Begin Again

By albxs07

48.3K 3.7K 181

*** Permainan takdir seakan tiada hentinya. Lelah tarik ulur dengan pemilik hati lamanya, Kini tanpa di sadar... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11

Part 5

3.6K 310 10
By albxs07


***

*Alex Pov*

Aku mengerutkan keningku lalu kembali menatap lelaki di depanku.

"Dude, this is ridiculous."Ucapku kesal.

Lukas menatapku datar, "Memang nya siapa yang pengen jadi pacar gue?"

Aku mendengus, "Lukas, editor ku sayang, Gue mau jadi pacar pura-pura lo, Bukan babu lo!"

Sungguh, Jika bukan karena kepura-puraan spontan sialan itu, Aku tak akan pernah mau jadi pacar Lukas.

Bayangkan, Lukas bilang hanya beberapa syarat. Tapi yang di sebutkan nya bisa sampai satu buku novel.

Oke, aku berlebihan.

"Intinya kendali di tangan gue, dan perasaan gak boleh terlibat."Tegas Lukas.

"Lo bukan manusia."

"Lo pacaran sama yang bukan manusia dong."

"Pura-pura."

"Tapi kan gak harus gue."

Aku bersungguh-sungguh akan mencekik Lukas setelah ini.

"Udah ada kemajuan buku lo? Mau sekalian gue cek gak?"

Aku menatap Lukas sangsi. Setelah ia membuatku kesal, kini ia berpura-pura baik padaku.

Lukas itu iblis bertubuh malaikat.

Tunggu, bertubuh malaikat?

"Apa? Gak mau sekalian? Lumayan kan gue gak capek nunggu lo ngaret."

Aku menghela nafas panjang, "Gue balik deh mending. See ya".

Aku pun bangkit lalu berniat keluar dari ruangan sialan ini tapi tanganku di cekal.

"Apa lagi si-"

"Lo lupa sesuatu."

Aku menatap Lukas bingung.

Memang nya apa yang ku lupakan?

"Nyokap lo pasti ngajarin berterimakasih kan?"

Aku mendengus kesal lalu mendorong tubuh Lukas menjauh.

"Sama-sama!"Ucapku kesal lalu berjalan keluar dari ruangan sialan tersebut.

Aku bersumpah tak akan cari masalah lagi dengan Lukas.

***

*Finn Pov*

"Finn."

"Finny."

"Finnegan."

"Dit!"

Aku mengerjap mataku beberapa kali lalu menengok ke kanan dan kiri. Memastikan dimana diriku berada saat ini.

Ternyata di ruang kantorku.

"Kamu kenapa? Gak biasanya ngelamun panjang kayak gini."

Aku menatap Lea sebentar lalu memijat pelipisku.

Sialnya aku tak memiliki jawaban untuk pertanyaan nya.

"Mikirin apa sih?"Tanya Lea khawatir

Alex sama pacarnya.

Shit!

"Aku capek. Makan siang di luar yuk."

Ha, Siapa yang coba ku bohongi di sini, diriku atau Lea?

Aku terlalu pengecut untuk mengakui jika aku memikirkan Alex.

***

*Alex Pov*

Aku merenggangkan tubuhku lalu mengusap wajahku.

Punggungku juga mataku mulai lelah duduk seharian di depan laptop.

Jadwalku hari ini hanya menulis dan itu yang ku lakukan selama beberapa jam terakhir.

Hasilnya lumayan, Tapi ada yang kurang pas menurut ku. Ah, Aku akan tanya Lukas nanti.

Sekarang aku mulai meragukan keadaan akan sama seperti sebelum nya.

Lukas bisa kejam jika dia mau. Dia sungguh menyebalkan.

Dengan hubungan sialan itu pasti membuat akses Lukas untuk jahat semakin meluas.

Dering ponsel ku terdengar tak lama setelah aku menyimpan file tulisan ku.

"Ya, Alex here."Ucapku tanpa melihat siapa yang menelfon

"Lo gak balik ke rumah? Lo bener marah sama gue ya?"

Aku mengerutkan keningku lalu menatap layar ponselku. Oh, Julian ternyata yang menelfon.

Mengapa aku tampak kecewa?

Memang siapa yang ku harapkan?

"Lex, lo bener marah?"

Aku menghela nafas panjang.

"Emang siapa yang marah ke siapa?"

"Balik ke rumah dong kalo gitu."

"Mager."

"Gue jemput deh besok, fix ya."

Aku mendengus kesal.

"Lo gak cuman mau bilang ini kan nelfon?"

Terdengar kekehan dari seberang sana.

"You know me too well, Lion."

