MARVELO ANDROMEDES

By alyaa_rakus

516K 39.5K 1.3K

jiwa seorang pemuda yang gila karena mental nya yang kian hancur dan melebur. melakukan apapun tetap membuat... More

Satu
Sepuluh
Sebelas
Dua
Tiga belas
Empat belas
Lima belas
Tiga
Enam belas
Delapan belas
Empat
Lima
Tujuh belas
Sembilan belas
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Dua puluh
21. Dua satu
22. Duapuluh dua
23. Duapuluh tiga
24. Duapuluh empat
25. Duapuluh lima
26. Duapuluh enam
27. Duapuluh Tujuh
28. Duapuluh delapan
29. Duapuluh sembilan
30. Tiga puluh
31. Tigapuluh satu
32. Tigapuluh dua
33. Tigapuluh tiga
34. Tigapuluh empat
35. Tigapuluh lima
36. Tigapuluh enam
37. Tigapuluh tujuh
38. Tigapuluh delapan
39. Tigapuluh sembilan
40. Empat puluh
41. Empatpuluh satu
42. Empatpuluh dua
43. Empatpuluh tiga
44. Empatpuluh empat
45. Empat lima
46. Empat enam
47. Empat tujuh
48. Empat delapan
49. Empat sembilan
50. Lima puluh
Extra part. 1

Dua belas

22.6K 1.5K 94
By alyaa_rakus

Hari weekend hari yang paling di nantikan semua pelajar. Tapi bagi Marvel semua itu tetap biasa saja karena pada dasarnya saja hidup nya selalu menjadi bayang bayang keluarga nya dan di penuhi tumpukan buku setiap hari nya. Hanya buku buku, tekanan dan tekanan hanya itu yang akan dia dapat kan. Pemuda itu masih bergelut dengan selimut nya, jiwa nya masih berterbangan bebas di alam mimpi tapi sebuah usapan lembut dan bisikan lembut masuk ke rungu telinga Marvel. Walaupun mata tertutup tapi dia masih bisa mendengar jelas sebuah suara berat namun lembut itu.

"Sayang bangun, ada acara yang harus kita datangi hari ini, baby."

Kelopak mata itu terbuka menampilkan Netra sejernih ice yang tampak menatap sayup kearah orang yang saat ini duduk di sisi ranjang dengan tangan kekar yang masih mengelus lembut pipinya. Merentangkan tangan nya kala melihat atensi Sang Ayah yang menatap nya lembut. James Dengan sigap mengangkat tubuh sang anak ke gendongan koala nya. Pria paruh baya itu membawa langkah nya menuju balkon kamar sih bungsu yang saat ini menampilkan pepohonan pinus yang sangat indah apalagi ada sedikit embun dan sinar matahari yang tampak sudah menunjukkan sinar nya. James tak langsung memandikan sih bungsu karena dia ingin bungsu nya bangun sendiri. Hawa sejuk dengan udara yang segar membuat Marvel mau tak mau membuka matanya. Pipi nya ia sandarkan di dada sang Ayah dengan Netra sejernih Ice yang masih tampak layu itu menatap kearah pemandangan yang tersaji di depan nya.

"Kita akan mendatangi acara apa?" Akhirnya bungsunya James itu membuka suara nya. James tak menjawab biarlah sang anak tau sendiri acara apa itu. Maka dengan langkah angkuh andalan nya James melangkah menuju Kamar mandi dan mulai memandikan sih bungsu nya walaupun Marvel saat ini sangat menempel di dada nya. James hanya bisa pasrah saat kemeja hitam nya kembali basah padahal dirinya sudah lebih dulu mandi sebelum membangun sih bungsu.

James sengaja memakaikan bungsunya baju yang berbeda dari dia dan ketiga putra nya yang lain. Karena bagi nya kenyamanan bungsunya lebih penting dari sebuah kesamaan. Rambut sih bungsu ia tata rapi dengan poni menutupi dahi sang anak dia juga sedikit mengacak nya. Bisa di bilang bentuk rambut Marvel adalah Comma cut. sehingga rambut sih bungsu nya malah terlihat sangat cantik dan manis mungkin jika orang tidak teliti melihat bungsunya mungkin mereka akan mengatakan jika Marvel seorang gadis cantik. Setelah di rasa selesai pria itu menggandeng tangan sih bungsu menuntut anak itu keluar dari kamar sebelum nya juga tadi James sudah lebih dulu mengganti baju nya dengan setelan Tuksedo tanpa memakai dasi dengan dua kancing atas kemeja ia buka menampilkan dada bidang nya. Jika di lihat lihat penampilan James seperti sugar Daddy, itu menurut Marvel yang barusan tadi mengucapkan kata Sugar Daddy pada sang ayah dengan santai. Tapi James hanya terkekeh ringan menanggapi ucapan sih bungsu.

