My Nerd Is Perfect

By VitaNori

94K 4.7K 691

👑Spin Off Ello Untuk Ola👑 (TAHAP REVISI & ON GOING) Karena kecantikan yang dimiliki Kaycia bisa membuatnya... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47

Bab 19

2K 120 10
By VitaNori

"Gak ada orang jahat yang ngelakuin kejahatannya tanpa alasan! Jangan sok jadi pahlawan!"

Mereka saling terdiam, menatap satu sama lain, seolah menggali sesuatu yang belum mereka pahami. Sedangkan hujan terus mengguyur mereka. Menenggelamkan keduanya dalam gelora yang asing.

"Tolong akhiri semua ini." Kaycia membuka perbincangan setelah beberapa detik terdiam.

"Lo ngatur gue?"

Kaycia menggeleng, "kakak pikir aku berani?" ucapnya menarik ujung bibirnya.

"Lo harus ingat ini kak. Apa yang lo lakuin gak akan merubah apapun, kecuali rasa sakit orang lain. Cara lo pengecut tau gak?" lanjutnya, setelah itu berbalik pergi.

Tubuh Asten membeku, mencoba mencerna lontaran Kaycia. Hatinya merasa goyah, pikirannya berkelana mencari sesuatu yang selama ini mengusik pikirannya. Tangannya bergetar, mengingat hal yang seharusnya dia lupakan.

Sedangkan Kaycia terdiam juga. Dia meraba wajahnya, melupakan jika kini tak terlapis oleh make up nerdnya. Matanya menyisir ke seluruh penjuru sekolah yang kini orang-orang tengah menatap padanya. Dia baru menyadari jika dia menjadi pusat perhatian.

Kebimbangan melanda Kaycia, tak tahu harus pergi ke mana saat situasi seperti ini. Dia terus menunduk, mencoba menyembunyikan wajahnya. Namun, sebuah tarikan mengejutkannya.

Dia mendongak, menatap Asten yang kini menatapnya juga. Keterdiaman Asten membuat Kaycia bertanya-tanya. Belum sempat menebak apa yang dipikirkan cowok di depannya ini, tanpa diduga Asten menggendongnya.

"Kak?!" panik Kaycia, menatap Asten dengan garang.

"Lo gak mau kan semua orang tau muka tanpa riasan lo?"

Kaycia spontan menggeleng.

"Lo bisa sembunyiin muka lo ke gue." ujar Asten.

Seperti saran Asten, dia menyembunyikan wajahnya di dada bidang Asten. Dia hanya diam ketika Asten membawanya pergi entah ke mana. Dia hanya bisa mendengar orang-orang tengah menjerit meneriaki dirinya. Sudah dipastikan, lagi-lagi dirinya akan menjadi bahan perbincangan.

-BUK- suara dentuman itu berasal dari tubuh Kaycia yang dilempar begitu saja oleh Asten ke atas brankar UKS.

"Bisa pelan-pelan gak sih kak?!" ringisnya memijat pinggulnya yang terasa linu.

Asten tak menyahut celotehan Kaycia. Kedua mata Kaycia membulat, terkejut melihat tindakan tak terduga dari Asten.

"L-lo mau ngapain kak?!" gugupnya.

Asten menghentikan gerakan lengannya yang tengah membuka satu persatu kancing seragamnya. Dia menatap Kaycia, menggodanya menggunakan tatapan nakalnya. Lalu melangkah lebih mendekat padanya.

Reflek saja Kaycia memundurkan kepalanya ketika wajahnya dengan wajah Asten begitu sangat dekat. Dia mulai gugup ditatap oleh Asten begitu dalamnya. Bahkan semburat rona merah di pipinya mulai menghiasi.

Asten mendekati telinganya dan berbisik, "kenapa? Bukannya lo udah pernah liat? Atau mau lebih dari ini?"

Tak hanya pipi yang merona, kini telinganya pun ikut merona. Tak tahan dengan godaan menggelikan dari Asten, dia mendorongnya kuat, menjauhinya.

"Mesum!!"

Asten tertawa kecil, lalu melemparkan selimut padanya, "pake itu. Gue pergi dulu, bye ..."

"Eh tunggu ..." Kaycia gagal menghentikan Asten yang pergi begitu saja.

Dia merasa kesal karena Asten sama saja meninggalkan saat dirinya belum memakai kembali make up-nya. Dia tidak tahu harus bagaimana, dia benar-benar takut seseorang memergokinya saat ini.

"Tolong siapapun jangan dulu datang ke sini ..." Doanya dalam hati.

Namun, langkahan kaki seseorang membuat doanya semakin kencang. Dia sudah siap menyembunyikan wajahnya. Jantungnya berdebar kencang.

"Ci, lo kenapa?!"

Helaan terdengar dari Kaycia, dia menoleh, untung saja itu adalah Rere.

"Re ... Gue kira siapa tadi. Jantung gue hampir mau copot!" Kaycia memegang dadanya yang masih berdebar kencang.

"Hehehe ... Sorry. Oh ya, ini make up lo."

"Ya ampun Re ... Lo pengertian banget sih!! Untungnya lo bawa ini sekarang." leganya meraih tas kecil berisi alat make up-nya itu.

