ADELIO [TAHAP REVISI]

By Queen_zu06

40.7K 2K 30

||JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA|| ADELIO, cowok yang menyimpan begitu banyak rahasia dalam hidupnya. Pening... More

PROLOG
Menarik
Ketua BLUES EAGLE
Mantan pacar yang ke 55
Azka-Shaera
Penolakan
Teman gila
Siapa Zayn bagi Aizza?
Kecelakaan
Mode galau
Calon ipar
Alzam ?
Ainayya ?
Galang dan ENDROS GENG
Rumah sakit
Koma kok ngigau
Kenyataan tentang Adelio
Bersih-bersih
Perihal nazar
Pernikahan
Tertunainya nazar
Lama loading
Terlalu besar untuk keluarga kecil
Nagih janji
Dokter untuk istri
Demi istri
Tentang Reyhan dan luka nya
Ke pesantren
Penyakit aneh yang sama
Blues Eagle
Ke markas
Kembali nya Queen
Balapan
Sekamar
Sport merah
Pengakuan Adelio
Stop or persist?
Diary LIOZA
You are everything
Bubar
DEVIL?
Maura Alana
Me And you
Demam
Luka
Kabar baik
Sensitif
Thanks Adelio
Perihal mangga
Merpati
Gathan Arkana Pradipta
Pangeran bermata biru
EPILOG
EXTRA PART
-LUKA-
BLUES EAGLE GANG

Wisuda

572 28 3
By Queen_zu06


-KHAIZURAN-

.

.

.

A

D

E

L

I

O

____________



'' Hari ini, akan aku umumkan pada semuanya, bahwa aku sudah ada yang punya''

_Adelio Artha Pradipta_



''Udah ganteng belum?'' tanya Adelio pada Aizza yang sedang membenarkan kerah baju suaminya. Hari ini adalah hari kelulusan Adelio dan juga teman teman nya yang lain, dan tentu nya akan ada acara wisuda seperti tahun tahun sebelum nya.

''Lumayan'' balas Aizza yang masih fokus memasangkan dasi di kerah baju Adelio, dan perlu di ingat kalau saat ini cewek itu berdiri di atas kursi agar bisa menyetarakan tinggi badan nya dengan Adelio.

''Tinggal bilang ganteng apa susah nya sih Za?'' ucap Adelio dengan pede nya.

''Idih narsis'' 

''sesekali gak papa''

Aizza mendengus sebal ''Kamu ngoceh mulu dari tadi, kalau sampai gathan bangun, aku bakal gantung leher kamu'' ancam Aizza agar Adelio bisa berhenti bicara.

''Mau di gantung dimana?'' tanya Adelio.

''pohon toge'' 

''gak ada yang lebih tinggi lagi apa?'' 

''Ada''

''Pohon apa?''

''Pohon pinang di depan rumah''

Adelio pun diam, namun ia masih menatap lekat mata Aizza yang terlihat fokus itu. Bagi nya, Aizza masih saja terlihat cantik seperti pertama kali ia melihat nya. 

Di pernikahan Alzam minggu lalu, Aizza benar benar terlihat sangat cantik yang membuat Adelio tidak bisa berpaling dari istri nya itu. Dan saat menyadari beberapa pasang mata juga sedang memperhatikan Aizza, Adelio langsung menarik Aizza yang masih sibuk merekam Gathan yang sedang di gendong oleh Nadhira di atas pelaminan tanpa peduli tatapan heran orang orang yang ada disana, ia membawa cewek itu menuju kamar nya yang ada di Ndalem. Cowok itu langsung memakaikan cadar di wajah cantik Aizza yang membuat Aizza mengernyit bingung dengan perlakuan Adelio sampai akhirnya ia paham begitu mendengar penjelasan dari suaminya itu.

''Aku gak mau wajah cantik kamu di lihat oleh laki laki lain, Za. Jadi, untuk malam ini aku minta agar kamu memakai cadar dan jangan buka sampai acar selesai'' jelas Adelio, dan Aizza mengangguk tak ingin membantah ucapan suami nya. 

''Gak usah liatin aku mulu, entar pas acara kamu gagal fokus loh'' goda Aizza saat menyadari tatapan dalam dari mata Adelio.

Adelio terkekeh kecil lalu memeluk pinggang ramping Aizza '' Udah lama aku gagal fokus karena kamu, Aizza''

Niatnya ingin menggoda Adelio, malah sekarang Aizza yang di buat baper karena ucapan cowok itu, ia pun berusaha melepaskan diri dari pelukan Adelio karena wajahnya mulai memerah menahan malu. Begitu berhasil melepaskan diri, Aizza langsung kabur ke kamar mandi sambil meraih asal handuk nya yang bergantung di sebelah lemari.

