di depan pintu
"iya nanti gue nyusul" zefa mengganguk dan pergi
"Gue duluan ya.. bayy" pamit putri di bantu Mido berjalan
"Eh yaudah yuk ke lapangan, udah mau mulai nih acaranya " ajak Gisel semangat, di angguki keduanya dan keluar
Mereka masih menggunakan seragam sekolah, Hanya yang tampil untuk pembukaan saja. yang di suruh bersiap-siap
lapangan sudah ramai dengan panggung besar yang di dekorasi dengan mewah
Para anggota OSIS ikut turut membantu, ini itu,
tiga mobil bis besar memasuki parkiran, dengan siswa dari sekolah lain mulai turun
Ada yang dari SMA Wijaya, SMA abdi nusa, dan SMA Dharma jaya
Masing-masing sekolah. memilih sekitar 25 siswa saja yang mewakili lomba
Banyak yang menjerit heboh menatap pentolan dari masing-masing sekolah,
Terutama SMA Dharma jaya, dan SMA Wijaya-yang lebih mendominasi para cogan!
"Neyra "
"iya Bu "
"Bisa bantu ibu nggak, ini cela di hubungi nomornya nggak aktif, hari ini dia ikut tampil untuk pembukaan tapi anaknya ngak keliatan dari tadi " cemas Bu Friska
Gisel ikut menoleh "mungkin datang telat kali Bu "
"nggak, Udah saya hubungi tapi nomor nya nggak aktif, mana harus di mek'up sekarang juga "
Neyra diam sejenak. "cela tampil di nomor berapa "
"Nomor tujuh, dia kebetulan terakhir jadi sempat kalau kamu latihan sedikit " kata Friska jadi merekah
Neyra mengganguk "yaudah sekarang kamu ke ruangan saya "
******
CITT!!
Mereka menoleh ke parkiran dengan mata melebar kagum, menatap dua mobil Lamborghini Aventador biru pekat berhenti, di susul lima mobil BMW hitam belakang-seperti menjaga
Sekumpulan bodyguard turun dengan cepat berbaris membuka masing-masing pintu depan, dan menunduk sopan
Kaki yang di baluti sepatu Dior turun dengan gaya angkuh
Dara-istri Malik itu melempar senyum ke sahabat nya eyla
"Gimana kabarnya. sehat? duhh makin cantik nih temen gue" katanya sambil cipika-cipiki
"Baik, Lo bisa aja ya, nggak berubah dari dulu sifatnya " kata eyla ikut tertawa pelan
Suami-suami mereka juga tak mau kalah, dan bertos ala-ala cowo "nggak nyangka ya kita bakal sama-sama gini, susahnya cuma mau ketemu "kata Malik di angguki Fares
"makin sukses aja nih "
"Lo juga kali, jangan lupa perusahaan kita hampir setara. nggak usah ngerendah Lo "
Mereka malah tertawa, "eh yaudah yuk masuk, acaranya udah mau mulai " ajak dara menggandeng tangan eyla, di ikuti Fares dan Malik di belakang
Mereka memang sahabat dari SMA, cuma beda sekolah
Beberapa melongo menatap mereka, bahkan ada yang sudah merengek menatap ketampanan dua pria itu
Tak bisa di pungkiri mereka memiliki visual yang menawan
Bahkan klayen-klayen bisnis yang turut di undang ikut melontarkan pujian
Siapa yang tak mau kerja sama, dengan Dua kelurga berpengaruh di jakarta.
Neyra tetap tenang memandang kedua orang tuanya yang berjalan ke lapangan, di jaga banyak bodyguard di belakang
"Ara " neyra menoleh "apa "
mendekat, seyum tipis arka terbit " ketemu sama Mamih papih, mereka pasti kangen kamu "
mendelisik, dan menggeleng cepat "nggak mau-akaa "kaget, saat tangan nya di genggam dan di bawa pergi ke orang tua arka
"Pagi mih pih " sapa arka meyalimi tangan mereka sopan
Neyra sendiri tersenyum malu saat di tatap, cepat-cepat gadis itu ikut meyalimi, termasuk orang tuanya yang tersenyum ke arah gadis itu
"Ee pagi om Tante " sapanya sopan
Dara tersenyum dan mengelus rambut gadis itu " gimana keadaan nya, masih ada sakit " tanya nya lembut
"Alhamdulillah udah sembuh ko, Tante sendiri gimana keadaan nya "
"Baik, jangan manggil Tante sayang, mamih aja "...."makin cantik ya anak mamih " eyla mendelisik kecil
"anak gue" kata Malik bangga
mendelik bingung, fares menoleh ke neyra "kamu anak siapa "
"tuan Karel om"
"Ouh "ia mengganguk paham" cantik ya " pujinya Mengelus rambut gadis itu
Arka langsung menarik tangan neyra, dan berpindah ke sebelahnya "maaf ya om, neyra nggak suka di pegang-pegang" katanya sopan
Hah? Gimana'
"O-ouh iya-iya maaf ya" eyla diam-diam menahan tawa
Settt dah anak gue juga.