"Honey, aku merindukanmu sayang." Marvel memutar bola matanya malas mendengarkan ucapan Kakak sulung nya itu tak lain adalah Enigma. Pria muda namun terkesan sangat dewasa dan berwibawa itu tampak langsung menghujani wajah sang adik dengan kecupan ringan. James memang mendudukkan sih bungsu nya tepat di samping sih sulung. Mata setajam elang itu menatap ketiga putra nya bergantian sungguh persis Copian diri nya sama sama hot dan berwibawa serta tampan.

Kebiasaan Enigma yang sedikit James benci adalah mengecup bibir merona bungsunya. Katakan lah James itu aneh karena cemburu dengan putra sulungnya sendiri. "Kau tetap terlihat cantik dan manis di suasana apapun baby," Suara berat Enigma mengalun indah di telinga Marvel membuat anak itu merona malu. Bagaimana tidak setelah Enigma mengatakan itu dirinya mendongak melihat wajah sang kakak tapi inilah yang di lihatnya. Wajah tegas, pembawaan dewasa dan tampan membuat Marvel terdiam sejenak. Katakan lah wajah ketiga kakak nya itu sangat lah tampan dan sempurna persis Copian sang ayah. Marvel memejam saat kedua pipi nya di kecup oleh Alpha dan Imanuel secara bersamaan. Tapi tak lama anak itu mulai menyantap makanan nya dengan nikmat membiarkan tangan kirinya di genggam lembut oleh Enigma.

"Kakak! Daddy! Archie sudah siap!?" Pekikan seorang gadis yang berlari kecil kearah meja makan dan tanpa aba aba langsung melompat ke pangkuan James. Ingin duduk di pangkuan Imanuel tapi tatapan datar menusuk itu membuat nyali nya ciut begitu juga dengan Alpha yang menatap nya tanpa minat. Sedangkan
James sendiri hanya acuh seperti tak terganggu dengan Gadis itu pria itu malah terus memusatkan pandangannya kearah Sih bungsunya yang makan tampak lahap.

"Daddy apa Archie cantik dengan gaun ini?" Gadis itu sibuk berceloteh dengan sang Ayah berharap dia akan dilirik dan mendapat pujian. Tapi Hanya James yang melihat nya tapi hanya dengan satu lirikan saja lalu setelah itu acuh. Sedangkan gadis itu sendiri mengenakan gaun berwarna Lavender sebatas lutut yang di sedikit sisi nya ada hiasan kupu kupu lalu jangan lupakan Bando Mutiara yang tertata apik di atas Kepala nya. Jangan lupakan poni lembut yang berada di dahi gadis itu. Archie memang Sedikit manis dan cantik namun James dan ketiga putra nya sama sekali tidak merasa tertarik karena bagi mereka Marvel jauh lebih memikat, cantik dan Manis. Proporsi wajah tampan menjurus ke cantik dan daya pikat nya membuat sih bungsunya tampak sangat bersinar di antara mereka bertiga yang hanya menampilkan wajah datar dan aura penuh penekanan yang selalu hadir di setiap langkah mereka.

Mereka semua berjalan menuju mobil masing-masing yang tampak nya sudah tertata rapi di halaman luas Mansion. James dan Archie memasuki Mercedes-Benz berwarna putih. Lalu di mobil kedua ada Imanuel dan Alpha yang memasuki Range-Rover berwarna biru gelap dan terakhir Marvel bersama sang kakak sulung yang memasuki Cadillac Escalade berwarna hitam pekat, warna kesukaan Marvel dan Enigma. Memang benar ikatan darah selalu bisa menyatukan seseorang. Enigma penyuka kegelapan dan warna hitam begitu juga Marvel maniak warna hitam. Ketiga mobil mewah ini juga adalah pilihan dari sih bungsu. Mereka juga hanya menurut saja toh apapun yang sih bungsu mereka pilihkan maka itu yang akan mereka pakai. Prinsip Alpha yang penting Marvel senang.