''Jangan lari lari Za, entar ke peleset di kamar mandi'' ucap Adelio memberi peringatan di sertai kekehan ringan nya. 

Adelio berjalan perlahan mendekati Gathan yang masih anteng tidur di atas kasur dengan pakaian yang sudah rapi.

Adelio mengangkat tangan nya lalu menyentuh lembut kulit pipi bayi mungil itu ''Hari ini, kita foto bareng ya, supaya pas besar kamu bisa lihat bahwa papa pernah se ganteng ini'' ucap Adelio dengan begitu narsis nya. Tapi yang ia katakan ada benarnya juga, ia akan semakin tua nanti nya seiring bertambahnya usia Gathan. Jadi, apa salah nya ingin memberi tau pada putra nya kalau diri nya pernah se ganteng ini sebelum se tua esok?

''Gathan '' bisik Adelio lembut di telinga putra nya ''Mau tau apa yang paling berharga? Kamu, bunda, dan kisah di dalam nya'' 



******



Acara berlangsung begitu sempurna tanpa kesalahan sedikit pun, mulai dari penyambutan Rektor, ketua senat, dan pimpinan memasuki tempat acara wisuda hingga pembagian ijazah kepada para wisudan/wati, semua nya berjalan lancar. Hingga acara hampir mendekati akhir yaitu kata kata perpisahan dari wisudawan yang mendapat gelar summa cumlaude.

''Acara selanjut nya, kata kata sambutan sekaligus perpisahan yang akan di bawakan oleh wisudawan peraih IPK tertinggi dari Fakultas ekonomi dan bisnis, kita sambut teman kita, ADELIO ARTHA PRADIPTA'' panggil MC dengan suara yang menggelegar yang membuat semua orang bertepuk tangan heboh begitu mendengar nama Adelio.

Adelio cowok yang hobi nya melawan dosen, jarang masuk kelas, bagaimana bisa mendapatkan IPK tertinggi? jawaban nya karena selama setahun ini, ia mulai sadar akan satu hal bahwa kesuksesan tidak akan di raih oleh seorang pemalas, sejak saat itu dia bangkit dan selalu aktif dalam tugas dan semua kegiatan kampus tanpa terkecuali hingga membuat para dosen akhir nya bisa melihat sisi lain seorang Adelio, ia mahasiswa cerdas yang menyembunyikan kecerdasan nya di balik topeng kemalasan.

Adelio bangkit dari duduk nya lalu melangkah menuju panggung yang tersedia di tempat wisuda. Di atas sana, sebelum angkat bicara ia menyempatkan diri melihat ke arah Aizza yang duduk bersama orang tua mereka, dengan Gathan yang di gendong oleh hasan.

selesai menatap mereka, ia beralih melihat teman teman nya yang juga memakai toga yang sama dengan nya, Azka dan Rey dengan predikat Cumlaude sementara dua lain nya dengan predikat sangat memuaskan. 

Adelio memulai pembicaraan nya dengan mengucapkan salam di lanjut dengan kalimat pujian untuk allah dan rasulullah. 

''Rektor, dekan, dosen dan semua yang sudah mendidik saya sejauh ini, hari ini saya berterima kasih bukan hanya sebagai murid tapi juga sebagai seorang anak'' Adelio memperlihatkan senyum tulus nya, senyum yang jarang sekali ia tunjukan pada dosen dosen nya, dan hari ini ia tunjukan senyum tulus itu yang membuat hati mereka tersentuh.

''Terima kasih atas kesabaran nya dalam menghadapi anak yang tidak tau diri seperti saya''

Tanpa sadar air mata para dosen terjatuh, terlebih dosen yang sudah menjadi pendidik untuk Adelio.

''Terima kasih atas didikan terbaik nya selama empat tahun ini''

''Summa cumlaude, predikat ini tidak akan bisa saya peroleh tanpa didikan dari kalian, support dari teman teman dan doa dari keluarga saya'' Adelio berbicara cukup lembut namun juga penuh ketegasan.

''Hari ini, saya percaya bahwa bergadang saya tidak sia sia. Karena saya pernah mendengar kata kata bijak dari guru saya, bahwa mimpi yang sesungguh nya adalah mimpi yang membuat kita susah untuk tidur'' 

Hari ini Adelio di biarkan berbicara tanpa ada yang menyela, hari ini ia akan beri tahu pada semua nya tentang arti dari sebuah perjuangan.

