*****
" Apa yang ingin dibuat oleh Edith?"
Aku dikejutkan oleh suara Duchess dan melihat ke atas untuk melihat bahwa mata semua orang tertuju padaku.
"Oh, baiklah, saya akan menyulam saputangan."
Saputangan polos yang kuangkat terasa terlalu kecil.
Seperti yang diharapkan, mereka memiliki mata yang menyedihkan.
"Saya bertanya-tanya berapa banyak penyelesaian yang akan saya buat dan keluarkan...."
Aku dengan malu-malu meminta agar membuat beberapa perselisihan, tetapi tidak ada yang berubah.
Hanya Duchess yang menjawab dengan ramah, mengatakan, 'itu pasti cantik.'
Bukankah ini benar-benar tidak menjual satu eksemplar?'
Aku berharap Duchess diam-diam akan membelinya demi wajah keluarga, tetapi jika tidak berhasil, aku harus meminta Anna untuk membelinya.
Aku tidak terlibat dalam percakapan para nyonya lain, dan aku hanya membolak-balik buku desain bordir.
'Hmm? Ini pasti cantik.'
Sebuah desain baru menarik perhatianku di antara semua pola mewah.
Sepertinya tidak sulit, dan tidak terlihat terlalu ke kanak-kanakan.
Aku memutuskan untuk menyulam seekor burung kecil dengan daun salam di paruhnya, dan dengan susah payah melukis desain di atas sapu tangan.
Agak memalukan untuk melakukan hal itu, jadi aku mengitari sapu tangan dan menambahkan pola laurel.
Sementara aku bekerja sangat keras pada desain, para nyonys yang telah memberiku pandangan yang sangat dingin dari sebelumnya, menyelinap ke arahku dan mulai berbicara kepadaku.
"Oh! Desainnya mirip dengan yang dibuat putri saya tahun lalu. Ini akan sangat cantik saat selesai."
"Ya? Menurutku desainnya juga lucu... ... ."
Saat itu, nyonya lain yang duduk di sebelahnya pura-pura tidak tahu apa-apa.
"Saya ingat sapu tangan yang dibuat Lady Larissa tahun lalu. Ngomong-ngomong, berapa umur Lady Larissa tahun ini?"
"Tujuh belas tahun. Dia sudah perawan."
Kemudian membuat saputangan itu ketika berumur lima belas tahun. Aku hanya seperti seorang gadis kecil, tetapi sudah menjadi seorang wanita.
"Waktu cepat berlalu."
"Ya? Ho-ho-ho!"
Semua orang tertawa bahagia dan beralih ke topik pembicaraan lain, tetapi aku sangat mengerti apa yang mereka katakan.
'Benar bahwa mereka menempatkanku pada level yang sama dengan anak berusia 15 tahun. Ya?'
Itu juga dilakukan saat Duchess sibuk melihat karya orang lain.
'Bukankah orang-orang ini diam-diam bersahabat dengan Countess Sinclair? Mengapa mereka mengkritikku dan bukan Lize?'
Nah, jika Duchess mengkhianati Lizé, yang disayangi Duchess seperti anak perempuan, mereka akan membenci Duchess.
'Ini akan sangat penting di masa depan.'
Aku agak kesal, tetapi tidak membutuhkan, perhatian orang-orang yang tidak penting.
Aku mengambil keputusan dan melepaskan perhatianku pada sulamanku.
Namun, terlepas dari pertimbangan Duchess, setiap kali ada pertemuan sulaman, aku menjadi semakin terisolasi.
Secara khusus, teman dekat Countess Sinclair diam-diam memimpin intimidasi dengan membandingkan aku dan Lise.
'Di satu sisi, wajar jika Edith cemburu pada Lize di cerita aslinya.'
Itu karena akh tahu karya aslinya sehingga merasa bosan dengan provokasi seperti itu, kalau tidak aku mungkin akan membenci Lize juga.
Bahkan hari ini, Lize menyulam segala macam bunga dan rerumputan di selendangnya dngan keterampilan penuh semangat sambil menerima banyak kelucuan dari nyonya lainnya.
Selendang itu mungkin akan berakhir di tangan Cliff di antara dua pria yang saling berebut.
