Senandung (On-going)

By rjeuenenitea13

4.6K 1.4K 2K

YAKIN MAU BACA CERITA INI? JANGAN LUPA BERIKAN DUKUNGAN KALIAN DENGAN CARA VOTE DAN KOMEN! Tersedia AU Sen... More

1. Hidayah
2. Senandung Cahya Angin
3. Swara Gita Candrakanti
4. Darma Bakti Mulya
5. Harsa Danu Lawana
6. Kisah Masa Lalu
7. Dia Masa Lalu
8. Dia Milikku
9. Dia pilihanku
10. Berita Baik
11. (Bukan) Berita Baik
12. Kesempatan Kedua
13. Menikah atau Tidak?
14. Keputusan Akhir
15. Kejutan Calon Menantu
16. Nikah Massal
17. Kunjungan Calon Menantu
@theperfectwife_wp
18. Persiapan Pernikahan SnH
19. Rumah Kita
20. Life goes on
21. Swara Darma Menuju Halal
22. D-day
23. Hilangnya Harsa
24. Harsa Kembali
26. Manisnya Pernikahan
27. Honeymoon Versi Darma Swara
28. Harsa Sakit
29. Oleh-oleh
30. Harsa dan Pikirannya
31. Ada Janin?
32. Harsa Menghilang
33. Percobaan Bunuh Diri
34. Hari yang kacau balau
35. Foto Studio
36. Amplop cokelat
37. Flashback Harsa
Sebelum Update

25. Cemburu Manja

88 12 3
By rjeuenenitea13

"Bersamamu aku tahu bahwa kamu adalah bahagiaku. Akankah tangan ini bisa selalu kugenggam?"
-Harsa Danu Lawana

Incheon, 2023

Ladies and gentlemen, as we start our descent, please make sure your seat backs and tray tables are in their full up right position. Also, make sure your seat belt is securely fastened and all carry-on luggage is stowed underneath the seat in front of you or in the overhead bins. Thank you.

Mendengar itu, Harsa mengelus pelan tangan Senandung yang berada di genggamannya. "Sena, kita sudah mau sampai," ucap Harsa yang beralih mencium tangan istrinya itu.

Bukan Senandung jika langsung terbangun begitu saja. Wanita itu makin terhanyut di dalam mimpinya.

Harsa beralih mengelus wajah Senandung, "Sena, ayo bangun bentar lagi sampai," Senandung menggeliat saat tangan Harsa memainkan bulu matanya yang lentik.

Istri dari Harsa Danu Lawana itu perlahan membuka matanya. Ia menangkap wajah suaminya yang tersenyum menatapnya. "Ehmm," Senandung mengusap kasar wajahnya, ia menetralkan tubuhnya dari tidur yang panjang. Ya, selama perjalanan dihabiskan Senandung dengan menjelajahi alam bawah sadarnya.

"Berapa jam lagi kita sampai Kak?" tanya Senandung setelah meneguk air mineral.

"Bentar lagi, mungkin 5 menit," jawab Harsa seadanya. Laki-laki itu cukup sabar menghadapi Senandung yang sangat suka tidur.

Pesawat mendarat dengan sempurna. Pasangan suami istri itu segera mengambil koper mereka dan menuju hotel yang sudah di reservasi oleh Harsa.

"Kak, kita honeymoon nya di Incheon aja, ga ke Seoul?" tanya Senandung yang kini sudah merebahkan dirinya di atas kasur.

"Kamu mau ke Seoul juga?" Harsa melayangkan pertanyaan yang tentu saja langsung dijawab dengan anggukan kepala oleh Senandung.

"Sudah terlanjur di Korea, kenapa ga ke Seoul? Siapa tahu aku bisa ketemu Papa Bear dan anak-anaknya," Senandung terkekeh di akhir kalimatnya.

Harsa mengerutkan keningnya, "kamu punya kenalan di Seoul?" tanyanya. Ia penasaran siapa Papa Bear yang disebut istrinya itu.

Senandung sedikit terkejut, kemudian tertawa dengan air mata yang keluar di sudut matanya. "Kamu ga tahu Papa Bear?" tanya Senandung sambil menghapus jejak air mata di sudut matanya.

Harsa menggeleng, "ini kali pertama kita ke sini Sena, kamu jangan mengada-ada," ucapnya.