''saya hanya ingin bilang, bahwa kesuksesan seseorang bukan perihal kecerdasan otak nya , melainkan usaha nya untuk mencapai kesuksesan tersebut, karena sukses itu butuh proses, dan proses tersebut tidak se mulus kulit kalian yang baru aja di skincare in''

''saya gak akan bicara banyak, karena saya tau banyak dari kalian yang sudah tidak sabar untuk berfoto. Hari ini saya hanya ingin umumkan bahwa di balik kesuksesan ini pula ada dukungan penuh dari istri dan anak saya''

Ucapan Adelio membuat semua orang sampai tercenggang selama beberapa saat, terutama semua cewek yang mengagumi Adelio selama ini, tidak terkecuali Aizza yang juga sama kaget nya dengan semua orang. 

selama ini, pernikahan mereka masih di rahasiakan dan tidak di ketahui oleh siapa pun temasuk dekan dan pihak kampus, hanya orang terdekat saja termasuk Amel yang mengetahui kenyataan tersebut.

''Adelio udah nikah?''

''Kok gak ada yang tau ya''

''siapa sih istri nya?''

''Musnah sudah harapan gue buat jadi istri nya Adelio''

''Gue masih gak percaya, sumpah''

''Huaaaa, sakit banget hati gue''

Kira kira begitu lah cibiran para wanita yang yang mengagumi Adelio dan cibiran itu terdengar jelas ke telinga Aizza.

''Aizza Namira kinandita dan Gathan Arkana Pradipta terima kasih sudah hadir dan menyempurnakan kisah ini'' lanjut Adelio lalu mengucapkan salam dan turun dari panggung dan langsung menghampiri Aizza yang merasa sangat malu begitu merasakan semua pasang mata sedang tertuju pada nya.

''Aizza?''

''Dia kan adik tingkat gue ''

''Cantik sih, tapi cantikan juga gue''

''semoga ini cuma mimpi, mau cepat cepat bangun''

''Padahal kemarin niat nya mau ngelamar Aizza abis lulus, gak tau nya udah punya suami dan anak'' 

Bukan hanya kaum hawa yang berteriak histeris mendengar nya, melainkan kaum adam yang mengagumi Aizza selama ini juga sama frustasi nya begitu mendengar kenyataan tersebut.

Adelio menghampiri gadis itu dan langsung memeluknya tanpa peduli tatapan kesal para wanita dan pria yang ada di sana, beberapa waktu setelah nya di lepaskan nya pelukan itu dan beralih mengambil Gathan dari gendongan Hasan lalu mencium nya.


*****


Agatha dan Rey masih duduk di bangku acara tadi sambil menatap teman teman nya yang tengah berfoto dengan orang tua mereka. Adelio dengan keluarga besar nya, Galang dengan ayah nya, Azka dengan kedua orang tua dan saudara nya. 

Mau tau kenapa mereka datang? itu karena Adelio dan Galang menemui langsung keluarga Azka yang kala itu masih berada di luar negeri . Cowok itu menceritakan semua yang Azka rasakan selama ini hingga membuat mereka menangis dan merasa menyesal. Mereka kembali ke indonesia satu hari sebelum wisuda lalu meminta maaf kepada Azka atas kesalahan mereka selama ini.

''Kita foto bareng aja yuk Rey'' ajak Agatha sambil menepuk pundak sahabat nya itu.

''Males, entar kamera gue pecah kalau foto sama elu''

''Pedas banget omongan lu''

''Biarin''

Tidak cukup sampai di situ, Agatha terus saja bertanya untuk mencairkan suasana yang selalu saja tegang jika itu bersama Reyhan ''Rey, apa pengalaman lo selama hidup?'' tanya Agatha sambil menatap Reyhan yang terlihat fokus memperhatikan Adelio yang berfoto bersama Aizza dan juga Gathan. 

''selama hidup....'' Rey terlihat berfikir ''Gue belum pernah mati'' lanjut nya.

''Kalau gitu kita punya pengalaman yang sama dong, gue juga belum pernah mati. Emang kita itu cocok banget jadi teman, ya gak?'' 

''Bego''

''Lo juga''

Tak berselang lama, Lea datang dengan nafas yang tersenggal senggal menghampiri dua cowok yang sedang dalam mode sedih nya.

''Napa lo lari lari begitu?'' tanya Agatha sambil menatap Lea yang masih belum bisa bernafas dengan benar.

