Kalah Start

נכתב על ידי adrsmaaa

48.2K 3.9K 1.6K

, 13 Agustus 2023 Cerita Fiksi Menceritakan kisah cinta yang menjungjung toleransi. Cinta beda agama memang c... עוד

Prolog
Perkenalan
Rony Putra Mahessa
Nabila Wulandari
Adelio Nyoman Paul
Awalan
Mineral
Absen
Matcha
Flashback
Ketegangan
Belajar
Bingung
Hadiah
Mencoba
Drama Industri
jadi??
Mager
Bukber
Pengamen
Selesai
Pulang
Masalah
Sesak
Rony
Berkunjung
Masalah
Jarak
Surat
ketemu
Bingung
masak
Official??
Official
Patah hati
Cemburu
Tamu
Liburan
Gagal dan Lulus
Bahagia??
Celaka
Bertemu??
Menyesal
Takdir

Makan

866 78 42
נכתב על ידי adrsmaaa

Setelah beberapa saat Rony terlelap dalam tidurnya. Ada beberapa suara langkah kaki menuju kamarnya Nabila.



"Cklekkk" Suara pintu terbuka.



Nabila yang kaget ada seseorang yang berada dikamarnya lebih tepatnya tidur dalam kasurnya. Reflek Nabila tiba tiba berteriak membangunkan Rony yang tengah tidur dari kasurnya.




"Aaaaaaaaaaaaaah" Teriakkan Nabila.



Rony yang kaget langsung terbangun dari tidurnya. Nampaknya nyawa belum terkumpul, penglihatannya buram, jantungnya berdetak sangat kencang, alih-alih kaget kepala pun pening. Jangankan membuka kedua bola matanya, rasanya semua darah naik ke atas kepala mengakibatkan pusing, butuh mengumpulkan nyawa terlebih dahulu untuk menyadarkannya.



Nabila tersadar dengan apa yang dia lihat dari kedua matanya. Orang yang ada di depannya adalah orang yang dia rindukan. Beberapa hari saja di tidak komunikasi sudah sangat ia rindukan. Padahal bukan siapa siapa.



Segala gengsi dan pertanyaan didalam benaknya dia sampingan yang terpenting dia harus berlari memeluk pria yang sudah menjadi orang spesial dalam hidupnya belakangan ini.



"Kak Rony ko bisa di sini" Ucap nya kaget ketika melihat wajah bantal Rony yang baru saja terbangun akibat teriakan Nabila.



Tidak begitu lama Nabila langsung berlari memeluk tubuh Rony yang masih di kasurnya. Rony yang mendapatkan pelukan sontak kaget. Belum juga semua nyawanya terkumpul sudah dibuat kaget lagi oleh gadisnya.



Tidak ada kata kata yang terucap oleh kedua manusia itu. Mereka terhipnotis oleh pelukan yang sama sama saling rindukan.



Rony telah sadar dalam tidurnya, segera ia mengeratkan pelukannya pada gadisnya. Crew yang mengantar Nabila hanya bisa tersenyum menyaksikan 2manusia yang tengah melepas rindunya. Dia tidak bisa meninggalkan 2 insan berduaan dalam satu ruangan. Berbahaya.



"Hello disini ada orang" Ucap crew yang Rony temui sebelumnya. Lebih tepatnya yang membantu Rony.

"Eh bang makasih ya" Ucap Rony melonggarkan pelukannya.

"Yaudah lu kangen-kangenan dulu sama Nabila"

"Gua tunggu di luar, buat jaga-jaga"

"Pintu jangan di tutup, gua gak mau ini jadi fitnah"

"Satu lagi, lu hanya punya waktu 1jam" Menunjuk Rony dengan jari telunjuknya.

"Nabila harus segera istirahat"

"Habis itu lu pulang hati-hati jangan ada yang tau kalau lu ada di sini"

"Oke?? "

"Ini makanan gua minta, buat nemenin lu pada di luar" Ucap crew sambil membawa beberapa makanan dan minuman.



Nabila dan Rony tidak membantah sekalipun perkataan crew tadi. Pikirnya 1jam saja dia sudah lebih dari cukup untuk melepas rindu. Walau dia harus menunggu Nabila 11jam lebih, ya gapapa lah ya perjuangan dari pada gak ketemu sama sekali yakan.



Rony menatap Nabila sangat dalam banyak hal yang ingin ia lakukan tapi tidak mungkin dia harus menjaga Nabila sampai halal.



"Are you okay" Itu kata pertama yang Rony ucapkan.



Nabila yang masih menatap Rony hanya mengaguk sebagai jawaban dari pertanyaan Rony.



