Dark Obsession (TAMAT)

By chanie1001

2.6M 83.6K 944

#Dewasa More

1. Mulai Terobsesi
2. Darka Mulai Beraksi
3. Berhasil Memiliki
4. Gara-Gara Luka
5. Di Kenalkan
6. Kejutan Dan Mobil
8. Darka Tega Dan Mengantar Delin
9. Mampir Ke Hotey Dan Hukuman Kejang
10. Di Sambut Bahagia Walau Sebentar
11. Darka Gila Tak Pernah Lelah
12. Di Terkam Pagi
13. Gara-Gara Senyum
14. Main Cepat Dan Kecantikan Delin
15. Kehangatan Dan Ketahuan Kiss
16. Pengalaman Pertama Dan Kemarahan Darka
17. Akhrinya Video Di Hapus
18. Berangkat Liburan Dan Paha
19. Menikah? Dan Delin Suka
20. Suncreen Dan Kostum Nanti Malam
22. Darka Si Usil M*sum
23. Darka Terpikat
24. Club Malam
27. Kesibukan
28. Rencana Tuhan Dan Anak Kita
30. ASI Dan Kiss Tulus
31. Bayi Besar Dan Main Cepat
32. Akhirnya Menikah
34. Predator Dan Ella
35. Protektif Papa
37. Gaun Tidur
38. Menidurkan Darka Setelah Ella
39. Main Di Kantor
40. Papa Mesum Dan Main Sebentar
41. Melepas Rindu Dan Olah Raga
42. Kecemasan Dan Obatnya
43. Sempurna

26. Deril Dan Mau Anak

56K 2.2K 47
By chanie1001

       Darka menatap kepergian para sahabatnya yang langsung akan pulang ke kota X sedangkan dia dan Delin akan pergi ke desa langsung.

Delin dan Darka masih di bandara, menunggu jemputannya.

"Duduk." Darka mendudukan Delin di sofa yang di sediakan di ruang tunggu VIP.

Darka terlihat sibuk dengan ponsel dan Delin sibuk dengan puding coklatnya.

Darka hanya membuka mulut saat Delin menawarkan puding dan Delin tidak keberatan menyuapinya walau agak salah tingkah.

Delin masih malu sendiri dengan tingkahnya semalam. Mabuk membuatnya astaga! Delin berusaha melupakannya.

"Pak Darka,"

Delin dan Darka mendongak pada orang suruhan keluarga Darka. Mereka segera membawa koper dan menunjukan jalan di mana mobil berada.

"Delin?"

Delin dengan cepat menoleh membuat langkahnya berhenti, Darka pun sama. Darka melirik orang suruhan, mengkodenya pergi ke mobil duluan.

"Deril!" Delin melotot kaget. "Kamu kok—"

"Aku baru pulang, Lin. Harusnya bulan lalu tapi baru bisa sekarang," Deril terlihat ramah dan tak menyangka bertemu teman satu desa dengannya.

Delin menoleh kaget saat pinggangnya dibelit posesif. Darka menatap datar Deril.

"Oh iya, ini kak Darka—" Delin menelan ludah, dia melupakan Darka. "Pa-pacar aku," lanjutnya dengan senyum canggung.

"Ha? O-oh.." Deril tersenyum formal agak kaget mendengar kabar itu.

Deril pikir kabar yang di sampaikan orang tuanya hanya candaan. Tapi, ternyata benar. Dia mencoba biasa.

"Saya, Deril.. Teman satu desa dan teman Delin dari kecil,"

Darka hanya mengut sopan.

"Eum.. Aku harus buru-buru, mobil jemputannya kak Darka udah nunggu," Delin ingin segera pergi, situasinya terasa aneh.

"Oh iya, Lin."

"Eh kamu mau pulang kita—"

"Kita duluan." potong Darka mangut sopan untuk pamit, lalu menyeret Delin untuk pergi menuju mobil.

Darka mendorongnya agar segera masuk, Delin agak terkejut namun dia paham. Darka dengan cemburu dan posesifnya.

Darka menutup pintu mobil kasar. "Jalan!" perintahnya pada sopir  lalu menatap Delin.

"Lo tadi mau ajak dia bareng?" tanya Darka dingin.

"A-anu engga gitu," Delin menunduk salah. Dia memang ingin mengajaknya tanpa sadar.

Darka mendekatkan wajahnya ke wajah Delin dengan cepat. "Mata lo cuma boleh liat gue!" Darka menatap serius penuh ancaman.

Delin terhenyak takut. Dia seperti melihat Darka yang dulu. Darka yang satu tahun lalu. Darka yang Delin benci.

"Kak," panggil Delin lembut, mencoba menelan rasa takutnya. "Dia cuma temen kok, maaf kalau bikin kak Darka marah," dengan bergetar ragu Delin membelitkan lengannya pada Darka.

Memeluknya yang mulai terengah emosi.

Semenjak Selena berulah. Darka berubah menjadi begini. Ditinggalkan membuatnya takut sampai rasanya gila. Delin menjadi korban perubahan itu.

Darka memejamkan matanya, mencoba menghentikan pikirannya yang begitu berisik, lalu membalas pelukan Delin.

Pelukan pertama Delin yang memeluknya duluan.

Emosi Darka sontak lenyap, berganti menjadi kenyamanan.

"Lo punya gue," tegas Darka galak.