****

Tiga mobil mewah milik James Family memasuki kawasan megah sebuah Mansion besar bahkan Mansion ini lebih besar dari Mansion James karena ini adalah Mansion milik Ayah dari James bersaudara tak lain adalah. Letnan Lee Andromedes, kepala keluarga dari Andromedes Family. Pria yang menikahi wanita asal Italia yang melahirkan empat orang putra di antara nya. Jacob Finterigon Andromedes, putra sulung tuan Lee, yang sudah menikah dan memiliki seorang putra tunggal berusia satu tahun lebih tua dari Enigma. Lalu Gilbert Dante Andromedes, memiliki putra kembar. Ketiga Jameson Andromedes lalu terakhir ada. Zelixon Smith Andromedes. Adik dari James, putra bungsu dari tuan Lee dan sang istri, Elisabeth Nyx Andromedes. Yang saat ini masih melajang walaupun usianya satu tahun lebih tua dari putra tunggal Jacob, berkisar 28 tahun.

James berdiri tegap di depan pintu utama Mansion. Di ikuti keempat putra nya dengan Marvel yang berada di sisi kiri nya dan sisi kanan anak itu ada Enigma yang masih terus menggenggam tangan sih bungsu. Semua pria tegap berpakaian hitam itu sontak membungkukkan badan mereka kearah tuan muda ketiga mereka. Sedikit terkejut karena sudah sangat lama James tidak pernah datang ke sini, Mansion utama yang berada di Indonesia. Sudah sangat lama tidak di kunjungi oleh James. Putra ketiga Tuan Lee itu bahkan sangat jarang bertemu dengan keluarga besar Andromedes.

Langkah penuh wibawa dan ketegasan itu melangkah memasuki pintu utama Mansion megah milik Tuan Lee. Bahkan mereka hanya berfokus pada Marvel yang berjalan beriringan bersama James dan ketiga putra nya. Sedangkan Archie, mereka seolah melupakan gadis itu. Archie sendiri menyumpah serapahi Marvel karena telah merebut semua perhatian James dan Ketiga kakaknya.

Tak menimbulkan suara namun seketika semua perhatian mengarah pada mereka. Memang benar bukan semua keturunan asli Andromedes itu memiliki aura yang sangat memikat dengan visual mereka yang sangat lah sempurna.

James sendiri langsung menuntut ke empat putra nya menuju meja yang di sana sudah ada Tuan Lee, para keponakan nya berserta kedua saudaranya dan jangan lupakan seorang pemuda yang mengenakan setelah Tuxedo, pria itu sendiri adalah Zelixon, adik bungsu James. pria itu sendiri yang memiliki acara ini. Karena beberapa hari yang lalu baru saja memenangkan tender baru.

"Pesta yang di Desain bagus, sehingga mau tak mau kau membujuk pak tua itu agar Bungsu ku datang kemari," Suara bariton James mengudara. Membuat para kaum hawa menahan nafas mendengar nya. Lirikan penuh minat dan ketertarikan kian tercipta di ruangan megah, luas nan bergaya Eropa itu. Apalagi saat melihat James pria yang baru saja berbicara tadi tampak membasahi bibir bawah nya lalu sepersekon kemudian pria tegap itu duduk angkuh tepat di hadapan Tuan Lee.

Tuan Lee sendiri hanya diam, menatap putra ketiga nya. Dengan mulut yang sibuk menegak whiskey namun ekor mata tajam nya melirik kearah Marvel. Lebih tepat nya cucu bungsunya itu tampak terkesan tenang melirik keadaan ramai di sekitarnya. Dengan menyandarkan kepala nya di dada bidang Enigma. Tangan putih mulus itu juga tampak tersembunyi di dalam jas hitam sang kakak. Tanpa sadar sudut bibir pria tua yang masih terlihat gagah itu terangkat ke atas membentuk sebuah seringai setan, tak ada yang menyadarinya kecuali Jacob. Sih putra sulungnya itu juga tampak sama bahkan pria itu menatap terang terangan kearah keponakan nya.

"Marvelo, kau menyukai pesta ini Nak," Akhirnya Tuan Lee angkat bicara. Menunggu cucu bungsu nya berbicara seperti nya akan sia sia saja karena anak itu sendiri juga tak berniat membuka suara. Bahkan saat Enigma tak berhenti mengecup surai sang adik.

Netra sejernih Ice itu menatap kearah Tuan Lee, sedikit bingung siapa gerangan orang yang bertanya pada nya. Sampai anggukan pelan dari Sang Ayah membuat nya kembali menatap sih pria tua itu. "Biasa saja, karena saya hanya tamu jadi tak baik jika harus protes," Beberapa kalimat meluncur dari bilah bibir Sih bungsu. Membuat Archie yang akan merengek langsung menatap diri nya tak suka. Bahkan kini anak itu sudah memaksa mengambil tempat duduk di sisi kanan James.