Senandung langsung mencari sesuatu di ponselnya. Ia menunjukkan feed media sosial Papa Bear pada Harsa. "Ini nama panggilannya Papa Bear, dia punya banyak anak yang tampan nan rupawan. Aku pingin ketemu mereka walau hanya sekilas," ucap Senandung.

"Mana foto anaknya?" tanya Harsa. Suaranya kini sudah berubah. Ia penasaran setampan apa anak-anak Papa Bear, hingga istrinya itu lupa kalau ia sedang berbicara dengan suaminya.

Senandung kembali menampilkan foto Papa Bear dengan anak-anaknya. Ia menggulirkan satu persatu fotonya.

"Tampan mana sama aku?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Harsa. Mungkinkah laki-laki ini sedang cemburu?

Senandung terdiam, ada apa dengan suaminya? "Tentu saja tampan mereka Kak, lihatlah salah satu member BTS yang ketampanannya sudah diakui dengan sertifikat," Senandung kembali terkekeh.

Harsa beranjak dari kasur, ia menuju toilet. Bukan jawaban itu yang ia harapkan.

"Kak, jadikan ke Seoul?" tanya Senandung saat Harsa sudah kembali berbaring di sampingnya.

Tidak mendapatkan jawaban, Harsa hanya terdiam. Ia ternyata sedang cemburu dengan anak-anak Papa Bear yang disebutkan istrinya.

"Kak, kok ga dijawab. Ke Seoul ya, please," Senandung menggoyangkan lengan Harsa.

"Ga ada waktu untuk bertemu mereka Sena," jawab Harsa dengan nada yang sedikit kesal.

"Kak," Senandung menatap Harsa penuh harap. Waktu apa yang dimaksud Harsa? Mereka bisa saja langsung menuju Seoul saat ini.

Harsa melepaskan tangan Senandung dari lengannya. Ia berbalik membelakangi istrinya.

Senandung merasa aneh, ada apa dengan suaminya itu? "Kak, ada masalah?" tanya Senandung yang masih belum menyadari.

Tidak mendapatkan jawaban dari Harsa. Senandung berpikir bahwa suaminya itu langsung tertidur karena lelah.

Sehabis melaksanakan sholat maghrib berjama'ah, Harsa langsung meninggalkan Senandung sendirian di kamarnya. Ia bergegas mencari makanan dan tak kuasa membawa Senandung untuk makan di luar.

Wanita itu sedang berkecamuk dengan pikirannya sendiri. Satu hal yang tidak masuk akal terpikirkan olehnya. Apakah suaminya itu sedang cemburu?

Harsa kembali dengan tentengan yang ada di tangannya. Ia langsung meletakkan makanan itu ke dalam tempat supaya segera di makan. Namun, pemandangan yang sedikit menyesakkan membuat Harsa menghentikan niat untuk membawa makanannya.

"Kak," ucap Senandung dengan suara pelan. Ia juga tidak tahu apa yang sedang dilakukannya saat ini.

Harsa meneruskan niatnya untuk membawa makanan ke sofa. Dirinya sengaja memesan suite room supaya terasa seperti di rumah. "Makan dulu Sena," ucap Harsa tanpa melihat ke arah Senandung.

Senandung dengan lingerie putihnya sedikit sedih. Apakah Harsa sekecewa itu dengan sikapnya?

"Kak,"

"Makan Sena, nanti masuk angin," ucap Harsa yang sama sekali tidak menatap Senandung.

Senandung menuruti perintah Harsa. Dirinya melahap makanan itu sambil sesekali mengusap lengannya karena kedinginan.

Harsa yang menyadari itu merasa aneh. Kenapa di suhu yang dingin ini Senandung malah berpakaian seperti itu. Apa dia sedang menggodaku?

Senandung mengikis jarak diantara mereka. Ia menggandeng lengan Harsa dan menyandarkan kepalanya. "Dingin Kak," ucap Senandung.

Harsa masih belum memedulikan istrinya itu. Ia sengaja supaya Senandung belajar untuk menghargai dirinya sebagai suami.

Satu kecupan tiba-tiba melayang di pipi sebelah kanan Harsa. Laki-laki itu tidak menyangka kalau istrinya seagresif itu.

"Kamu kenapa Sena? Kalau hanya merayu untuk ke Seoul, besok kita berangkat," ucap Harsa masih dengan suara yang terdengar berat.