Delin mengangguk saja, mengusap punggung Darka sampai Darka nyaman barulah pelukannya Darka urai.

"Pilihan yang bagus. Gue suka sentuhan lo kalau lagi emosi, rasanya amarah gue ilang seketika," dielus pipi Delin sekilas.

"Inget! Lo punya gue!"

Delin mengangguk lagi lalu tersenyum walau tipis. Delin sebenarnya takut pada sisi Darka yang cemburuan dan posesif.

Apakah hubungannya dengan orang khususnya pria akan Darka batasi? Delin rasanya tidak hidup bebas jika begitu.

"Lo ngelamunin dia?!"

Delin sontak tersadar lalu menggeleng dengan cepat. Bahkan jemarinya pun bertindak cepat dengan menggenggam jemari Darka.

"Engga, kak.. Engga.. Cuma lagi pikirin gimana biar kak Darka ga marah," bohongnya.

"Lo pasti tahu apa yang gue mau." balas Darka datar sambil balik menggenggam jemari Delin lalu menatap jalanan.

Darka butuh menenangkan diri dan meyakinkan dirinya bahwa dia tidak akan kehilangan Delin kecuali maut.

***

"Kak, di desa kamarku kecil, apa kakak akan nyaman?" tanya Delin yang bersandar di bahu Darka.

Keduanya terlihat baru bangun tidur. Butuh berjam-jam di mobil membuat keduanya memilih tidur saat bosan.

"Ga masalah,"

"Bahkan mungkin kakak akan tidur bareng bapak di luar, lantainya kayu keras," terangnya lagi tanpa malu.

"Gue ga masalah,"

Delin agak ragu namun mencoba percaya.

"Kalau itu yang lo khawatirin, tenang aja. Gue bawa kasur lipat, sopir sama pelayan gue harus tidur jugakan,"

Delin menghela nafas lega. "Bagus kalau gitu, aku bingung soalnya rumah aku kecil," balasnya.

"Nanti kita besarin, biar semua orang bisa kumpul, terutama keluarga gue dan keluarga lo,"

Delin menggeleng. "Engga, kak. Kita akan merasa—"

"Uang hasil kerja lo, kerja kita selama bisnis ini lancar, lo mau terus bikin suami lo tidur ga nyenyak karena sakit?" alis Darka bertaut galak.

Delin menggeleng dengan bersemu malu. Menikah saja belum, bagaimana bisa Darka mengatakan itu dengan mudah.

"Gue akan ngobrol pelan sama bapak, atau kalau perlu kita bangun rumah baru, gue denger kata bapak ada yang jual tanah di desa, "

"Bapak yang bilang?"

Darka mengangguk. "Kayaknya bapak mau kita ga jauh dari mereka, maka dari itu. Kita harus kembangin desa, desa lo harus maju, biar jalan gampang dilewatin, di perbaiki," lalu tersenyum.

Delin tersenyum dengan kedua mata merebak basah. Dia terharu dengan ide dan rencana-rencana Darka.

Delin tidak akan memikirkan Deril lagi. Mungkin memang bukan jodoh. Dia akan serius menerima Darka, mencoba berjuang bersamanya untuk masa depan banyak orang.

"Makasih," bibir dan suara Delin bergetar haru.

"Dasar cengeng!" Darka meraih kepala Delin, dia peluk lalu kecupi. "Kita berjuang sama-sama, ga akan gue biarin lo bisa sama orang lain," bisiknya.

Delin mengangguk. Kalau begitu jeratlah dia. Sungguh, dia tidak akan menolak lagi jika niat Darka ke depannya sebaik itu.

"Gue pengen cium lo, tapi mereka salah bawa mobil, mobil ini ga ada sekat buat privasi," bisiknya.

"Kalau ada nanti kak Darka lebih dari ciuman," balasnya.

"Tahu ternyata, tebakannya bener," bisik Darka lalu menggigit pelan bahu Delin sekilas.

Darka mengurai pelukan. "Mau mampir ke hotel?" bisiknya di depan wajah Delin.

Delin sontak menggeleng. Dia menyerah tak sanggup sungguh. Berikanlah dia istirahat.

Darka terkekeh pelan lalu mengecup kening Delin lama.

"Gue ga sabar nikahin lo, gue mau satu yang mirip lo dan satu yang mirip gue,"

Delin merona. Terlihat begitu jelas sampai Darka mengusap rona yang malah kian memerah itu.

"Gue mau punya anak banyak," Darka mengusap bibir Delin dengan jempol tangan. "Gue mau anak," pintanya.

"Walau anak gue nanti cowok dan gue akan cemburu, gue akan coba terima berbagi,"

Delin tak bisa menyelamatkan lagi wajahnya yang memerah padam.

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 53.1K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
5.4K 233 21
seorang anak SMA yang baru berusia 16 tahun bernama velio marlangga harus menerima kenyataan jika ia akan memulai hubungan dengan kakelnya yang merup...
778K 19.1K 7
Patah hati karena diselingkuhi sang kekasih, Laila memilih mundur. Namun, rasa sakit tak mampu dia hilangkan begitu saja. Walaupun hubungannya dengan...
122K 10.7K 29
"Semua udah berakhir, tolong lepasin aku. Aku mohon." "Gak akan, sebelum aku menyiksa mu seperti di neraka." ____ WARNING! CERITA INI 1821+ GUYSSS! K...