Zelixon menegakkan badan nya, menjadi posisi tegap. Dia berdiri dari duduk nya dan berjalan menghampiri Enigma, lebih tepat nya Marvel yang berada di pangkuan keponakan nya itu. Tanpa aba aba langsung mengambil alih badan Marvel dari pangkuan pria yang lebih muda dua tahun dari nya itu, mengendong ala koala badan mungil sang keponakan.

"Jangan menganggu ku, sampai pesta ini selesai," Titah mutlak dari Zelixon. Membuat James dan ketiga putra nya menggeram rendah karena sudah mengambil asal bungsu mereka. Tuan Lee terkekeh sejenak melihat tatapan permusuhan yang di layangkan James Family ke Putra bungsunya. Maka dengan gerakan mutlak mempersilahkan bungsu nya pergi dari sana. Zelixon sendiri diam dan beranjak menuju lantai atas dengan Marvel di gendongan koala nya.

"Memonopoli adik ku heh?" Guman Imanuel lirih, sampai akhirnya pemuda itu memilih berdiri. Sedikit membungkuk di hadapan Tuan Lee, bersitatap sejenak dengan pria
tua itu. "Izin mencari ketenangan, Ayah." Pemuda itu melemparkan kunci mobil nya kearah Gilbert dan langsung di tangkap mantap oleh sang papa.

"Tangkapan yang bagus, papa Gil. Jika sempat mungkin besok aku akan berkunjung ke kantor mu,"
Seusai mengatakan itu Imanuel berjalan dengan santai ke area sisi lain Mansion. Tuan Lee tau jika cucu nya yang satu itu ingin ketenangan dan kesendirian. Setelah nya mungkin saja telinga pemuda itu terasa ingin pecah karena dentuman musik tak terlalu keras dan menganggu tapi Tuan Lee tau cucu nya tetap tidak akan suka di tambah puluhan Manusia kini tampak ramai mencuri pandang kearah pemuda itu dan Imanuel tidak menyukai nya.

"Lihat tingkah anak anak mu James," Tuan Lee kembali bersuara. Saat melihat Enigma yang sudah bergabung dengan para gadis dan Alpha yang sudah sibuk dengan dunia nya sendiri, mencoba beberapa minuman yang belum menjelajah di dalam indra perasa nya. Namanya juga Remaja SMA akhir, banyak yang ingin ia ketahui. James sendiri hanya acuh. Pria itu sibuk dengan Tablet di tangannya dan sedikit berbincang dengan Gilbert.

James tak melarang apapun yang di lakukan putra nya, jika masih dalam batas wajar. Dan untuk Enigma pemuda itu memang sangat jarang bahkan tak pernah berinteraksi dengan lawan jenis nya, mungkin saja pemuda itu sedikit bosan apalagi Adik bungsunya tak ada di dekat nya. dan James tau akan hal itu. Begitu pun dengan Alpha dan Imanuel mereka mencari kesibukan masing-masing untuk memberikan ruang pada Zelixon dan Adik mereka. Mereka sangat tau betul jika Marvel, bungsunya James itu sekarang menjadi kesayangan semua orang.

"Dad, Chie mau main sama temen Chie dulu boleh?" Ah mereka melupakan satu orang Rupanya. Tak ada yang mengalihkan perhatiannya pada Gadis itu. James sendiri hanya berdehem singkat.

"Bermain lah, bila perlu tidak usah kembali." James melanjutkan nya dalam hati. Sungguh pria itu sangat malas meladeni gadis itu. Archie sendiri mengepalkan tangannya dan langsung pergi dari sana. Percuma saja dia bersikap polos dan menarik perhatian mereka semua karena nyatanya dia hanyalah sebuah patung bagi mereka semua termasuk James sendiri yang bahkan tak Melihat kehadiran Archie yang tepat duduk di sebelah nya.

****

"Siapa?" Suara Marvel terdengar di ruangan yang hanya diisi mereka berdua, Zelixon sedikit kaget karena sang keponakan tidak mengenalinya. Apakah James tidak memberi tahu pada anak ini bahwa dia adalah adiknya James dan paman dari sih bungsu.

"Apakah pria tua itu tidak memberi tahu keluarga besarnya pada mu?" Suara berat dan serak dari pria itu terdengar. Marvel menggeleng sebagai jawaban. Anak itu menatap lekat kearah Zelixon, terlihat wajah tampan rupawan dari pemuda yang mengendong nya itu rahang yang tegas dan bola mata berwarna legam kehijauan nampak menatap lekat kearah nya juga.