Bukan nya menjawab pertanyaan Agatha ia malah bicara kepada Reyhan ''Maaf ya Rey, Lea telat, soal nya tadi macet ''

''Gue gak peduli itu'' balas Rey dengan wajah datar nya.

''Rey ayo foto'' ajak Lea dengan menunjukkan kamera yang di pegang nya.

''Gak mau'' tolak Reyhan.

Lea mengerucut kan bibir nya kesal ''iiih, ayang Rey, gak menghargai banget, Lea udah jauh jauh kemari tapi malah gak mau foto'' 

''Foto aja sama Agatha noh, dia kagak ada teman buat foto''

''Males, menuhin memori aja'' celetuk Lea yang membuat Agatha melotot mendengar nya, namun tidak dengan Rey, ia malah tertawa kecil mendengar ucapan Lea.

''sedih amat nasib gue, kagak ada yang mau ngajakin gue foto'' kesal Agatha.

''Kalau gitu ayo foto sama papa'' ucap seorang pria paruh baya yang tiba tiba saja datang menghampiri mereka. Rey dan Lea begitu kaget mendengar ucapan pria paruh baya yang datang bersama cewek yang mereka kenal dekat siapa dia. Namun tidak dengan Agatha yang tidak menampakkan raut wajah kaget nya sama sekali.

Ucapan paruh baya itu sampai membuat tiga cowok yang tadi nya berniat mengajak Rey dan Agatha untuk foto bersama menjadi tercenggang.

''Ayo kak Agatha foto bareng aku dan papa !''ajak cewek yang berdiri dengan menggandeng pria paruh baya itu.

''Papa?'' ucap mereka kompak.

''Bukan nya itu papa kamu ya shaera?'' timpal Azka yang mengenal pria paruh baya itu. Cewek yang baru saja mengajak Agatha berfoto bersama itu adalah shaera. 

shaera mengangguk ''Iya ini papa aku, dan ini...papa nya kak Agatha juga'' ungkap shaera.

Azka melotot ''Maksud nya?'' tanya Azka yang masih belum memahami maksud perkataan pacar nya itu.

''Kamu lola banget sih, Ka'' kesal shaera ''Kak Agatha itu kakak kandung aku, otomatis papa aku, papa dia juga kan?'' lanjut Shaera.

''Ka-kakak? '' sela Galang ''Kandung?''

shaera mengangguk untuk kesekian kali nya ''Iya, kandung''

Galang tertawa lepas ''Hari ini Galang percaya kalau dunia itu beneran sempit'' 

''Ayo kak'' ajak shaera sambil menarik tangan Agatha agar mau berdiri yang membaut cowok itu mau tak mau harus berdiri karena paksaan dari sang adik.

Agatha menghela nafas berat dan detik berikut nya, ia langsung memeluk sang ayah ''Agatha minta maaf karena udah bicara kasar ke papa, kemarin''  ucap nya di dalam dekapan sang ayah.

''Papa juga minta maaf, karena gak berusaha lebih keras untuk mencari kamu''

Kemarin, Shaera berhasil mempertemukan ayah dan kakak nya di sebuah kafe, namun pertemuan itu tidak berangsur baik,  Agatha sempat berbicara kasar kepada ayah nya karena ia merasa bahwa selama ini, ayah nya tidak pernah berusaha untuk mencari nya bahkan sampai sebesar ini, sampai ibu nya pergi meninggalkan nya untuk selama lama nya.

shaera sudah tau lama kalau Agatha adalah kakak kandung nya, begitu juga dengan Agatha. Namun cowok itu melarang shaera untuk memberitahukan nya kepada ayah dan semua teman teman mereka.

Itulah mengapa, Agatha begitu dekat dengan shaera. selain Azka, selama ini dia lah yang memantau cewek itu dari jarak jauh. Agatha hanya ingin memenuhi tanggung jawab nya sebagai kakak dan ia hanya ingin memastikan kalau adik nya bahagia bersama orang yang tepat.

setelah melepas rindu itu, mereka pun mencari tempat untuk berfoto keluarga seperti yang lain nya. Agatha terlihat sangat bahagia di foto tersebut, namun tetap saja ia merasa ada yang kurang di foto tersebut, tidak ada ibu nya di sana. Tapi Agatha tetap tersenyum karena tidak ingin menampakkan kesedihan itu pada ayah dan teman teman nya.

