“khrub...aku akan diam”
Ahhhh ini sangat memusingkan 🥴
Dan juga memalukan sehingga membuatku merasa ingin membuat lubang dan bersembunyi didalamnya dalam waktu yang lama.
Prok Prok Prok
Setelah keheningan yang cukup lama, suara tepukan tangan pun terdengar, adapun asalnya......dari Pond yang tadinya tampak mengantuk
“Hebat...hebat....,woww baru kali ini ada yang berhasil membuat Pangeran Dari Benua Antartika ini menjadi cerewet dan juga membuatnya patuh”, ujar Pond
“T-tidak...bukan seperti itu..aku hanya...”
“Dunk...bisakah kita bicara?”, Phuwin yang tadinya diam tiba-tiba berbicara
“umm”
Dia lalu mengajakku ke balkon.
Dan entah kenapa firasatku mengatakan ada sesuatu yang tidak beres.
...
“Kamu tahu kan aku menyukai Joong?”
“iya...k-kamu menyebutkannya saat pertama kali mengenalkan Joong”
“Sejak kapan?”
“Khrub?”
“Sejak kapan kalian mulai dekat?”
“aku....aku tidak bisa mengingatnya dengan jelas, tapi....Joong selalu datang dan membantuku saat aku berada dalam masalah...dan setelah itu...”
“setelah itu kamu mulai memiliki perasaan juga padanya?”
*a-aku....aku tidak....”
“apa kamu menganggapku candaan?”
“tidak..bukan begitu”
“Lalu?”
“aku hanya...”
“katakan, jangan menjadi pengecut, kita sudah berteman sangat lama Dunk”
“Phuwin... aku...”
“Kamu benar-benar sesuatu Dunk..., sampai kapan sebenarnya kamu akan seperti ini?, kamu terus memasang wajah seolah kamu tidak peduli saat aku membicarakan Joong, tapi diam-diam ternyata kamu memiliki sesuatu dengannya”
“Phuwin”
Fourth tiba-tiba datang
“jawab aku”
Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana
Aku bahkan tidak berani menatap Phuwin
“TIDAKKAH KAMU TAHU?, AKU MENYUKAI JOONG SEJAK SMA!!!”
Phuwin meluapkan kekesalannya padaku
“SEDANGKAN KAMU?, KAMU BARU MUNCUL BEBERAPA KALI TAPI BAGAIMANA BISA??, BAGAIMANA BISA KAMU MELAKUKAN ITU?”
“DAN KAMU BERSIKAP SEOLAH TIDAK TERJADI APA-APA!”
“KAMU MENYERAHKAN DIRIMU KEPADA JOONG, APA KAMU TIDAK TAHU”
“CUKUP!!!”
Aku berteriak tepat didepan wajah Phuwin
Kedua tanganku mengepal sempurna
“kamu tahu?, Diantara orang-orang yang menyakitiku, kamulah yang paling menyakitiku Phuwin!”
“oh...harusnya aku yang...”
“DIAM!”
“APA KAMU PIKIR MENYENANGKAN UNTUKKU?, KAMU PASTI BERPIKIR AKU DIAM KARENA AKU MERASA BERSALAH, AWALNYA YA!, AKU MERASA BERSALAH!!!, TAPI SAAT MENDENGARMU MENGATAKAN SEMUA HAL-HAL MEMUAKKAN ITU....AKU MENAHAN DIRI BUKAN KARENA RASA BERSALAH, TAPI KARENA PERTEMANANKU DENGANMU!!”
“....”
Aku mencoba untuk menenangkan diriku
“apa menurutmu aku akan tetap diam?, Aku tidak bersalah.... Aku tidak merebut Joong darimu hanya karena kamu menyukainya...., Aku tidak pernah menggodanya apalagi menyerahkan diriku seperti yang kamu katakan”
“...”
“aku memiliki kehormatanku sendiri Phuwin, jika kamu berpikir aku hanya akan diam membiarkanmu mengatakan semua itu padaku...maka kamu....salah”
“huftt...aku tidak tahu kenapa hal-hal buruk terus terjadi padaku...”
Aku tidak tahu....aku tidak tahu kenapa.... kenapa aku belum bisa mengatakan apa yang terjadi padaku kepada Phuwin dan juga Fourth.
“jika kamu benar-benar tidak menginginkanku lagi karena kamu merasa aku adalah penghianat, aku akan mengalah....”
Aku berkata sebelum berbalik dan pergi
...
"Akhirnya kamu jujur", ucap Phuwin pelan sebelum berbalik menatap langit, dia seperti berharap Dunk mendengarkan apa yang dia katakan tapi dia juga tidak ingin tahu alasan kenapa Phuwin menjadi seperti itu.Bagi Phuwin tidak masalah jika Dunk berpikir penyebab Phuwin marah adalah karena hubungannya dengan Joong.
....
“Dunk....Ai Dunk...”
Aku mendengar suara Fourth memanggilku tapi aku tidak berbalik sedikitpun, aku langsung meninggalkan apartemen Joong.
“Dunk”
Joong mengejarku
“Joong”
“khrub”
“Aku ingin sendiri”,ucapku
“Khrub”
Dia mengatakan itu tapi dia masih terus mengikutiku
“Joong”
“aku tahu kamu ingin sendiri.... tapi aku....tidak ingin membiarkanmu sedih sendiri”
Aku berbalik menatap Joong dalam keheningan sebelum akhirnya mengabaikannya membiarkannya melakukan apa yang dia inginkan.
To Be Continued