Malam pertama(dewasa)

By luvleydian

97.3K 314 12

Happy reading, I hope you like my story More

chapter 1 Aku ingin seorang bayi
Chapter 2 Pewaris Ghenifer
chapter 3 Sebuah Penolakan
Chapter 4 Akhir yang tragis
chapter 5 Penghianatan
Chapter 7 Persyaratan khusus
Chapter 8 Tidak bisa menolak
Chapter 9 Menyesal seumur hidup
Chapter 10 Sebuah kesepakatan
Chapter 11 Malam pertama
Chapter 12 Bertahan atau Menyerang?
Chapter 13 Aku Menginginkanmu
Chapter 14 Ini Yang Pertama

chapter 6 Ibu pengganti

3.3K 17 0
By luvleydian

                                               Ibu pengganti








"Namaku? Namaku adalah...."

"Hah... sial! Padahal sedikit lagi aku tahu namanya! Kenapa harus pingsan disaat tidak tepat!" Teriak Ansel dengan sangat keras.

"Astaga... astaga! Kau kesurupan, Presdir?" tanya Jeff, sekertaris paling tidak punya sopan milik Ansel.

Enggan menjawab, Ansel hanya melempar tatapan tajam melalui spion tengah.

"Tidak perlu melotot sampai bola matamu keluar juga si Presdir!" gumam Jeff pelan, tapi masih bisa di dengar Ansel dengan jelas. "Kalau orang orang melihat penampilan Presdir saat ini, aku yakin! Pembelian ponsel UNIq akan turun drastis!"

"Bisa diam tidak!" bentak Ansel. Yang langsung membuat Jeff diam seribu bahasa.

'Marah saja sepuasnya Presdir, orang patah hati memang sensitif, kehkehkeh! Ternyata harta dan wajah tampan bukan jaminan' tawa Jeff dalam hati. Bersorak atas penderitaan yang dialami oleh Ansel.

"Kau mengejekku?" Ucap Ansel tiba-tiba.

Saliva Jeff susah tertelan. Ansel sudah seperti cenayang, yang bisa membaca fikiran orang.

"Ti-tidak Presdir, mana berani Aku begitu!"

"Jelas-jelas bulu hidungmu bergerak gerak, karna kau menahan tawa!"

Brak.

"Sekertaris tak tahu diri!" Ansel melempar bantal leher ke arah Jeff.

"Ya... Presdir ada ada saja! Patah hati bukannya ke klub malam! Malah pergi ke rooftop rumah sakit! Ku beritahu ya, Presdir...! Meski ada yang namanya patah hati, tapi sampai sekarang rumah sakit tak pernah mau menyediakan dokter cinta!"

Pagi buta sekali, saat ayam bahkan belum berkokok. Waktu masih menunjukkan waktu lima pagi. Dan Ansel sudah menelpon Jeff untuk minta di jemput, di rooftop rumah sakit. Tempat favorit dari sang atasan jika ada masalah.

Dan ini sudah Minggu kedua, atasan dari jeff itu menghabiskan malam di tempat. Berita pernikahan Sharena, benar benar membuat Ansel terpuruk.

Alhasil, dengan rambut acak-acakan dan baju lusuh juga penuh debu, Ansel keluar rooftop. Penampilan yang kata Jeff, sama sekali tidak menampilkan aura seorang pemimpin.

Cibirlah sesuka hatimu Jeff, asal tuanmu tak dengar.

"Aku bukan kau! Yang setiap malam hobi menggerayangi para jalang!" Sindir Ansel secara menohok.

Bagi Ansel, menyentuh sembarangan perempuan adalah hal yang menjijikkan. Karna sama saja seperti menggunakan sendok bekas orang lain. Ada kuman dimana mana.

Meski bukan orang suci, setidaknya, Ansel melakukan seks hanya dengan orang yang ia cintai. Dan partner seksnya selama delapan tahun terakhir ini adalah Sharen. Sayangnya, kini, semua hanya akan menjadi kenangan.

Mungkin Ansel akan merindukan setiap sentuhan Sharena di tubuhnya?

"Kapan aku pernah melakukan itu!" Sungut Jeff dengan kesal karena merasa telah di fitnah. Tangannya mulai menyalakan tombol on pada radio.

Bukankah lebih baik mendengar alunan musik? Dari pada omelan Ansel?

'kadu udah dari kapan ni Ms. Sharena dan Mas Biru, putra pemilik UNIq pacar-"

"JEFF...! KAU MAU MATI YA!"

Seperti baru saja di datangi malaikat pencabut nyawa. Jeff merasa kalau jantungnya dipaksa keluar dari rongga dada. Bagaimana tidak? Ia hampir di jadikan lalapan makan pagi oleh Ansel, karena tak sengaja memutar siaran wawancara Sharena di radio. Sialnya, topik yang diangkat adalah seputar pernikahan Sharena dan Biru.

"Iya, Presdir iya, saya matikan!" Jeff hampir saja mewek.

"Ku potong lama lama lehermu! Berikan tabku!"

Tangan Jeff terjulur ke belakang tanpa mau menoleh saat memberi tab. Masih sakit hati dengan amarah Ansel.

Dengan muka masam, Ansel membuka berita yang tersaji di koran online langganannya. Tantu, dia akan melewatkan berita sampah macam gosip selebriti. Apalagi jika selebritinya adalah Sharena, sang mantan kekasih.

Ansel mulai berselancar, membaca tentang data penjualan produk pesaing sampai dengan bursa saham terkini. Hingga sebuah berita dari artis tirai bambu berhasil mengalihkan pandangannya.