Rere menggaruk tengkuknya, "sebenarnya kak Asten sih yang ngingetin gue pas gue mau ke sini. Dia juga berhasil ajak Galu biar gak ke sini," tuturnya.

Kaycia ternganga, tak menyangka Asten melakukan itu semua. "lo bohong ya?"

Rere mengangkat kedua jarinya, "gue gak bohong."

Masih tak percaya, Kaycia berusaha berpikir keras.

"Gue ngerasa aneh deh sama sikapnya kak Asten. Kok bisa berubah sikapnya sama lo? Biasanya kan suka ganggu lo." ucap Rere.

"Dia tau penyamaran gue,"

"What? Dari kapan?"

"Di ulang tahun kak Lidya."

Rere mengangguk mengerti. Sama halnya dengan Kaycia, diapun berpikiran kalau Asten bersikap seperti itu karena dia telah melihat Kaycia versi cantik. Pantas saja sikapnya berubah menjadi lebih lembut dari biasanya.

Malam harinya, Kaycia tak henti-hentinya bersin. Hujan yang mengguyur tubuhnya tadi ternyata membuatnya flu. Mata yang memerah, hidung memerah dan pipi yang memerah.

"Kita ke rumah sakit ya sayang ..." ucap Viola mengelus lembut kepala Kaycia yang tengah tertidur di pangkuannya.

"Ngga Ma, aku baik-baik aja kok."

"Baik-baik gimana? Daritadi kamu bersin terus."

"Kita ke rumah sakit, kakak yang antar. Mau?" tawar Keenan. Dia berpikiran jika flu yang dialami Kaycia itu karena dirinya telah membelikan banyak es krim padanya.

"Nggak kak, Cia gak mau."

"Bilang aja kalau lo takut jarum suntik kan?" timpal Karl.

Kaycia melempar bantal di sampingnya kepada Karl. "itukan kak Karl! Cia gak takut sama jarum suntik!"

"Kalau gak takut gak mungkin diajak Mama sama kak Keen ke rumah sakit gak mau!"

"Ayo kak Keen kita ke rumah sakit!!" ucap Kaycia menarik lengan Keenan.

Karl tersenyum menang, sedangkan Keenan hanya menggelengkan kepalanya saja. Kelakuan Karl memang diluar prediksinya. Tapi cukup membantunya.

Tak hanya Keenan yang menemani Kaycia pergi ke rumah sakit, Karl pun ikut bersamanya. Sedangkan Viola dan Rasello tidak ikut karena urusan mendadak.

"Hahaha kak liat! Masa anak kecil itu nangis kejer cuman gara-gara di tusuk jarum kecil!" tawa Kaycia, melihat anak kecil berumur 7 tahun tengah di suntik.

"Paling lo juga gitu," ledek Karl.

Satu pukulan mendarat di kepala Karl, "Cia gak takut jarum suntik dan gak akan nangis kayak bocah!"

"Iya deh iya ..." akhirnya Karl mengalah karena mendapati pelototan horor dari Keenan.

Setelah menunggu di ruang tunggu, kini giliran Kaycia. Dia di periksa oleh sang dokter di temani oleh Keenan dan Karl.

"Loh, kok disuntik?" pertanyaan konyol itu keluar dari mulut Kaycia. Dia terkejut melihat ujung jarum itu siap menusuk lengannya. Padahal dia sudah tahu kalau dia pasti akan disuntik.

Karl menepuk keningnya, "lo kan emang mau disuntik Jubaedah!"

Kaycia menggigit bibirnya, sejujurnya dirinya sangat takut dengan jarum suntik. Menurutnya jarum sekecil itu sangat mengerikan.

Seolah mengerti kecemasan Kaycia, Keenan memeluknya dari samping, menenangkannya agar tak larut denga ketakutannya.

Sedikit demi sedikit jarum suntik itu menembus kulitnya.

"Selesai," ucap sang dokter mencabut jarum suntik tersebut.

"KAK KEEN! SAKIT!" tangis Kaycia pecah. Ternyata keberaniannya itu hanya kedok untuk menutupi ketakutannya dan tak ingin selalu di ejek oleh Karl.

Di satu sisi Kaycia menangis, di satu sisi yang lain Karl tertawa terbahak-bahak. Kaycia sangat lucu sekali dimatanya. Adik perempuannya itu masih tetap sama seperti dulu dan dia masih terlihat kekanak-kanakan.
.
.
.
.
.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

27.2K 1.9K 20
SAKARATUL KAYLENDRA Laki-laki berumur 18 tahun. Mencopet adalah hobi nya. Dompet adalah koleksi kesukaan nya. Kantor polisi adalah rumah singgah nya...
GABY By silpi

Teen Fiction

250K 21.7K 30
Ini kisah tentang Gaby, anak bungsu dari seorang mantan DJ terkenal. DJ AR. Gadis berusia 18 tahun yang harus mengalami sebuah tragedi menyakitkan da...
21K 1K 26
Mevriano Raven Megantara, merupakan ketua geng Xlovenos yang kejam dan tidak takut apapun. Memiliki wajah tampan dan dikagumi semua orang tentu menja...
3.6K 2.4K 22
WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! AGAR KALIAN SEMUA TIDAK KETINGGALAN JADWAL UP NYA! HAPPY READING!💐