"Adiknya James, panggil aku papa. Velo," Marvel mengeratkan pelukan nya di gendongan Zelixon. Mencari posisi nyaman di gendongan pria yang tadi meminta dirinya memanggil papa. Suara berat itu terdengar sangat candu mengalun di telinga Marvel.

"Papa," Zelixon mengangkat sudut bibir nya membentuk sebuah seringai. Tangannya kekar nya mengelus punggung sang keponakan. Bisa ia rasakan Marvel semakin memeluk nya erat bahkan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Zelixon guna mencari posisi nyaman.

"Suthh, tenanglah. Aku tidak akan menurunkan mu dari gendongan ku sampai kau tertidur jadi jangan grusuh Velo," Zelixon berucap sedemikian karena tampak nya keponakan nya itu grusuh saat memeluk nya erat seperti tak ingin di turunkan. Padahal jika Marvel meminta untuk di turunkan sekarang dia mana mau. Ingatkan jika malam ini akan ia habiskan bersama sih bungsunya James ini. Tak peduli jika semua tamu dan yang lainnya mencari nya karena memang ini adalah pesta nya.

"Aku hanya ingin bersamamu bukan ingin merayakan pesta, jadi jangan khawatir aku tak akan pergi kemanapun. Malam ini kau tidur dengan papa okay," Zelixon menimang Marvel seperti bayi. Pandangan pemuda itu lurus ke depan tepat nya dia berdiri di balkon kamar nya. Angin malam berhembus pelan. Sedikit menunduk melihat Marvel yang hanya diam saja dengan mata layu nya.

"Kau kedinginan?" Tanya Zelixon mengusap pelan dahi anak itu.

"Tidak, Daddy memakai kan ku pakaian yang hangat," Zelixon mengangguk saja. Toh dia juga hanya sekedar membuka pembicaraan karena pada dasarnya Zelixon itu tak pandai dalam mengutarakan perasaan nya. Pemuda kaku yang tetap memaksakan ingin dekat dengan Keponakan nya setelah Mendengar perubahan dari anak itu. Karena banyak informasi yang bilang jika bungsu James itu berubah setelah berkurung di dalam kamar selama tiga hari.

Dengkuran halus terdengar menandakan pemuda yang di gendongnya itu sudah tertidur pulas. Sedikit menelentangkan posisi Marvel agar sang keponakan tidak kesulitan bernafas karena anak itu saja menyembunyikan wajahnya di ceruk lehernya nya. Di usapnya pelan pipi sang keponakan. "Bagus Velo, perubahan sungguh drastis dan mampu membuat mereka semua kembali menerima mu bahkan mereka lebih menyayangi mu sekarang dibanding Gadis itu. Ambil kembali semua hak mu yang pernah di renggut gadis itu. Buat gadis itu jatuh dengan keegoisan nya sendiri." Zelixon menunduk, pemuda itu mengecup dahi Marvel.

"Dimana adik ku?" Zelixon berbalik dia terkekeh pelan melihat Atensi Imanuel yang berdiri tegap di dalam kamarnya.

"Kecil kan suara mu, anak ku sedang  tidur saat ini." Zelixon membaringkan badan Marvel ke atas kasur tak lupa menyelimuti nya.

"Anak siapa yang kau maksud. Dia adalah adikku," Imanuel sedikit melunak melihat betapa nyenyak nya sang adik bungsu tertidur sampai akhirnya memilih keluar dari kamar Zelixon tak lupa menutup pintu.

"Demi kesayangan ku, aku rela mempunyai anak di usia ku yang masih melajang."

◦•●◉✿Tbc✿◉●•◦


Mau lanjut gak,
Spam lanjut di sini👉

Jangan lupa kasih vote dan
Komen.

Continue Reading

You'll Also Like

121K 9.2K 15
Arkana Raditya pemuda manis, periang dan memiliki sifat cengeng yang kemudian harus meninggal dengan tragis. Bagaimana jika seorang Arka yang periang...
42.6K 3.9K 42
NOTE: Bagi yang baru baca, author saranin baca Archiell dan Gabriell dulu ya, biar ngga bingung kalau tiba-tiba muncul karakter lama😇 Dingin dan tak...
939K 40.9K 97
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...
Who am I? By Mhyka62

Teen Fiction

625K 56.9K 51
Arga tidak pernah tau dimana orang tuanya berada. Sedari kecil dia sudah tinggal di sebuah mansion mewah dan diurus oleh salah satu pelayan yang beke...