Three Years

By skyspeare

643K 63.7K 3.5K

Pernikahan Rhea dan Starky hanya berlangsung selama tiga tahun. Meskipun mereka telah dikaruniai seorang putr... More

1. Nadira
2. Disenchanted
3. Scars
4. Mimosa Pudica
5. Nightmare
6. Crumble
7. Ipomoea Batatas
8. Sunflower
9. Motion Sickness
10. Filosofi Ikan Bakar
11. Boundary
12. Airport
13. New Place
14. Shallow Talk
16. Another Rough Night
17. Orange Uniform
18. Mama's Knight
19. The Miraculous Shane
20. Home
21. Shaneflower
22. Circe
23. The Chronicles of Rhea
24. John Denver
25. Parent-things
26. 2 A.M
27. A Day with Papa
28. A Hug
29. Great Star
30. Uninvited Guest
31. I need you, Papa

15. Pretty Boy Next Door

21.3K 1.9K 106
By skyspeare

Pagi-pagi sekali Rhea bangun untuk membuat klepon. Tidak butuh waktu yang lama bagi Rhea menyelesaikan kue berbentuk bulat dan berwarna hijau itu. Sebelum pukul 6, Rhea sudah menyiapkan beberapa food container untuk diisi klepon dan dibagikan.

Eyou akan singgah jam 6 nanti untuk mengambil kleponnya dan milik Ares juga. Dia akan singgah di kantor Ares sebelum pergi ke kantornya.

Rhea menyiapkan 3 food container lagi. Satunya untuk satpam ruko, satunya lagi yang ukurannya lebih besar untuk pengontrak sebelah. Lalu food container yang terakhir, Rhea ragu-ragu apa harus memberikannya atau tidak.

Pada akhirnya Rhea tetap meraih ponselnya lalu mengirimkan chat pada Starky. Kalaupun ditolak, ya sudah.

Rhea: mau klepon gak? Kalau gak, mau aku kasih semua ke tetangga sebelah.

Starky: tetangga yang cowok cantik itu?

Rhea: yang kayak gitu lagi trend gak sih? Kayak oppa-oppa korea.

Starky: jadinya suka yang kayak Mackenyu apa yang kayak oppa korea?

Rhea: mana-mana aja deh yang mau. Bosen menjanda lama-lama. Gimana jadinya? Mau klepon gak?

Starky: mau. Nanti aku singgah ngambil klepon sebelum ke kantor.

Rhea: sip.

"Shane! Udah selesai belum?"

"Lagi pakai baju!"

Rhea terkekeh geli mendengar teriakan Shane dengan suara super gemasnya. Bocah kecilnya itu selalu dibiasakan bangun pagi. Jadi kalau sudah bangun, Shane langsung mandi sendiri.

"Udah selesai kuenya, Mama?" tanya Shane yang muncul dari kamar. Dia mengenakan kaus marvel berwarna biru tua dan celana selutut.

Rhea langsung memeluk Shane dan menghirup aroma sabun bayi yang menempel di tubuh bocah itu. "Wanginya anak Mama."

Shane menjauh dari Rhea dengan susah payah. "Ayo katanya mau ditemenin nganter plapon."

Tawa Rhea menyembur seketika. "Klepon, sayang."

Mulut Shane lagi-lagi mengerucut. "Jadi gak?"

Rhea meraih kotak berisi klepon yang akan diberikan pada tetangga sebelah dan satpam. "Yuk."

Shane berjalan di depan Rhea. Mereka keluar dari ruko dan berjalan ke arah pos satpam.

"Pagi, Pak Herman. Saya Rhea yang tinggal di petak nomor 1," ucap Rhea ramah pada Pak Herman.

Pake Herman mengangguk ramah. "Oalah iya, Mbak. Adiknya Mas Ares ya?"

"Betul, Pak." Rhea memberi kode pada Shane untuk menyalami Pak Herman yang langsung dituruti oleh anak itu. "Ini Shane, Pak. Anak saya."

Pak Herman menerima tangan mungil Shane. "Ganteng banget anaknya, Mbak. Kayak ada bule-bulenya gitu."

"Oh iya. Ini saya bawa klepon, Pak." Rhea menyodorkan sekotak klepon pada Pak Herman.

Pak Herman menerima kotak itu dengan wajah sumringah. "Wah kesukaan saya ini. Terima kasih, Mbak Rhea."

"Sama-sama, Pak. Pengontrak nomor 2 lagi ada di dalem nggak? Atau jam segini belum bangun?"

