Another Cannon Fodder

By diamond_life5

1.1M 130K 7.3K

Vallen terbangun dan mendapati ia kembali ke masa lalu. Ternyata ia bukanlah anak kandung dari keluarganya sa... More

1
2
3
4
5
6
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
ada yang baru lho
vote cover
Open PO
11.11
Vallen versi PDF
PDF READY
OPEN PO
OPEN PO AGAIN 😁

7

28.3K 3.6K 129
By diamond_life5

Selamat membaca dan semoga menghibur.
Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.


Vallen dan Deon saling menatap, apa mereka tidak salah dengar? Si triplet tiba-tiba saja menjadikan Vallen sebagai adik mereka. Ah, mereka tidak percaya ini!

Suasana kembali hening kembali, semuanya yang mendengar pun seperti tidak percaya, bahkan ada yang lupa menutup mulutnya karena terkejutnya mendengar ucapan si kembar. Ada yang spontan menjatuhkan sendok dan ada juga yang menyemburkan minuman yang sedang diminum ke arah temannya.

Vallen yang melihat ingin tertawa tapi tidak bisa tertawa.

"Kakak bercanda kan?"

"Tidak," jawab kompak ketiganya.

"Makan makanan kalian, jangan sibuk dengan urusan kami," ucap si kembar yang duduk paling kiri.

Semuanya dengan patuh dan buru-buru memalingkan wajah ke arah lain. Tidak berani melihat secara langsung, jadi mereka hanya bisa curi-curi melihat ke arah meja Vallen.

"Arga Martinez."

"Gara Martinez."

"Raga Martinez."

Vallen mendengar ketiganya memperkenalkan diri masing-masing. Tanpa perkenalkan pun sebenarnya Vallen sudah tau siapa mereka. Mereka sangat populer, jadi siapa yang tidak mengenal mereka.

"Vall..Vallen."

"De..Deon." Deon secara naluriah mengikuti temanya yang memperkenalkan diri.

Ketiga benar-benar sangat mirip, sangat sulit untuk membedakan. Vallen dibuat pusing melihat tiga wajah yang sama persis menatap ke arahnya.

"Kakak serius dengan ucapan Kakak?"

"Tentu."

"Tapi, kenapa? Alasannya apa?"

"Tidak ada alasan, kami menyukai Vallen jadi kamu sekarang akan jadi adik kami."

Deon dibuat menganga dengan ucapan si kembar. Apa ini semacam prank? Kalau memang iya dimana kameranya? Deon ingin melambaikan tangan!

Vallen meringis melihat temannya yang terkejut sampai lupa menutup mulutnya, "De, awas ada lalat masuk ke mulutmu."

Deon segera menutup mulutnya, kemudian keduanya tertawa garing. Vallen dan Deon merasa ingin menangis bersama, melihat si kembar masih menatap dengan tampang tanpa ekspresi.

Setelahnya Vallen mencoba tenang ia melanjutkan makan, tapi ditatap saat makan seperti itu membuat Vallen tidak bisa lagi menikmati rasa makanan yang ada di piringnya.

"Ini untuk apa?" Tunjuk Arga pada buku matematika yang masih terbuka di samping piring makan Vallen.

"Em, Vallen ingin mengikuti lomba, Kak Raga."

"Ini Kak Arga, bukan Kak Raga." Arga merasa sedikit tidak senang saat adik barunya salah menyebutkan namanya.

"Ah, maaf. Wajah Kakak terlihat sama persis jadi Vallen tidak bisa membedakan." Vallen merasa sedikit malu saat salah menyebut nama, tapi suruh siapa ketiganya memiliki wajah yang sama persis. Vallen jamin jika terus seperti ini, ia pasti akan salah terus memanggil nama ketiganya.

"Sangat sulit membedakan kami?"

Vallen dan Deon langsung saja menganggukkan kepala tanda setuju.

"Kakak akan memberitahukan cara termudah membedakan kami, mau?"

Valen dan Deon lagi-lagi menganggukkan kepalanya. Jika ada cara mudah untuk membedakan si triplet yang terlihat sama persis tentu saja mereka sangat ingin tahu.

"Gampang, tapi jadi adik kami dulu."

"Jika Vallen menolak?"

"Tentu saja, Vallen tetap menjadi adik kami."

Vallen dibuat speechless mendengar jawabannya si kembar. Bukankah itu sama saja, apapun pilihannya, si kembar akan tetap menjadikannya sebagai adik.

"Kenapa Vallen?" tanya Vallen dengan bingung.

"Karena kami hanya ingin Vallen yang menjadi adik kami."

"Tidak Deon saja?"

Deon kontan saja langsung melotot, setelah mendengar temannya menjadikannya sebagai umpan. Walaupun ia tahu, jika temannya itu tidak bersungguh-sungguh. Tapi tetap,   Deon yang membayangkannya saja, sudah benar-benar ingin menangis.

"Tidak," jawab ketiganya kompak.

