Love Between Mermaid and Devil

By CutecumberGhost

4.7K 1.6K 5.8K

17+ Romance | Fantasy | Comedy Collab @Lucious-Lawliet Sebuah kesalahpahaman membuat Tristan, seorang pembunu... More

1. Tristan
3. Dramaturgi
4. Anggara
5. Ambivalen
6. Klandestin
7. Javier
8. Lokawigna
9. Kirana
10. Janardana
11. Aksama
12. Gundah
13. Pedar
14. Lengkara
15. Afsun
16. Gata
17. Shyam

2. Hanny

332 103 379
By CutecumberGhost

✧༺HANNY༻✧

Buliran air menetes dari rambut panjang kecokelatan milik seorang gadis berkulit putih dan iris mata ocean blue. Ia mengedarkan pandangan dengan tatapan bingung akan tempat ia berada saat ini. Cukup lama bergeming sampai air laut yang membasahi tubuhnya mengering. Saat itu juga, terjadi perubahan pada wujud ekor ikannya dan iris mata pun menjadi berwarna pure hazel.

Hanny, gadis periang nan rupawan ini adalah seorang putri duyung. Ia sudah sering datang ke dunia manusia bersama beberapa duyung. Demi membeli pakaian dan makanan enak, bahkan pernah ikut dalam perayaan sebuah festival. Tapi tujuan utamanya adalah untuk mencari sosok anak manusia yang pernah ditemuinya beberapa waktu silam.

Namun, semalam alam tidak bersahabat. Ketika hendak pulang setelah menghabiskan perayakan malam tahun baru, Hanny dan kawanan duyung yang saat itu sedang perjalanan pulang pun harus melawan amukan ombak. Sayang sekali, ekor duyung milik Hanny yang masih cedera membuatnya tak bisa berenang dengan baik. Ia pun terpisah jauh dari temannya, terhempas, terdampar ke daratan.

Ingin memaksakan diri untuk berenang ke laut pun tak sanggup. Terdapat beberapa goresan di tubuh gadis duyung itu. Ia juga merasa sangat lemas akibat terombang-ambing oleh air laut semalam. Kondisi yang ringkih itu memaksa Hanny untuk tetap bangkit. Meskipun belum bisa kembali ke laut, setidaknya ia harus mencari sesuatu untuk membuat tubuhnya pulih dan memiliki kekuatan kembali.

Matahari semakin meninggi. Hanny melangkahkan kakinya yang terluka, pakaian yang dipakainya semalam terlihat lusuh. Gadis cantik yang merupakan seorang putri di kerajaan laut itu kini berubah penampilan seperti seorang gelandangan.

Ketika Hanny menyusuri pantai sembari memegang perutnya yang lapar, dari tempatnya berdiri ia melihat seorang pemuda tengah berdiri di pinggir batu karang yang menjorok ke lautan. Pemuda itu mendongakkan kepala, memejamkan mata. Diperhatikan dengan seksama oleh Hanny, dari mata yang terperjam itu mengalir likuid bening yang menggambar kesedihan. Pemuda itu adalah Tristan.

"JANGAN!!!"

Hanny berlari, tangannya terulur, ingin menarik Tristan agar menjauh dari tepi batu karang, menggagalkan bunuh diri yang kemungkinan sedang direncanakan. Dicengkramnya baju bagian belakang tubuh tegap itu.

Bukannya mundur, laki-laki itu sontak membuka mata dan tersentak ketika punggung bagian belakangnya ditarik. Kaki kanannya refleks melangkah maju, disusul oleh tubuh yang oleng. Ia terperosok, sempat berbalik menangkap tangan seseorang yang memegang punggungnya. Seorang gadis.

Pupil matanya melebar. Tanpa sengaja ia malah menarik gadis itu, ikut jatuh bersamanya ke laut.

Hanny tak kalah terkejutnya kala mereka berdua tercebur. Tristan masih menggenggam tangannya dengan mata terpejam, seperti pasrah jika memang harus mati karena tenggelam.

Tak ada pergerakan dari tubuh pemuda tersebut, hanya menurut pada air laut yang terus menariknya ke dasar. Hanny meretas jarak di antara mereka, memberikan nafas buatan.

Perlahan Tristan membuka mata. Betapa terkejutnya ia ketika menatap iris biru laut teduh milik Hanny, terlebih bibir merah muda lembut gadis itu kini bersatu dengan miliknya.

Melihat si pemuda telah tersadar, Hanny langsung mendorongnya, berbalik untuk berenang menjauh.

Namun ia tak bisa bergerak. Tristan menahan pergelangan tangannya.

"Apa aku bermimpi?" monolog Tristan dalam hati.

Aneh, pikirnya. Meskipun di dalam air, ia tidak merasa sesak sedikit pun. Tak ada bedanya bernapas di daratan dan di lautan. Terlebih lagi, dihadapannya saat ini ia melihat wujud yang tak pernah dibayangkan benar adanya.

Diamati setiap inci dari tubuh Hanny. Rambut kecokelatan yang bergelombang, ekor duyung perpaduan warna aqua dan turqoise, bulu mata lentik, bibir semerah dan tampak manis seperti Ringo Ame, serta kulit sebening mutiara.

Tristan hampir saja dibuat hilang akal oleh duyung di hadapannya dan segera tersadar. Alisnya bertautan. Teringat bagaimana duyung bodoh ini malah hampir membuatnya kehilangan nyawa karena didorong ke laut.

Hanny berusaha melepaskan genggaman tangan Tristan. Tapi pemuda itu malah menariknya ke dalam dekapan, berenang menuju daratan.