"Ada, Mbak. Hampir tiap malam Mas Banyu tidur di sini kok--nah itu orangnya baru dateng. Kayaknya abis lari pagi."

Rhea dan Shane menoleh ke arah yang ditunjuk Pak Herman. Cowok manhwa yang tadi malam sedang berjalan dari arah berlawanan. Dia mengenakan celana training selutut, kaus berwarna hitam, dan sepatu lari.

"Waduh saya jadi salah tingkah diliatin gini," ucap cowok itu dengan nada bercanda.

"Walah kapan keluarnya, Mas Banyu? Kok saya ndak lihat?" tanya Pak Herman.

"Tadi sebelum jam 6. Saya lihat bapak masih molor di pos," jawab Banyu. Dia melihat Rhea dan Shane bergantian. "Yang tinggal di petak nomor 1 ya?"

Rhea mengangguk. "Iya, Mas. Saya Rhea, ini anak saya Shane."

Shane mengulurkan tangannya pada Banyu, kali ini tanpa harus menunggu kode dari Mamanya. "Nama aku Shane."

Banyu menyalami Shane sambil memperhatikan wajah Shane baik-baik. "Pinter banget, Shane."

"Mas Banyu, ini ada klepon." Rhea memberikan kotak klepon pada Banyu.

"Wah udah lama gak makan klepon. Ini kotaknya jenis yang harus dibalikin gak?" tanya Banyu.

Rhea tertawa kecil. "Enggak, Mas. Ini kotak sekali pakai kok."

"Oh gitu ya. Soalnya kalau Ibu saya, kotak sekali pakaipun tetap disimpen. Sayang katanya."

"Sama, Mas. Istri saya juga gitu," timpal Pak Herman.

"Lumayan sih emang. Buat nempatin bumbu-bumbu dapur dari pada berceceran. Tapi ini gak usah dibalikin ya," ucap Rhea.

Banyu melihat Shane yang sedang menatapnya. "Shane umurnya berapa tahun?"

"Aku lima tahun," jawab Shane.

"Udah sekolah TK dong?"

Shane mengangguk. "Tapi baru besok ke sekolahnya."

"Mbak Rhea sama Shane dari manasebelum pindah kesini?" Banyu bertanya lagi.

"Kami dari Makassar, Mas."

"Mbak Rhea ini adiknya Mas Ares, Mas." Kali ini Pak Herman ikut menimpali.

Banyu mengerjap beberapa kali. "Oh ya? Aduh, maaf saya nggak tahu, Mbak. Saya pikir ngontrak juga kayak saya."

"Santai aja, Mas," ucap Rhea.

"Kalau gitu saya masuk dulu, ya. Udah mau siap-siap ngampus." Banyu mengangkat kleponnya. "Terima kasih ya, Mbak Rhea. Mau saya bawa ke kampus ini buat camilan."

Rhea mengangkat kedua jempolnya. "Sama-sama, Mas."

Setelah Banyu masuk ke ruko, Rhea dan Shane juga berpamitan pada Pak Herman lalu kembali ke ruko mereka.

"Mama Shane."

Rhea berbalik tepat ketika kakinya sudah menapaki tangga ke arah pintu ruko. Shane sudah lebih dulu masuk sehingga hanya Rhea sendiri yang masih di depan pintu.

"Starky?"

Pria itu baru saja turun dari mobil. Di tangannya terdapat sebuah paperbag Japanese Cheesecake kesukaan Rhea. Begitu jaraknya sudah cukup dekat, Starky menyerahkan paperbag pada Rhea.

"Masih suka kan?" tanyanya.

Rhea menerima paperbag itu. "Masih dong. Makasih, ya. Tapi lain kali gak usah repot-repot kayak gini."

Starky melirik ke dalam ruko melalui pintu yang terbuka separuh. "Shane mana?"

"Baru aja masuk. Dia mau nonton tutorial nanem tauge," jawab Rhea.

Shane mengernyit. "Nanem tauge untuk apa?"

"Di sini kan kita gak punya halaman, jadi gak bisa nanem-nanem bunga kayak di rumah lama. Jadi rencananya dia mau tanam tauge aja."

"Oh, gitu. Aku buru-buru jadi gak bisa singgah," ujar Starky sambil melirik jam tangannya.

"Belum jam 6 kayaknya ini. Bukannya kamu masuknya jam 8? Apa macet banget jalanannya?"

"Aku harus singgah jemput Nadira dulu. Kalau dari rumah dia masih harus muter lagi untuk ke kantor jadi agak makan waktu," jelas Starky.