"Ko bisa di sini" Tanya Nabila penasaran.

"Cerita panjang nanti aku jelasin" Ucap Rony sambil mengelus sayang tangan Nabila yang masih setia ia genggam.

"Aku punya sesuatu" Ucapnya langsung bangkit dari kasur.

"Apa itu"

"Ayam dan ikan balado Mamah Nely" Ucap Rony mengangkat paper bag.

"Ihhhhh, mau"

"Ko bisa si"

"Abi sama Mamah kesini" Ucap Nabila antusias.

"Enggak" Ucap Rony enteng.

"Terus??"

"Aku ke rumah kamu, mamah sama abi nitip salam ke kamu. Katanya maaf gak bisa ke sini paling nanti lusa ngunjungin kamu" Ucap Rony lembut.

"Oh gitu yah" Memanyunkan bibirnya.

"Gak usah sedih kan ada aku" Ucap Rony.

"Ada kompor listrik gak?? Mau angetin dulu ini makanan nya biar enak" Ucap Rony.

"Ada tuh kak" Menunjukkan ke arah pojok pintu.

"Bentar ya aku angetin dulu" Ucap Rony.



Nabila memperhatikan Rony dengan tatapan tulus. Sambil Rony bercerita tentang dirinya yang menunggu 11jam lamanya hanya didalam kamar. Berdebat dengan crew karna gak bisa nemuin dirinya. Mengomel karna batrei handphone nya abis karna gak nemu casan Nabila. Mengomel karna ada foto diman sementara gak ada foto dirinya, sampe Nabila tertawa geli melihat hasil foto Rony dengan kamera polaroid nya.



Rasa cape dan letih hilang seketika dari Nabila. Nabila bersyukur dari hal-hal berat yang di lakukan belakangan ini hilang seketika sekedar mendengar ocehan Rony.

Tapi kata aku mah pelukan juga ngaruh Nab.



"Nih udah anget lagi" Ucap Rony yang tengah selesai angetin lauk yang dimasak Uma Nabila.

"Dimakan ya tuan putri"

"Mau pake nasi gak" Tawarnya.

"Boleh dikit aja, aku tadi bawa nasi kotak 2"

"Pantes Abang tadi nyuruh aku bawa nasi kotak dua, tau nya ada kamu" Ucap Nabila.

"Oh kamu gak dikasih tau sama sekali" Ucap Rony

"Enggak"

"Makannya aku teriak tadi" Ucap Nabila entang.

"Yaudah nih makan, pake lauk dari Mamah ya nasinya nasi kota. Oke" Ucap Rony.

"Mau si suapin" Ucap Nabila manja.

"Manja banget, yaudah sini suapin" Ucap Rony duduk di kasur sampaing Nabila.



Nabila hanya terseyum mendengar perkataan Rony. Dia menikmati moment itu, sesekali dia bercerita tentang hal-hal yang Nabila lakuin paska hujatan, kegiatan latihnnya, live, syuting iklan dll.



Rony dengan setia menyuapi gadisnya padahal dia juga lapar. Mengelus halus pujuk kepala Nabila dengan sayang sesekali ketika dia bercerita sangat gemas.



"Ko aku doang yang makan" Ucap Nabila.

"Kan kamu yang baru pulang kegiatan, tuh aku udah banyak makan snack" Ucap Rony menunjukkan beberapa sampah bekas makannya.

"Makan nasi kak"

"Kan aku lagi nyuapin kamu" Ucap Rony kembali.

"Ya kaka sekalian makan aja, barengan"

"Tongsi-tongsi" Ucap Nabila menunjukkan gigi rapihnya.

"Ngomong aja pengen sepiring berdua" Rony menggoda.

"Ihhh apasih"

"Enggak ya, yaudah gak usah suapin aku aja udah" Ucap Nabila kesal.

"Ngambekan"

"Biarin"

"Iya ini makan ini" Menyuapi dirinya sendiri.



Rony tersenyum gemas melihat tingkah Nabila yang seperti anak kecil. Setelah Rony makan bekas sendok Nabila, Nabila seyum salah tingah. Entahlah senyum kenapa dia, yang pastinya Rony tidak bertanya.



Setelah suapan terakhir diberikan oleh Rony ke Nabila. Rony berniat menjaili Nabila.



"Nab kamu udah selesai makan kan. Aku langsung pulang ya" Ucap Rony membereskan bekas makannya tadi.

"Ih kata Abangnya tadi satu jam"

"Belum juga satu jam ini" Ucap Nabila kecewa.

"Kamu harus istirahat Nab"

"Cape kan seharian kegiatan"

"Gak mau, orang dikasih waktu satu jam" Ucap Nabila menurunkan bibinya kebawa petanda sebentar lagi dia akan menangis.

