Dark Obsession (TAMAT)

By chanie1001

2.6M 83.3K 942

#Dewasa More

1. Mulai Terobsesi
2. Darka Mulai Beraksi
3. Berhasil Memiliki
4. Gara-Gara Luka
5. Di Kenalkan
6. Kejutan Dan Mobil
9. Mampir Ke Hotey Dan Hukuman Kejang
10. Di Sambut Bahagia Walau Sebentar
11. Darka Gila Tak Pernah Lelah
12. Di Terkam Pagi
13. Gara-Gara Senyum
14. Main Cepat Dan Kecantikan Delin
15. Kehangatan Dan Ketahuan Kiss
16. Pengalaman Pertama Dan Kemarahan Darka
17. Akhrinya Video Di Hapus
18. Berangkat Liburan Dan Paha
19. Menikah? Dan Delin Suka
20. Suncreen Dan Kostum Nanti Malam
22. Darka Si Usil M*sum
23. Darka Terpikat
24. Club Malam
26. Deril Dan Mau Anak
27. Kesibukan
28. Rencana Tuhan Dan Anak Kita
30. ASI Dan Kiss Tulus
31. Bayi Besar Dan Main Cepat
32. Akhirnya Menikah
34. Predator Dan Ella
35. Protektif Papa
37. Gaun Tidur
38. Menidurkan Darka Setelah Ella
39. Main Di Kantor
40. Papa Mesum Dan Main Sebentar
41. Melepas Rindu Dan Olah Raga
42. Kecemasan Dan Obatnya
43. Sempurna

8. Darka Tega Dan Mengantar Delin

81.2K 2.5K 35
By chanie1001

    Darka mengulum bibir Delin dengan rakus, membelitkan lidahnya lalu mengabsen setiap jajaran gigi yang rapih dengan dua di depan seperti kelinci itu.

Darka hisap bibirnya atas bawah lalu sapukan lidahnya dan terus saja dia ulangi sampai oksigen menipis barulah dia lepaskan.

Keduanya terengah.

Darka menatap Delin lekat, sedangkan Delin mencoba mengalihkannya dengan gugup. Darka menghisap leher Delin dan bermain di atasnya cukup lama.

"Oke, sekarang lo turun!" Darka menjauh dari atas Delin. "Gue mau suruh beresin terus lo bisa nginep di sini,"

Darka menyambar boxer, memakainya lalu menyugar rambut. "Lo turun!" tegasnya dengan alis bertaut galak.

"Sa-sakit," jujur Delin.

"Itu karena lo tegang dan ga nikmatin! Resiko lo, turun!"

Delin memejamkan mata sesaat sambil perlahan turun. Delin terpaksa turun dari kasur yang berantakan itu dengan tertatih. Dia menahan kebenciannya dengan mencoba sabar.

Darka sudah menyakitinya, membuat tenaganya habis tak bersisa dan dengan tidak punya hati menyuruhnya turun dari kasur.

Darka meraih lengan Delin dan menyeretnya ke kamar mandi. Delin meringis dengan kedua mata berkaca-kaca tanpa bisa melawan. Lemah sekali jiwanya memang.

Darka menghempas lengan Delin. "Lo bersihin diri, jangan keluar sebelum gue suruh!" lalu pergi.

Delin menatap semakin benci dan berderai air mata punggung Darka yang menjauh. Dia hanya bisa berani dibelakang memang.

Delin menepuk jantungnya dua kali, mencoba menyemangati diri. Darka tak lama lagi akan bosan. Delin hanya perlu menunggu.

Suara Darka yang memerintah pelayan terdengar. Delin berhenti menangis, dia segera membersihkan diri dengan masih tertatih.

Delin menggosok lama tubuhnya. Dia merasa benci pada tubuhnya karena mau menerima dan kadang menikmati setiap sentuhan Darka.

Delin pun memilih berhenti. Dia tidak mau Darka masuk di saat dia belum selesai. Bisa saja monster itu mengamuk.

***

Darka memainkan rambut panjang Delin yang tidak dikepang seperti biasanya. Kali ini digerai dan cukup panjang ternyata. Sepinggang gadis itu.

Darka mengusap dan memelintirnya sesekali sambil mengunyah beberapa buah yang sudah diiris.

Mereka tengah menonton televisi di ruang keluarga.

Darka mendapat kabar orang rumah akan pulang, jelas saja dia harus berjaga-jaga agar mereka tidak berpikir aneh walau memang melakukan hal salah.

"Ck!" Darka berdecak saat semangka jatuh mengenai kaos rumahannya.

"Ma-maaf-maaf!" panik Delin lalu dengan cepat meraih tissue hingga kotaknya sampai terjatuh. Terlihat sekali betapa ceroboh Delin karena penyakit paniknya.

Darka menatap Delin kesal. Kenapa harus sepanik itu?

Delin mengusap jejak air semangka itu dengan tangan bergetar. Tatapan Delin semakin menunduk takut saat Darka menyorotnya tajam.

"Berhenti!" Darka mencekal lengan Delin dan agak menepisnya jengkel.