''Gue kira, gue bakalan punya teman yang nasib nya sama kayak gue di wisuda ini, tapi nyata nya enggak, cuma gue yang gak punya keluarga'' ucap Rey yang masih bisa di dengar jelas oleh Adelio dan yang lain nya.

''Siapa yang nyuruh lo ngomong kayak gitu?'' tanya Adelio dengan raut wajah marah.

''Emang kita kita ini bukan keluarga lo ya?'' timpal Azka yang sama kesal nya dengan Adelio begitu mendengar penuturan Reyhan.

''Rey, jangan pernah merasa sendiri, karena kita adalah keluarga'' ucap Galang tak kalah dewasa dari yang lain nya.

Lea menarik tangan Reyhan yang masih diam tak berkutik sedikit pun hingga cowok itu bangkit dari duduk nya. Detik itu juga, Lea memeluk Reyhan tanpa ada perlawanan dari cowok itu.

''Lo ngerasa gak punya keluarga? gue juga sama Reyhan. Tapi Blues Eagle ngeyakinin gue kalau kita semua adalah keluarga'' bisik Lea tepat di telinga Reyhan yang membuat cowok itu tanpa sadar meneteskan air mata nya dan membalas pelukan Lea dan tangisan nya pecah saat itu juga.

Pelukan itu di susul oleh Adelio, Azka, Galang, bahkan Agatha langsung berlari untuk memeluk sahabat nya itu, ke enam orang itu berpelukan layaknya sebuah keluarga sesungguh nya.

Beberapa menit setelah nya, mereka pun melepas pelukan itu.

''Dari pertama gue ketemu lo semua, gue bisa lihat seberapa istimewa nya kalian di hidup gue'' ucap Adelio.

''Dari pertama gue kenal lo semua, gue bisa ngerasain pelukan keluarga yang sesungguh nya'' timpal Azka.

''Dari awal gue ngeliat lo semua, semangat gue buat lupain masa lalu yang menyedihkan jadi makin besar'' ucap Lea

''Dari awal kita ketemu, gue jadi berani buat maju paling depan disaat Blues Eagle di hina'' ucap Agatha.

''Sebelum kenal kalian, Galang bingung gimana cara nya ngobati rasa rindu ke mama. Dan setelah ketemu kalian, Galang nemuin obat rindu itu'' ucap Galang

''Gue minta maaf, karena disini gue yang paling gak ngerti arti dari sebuah keluarga, tapi hari ini gue bisa liat, betapa berharga nya kalian di hidup gue'' ucap Reyhan.

''Friends are the family you choose, teman adalah keluarga yang kamu pilih'' batin Adelio.

setelah itu mereka langsung mencari tempat untuk berfoto bersama, Di mulai dengan foto ber enam, dan di lanjut dengan semua orang tua mereka yang ikut bergabung di foto tersebut.

selesai dengan foto itu, Aizza menyuruh mereka untuk berfoto sambil melempar topi ke udara. Cewek itu bahkan menyewa satu baju dan topi wisuda agar bisa di pakai oleh Lea. Mereka juga membawa Gathan untuk ikut berfoto. Dengan posisi, bayi itu berada di tengah mereka di dalam gendongan Adelio.

''Bahagia terus Blues Eagle meski tanpa gue, karena gue gak tau bakal sampai kapan bisa bareng sama kalian'' Batin salah seorang diantara ke enam orang tersebut.


.

.

.

.

.

.

.

Terima kasih, karena sudah mau membaca cerita Adelio sampai sejauh ini.

Jangan lupa vote nya dan komen di setiap paragraf ya

Lop yuuu sekebon buat para readers








-TAMAT-


Continue Reading

You'll Also Like

4.2K 372 41
Ketika angin halus yang membawa kisah seorang Naura Ghania Izzati mengejar pujaan hati. Akan kah Angin halus membawanya kepada sang pujaan hati atau...
28.2K 970 99
Nayla adalah seorang gadis SMA yang polos dan memiliki ketidakpekaan luar biasa (menurut Zhavier). Dan Zhavier sebagai adik kelasnya, menjadi salah s...
2K 267 24
•Terbit di Penerbit Prospec Media pada bulan Februari 2022• *** [SPIN-OFF HEARTACHE, I'M (NOT) FINE, DAN LOST MY EUPHORIA] *** ⚠️ SEBAGIAN PART DIHAP...
20.6K 1.6K 53
Seorang laki-laki tampan, cool, tajir plus leader dari sebuah geng dan juga merupakan captain basket di sekolah, yang terkenal dingin serta kejam dal...