Fares menoleh "anak Lo " Malik menarik senyum tipis dan mengganguk "iya lah, ganteng? Nggak usah di tanya keturunan Argadana nggak ada yang gagal " katanya belagu, di hadiai cubitan dari dara
"Wahh arka udah gede ya, terakhir Tante ketemu masih SD loh " kata eyla ikut menatap cowo tampan itu
Arka hanya mengangguk "wihh cocok ni Lik kalau arka Lo jodohin sama anak gue" sahut Fares tiba-tiba membuat neyra yang terdiam jadi mengumpat dalam hati
"gue sih terserah sama anaknya, kalau dia mau gue setuju-setuju aja " garis wajah Arka tenang, mengeratkan genggaman tangan nya dengan neyra
Dara ikut mengulum bibir kalem, tak enak dengan gadis di sampingnya "kalau gue Mending jangan dulu, soalnya arka masih fokus sekolah "
"iya om, maaf ya kalau pun saya lulus saya tidak menerima perjodohan itu, ada gadis lain yang saya sayang, maaf jika terdengar tidak sopan, tapi itu kenyataan nya "
"iya saya paham " katanya sambil melirik neyra yang memasang wajah tenang
"Yaudah mih pih, aku pergi dulu ya acaranya udah mau mulai itu "pamit arka, masih memegang tangan neyra dan membawanya
*******
"Wahh semangat banget ya untuk rayain ulang tahun sekolah yang ke 46 " suara MC yang terdengar semangat di mic
"IYA DONG" mereka mendelik, menatap putri yang sudah heboh
"Yang terhormat pak Malik Ibrahim Argadana dan ibu dara putri Argadana, kami ucapkan terimakasih banyak karena beliau menyempatkan untuk datang.. berikan tepuk untuk tuan rumah "
PROK!!
PROK!!
"Nahh di sini juga kita kedatangan tamu spesial, yaitu tuan Fares geo denandra dan nyonya eyla Dea Denandra, sekali lagi berikan tepuk tangan untuk kedua beliau yang menyempatkan waktunya untuk hadir"
PROKK
PROK
Semuanya diam mendengarkan ucapan MC yang membaca, dari mulai membaca prestasi murid yang pintar, peningkatan kualitas sekolah, mengapresiasi murid, bahkan penyampaian informasi untuk kelas dua belas yang sebentar lagi lulus ikut di bacakan
Tatapan neyra tanpa sadar menyedu, tidak apa-apa, ia masih punya waktu untuk membangun kenang-kenangan bersama sahabatnya, dan menikmati kehidupan pemilik tubuh ini
Acara di lanjut dengan menampilkan tarian adat Sulawesi Selatan, yang di wakili kelas 12
"Eh itu putri" heboh leta menunjuk putri yang tampak mengambil posisi dengan muka malu-malu
"Biasanya juga malu-maluin" julit gisel, di angguki mereka
Mereka tersenyum, menatap putri yang sudah menari mengikuti alunan lagu khas Sulawesi
Gadis itu tampak manis dengan pakaian adat khas Sulawesi.
"Duhh pacar gue tuh" bangga Mido di balas delikan enek ketiganya
"Putri kata Mido i love you" teriak Gisel tanpa dosa
Mido mengumpat tapi tersenyum saat gadis itu menoleh ke arah nya " semangat " katanya pelan sambil tersenyum
Tarian selesai, di iringi tepuk tangan meriah
"Wahh penampilan dari kelas dua belas keren-keren banget ya, tapi tenang dulu masih ada acara lagi nih, yang nggak bakal kalah seru "
Berbagai acara di tampilkan, dari mulai puisi tentang sekolah, dance, dan pentas drama, termasuk Mido juga yang ikut terpilih
Mereka mengambil tema drama 'cinderella'
Mido-cowo itu terlihat mengenakan pakaian kerajaan dan berjalan di kawal dua temannya sebagai prajurit
ia berjalan angkuh, sedang mencari Cinderella nya yang hilang
Putri sendiri sudah cemberut, saat Mido menyentuh tangan gadis lain yang berperan sebagai Cinderella
"Duhh ada yang panas nih "
"Mido permaisuri mu disini " teriak leta cempreng
"Apaan sih Lo berdua " kesal putri memandang panggung dengan wajah keruh
"Mido mukanya lebih ke jadi prajurit nggak sih, ketimbang pangeran" tanya neyra enteng, di balas delikan tak terima gadis di sampingnya
"Soryy pacar gue tuh emang ganteng cocok jadi pangeran, sekaligus suami dari anak-anak ku nanti" katanya belagu, mengibaskan rambutnya sombong
Hilih!