Aku memutar kedua mataku.

"Lo udah punya pacar?"suara Julian terdengar serius.

Tunggu, sial! Julian tau darimana gossip itu!?

"Kok gak bilang gue? Kok gue tau terakhir? "Kali ini terdengar geram.

"Emang kata siapa gue pacaran?"Tanyaku sesantai mungkin.

Jika Julian tau, Kemungkinan nya kecil untuk orang tuaku tak tau.

"Alex, Jangan mengalihkan. Kasih gue penjelasan."

"Lo percaya sama yang ngasih tau lo gossip itu?"Tanyaku dingin.

"Gak ada alasan buat gue gak percaya sama Rangga."Terdengar tajam kali ini.

Julian memang selalu seperti ini jika aku sudah berhubungan dengan lawan jenis.

Dia kakak yang over-protektif walau kadang menyebalkan dan tampak cuek.

"Jadi bener? Siapa orangnya? Gue mau ketemuan dong."

"Gue jelasin nanti."Ucapku datar lalu mematikan sambungan telfon sepihak.

Aku harus berbagi ke Lukas tentang ini. Ya, dia harus tau.

***

Tok tok tok!

Aku mengetuk pintu apartemen Lukas dengan keras, Masa bodo sekarang jam tujuh pagi.

Terdengar bunyi kunci di buka lalu tak lama kemudian pintu terbuka dan memunculkan wajah Lukas yang berantakan.

Dia hanya memakai celana pendek juga kaus putih polos. Baru kali ini aku melihatnya berantakan.

Aku langsung menarik tangan Lukas masuk ke apartemen nya sekalian menutup pintunya.

"Lo apa-apaan sih?! Lo bukan pacar bener gue! Alex, ini jam tujuh pagi!"

Aku mendengus lalu menghela nafas panjang. "Lo sikat gigi dulu gih atau cuci muka."

Lukas mendengus kesal lalu menatap ku dengan pandangan Alex-i-don't-give-a-shit.

"Okay, okay. Gue panik!"Nyaris aku hilang kendali.

"Lo kenapa sih!?"Tanya Lukas gusar

"Kakak gue tau, Lukas! Rangga juga tau hubungan ini, Nyaris semua tau hubungan sialan ini!"

Lukas menatapku dingin,"Memang siapa yang memulai?"

"Lukas, Gue butuh bantuan. Kakak gue minta ketemuan."

"Apa hubungan nya sama gue?"

"Masalahnya dia minta ketemuan sama lo!"

Lukas mendengus "Such a baby."

Aku melotot ke arah Lukas. Maksud nya apa 'Such a baby'?

Lukas mengusap wajahnya yang masih berantakan. "Hidup gue ancur ketemu lo doang, asli."

"Gue nyusahin di sini tapi buku gue gak nyusahin kok! Janji!"

Lukas menghela nafas panjang.

"Siapa nama kakak lo?"

"Julian."

"Nama panjangnya Alex ku cintah."Ucap Lukas gemas

"Julian Alexander."

"Yodeh gampang, Lo atur aja jadwal lusa gue nemuin kakak lo."Putus Lukas

Mataku membulat lebar.

"Lo yakin?"

"Emang gue keliatan gak yakin?"

"Tapi-"

"Gue laki-laki, Alex. Wajar kakak lo begitu, Gue juga tau pasti bakal begini."ucap Lukas santai lalu merebahkan tubuhnya di sofa.

Aku duduk awkward di sebrangnya, mengigit bibir bawahku.

"Masih nyaman di sini?"Tanya Lukas sarkas

"Lo mau sekalian gak ngecekin buku gue?"Tanyaku sambil nyengir polos.

Lukas menatapku lalu memejamkan matanya, "Kok bisa gue punya pacar kayak lo."

"Pacar pura-pura."Aku membenarkan.

Lukas menatapku acuh tak acuh, "Bahkan sekarang baru jam 7 pagi Alex."

"Lo males sih jadi orang. Jogging kek, atau apa gitu."

"Mending lo kalem, Gue edit sini buku lo."Ucap Lukas kesal

Aku pun memberikan laptop yang ku bawa pada Lukas, dia tau folder tempat biasa ku menulis.

Betapa 'manisnya' kami? Oh, Bahkan 'hubungan spesial' kami baru dua hari.

***

Hiiii! We're back! Jangan lupa ninggalin jejak slash Vomments!

Lots of love,

Us.xx

Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.9M 331K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
7M 295K 59
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
278K 26.2K 31
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
539K 58.2K 23
Berkisah tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santrinya sendiri. Semua jalur ditempuh dan bahkan jika doa itu terlihat, sudah dip...