"Oke, terserah Kakak saja."

Si triplet merasa puas dengan jawaban Vallen. Bilang saja mereka egois dan pemaksa tapi memang kenyataannya seperti itu.

"Tapi Vallen tetap membutuhkan waktu, Vallen tidak bisa begitu saja menerima semuanya, ini terlalu mendadak."

Jujur, Vallen masih merasa kekecewaan terhadap kata yang disebut 'keluarga'. Jadi, ia tidak bisa dengan mudahnya menyetujui permintaan si kembar.

"Oke, Kami setuju. Tapi Vallen tidak boleh menolak pendekatan kami."

"O-oke."

"Kalau begitu, kami akan memberi tahu cara termudah membedakan kami."

"Perhatikan,"si triplet meletakkan tangan kanan masing-masing di depan Vallen. Tentu saja Vallen dibuat bingung melihatnya.

"Lihatlah dan perhatian."

Vallen tetap tidak paham dengan ucapan si triplet.

Lihat? Lihat apa? Perhatikan apa?

"Kami memiliki tahi lalat di atas punggung tangan kanan, dan jumlahnya akan membedakan kami"

"Satu, Arga Martinez."

"Dua, Gara Martinez."

"Tiga, Raga Martinez."

Setelah diberi tahu, barulah Vallen memperhatikan memang ada tahi lalat di punggung tangan si triplet. Ini sungguh kebetulan yang unik.

"Apakah ini juga urutan dari yang tertua?"

"Betul. Sekarang sudah paham?"

"Ah iya, Vallen paham."

Deon sedari tadi hanya bisa menutup mulutnya dan hanya bisa menjadi silent reader yang duduk dengan kaku. Ia tidak berani membuka mulut takut akan mengatakan sesuatu yang salah.

(Buat para silent readersnya Inay, ayo donk setidaknya kasih vote 🤭)

Vallen juga merasakan jika temannya itu merasa tidak nyaman dengan kehadiran si kembar yang tiba-tiba. Ia sendiri saja tidak menyangka akan ada hal seperti ini. Vallen tidak tahu, ini merupakan keberuntungan atau kesialan?

Tidak tahu saja si Vallen, banyak yang iri kepadanya setalah si kembar mengklaimnya sebagai adik. Vallen tidak sadar jika dirinya sudah menjadi objek keirian banyak orang.

"Vallen ingin mengikuti lomba?"

"Iya."

"Mau Kak Arga ajari?"

"Kak Raga juga bisa."

"Tanya saja pada Kak Gara."

Apakah sekarang ketiganya sedang memperebutkannya. Atau ia yang terlalu geer?

"Em, nanti kalau Vallen tidak bisa, Vallen akan bertanya."

"Oke." Jawab ketiganya kompak.

Vallen dibuat meringis mendengar jawaban kompak si kembar. Atau inikah yang dinamakan hubungan batin antar saudara kembar. Jika diperhatikan ketiganya sering berbicara bersamaan. Tapi seingat Vallen. Kakak kelas triplet ini tidak banyak bicara. Tapi setelah berinteraksi secara langsung, ternyata si kembar tidak seperti keliatannya.

Mereka menghabiskan waktu makan siang di kantin sampai bel tanda masuk berbunyi. Si triplet kembali ke kelasnya setelah mengucapkan selamat bertemu lagi pada adik baru mereka. Vallen dengan kaku membalas salam mereka.

"Wah Vall, ini gila sih. Sekarang kamu jadi adik si triplet. Selamat ya."

Vallen dibuat meringis dengan ucapan temannya.

"Udah, jangan dibahas lagi. Vallen pusing. Ayo masuk kelas, nanti keburu guru masuk duluan."

Deon langsung ditarik Vallen untuk kembali ke kelas. Vallen mengabaikan pandangan banyak siswa ke arahnya. Lagipula ia sudah mulai terbiasa, Vallen akan menganggap ia tidak akan melihat hal itu. Selagi mereka tidak menggangunya.

Dimulailah hari dimana Vallen di klaim menjadi adik si kembar. Vallen berdoa semoga harinya akan lebih baik dari hari ini.



Halooo gimana?
Vallen udah dapet pawang nih, dapet tiga lagi sekaligus 😁

Beri komentar donk.

7 Juli 2023

Continue Reading

You'll Also Like

1M 112K 51
Virtexxion Valec FR tiba-tiba terbangun disebuah kamar rumah sakit, dirinya yakin bahwa ia bertransmigrasi ke Novel yang ia baca sebelum kecelakaan. ...
1M 117K 56
Saat membuka mata Luhan sudah berada di tengah hutan. Tidak usah memikirkannya lagi, sudah pasti ia di buang Luhan menghela napas, ia kembali menutu...
488K 63.4K 23
tidak ada deskripsi.. baca aja. tapi, bijaklah dalam memilih cerita. karena bulan puasa, baca cerita ini waktu malam hari. bahasa non baku dan kasar...
3.1M 157K 22
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...