Selanjutnya di buat tergaga, saat akhiran cerita pementasan drama di akhiri dengan Cinderella meninggal
"Perasaan ceritanya nggak kayak gitu"
Leta dan Gisel hanya ngakak " wahh beda konsep njir "
Putri mengumpat, dan merenggut saat Mido berjalan ke arahnya " gimana acting aku " tanya nya antusias
"Biasa aja tuh "
Wajahnya langsung mengedor " sebenarnya peran Lo tu bagus " kata neyra tiba-tiba, membuat cowo itu menoleh dan tersenyum bangga
"Iya kah, duhh makasih-makasih, nanti aja deh minta tanda tangan nya" katanya belagu
"Tapi lebih bagus lagi, kalau bukan Lo yang peranin " lanjut neyra tanpa dosa, dengan Mido yang mengumpat kasar
"Bagus ko do, bohong itu si neyra " bela Gisel, membuat cowo itu kembali merekah
"tapi lebih bagus lagi kalau Lo peranin azab anak durhaka di Indosiar, lebih cocok itu sih " lanjut nya lagi
"Asem Lo semua" regutnya dan kembali membujuk putri yang ngambek
Acara di lanjut dengan peniupan kue
Mereka dengan antusias ikut menyanyikan lagu HBD, Tampak Malik dan dara yang maju ke depan, dan memotong kue bertingkat itu
PROK!
PROK!
PROKK!!
Suara tepuk tangan meriah terdengar, saat lilin di tiup dan kue di bagikan oleh para ajudan yang sudah di perintah
"Nanti mau tampil juga?" tanya arka mendekati gadis itu
"iya, gantiin cela "
"kalau masih sakit nggak usah, nanti biar aku yang ngomong"
"Nggak, gue ngga mau ngecewain sekolah, ini bagian dari penutup nya" tangan arka terulur mengelus rambut neyra lembut
"Soal omongan om Fares jangan kamu pikirin ya "
"hah..yang mana"
"Soal jodohin aku sama anaknya, aku nggak akan terima, karena dari awal aku udah cinta sama kamu, sayang banget malah " neyra mendelisik kecil " ya terus " kata neyra sok tak peduli, padahal pipinya sudah merah
"Ya harusnya kamu cemburu dong, emang nggak marah aku mau di jodohin sama keturunan Denandra" kata arka berharap
"Nggak, sama cela kan? sono nikahin aja dia, aku lebih suka om-om kaya sih " kata neyra belagu, wajah cowo itu menurun " nggak bisa, Ara cuma punya aku "
"Dih, Lo siapa " katanya sombong "oouh yaudah aku terima perjodohan nya " kata arka ikut ngambek, berharap neyra membujuk nya
"Yaudah terima aja perjodohan nya, aku mau cari om-om habis ini " kata neyra ingin beranjak, tapi tangan nya di tahan cepat
Reflek menoleh, matanya membelalak panik "heh Lo nangis?!!" tanya nya tak percaya
Garis wajah Arka menurun, dengan mata berkaca-kaca " beneran mau nyari om-om" tanya nya serak
"ah elah canda doang, ngga beneran"...."sumpah"
"Yaudah Sono cari aja "
Neyra maju mengelus rambut arka lembut "nggak, aku cuma bercanda, sumpah nggak beneran, aku juga nggak suka om-om kali "
"Berarti boong "
"iya bocah " kata neyra ikut gemas sendiri
"Peluk " pinta nya manja, di balas delikan neyra "heh, banyak orang "
"Yaudah suruh mereka tutup mata aja simpel kan " balas arka tenang, membuat neyra menghembuskan nafas sabar
"selanjutnya penampilan terakhir dari kelas 12 IPA 1, yang akan di bawakan neyra putri Amora, untuk neyra di harap segera naik di panggung "
"Fitting Ra " neyra menoleh ke sahabat nya dan mengganguk
"Bisa kan " tanya arka memastikan lagi, neyra mengganguk "iya" selanjutnya berjalan ke panggung
Semua tatapan orang-orang tak lepas ke gadis itu, dress putih sepanjang lutut membalut tubuh langsing nya, rambut yang tergerai indah menambah kesan cantik dan imut di diri neyra
Wajah yang terpoleskan mek'up tipis, tapi bisa membuat siapapun terpana melihatnya
Arka berdesih tak suka saat gadis itu di jadikan pusat perhatian, termasuk Kenzo yang tak berpaling menatap gadis itu
Neyra tersenyum manis menatap tamu-tamu penting di depan, tapi sukses membuat cowo-cowo di belakang Ambyar berjamaah
Gadis itu menoleh ke bed-band dan mengganguk-tanda kode