Lagi-lagi Rhea harus menahan sesak di dadanya. Makin kesini, Starky makin terang-terangan soal hubungannya dan Nadira. Rhea tidak tahu apakah Starky pikir Rhea sudah move on sepenuhnya, atau dia hanya tidak peduli tentang bagaimana perasaan Rhea.

"Ya udah kalau gitu kamu jalan gih. Makasih ya cheesecakenya."

Starky mengulurkan tangannya. Rhea menatap tangan pria itu dengan bingung.

"Apa?" tanya Rhea.

"Kleponku mana?"

Rhea menepuk jidatnya. "Ah, bentar ya."

Rhea segera melesat ke dalam rumah. Dia meletakkan cheesecake pemberian Starky di atas meja dan mengambil klepon milik Starky yang sudah dia masukkan ke dalam paperbag berwarna biru muda.

Saat kembali ke luar, Rhea melihat Starky sedang berbicara dengan seseorang. Itu Banyu yang masih mengenakan pakaian olahraganya. 

"Mas Banyu?" sapa Rhea heran. "Katanya mau ngampus."

"Iya ada janji sama dosen harusnya jam 8, tapi barusan dichat katanya diundur ke jam 11," jelas Banyu. "Gue baru tahu kalau ternyata Rhea istrinya Great. Jadi Shane itu anak lo? Pantes aja mukanya kayak familiar banget," ujarnya pada Starky.

Setahu Rhea, yang memanggil nama Starky dengan nama depannya hanya beberapa teman kuliahnya atau rekan kerjanya. Kalau Banyu memanggil Starky dengan nama Great, berarti...

"Gue temen kampusnya Great," ucap Banyu yang membaca raut bingung Rhea.

"Oh... tapi kok kemarin malam lo nggak ngenalin dia, Star?" tanya Rhea pada Starky.

"Aku kenal kok," jawab Starky.

"Kenapa nggak ngasih tau gue?"

"Karena kamu nggak nanya."

Banyu terkekeh melihat kedua orang di hadapannya ini. "Beda angkatan sih sebenarnya. Great satu angkatan di atas gue."

"Ini kleponnya." Rhea menyodorkan paperbag yang dibawanya pada Starky.

"Makasih, Rhe."

Banyu mengernyit. "Katanya Rhea sama Shane tinggal di sini. berarti lo juga, Great?"

Rhea tersenyum kecil. "Hanya gue dan Shane yang tinggal di sini. Starky tinggal di rumahnya sendiri."

Banyu terlihat masih mencerna penjelasan Rhea. Sepertinya dia sudah mulai paham, hanya saja tidak enak untuk membicarakannya.

"Kita udah cerai sejak tiga tahun yang lalu," ucap Rhea lagi.

"Sorry. Gue gak tahu," ucap Banyu merasa tak enak hati.

Rhea tertawa kecil untuk mencairkan suasana. "Santai, Ban." Dia kemudian melirik Starky. "Berangkat sekarang?"

Starky mengangguk. "Aku jalan ya. Ban, gue duluan."

"Oke," sahut Banyu.

"Banyu, gue masuk dulu ya. Shane sendirian di dalam soalnya."

"Sip. Ini gue mau ke minimarket. Duluan ya, Rhe."

Rhea kembali ke dalam dengan segala macam hal yang berkecamuk dalam pikirannya. Kalau Banyu teman kampus Starky, berarti bisa jadi Banyu juga kenal sama Nadira. Bisa jadi Banyu juga tahu tentang hubungan Starky dan Nadira sejak masa perkuliahan.

***

Jan lupa mampir di Eternity ya gengs🩷

Continue Reading

You'll Also Like

12.1K 1.3K 12
Badan gue gendut! Udah sih intinya itu aja. Ileen seorang UI designer yang bekerja di suatu perusahaan bertemu dengan mantan crushnya saat sekolah du...
196K 22.4K 24
Cerita lengkap di KBMapp dan Karyakarsa .... Selain berusaha menjadi ibu tiri yang baik, Ariana diharuskan meneguk pahitnya kehidupan dalam mahligai...
548K 1K 5
Kumpulan Cerita Pendek, penuh gairah yang akan menemani kalian semua. 🔥🔥🔥
Mommy's Secret By a

General Fiction

169K 13.9K 23
Berawal dari terungkapnya fakta bahwa lelaki brondong yang selalu menjemputnya tiap pulang kerja bukanlah pacar melainkan anaknya sendiri, Irene haru...