TERLIBAT SKANDAL PENYEWAAN RAHIM, KARIR AKTRIS ZHENG SUANG BERAKHIR!

Sebuah judul di tulis besar besar, pada halaman sampul. Membuat Ansel cukup lama terdiam, jaringa mulai mengetuk ngetik pada pahanya sendiri.

"Kau harus bangkit dan tunjukkan pada wanita itu, kalau kau pantas dipilih!"

Kata kata motivasi yang diberikan oleh wanita yang pernah di temui Ansel di rooftop rumah sakit beberapa Minggu lalu, kembali mengusik.

Sudah terlalu lama Ansel terpuruk dan tak mengambil tindakan. Bukankah harusnya dia memperjuangkan Sharena? Sampai titik darah penghabisan?

"Jeff...!" panggil Ansel dengan datar.

"Ya, Presdir?" lirik Jeff dari kaca spion.

"Carikan aku ibu pengganti!"

"Maksud presd- ahhh, iya aku tahu, Nyonya Anyelir memang terlalu cerewet! Ececett ececett!" tiru Jeff, menirukan Anyelir-ibu kandung Ansel kalau sedang marah. "Tapi Presdir? Apa itu tidak keterlaluan? Mengganti ibu kandung kita dengan ibu baru? Yah, meski Nyonya Anyelir memang pantas di PHK jadi ibu!" Kali ini susunan map yang sudah Jeff tumpuk tapi di sebelah Ansel, melayang ke kepalanya semua.

"Kenapa aku bisa memperkerjakan orang sebodoh kau Jeff!" Maki Ansel, yang tak bisa lagi mentolerir kebodohan sekertarisnya sendiri.

"Salah saya apa Presdir? Bukannya ibu pengganti, maksudnya, Presdir ingin punya ibu baru?"

"Surogratte Mother! Ibu pengganti, artinya aku ingin menyewa rahim seorang wanita, untuk mengandung anakku, bodoh!"

"Hah?"

***

"Kita harus memindahkan ke rumah sakit yang lebih besar!" Pria berjas putih itu sedang berbicara serius dengan Aluna.

Aluna sibuk meremas tangan. Hatinya semakin gugup.

"A-apa artinya, biaya akan lebih mahal?"

Wajah dokter pria itu tampak iba. Kemudian mengangguk perlahan.

"Nak... dengarkan aku, jika kau tak sanggup menanggung biayanya, bagaimana kalau kita lepas saja semua alat bantu itu?" Dokter berusaha memberi solusi terbaik. Lagi pula, meski pindah ke rumah sakit yang lebih besar, belum menjalin juga Rahardian akan bangun dari koma.

Apalagi setelah ini harus ada serangkaian operasi di tempurung kepala, tentu biayanya tak akan murah.

Melihat kondisi Aluna yang memprihatinkan, Dokter tak tega. Dan mencoba membujuk Aluna, agar mengikhlaskan saja sang Ayah.

"Maksud Dokter, anda ingin Ayah saya mati?" Aluna tersenyum miris. Kenyataan menohok Serasa melukai perasaannya.

Uang seolah jadi batu penghalang dalam kehidupan Aluna.

Dia rela cuti dari kampus untuk membiayai pengobatan sang Ayah, bahkan cintanya pada Biru saja sudah ia gadaikan dengan uang. Tapi semua masih saja tak cukup.

Atau haruskah, Aluna mengikuti saran Lulu waktu itu, untuk menjual kehormatannya?

Rahadian adalah satu-satunya yang Aluna punya dan dia rela melakukan apapun.

Sedangkan Dokter sudah tak tahu harus berkata apalagi. Aluna terlalu keras kepala untuk mempertahankan ayahnya.

"Lakukan yang terbaik untuk Ayah saya Dokter, soal biaya, saya akan mencarinya!" Pinta Aluna dengan air mata. Tak tega, Dokter terpaksa menyetujui.

***

"Dari mana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu?"

Seusai pembicaraan dengan dokter tadi, Aluna menyadarkan kepala pada salah satu kursi tunggu rumah sakit.

Dokter bilang, paling tidak akan ada empat tahap operasi pada kepala Rahadian, dan satu kali operasi bisa menahan ratusan juta. Dan Aluna sudah menyetujuinya.

"Dibaca baca dulu kak, terimakasih!" Aluna sempat tersentak kaget, karna bisa bisanya di dalam rumah sakit ada sales pembagi brosur.

Apa dunia sudah begitu memprihatinkan, kah? Sampai promosi prodak masuk ke ruangan orang sakit.

Penasaran, Aluna membuka brosur itu. Ia ingin tahu, jenis barang apa yang sampai iklannya gila gilaan seperti ini.

'PUNYA RAHIM TAK TERPAKAI? SEWAKAN PADA KAMI!'

Continue Reading

You'll Also Like

A and D By Louisse

Teen Fiction

45.5M 818K 51
Nerdy Dakota Evans makes the biggest mistake of her life by falling in love with her best friend, Aaron Ford. Despite coming from entirely different...
13.3M 438K 41
Limited Time: 50 Coins or less! September Sale Alert! From fresh starts to lasting love, these stories have it all. Unlock now until Sept 22! When D...
37.1K 2K 27
Two best friends, a blue jay named Mordecai and a brown raccoon named Rigby, work as groundskeepers at a park, along side their vampire/demon best fr...
1.1M 26K 48
Luciana Roman was blamed for her mother's death at the age of four by her family. She was called a murderer until she was shipped onto a plane for Ne...