'Ya atau tidak.'
Aku melihat ke bawah ke saputangan dengan hanya sulaman pohon salam di sekelilingnya, merenungkan warna apa yang akan mengecat tubuh burung itu.
Awalnya, aku akan mengisinya dengan warna kuning, tapi kupikir itu akan terlihat seperti anak ayam.
Setelah memikirkannya, aku mengeluarkan seutas benang dan mencobanya, berpikir untuk membuat tubuh menjadi abu-abu muda dan sayap menjadi perak dan hitam.
Kemudian, sebuah tangan muncul di depan mata ku.
" Bagaimana kalau melakukannya dengan warna ini?"
Lize memberiku benang merah muda dan bertanya, kapan dia datang.
Mungkin sedih melihat diriku dibully.
"Menurutku akan sangat lucu jika daun di paruhnya berwarna hijau muda."
Tentu saja dia akan melakukannya.
Perpaduan warna pink dan hijau muda hampir tidak pernah gagal.
Aku menghargai pertimbangannya, tapi sayangnya aku tidak berniat membuatnya terlihat feminin seperti itu.
Namun, jika dia menolak Lise di sini, dia akan mengatakan bahwa tidak memiliki keterampilan itu sombong atau dia tidak tahu bagaimana mendengarkan saran orang lain, jadi dia harus berhati- hati.
"Terima kasih atas sarannya, Lize. Tapi ini... ... Itu karena aku membuatnya sambil memikirkan Killian."
"Ya? Killian... ... Apa?"
Itu kebetulan mengingatkanku pada Killian, yang memiliki mata abu-abu, dan mengatakannya, tapi yah, sepertinya bukan alasan yang buruk untuk menunggu.
"Ya. Karena mata Killian adalah warna ini..."
"Kalau dipikir-pikir, aku mengerti."
"Jangan bilang karena itu memalukan. OKE?"
Tanyaku sambil tersenyum seperti pengantin baru yang pemalu.
Para nyonya yang mencoba menghukumku karena menolak usulan Lize tidak bisa membantah alasan yang kuberikan.
Apa yang akan mereka katakan jika pengantin baru mengatakan dia akan menyulam sambil memikirkan pengantin pria barunya, terutama putra kedua Duke Ludwig?
Kami terlalu sibuk berbicara, Duchess yang melihat tampak bahagia.
"Itu sangat cantik, Edith! Mata Killian adalah warna yang sangat cantik."
"Tidakkah menurut Anda itu terlihat seperti warna mata Duke?"
"Ya ampun, dia juga!"
Bahkan ketika aku bercanda dengan Duchess, para wanita di sebelah kami tertawa dan mencocokkan ritme.
"Pengantin baru itu baik. Manis sekali.."
"Saya tau. Ngomong-ngomong, apakah Killian baik-baik saja?"
Lize mencoba menjawab pertanyaan mereka, tetapi saya dengan cepat mencegat kata-katanya.
"Tentu! Sekarang sedang pergi bersama Duke, untuk berkeliling melihat-lihat perkebunan yang akan diterima Killian. Ketika dia kembali, saya akan memberi tahu bahwa Anda bertanya bagaimana keadaannya."
Setelah aku menjawab, Lize menutup mulutnya dan tersenyum.
Sejujurnya, setiap kali aku melakukan ini, aku sangat memahami hasil edith dari karya aslinya.
Dia tahu bahwa Lize tidak memiliki niat buruk, tetapi dia benar-benar kurang bijaksana.
( "Ini pertanyaan untuk saya, dan ini pertanyaan tentang suami saya, jadi mengapa Anda mencoba menjawabnya?")
Tentu saja, penulis asli dunia ini berkata, 'Lize mencoba menjawab, tetapi Edith mencegat kata-katanya dengan wajah garang. Dia menjawab bahwa Killian baik-baik saja, tetapi sebenarnya, Lize tahu bahwa Killian tampak tertekan akhir-akhir ini.'
Ini seperti dunia sialan yang hanya dinarasikan dari sudut pandang karakter utama.
***
"Bagaimana kabarmu, Killian?"
