GANDRA

By AamAmelia297

676 293 172

Dia adalah Gandra Dinantara,ketua geng VALGENZ ia sangat membeci keramaian,siapapun orang yang mengusiknya ha... More

prolog
1.murid baru
Nama-Nama Visual
2.mulai kesal.
3.pasar malam.
4.Rahasia?
5.RAZERGOS
6.Kontrakan.
7.mata mata
8.Balapan Liar.
9.Familly
10. Tau diri.
11. mengalah
12.cafe smile coffe
13. Mata minus.
14.Bola
15.penghalang.
16.Berita di lapangan
17. Malaikat?
18.sudah layu.
19.pemakaman
21.Bukan dia
22.merasa aneh
24.pertengkaran.
25.berbeda.
26.rumah sakit.
27.kembali
28.cowok gila
29.Perihal masa lalu

20.Hangat.

10 1 0
By AamAmelia297

Semenjak hari itu,aku tidak berharap menjadi apa apa.

Silahkan masuk Lori."  sambut sang Ayah Gara.

Ia melirik kemana mana dan terdapat lelaki tua berparuh Baya,bisa disebut ayah tirinya. Sejak saat itupun lori sangat disambut dengan hangat.

Pembantu dirumah Tanggara yang sudah menyiapkan berbagai macam kebutuhan Lori, bahkan.ayahnya Gara sangat baik padanya.sedangkan Gara, ia tidak menunjukan hall apapun pada Lori.

Ia masih mengira bahwa itu hanyalah mimpinya.kebenaranya tidak begitu.

Lori pun duduk dikursi,seorang pelayan pun menyodorkan sebuah handuk kepada Gara dan Lori.ia juga menyiapkan teh hangat untuk keduanya.

"Terimkasih." ucap Lori kepada keluarga Gara.

"Saya sangat minta maaf sama kamu Lori, saya belum bisa menjaga ibu kamu dengan baik." ucap lelaki tua itu.

Jujur saja Lori sangat gugup,ia tidak tahu harus berbicara apa."ma–maaf om,tapi disini gak ada yang salah.Bunda meninggal itu udah kehendak tuhan," ujar Lori, walaupun memang berat berbicara itu.

Lori masih menteskan air matanya,begitupun dengan ayah Tanggara.

"Panggil saya Ayah saja Lori,Bunda kamu dulu ingin sekali saya bertemu kamu.dan menganggap kamu sebagai anak saya." ia tersenyum.

"Baik Ayah.." kemudian ia melirik Gara,lebih tepatnya saling bertatapan.

"Pah! Tapi Gara gak setuju!" cela Gara.

Lori dan ayahnya Tanggara ikut kaget. "Kenapa?ada masalah apa Gara?" ia sangat heran dengan anaknya ini.

Dulu ia sangat ingin bertemu adiknya saat ibundanya masih hidup,mengapa hari ini menjadi lebih beda dari sebelumnya.

"Gara masih gak percaya kalo Lori anaknya bunda pah."

"Tapi kenyataanya memang begitu Tanggara,"

"Bunda pernah mau ngenalin,lo ke gue Gar.katanya dia punya anak seumuran sama gue."

"Dan enggak nyangka itu adalah lo."

Tanggara tidak langsung menjawab,ia pergi dengan wajah kesalnya,sedangkan ayahnya hanya bisa menggeleng atas tindakan anaknya itu.

"Maafkan Gara ya Lori,ayah yakin Gara bakalan bisa nerima kamu kelak." Lori hanya mengangguk saja,sejak awal ia memang tidak berharap apapun.

"Malam ini,kamu menginap saja disini.pembantu dirumah ini akan membantu kamu,"

"Tapi om–eh Yah, aku belum izin ke ayah aku."

"Saya sudah menelpon istrinya tadi,ia menyetujuinya.bagaimanapun saya juga keluarga kamu,"

"Jujur papahnya Gara sangattt baik,Bun..benar kata bunda ayah baik banget,Tapi lori masih belum terima itu." batin Lori.

*****

Sudah menunjukan pukul 00:00 Lori masih belum tidur,ia harus menginap di tempat asing. Tetapi,bagaimanapun itu tempat itu juga pernah ditempatkan ibunya.Lori melihat foto kebersamaan Ibunya,Gara,dan ayahnya.jujur saja ia sangat iri,bahkan mereka saja belum pernah foto bersama sejak kecil.

"Bunda, Lori belum sempat foto bersama." lirihnya.

Ie menatap banyak foto,bahkan sambil meneteskan air matanya.ia sangatlah rapuh,begitupun Tanggara.

RAZERGOS GANG

Migo Alathar : Gar,gue turut berduka cita atas meninggalnya nyokap lo.maap kita gabisa datang kesana.