"Iya, tapi kan kamu besok harus bagun pagi juga"

"Aku gak mau ganggu waktu kamu" Ucap Rony lembut mengelus tangan Nabila.

"Aku gak keganggu, aku maunya Kaka disini dulu"

"Kaka gak mau nemenin aku emangnya"

"Gak kangen?? "

"Udah dikasih kesempatan buat ketemu juga"

"Kalau Kaka sibuk yaudah gak usah kesini lagi"

"Ngapain nungguin aku seharian"

"Udah ketemu bentar terus pulang"

"Ngapain nyuapin aku"

"Ngapain kesini"

"Yaudah sana pulang" Ucap Nabila membuang badannya ke arah ke sembarang arah pasalnya dia sudah menahan nangis dari tadi.



Rony tidak tega melihat gadisnya menahan menangi, langsung memeluk tubuh mungilnya dengan erat. Rony merasa bersalah.



"Becanda"

"Hayy jangan nangis" Mengarahkan wajah Nabila kedekap dada bidangnya.

"Aku becanda, jangan nangis hey"

"Liat aku" Melonggarkan pelukannya supaya Rony dapat melihat Nabila kembali.

"Maaf ya, aku becanda"

"Aku juga masih kangen sama kamu"

"Masih banyak hal yang meski kita ceritain"

"Jangan nangis lagi ya"

"Udah jangan nangis capee" Mengelus pucuk kepala Nabila.

"Ka Rony nya nyebelin" Ucap Nabila.

"Iya maaf-maaf ya" Ucap Rony menghapus sisa sisa air mata di pipi chubby Nabila.

"Jangan nangis lagi"

"Oke" Tanya Rony tersenyum.



Nabila tersenyum singkat sebagai jawabannya. Banyak hal yang mereka bicarakan, sampai Nabila tertawa terbahak-bahak akibat candaan dari Rony. Sampai akhirnya crew yang menjaga di luar masuk kedalam untuk memberitahu Rony agar segera pulang.



"Ron kayanya lu harus pulang deh"

"Bentar lagi ada atasan yang mau cek kamar Nabila dan Salma" Ucap crew .

"Belum satu jam bang"

"Baru setelah jam lebih dikit" Ucap Rony kecewa.

"Gimana ya Ron, maaf gua gak bisa bantu lagi"

"Takut kenapa napa nantinya imbas ke Nabila" Ucap crew menjelaskan.



Rony yang tidak bisa apa-apa hanya bisa pasrah dan menuruti perintahnya. Dia tidak mau jiga dia nekad akan imbas ke Nabila.




"Yaudah gua pulang deh"

"Lu tunggu di luar dulu bang, 5menit aja gua ngomong dulu sama Nabila"

"Boleh kan bang" Rony memohon.

"Yaudah, cepet ya. Takut keduluan kesini" Crew pun langsung ke luar kamar.



Rony dan Nabila harus LDR tanpa ada komunikasi lagi samapai finish nanti. Rony memandang lekat wajah cantik Nabila. Begitupun sebaliknya Nabila memandang wajah Rony dengan sendu. Mereka berhadapan saling menguatkan dengan sentuhan tangan yang masih setia digenggamnya. Banyak kalimat yang ingin Rony sampaikan. Tapi sidak semua kalimat itu lolos dari mulutnya.



"Jangan sedih ya"

"Nanti aku kesini lagi"

"Itu makanan kamu makan, kasih orang-orang juga"

"Kamu jaga kesehatan disini"

"Finish bentar lagi "

"Jangan memikirkan hal-hal tidak penting ya"

"Tetap lurus kedepan, jangan liat kolom komentar apapun dimanapun"

"Inget banyak yang sayang sama kamu"

"Abi, Mamah, ade ade kamu, keluarga kamu, thenabs lovers, dan tentunya aku bangga sama kamu"

"Kamu hebat"

"Kamu kuat"

"Kamu bisa hadepin ini semua"

"Tetap jadi Nabila yang baik ya"

"Maaf aku gak lama nemuin kamunya"

"Aku sayang kamu" Memeluk Nabila kembali dengan menutup kedua matanya sambil merasakan kehangatan dan ketenangan yang diberikan Nabila.

"Aku pulang ya" Ucap Rony.

"Iya" Dengan suara dan mata yang sudah betkaca-kaca layaknya akan menangis lagi.

"Plis jangan nangis"

"Berat Nabila kalau kamu nangis"

"Aku janji pas aku dapet jadwal latihan. Aku langsung kesini nemenin kamu oke" Nabila mengaguk sebagai jawabannya.