Tangan mungil Hanny memukul dada bidang Tristan yang mendekapnya dengan paksa. Ia sulit bernapas.

Setelah sampai di daratan, didorongnya duyung itu dengan kasar. Hanny terjerembap dengan wajah mengenai pasir.

"Aku nggak peduli sama wujud cosplay duyungmu ini. Kenapa mengusikku?!" Tristan menarik rambut Hanny ke belakang, membuat gadis itu mendongak.

"Ish! Sakit!" cicit Hanny sembari mencakar lengan semi kekar Tristan.

Dilepaskan cengkramannya. Tristan kembali mengamati wujud Hanny. Setelah diperhatikan dengan seksama, terdapat beberapa luka pada ekor gadis duyung itu. Disentuh lukanya, dipikir hanya imitasi. Tapi ia malah mendapatkan teriakan yang memekak telinga dari Hanny.

"Nggak ... nggak mungkin." Tristan menampar pipinya setelah ia menyentuh ekor duyung Hanny. Begitu asli, layaknya ekor ikan. "Pasti ekor ini dibuat dari bahan premium, jadi kelihatan asli," monolognya.

Sayup-sayup terdengar suara mesin kendaraan. Sepertinya, mereka pengunjung pantai ini.

"Lepaskan atribut duyungmu ini. Jangan menarik perhatian mereka!" tunjuk Tristan pada ekor Hanny.

Awalnya tak ingin memberitahu identitas aslinya, tapi Hanny sangat terdesak. Ia tak bisa mengembalikan wujud kakinya jika masih dalam keadaan basah sehingga terpaksa memberitahukan hal itu kepada Tristan.

"Oh? Oke, aku nggak peduli."

Hanny yang masih terduduk di tanah langsung menangkap kaki Tristan, membuat laki-laki itu terjatuh dengan bertumpu kedua lutut.

"Tolong ... abangku bilang, kalau sampai duyung tertangkap, nanti dimasak bumbu asam manis untuk makan orang sekampung." Hanny memeluk kaki Tristan sambil menangis sesenggukan seperti seorang anak kecil.

Tristan bernapas gusar. Ia merendahkan badan, dilingkarkan lengan semi kekarnya ke belakang punggung Hanny dan lengan satunya ke belakang lutut gadis itu, diangkat, didekatkan ke tubuhnya.

"Pegangan," pinta Tristan kala Hanny berada digendongannya.

Dibawa gadis itu menjauh dari keramaian, melewati rute hutan yang jarang sekali dilewati, biasanya hanya dikunjungi orang yang sedang mencari wangsit atau hanya sekedar ingin membuat konten tentang makhluk halus. Tristan sangat paham dengan jalan pintas, sebab sering membantunya lolos ketika sedang menjalankan misi.

Atensi Hanny terus menyorot wajah Tristan. Ia tersenyum. Tak disangka laki-laki kaku dan bertemperamen ini masih bersedia menolongnya.

Terus berlari membawa beban, kaki Tristan mulai lelah. Ia berhenti, tanpa sadar merendahkan lengan yang berada di belakang lutut Hanny, gadis itu pun berinisiatif turun dari gendongan.

Tristan mengerjap ketika melihat wanita itu kini bisa berdiri dengan kaki yang semula berwujud ekor ikan. Didekatkan wajahnya ke gadis itu, menyipitkan mata. "Kamu buang kemana ekormu tadi?"

"Kalau badanku sudah kering, ekorku berubah jadi kaki begini. Kamu masih nggak percaya kalau aku duyung?"

"Nggak."

"Kalau sekarang?" tanya Hanny sambil memiringkan kepalanya, berkedip beberapa kali, memajukan wajahnya dekat dengan Tristan. Ia penasaran.

Tristan berdeham, mengalihkan pandangan sembari mendorong wajah Hanny. "Menyingkirlah."

"Namaku, Hanny." Putri duyung yang menjadi seorang manusia itu mengulurkan tangannya dengan wajah ceria dan senyum mengembang.

"Hm." Tristan menegakkan badan, berbalik lalu berjalan meninggalkan Hanny.

"Jangan pergi!" ucap Hanny kesal karena perkenalannya tidak disambut baik.

Tiba-tiba Tristan berhenti dan Hanny yang berjalan di belakang seketika bertubrukan dengan punggungnya.

"Kenapa ngikutin aku?" tanya Tristan dengan tatapan dingin.

Hanny tertunduk, memainkan ujung bajunya, menjelaskan alasan ia belum bisa kembali ke istana laut.

"Ya, itu urusanmu."

"Tolonglah ... cuma kamu orang baik yang aku temui di sini." Hanny mengatupkan kedua tangan di depan dada.

Tristan berbalik, salah satu alisnya terangkat, mengukir smirk di wajah. Perlahan ia melangkah maju, membuat Hanny seketika mundur dengan sedikit mendongak, menatap manik legamnya. Langkah keduanya terhenti, punggung Hanny tertahan sehingga tak bisa bergerak mundur lagi.

Lengan Tristan bersandar pada pohon di belakang Hanny, membentuk siku. Kepalanya sedikit menunduk, menyipitkan mata pada gadis setinggi dagunya itu. "Aku bukan orang baik loh, Hanny."

✧༺28 Juni 2023༻✧

Mermaid Hanny - Esther Yu

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 12.9K 23
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...
371K 39.9K 22
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
469K 38.9K 31
Arvi dan San adalah sepasang kekasih. Keduanya saling mencintai tapi kadang kala sikap San membuat Arvi ragu, jika sang dominan juga mencintainya. Sa...
5.8M 307K 58
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...