Delin meremas tissue bekas itu dengan kepala menunduk. Dia memang ceroboh, dia hanya terkejut merasakan jemari Darka mengusap lututnya.

"Kali ini kiwi!" ketus Darka dengan masih menekuk wajahnya.

Delin segera mengambil sepiring buah-buahan itu dan menyuapi Darka dengan lebih hati-hati.

Darka meminta semangka lalu mengarahkan lengan Delin agar menyuapkan buah itu ke mulutnya sendiri.

Delin menerimanya dengan canggung. Tidak menyangka akan satu garpu dengan Darka. Tapi, itu tidak spesial lagi saat apa yang mereka lakukan lebih dari itu.

"Apel."

Delin menusukan apel lalu mengangsurkannya namun kembali Darka arahkan ke bibirnya. Delin tidak bisa menolak lalu melotot kaget saat Darka merampas apel di mulutnya dengan diakhiri sesapan sekilas.

Delin bersemu lalu menundukan wajahnya.

"Lebih enak, gue mau anggur tapi lewat mulut lo," Darka menatap Delin dengan lekat. Mengusap kepala yang menunduk itu dengan perlahan.

Darka menggenggam rambut itu, menjadikan jemarinya ikat rambut agar bisa lebih jelas melihat wajah gelisah Delin.

"Jorok! Rambut lo kena piring!" ketusnya.

"Ma-maaf,"

"Cepet! Gue mau anggur,"

Delin dengan pasrah memasukan anggur ke mulutnya, membiarkan Darka mengambilnya lalu menjelajah mulutnya dengan ahli.

"Inti lo masih sakit?" tanya Darka agak ketus saat tidak sengaja Delin menggigit bibirnya walau tidak berdarah.

Delin mengatur nafasnya sambil menjilat bibirnya yang terasa bengkak dan basah lalu menggeleng.

Delin hanya merasakan tidak nyaman, bukan seperti beberapa jam yang lalu yang rasanya mengganjal parah dan perih.

Darka meraih piring di pangkuan Delin. Dia memakan buahnya sendiri dengan sesekali menjejalkan buah ke mulut Delin.

Delin melirik penuh kebencian walau tidak bertahan lama. Dia takut Darka semakin gila. Dia masih harus bertahan demi semua yang ada di desa.

"Kak.."

Darka menoleh tajam. Memang begitu tatapannya.

"Anu.. Aku itu.. Mendadak harus pulang, aku baru ingat lusa ulang tahun ibu, artinya besok aku pulang," jelasnya ragu dengan suara pelan saking takut melihat Darka yang dominan dan mengintimidasi.

"Gue anter."

"Eungh.. Ga usah," panik Delin. Bisa heboh desanya jika Darka datang.

"Gue ga akan lengah, siapa tahu itu salah satu cara lo kabur dari gue," Darka menarik pinggang Delin agar mendekat.

"Kak, di sana desa.. Kakak datang akan menimbul—" Delin terhenyak saat wajah Darka mendekat penuh ancaman.

"Pergi bereng gue atau ga sama sekali!"

***

Darka menatap bundanya dengan malas. Dia menyesal memberitahu akan mengantarkan Delin pulang ke desanya.

"Bun!" Darka jengkel melihat semua oleh-oleh yang harus diserahkan pada keluarga Delin.

"Desa itu pasti banyak orang dan lebih kekeluargaan, bunda pernah ke tempat temen bunda yang ada di desa, mereka kalau ga kebagian kasihan," cerocos Denada seraya mengarahkan penjaga untuk memasukan semua makanan yang dia beli ke dalam mobil.

Delin sudah menunduk dengan tak enak hati. Tak hanya itu, dia masih gelisah. Membawa Darka saja sudah beban.

Tahu begini dia tidak akan bilang. Lebih baik di Hukum saat pulang nanti oleh Darka karena tidak izin dari pada urusannya repot begini.

"Ngapain lo bengong? Masuk!" ketus Darka lalu dia masuk duluan ke jok kemudi.

Denada mendengus kesal lalu merangkul Delin yang hendak masuk. "Sabar ya sama Darka, memang agak pemarah, titip salam buat keluarga ya, lain kali ajak mereka ke rumah bunda," ramahnya.

Delin tersenyum. "Terima kasih, bunda. Nanti Delin sampaikan," balasnya lembut dan sopan.

"Hm, masuk-masuk, nanti dia marah," sebalnya pada sang anak.

Delin pun masuk, menarik sabuk lalu menurunkan jendela mobil agar bisa pamit pada Denada.

"Hati-hati ya!"


Part 7 nya part khusus, tidak ada di wattpad hanya di karyakaraa bagi yang mau aja, engga pun tetap bisa lanjut :)

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 51.2K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
778K 19.1K 7
Patah hati karena diselingkuhi sang kekasih, Laila memilih mundur. Namun, rasa sakit tak mampu dia hilangkan begitu saja. Walaupun hubungannya dengan...
1.3M 18.7K 38
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
5.5M 291K 56
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...