"Aku pulang ya" Mengelus lembut pucuk kepada Nabila.



Tidak berhenti disana Rony mencium jari tengah dan telunjuknya bersama setelah itu dia tempelkan kening gadisnya. Nabila yang kaget dengan prilaku Rony sontak membulatkan kedua bola matanya.

Ngapain lu Ron



"Ka Rony ngapain?? Apa maksdnya?? Ciuman apa itu?? Ciuman gak langsung" Ucap hati Nabila.



Seketika wajah Nabila memerah, tidak ada sedikitpun makeup yang menempel didalam wajahnya sehingga Rony bisa nampak jelas jika dia salah tingkat.



Jantung berdetak jauh lebih kencang, Nabila baru merasakan pengalaman ini biasanya kalau di gombalin sama Rony, salting Nabila hanya 101% itupun sudah dag dih dug tidak karuan. Setelah Rony melakukan perantara ciuman lewat 2jarinya salting Nabila berubah drastis menjadi 100000000000000000000000000000000000000001%.
Bukan main, Nabila gelisah, seakan dia gak tau mau ngapain, mungkin kalau lebaynya seketika dunia berheti disini.



Tangan Nabila dingin, namun wajah cantiknya layaknya kepiting rebus yang sudah kelewat matangnya. Freeze beku seketika dia.



Rony terkekeh gemas dengan wajah cantik Nabila. Entahlah yang dipikirnya. Menurutnya tidak ada yang salah pikir Rony enteng.

Enteng banget lu ngomong Ron. Lu udah bikin anak orang serangan jantung cok. Bisa-bisanya lu ngomong tidak ada yang salah.



"Hey kenapa?? " Ucap Rony membuyarkan lamunan Nabila.

"Ga pa-pa ka" Ucap Nabila terjeda-jeda dengan tatapan yang masih kosong.



Rony hanya bisa menampakkan gigi rapihnya. Nabila terlalu gemas ingin rasanya dia menggit pipinya yang sudah memerah itu.



Ingin rasanya berlama-lama bareng Nabila tapi dia sadar dia harus buru-buru pergi demi keselamatan Nabila nantinya sebelum atasan datang.




"Nab aku pergi ya"

"Dahhh"

"Jaga kesehatan" Menepuk lengan Nabila dan langsung memakai jaket, maskernya.



Setelah diluar Rony bertemu crew langsung dia berpamitan.



"Bang makasih ya" Ucap Rony tulus.

"Santai aja Ron" Ucap crew.

"Yaudah gua langsung pamit ya" Memeluk laki-laki dihadapkan dan memberikan sedikit uang kertas berwarna merah beberapa lembar.

"Ini apa"

"Gak usah Ron" Ucapnya tidak enak.

"Gapapa bang, itu buat beli bubur aja. Gak banyak ko"

"Tolong jaga Nabila ya"

"Gua pamit" Ucapnya Rony.

"Iya Ron makasih buat ini" Menunjukkan uang kertas yang diberikan Rony.

"Lu hati-hati jangan sampe ada yang tau"

"Beres bang" Meninggalkan crew yang setia menjaganya tadi.



Setelah Rony pergi crew memutuskan melihat kamar Nabila dengan badan yang masih diluar tapi wajah ke dalam. Untuk memberitahu Nabila agar segera di kunci pintunya.



Setelah selesai mengunci pintu. Nabila reflek loncat-loncat tidak karuan. Entah apa yang dia rasakan, begitu besar efek yang diberikan Rony.



Entah karena Rony telah mengunjunginya atau karena Rony yang memberikan perantara ciumannya. Entahlah.




Yang jelas wajah Nabila begitu berseri-seri. Dia istirahat dengan tenang dan nyaman, bibirnya tidak berhenti tersenyum bahkan saat dia terlelap dalam tidurnya.




Sementara disisi lain ada Rony yang tertangkap basah oleh paparazi.













_______________________________________________________

*Hayo lu Ron

*Disuruh hati-hati malah ketangkap basa lu

המשך קריאה

You'll Also Like

1.7M 55.6K 25
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
17.3K 1.7K 36
Rony dan Nabila terbangun dalam tubuh mereka yang tertukar. Gimana jadinya Rony si anak Cool bisa berpindah tubuh ke Nabila si gadis kalem. Lalu gima...
113K 4.1K 13
dua penyanyi yang telah dipersatukan oleh ikatan pernikahan dan dikaruniai seorang anak yang cantik
71.4K 733 23
"Jadi, saya harus bantu gimana biar ceritanya selesai?" Bantu doa aja, gimana, sayang? Aku mendelik ketika dia memanggilku 'Sayang'. "Ceritain semuan...