Tawa demi tawa terdengar memenuhi koridor tepatnya didepan kelas 12 ipa.
Penyebabnya adalah syerra. Cewek malang itu kembali dibully.
"Lucu banget sih, mirip apa gaess"
"Spongeboob kali ya"
"Haha ngakak sumpah, kok bisa kepikiran spongeboob sih"
"Kan mirip kotak kotak gitu"
"Heh! berhenti nangis gak, kuping gue sakit denger suara lo"
Syerra seketika menutup mulutnya agar isak tangisnya tidak keluar. Takut, amel and the genk membully nya lebih parah lagi.
Mata syerra menatap sekitar membuat amel tersenyum miring dan menendang kotak yang membungkus tubuh syerra "Gak akan ada yang mau nolong lo jalang! atau.. " amel menurunkan sedikit tubuhnya sampai sejajar dengan syerra "Lo butuh pertolongan jayden? Iya kan! "
"Arghhh"
Kepala syerra luar biasa sakit karena jambakan amel "Percuma lo nyari jayden, dia gak bakal datang nyelamatin lo dari gue karena jayden lagi izin"
"Mel lepasin, sakit"
"Kalo gue gak mau gimana dong" amel tertawa sambil mengeratkan tarikannya dirambut syerra "Far.. Re.. Ambilin plastik dikolong meja gue!"
Fera dan rere mengangguk semangat lalu melaksanakan perintah amel, dan tak lama membawa plastik hitam yang entah apa isinya.
"Syerra.. syerra.. semenjak lo jadian sama jayden lo jadi besar kepala.
Lo tau kenapa jayden jadiin lo ceweknya itu cuma karena tubuh lo jalang!
Semua orang juga tau tubuh lo seksi dan bisa dinikmatin kapan aja dan itu juga berlaku buat jayden, selain lo dijadiin kacungnya lo juga dijadiin jalangnya haha miris banget hidup lo!"
Pluk. Syerra menutup matanya ketika satu buah telor mentah dilempar kearah wajahnya sampai pecah, lalu disusul beberapa telor sampai tubuh syerra dipenuhi lelehan telor.
"Perfect eh bentar masih kurang ternyata" amel membuka bungkus tepung dan menumpahkannya dikepala syerra sampai habis "Ini baru perfect"
Tidak ada yang membantu syerra, mereka hanya menonton aksi tersebut dan beberapa dari mereka ada yang merekamnya.
"Nih gue pinjemin cermin buat liat muka lo. Cantik tau"
"Lo harus berterimakasih sama amel karena lo sekarang jadi cantik"
"Nangis terus huh dasar cengeng"
"Yuk cabut. Gue haus pengen minum dikantin"
Satu persatu dari mereka meninggalkan syerra sendirian dengan tangisannya yang cukup memilukan.
Tanpa amel dan teman segenk-nya tau mereka telah membangunkan iblis yang kini baru saja memarkirkan mobil mewahnya diparkiran sekolah.
Jayden dengan baju rumahannya, kaos hitam dan celana olahraga nampak menonjolkan lekukan tubuh kekarnya.
Mata cowok itu memerah menahan emosi setelah mendapat kabar jika syerra, gadisnya baru saja dibully.
"Sial!"
Amel baru saja ingin meminum jusnya tapi kalah cepat dengan jayden yang merampas gelas kaca itu dan membuangnya kelantai.
"Ja.. Jayden" ucap amel tergagap, tubuhnya seketika gemetar.
Senyuman miring cowok itu terlihat menyeramkan membuat amel perlahan mundur ingin kabur namun jayden tau akan hal itu. Tanpa memikirkan lawannya yang tidak sebanding dengannya jayden menendang keras punggung amel sampai cewek itu tersungkur dilantai tepat mengenai serpihan kaca dari gelas yang tadi jayden lempar.
"Argghhh sakitt" amel menangis. Pipi, tangan, dan kakinya kena pecahan kaca dan kini darahnya mulai keluar.