Cup

Lagi, Senandung melayangkan kecupannya di pipi Harsa. Bukan karena senang dengan ucapan Harsa barusan, tapi ia berusaha meluluhkan hati suaminya agar kembali seperti sebelumnya.

Harsa ingin beranjak, dirinya tidak mampu jika Senandung terus bersikap seperti ini.

Tangan kanan Harsa di tarik Senandung. Laki-laki itu tidak bisa pergi kemanapun. Senandung bak kucing yang menempel pada tuannya.

Senandung mengendus lengan Harsa. Ia menyandarkan kepalanya di sana.

"Kakak cemburu dengan Papa Bear dan anak-anaknya?" Pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulut Senandung. Ia menautkan jari jemari mereka.

Harsa tidak menjawab. Malu rasanya jika ia harus mengakui itu.

"Kak, katakan yang sebenarnya. Aku ga bisa menerima sikap Kakak yang tiba-tiba begini," ucap Senandung yang sudah menatap lekat mata Harsa.

"Sudah sadar dengan siapa kamu bicara?" Harsa membalas tatapan Senandung.

"Sudah jelas mereka tidak bisa kugapai. Kenapa Kakak cemburu?" tanya Senandung. Suaminya ini masih bersikap kekanakan.

"Siapa yang tidak cemburu jika di hati istrinya ada orang lain? Masa bodoh siapapun orang itu, jangan sesekali membuat suamimu kecewa Sena," ucap Harsa. Ia menumpahkan apa yang dipikirkannya.

"Maaf," Baru kali ini ia melihat Harsa begitu marah. Hanya karena ucapan yang tidak ia sadari.

"Jangan diulangi," ucap Harsa yang tidak tega melihat istrinya yang sudah mengeluarkan bulir bening di wajahnya.

Harsa langsung mengecup kedua mata Senandung. Wanita itu semakin terisak.

"Hei, kenapa jadi kamu yang nangis begini?" Harsa menangkup wajah Senandung dengan kedua tangannya. Seharusnya ia yang merasa kecewa.

"Kakak marahin aku," lirih Senandung dengan air mata yang semakin deras.

Harsa merasa bersalah, sebegitu kasarnya kah kata-kata yang ia keluar kan?

"Sudah ya, Kakak juga minta maaf," ucap Harsa yang berusaha menghentikan air mata Senandung.

Senandung mengangguk, ia langsung memeluk tubuh Harsa. "Kak, dingin," ucap Senandung. Kini, hidungnya dipenuhi dengan wangi tubuh Harsa yang tidak bisa dijelaskan.

"Siapa suruh kamu mengenakan pakaian ini? Mau menggoda suamimu ini?" tanya Harsa sembari terkekeh.

Senandung melepaskan pelukannya. Kali ini, kecupannya itu melayang ke bibir merah muda milik Harsa.

"Iya, habisnya Kakak ga memperdulikan aku," ucap Senandung. "Kalau gitu, aku ganti baju dulu," lanjutnya yang hendak beranjak namun di tahan oleh Harsa.

"Kenapa harus ganti? Sudah terlanjur, harus diselesaikan,"

Saat itu, hanya Senandung dan Harsa yang tahu. Keduanya beradu kasih, memperkuat ikatan cinta hingga waktu yang tak ditentukan.

****

Hayoooo apa yang kalian pikirkan?

JANGAN LUPA VOTE DAN TINGGALKAN KOMENTAR TERBAIK KALIAN!

Kapan ya lanjutannya?

See you~~

Continue Reading

You'll Also Like

227K 6.9K 12
satu lagi sequel Love Story in Hospital . Begitu banyak nikmat Al Khaliq yang patut di syukuri. Menjadi putri seorang ustadz dengan segala kharisma d...
Kehormatan Cinta By Nurfa.id

Historical Fiction

58.1K 1.8K 18
Irsyad Habibie seorang pemuda tampan asal indonesia, yang mendapat beasiswa S2 kedokteran di salah satu universitas ternama di turki ,lebih tepatnya...
6.3M 327K 59
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
2.1K 250 6
SEQUEL OF "PRINCE OF WONDERLAND" Perang kini telah usai, darkness telah tersegel dan musnah. Kejayaan Wonderland telah tiba dibawah pimpinan Raja dan...