Suara Alunan musik mulai terdengar dengan judul 'bunda' - milik salah satu artis terkenal muda di Indonesia
"Kubuka album biru, penuh debu dan usang" semua terdiam mendengar suara indah itu "ku pandangi semua gambar diri..kecil bersih belum ternodai"
Neyra tersenyum memandang kedua orang tuanya dengan tatapan tulus "kata mereka diriku selalu di manja, kata mereka diriku selalu di timang " eyla mengigit bawah bibirnya dengan mata berkaca-kaca
Semuanya ikut terdiam, menatap gadis itu
"nada-nada yang indah.. selalu terurai dari nya"
"Tangan halus dan suci, telah mengangkat tubuh ini...jiwa raga dan seluruh hidup rela dia berikan" setetes bening jatuh di pipi eyla, memegang erat tangan suaminya
"Oh bunda ada dan tiada dirimu 'kan selalu ada di dalam hati ku" lagu berakhir dengan suara tepuk-tangan yang meriah
Tak menyangka bukan hanya wajah nya yang cantik tapi suara pemilik tubuh ini juga tak kalah indah dan cantik
Tanpa mereka sadari seseorang menarik seyum tipis terkesan sinis "sekarang" pesan yang ia kirim, dan menatap neyra
Neyra membukuk memberi penghormatan penutup, lalu beranjak pergi, tapi tangan nya di cekal cepat seseorang
Hingga gadis itu reflek menoleh dan meyerngit, melihat seseorang berdiri menatap gadis itu tajam, dengan Hudi dan masker,
"Lo harus mati " tekan orang itu tajam
Semua penonton ikut saling menoleh bingung
"Lo si-"
SETT!!
Neyra tertegun menatap perutnya, yang sudah tertanam pisau
"NEYRAAa!!! "
Gadis itu mencoba meraih kesadaran nya, semuanya ikut terdiam seperti patung
Tatapan neyra menyedu di ikuti Nafas yang mulai sesak
Eyla sendiri membeku, semuanya seperti mimpi buruk
Itu terjadi begitu cepat
Orang yang memakai Hudi itu langsung menarik pisau yang terbenam dan berlari menorobos orang-orang
Arka yang berdiri tak jauh ikut membeku menatap gadis nya, tidak! Ia pasti hanya mimpi, kakinya melemas tak bisa bergerak, tenaganya seperti di kuras melihat kejadian itu langsung
Neyra menatap kedua orang tuanya dengan seyum getir, memegang perutnya yang sudah di lumuri darah, menahan rasa sakit yang menyiksa
BRUKK!!
Selanjutnya gadis itu terduduk lemas, membuat semua orang berdiri dan tersentak
"NEYRAA"
eyla langsung berlari dengan air mata yang sudah membanjiri pipi mulusnya" nggak, nggak sayang kamu jangan tutup mata, nggak, neyra dengar mamah kan sayang " panik eyla menagkup pipi gadis itu lembut
Tatapan nya buram, dengan nafas yang terputus-putus, wajahnya memucat "ma-mamih " suaranya nyaris bisikan
Eyla mengganguk cepat "iya ini mamih, kamu denger kan, jangan tutup mata ya, jangan bikin mama takut sayang "
Semuanya ikut membeku
Neyra anak mereka?
"Mihh " panggil neyra lirih, Eyal menggeleng cepat "jangan ngomong dulu"
"Mih"
" jangan ngomong dulu, neyra anak kuat, bertahan ya sayang"
"Ma-maaf " suaranya memelan, " nggak! neyra jangan banyak ngomong dulu sayang, kamu nggak boleh ninggalin mamih, mamih nggak punya siapa-siapa " tangis Eyal tumpah memeluk tubuh anaknya yang sudah terlumuri darah
Fares ikut berjongkok di depan gadis itu, dengan mata yang berkaca-kaca dan tatapan tak percaya "neyra "
ia menagkup pipi gadis itu yang di dekapan eyla istrinya " nggak! nggak! anak papah pasti kuat " katanya mencoba tegar
Mata neyra perlahan tertutup dengan tubuh melemas " NEYRA " panik!, Fares langsung megambil alih tubuh gadis itu, saat neyra sudah tak sadar kan diri " sayang, kamu nggak boleh gini " katanya dengan suara bergetar
"Nggak, nggak, anak papah kuat, sayang denger kan " panik semakin menguasai mereka tak mendapatkan respon apa-apa dari neyra
Eyla sendiri menangis kejar, mengguncang tubuh putri nya " nggak NEYRAA, hiksss sayang jangan bikin mamih takut "
Fares mengigit bawah bibirnya menetralkan nafasnya yang ikut sesak " anak papah pasti kuat "
"AMBULANS!!!"