Meniup angin sejuk, Duke Ludwig bertanya pada Killian.
Mereka berdiri di lereng bukit Philiac Mountain, menghadap ke Ryzen, wilayah yang akan diterima Killian dengan gelar count.
"Ya..Saya baik-baik saja."
Killian mencoba menjawab dengan acuh tak acuh, tetapi Duke Ludwig memperhatikan bahwa putranya cukup senang.
Yah, jika tidak, dia akan sedikit sedih.
Karena Ryzen adalah wilayah yang dia pilih setelah pertimbangan matang untuk Killian.
"Agak jauh dari ibu kota, tapi jarang menemukan wilayah dengan potensi pengembangan yang begitu besar. Nyatanya, sepuluh hari dengan kereta tidak terlalu jauh."
"Tentu. Jika berlari dengan kuda, itu akan memakan waktu kurang dari seminggu, jadi jaraknya tidak terlalu jauh. Ada tempat-tempat yang memakan waktu sebulan."
Killian sangat puas dengan Ryzen.
Sebenarnya, dia sedikit khawatir tentang wilayah mana yang akan dipisahkan oleh ayah dan kakak laki-lakinya.
Di masa lalu, dia pikir itu tidak masalah di mana pun, tetapi jika dia harus menghabiskan waktu dengan Edith yang berhidung tinggi, dia tidak akan bisa menyamai leveI matanya dengan harta yang lumayan.
'Tapi jika itu adalah wilayah seperti ini, wanita itu tidak akan mengatakan apa-apa. Tampaknya ayah merasa kasihan kepadaku karena telah memberi harta yang tidak berharga itu.'
Pada suatu waktu, Killian tidak berniat melanjutkan pernikahannya dengan Edith untuk waktu yang Iama, tetapi sekarang dia berpikir untuk membawanya ke manor.
Itu karena Edith lebih toleran dari yang dia harapkan, dan dia sudah tahu bahwa hati Lize telah meninggalkannya.
Setelah mengambil keputusan seperti itu, dia merasa lebih nyaman.
'Ya, itu dibuat dengan ini.'
Angin awal musim panas yang bertiup di tengah gunung begitu menyegarkan sehingga seolah-olah menyapu bahkan remah-remah yang tertinggal di dalam.
Ryzen di utara lebih sejuk daripada ibu kota di empat musim, jadi lebih nyaman daripada ibu kota, yang menyembunyikan sudut menjadi lebih panas.
"Seberapa dingin di musim dingin?"
"Ini sedikit lebih dingin dari ibukota. Lebih banyak salju daripada itu, suhu adalah sedikit masalah. Awan salju tidak bisa melewati Gunung Philiac, jadi itu akan menaburkan banyak salju di Ryzen. Namun, tidak pernah ada longsoran salju atau wilayah yang terisolasi."
" Saya mengerti."
Kecuali masalah salju di musim dingin, Ryzen cukup bagus.
'Edith, selama dia tidak mengeluh kedinginan.'
Jika Edith mengeluh kedinginan, akan baik-baik saja memberinya mantel bulu. Sungguh bodoh melewatkan perkebunan ini hanya karena agak dingin.
Area Ryzen tidak terlalu luas, tetapi produksi pertanian dibandingkan dengan area lain tersebut sangat besar.
Tanahnya subur dan curah hujannya pas.
Selain itu, penduduk yang bekerja cukup besar berkat kurangnya kota-kota besar di sekitarnya untuk menyerap kaum muda.
"Karena banyak anak muda, alangkah baiknya mengembangkan industri selain pertanian. Jika kita membuka jalan melintasi Gunung Philiac, itu bisa menjadi titik tengah bagi para pedagang yang berkeliaran di seluruh kekaisaran."
"Itu ide yang bagus. Tapi sebelum itu, akan lebih baik memperkuat kemampuan keamanan Ryzen. Karena ketika orang luar berduyun-duyun ke sana, kejahatan cenderung meningkat."
Killian mengangguk dengan jantung berdebar.
Ketika dia menempatkan wilayah yang akan dia kuasai di depan matanya, dia ingin mencoba ini dan itu, bahkan dia merasa tidak sabar.
___________MTL+HTL____