Kang Ari: turut berduka cita jang Gara,saya teh sangat ikut prihatin.

Digo Alathar : kita semua sangat berduka gar.lo yang sabar ya!

Farzan: Gara banyak banyak sabar ya,gue ada buat lo.

Rizqo : gue turut berduka cita Lori.

Tanggara : terimakasih kang Ari dan semuanya.

Farzan: @Rizqo tong asal ngomong maneh qo,yang meninggal nyokap nya Gara!

Migo alathar: Si Rizqo obatna jam segini mah habis di maklum.

Kang Ari : Lori? Kamana wae teu muncul seharian.

Digo alathar: iya nih @Lorinzo

Oliveira lorinzo

Sorry,Bunda gue tadi meninggal,gue gak sempet ngabarin kalian semua.

Kang Ari : inalillahi wainnailaihi roji'un, turut berduka cita Neng.

Farzan: inalillahi Ri..maaf

Digo Alathar: turut berduka cita Ri,gue gak nyangka meninggalnya nyokap lo sama kayak nyokap Gara.

Raurel Kanjani: Aaaa nanggis banget,kok tega banget kalian ga ngasih kabar gue!

Raurel Kanjani : keadaan lo gimana Ri? Gara gue besok gue kerumah lo ya.sekalian kerumah Lori.

Oliveira Lorinzo
Lo gak perlu kerumah gue Ra,cukup ke rumah Gara aja.

Kang Ari : maksudna kumaha ini teh?

Tanggara: nyokap gue adalah nyokap Lori juga.

Lori langsung saja menutup isi room chat dari teman temanya,walaupun Gara belum bisa menerimanya tapi ia tidak ingin jika Lori menjauhinya.

Ia mulai mengantuk,jujur saja matanya sudah hampir 5wattt tapi air matanya masih belum berhenti mengalir,tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu kamarnya.membuat Lori tersentak kaget.

"Gue boleh masuk?" tanya Gara,ia membawa makanan,karna sejak tadi siang ia memang belum makan.

Lori mengangguk, ia memberikan senyuman terbaiknya.

"Lo belum tidur?" tanya Gara sangat gugup.

"Kelihatanya belum," jawabnya.

"Makan dulu,lo dari tadi siang belum makan."

"Gue gak lapar,lo mau buat gue jadi gendut?" lirih Lori.

"Enggak gitu."

"Oke...gue becanda gue makan,"

Tanggara berbaring dikasur gadis itu,ia menghela nafas berkali-kali sembari melihat kearah lelangitan.

Lori sontak melihat kearah Gara.

"Gue—"

"Gue tahu perasaan lo Gar,begitupun perasaan gue."

Gara menggeleng. "Lo gak tahu perasaan gue Ri,hari ini rasanya bercampur."

"Gue kehilang Bunda, gue kehilang harapan.bahkan gue masih gak nyangka karna lo adalah anaknya Bunda,"

"Bunda sering ceritain tentang lo ke gue Ri,dia sangat bahagia saat cerita tentang lo,duluu gue pengen banget ketemu lo,tapi bokap lo katanya gak ngebolehin." ia melanjutkan pembicaraanya.Lori hanya bisa mendengarkan cerita Gara.

"Papah,papah udah berusaha buat nyari solusi,tapi gak bisa.dia malah diancam bangkrut,tapi.kayanya hari ini gue sedikit nyesel pengen ketemu anaknya Bunda."

"Gar..." ucap Lori.

"Gara gue minta maaf, gue gak bermaksud buat nyakitin keluarga lo."

"Lo gak salah Ri,"

"Takdir kita yang salah."

******

Keesokannya,Lori sudah selesai membereskan tempat tidur,dan pergi menemui keluarga Gara.

Hari ini teman-temannya yang di Bandung akan datang kerumah Gara,ceritanya untuk bela sungkawa. Ia bersiap siap menyiapkan makanan untuk tamu dirumah Gara.sejak hari inipun Gara masih belum keluar dari kamarnya.

"Lori ayah minta tolong,panggilkan Gara di kamarnya." ucap apon ayahnya Gara.

"Iya ayah."

"Itu den,teman-temanya Gara sudah datang,"

"Baik Bi,saya kesana."

"Tolong secepatnya panggilkan Gara Ori."

Lori langsung bergegas menuju kamar Gara,lelaki itu sudah cepat membuka pintu kamarnya.

"Gue baru aja mau bangunin lo."

"Itu kang Ari sama anak anak sudah nunggu,"

"Gue kesana sekarang." balas Gara.

Lori lebih dulu pergi keruang tamu,ia bertemu dengan Raurel,Migo,Digo,Farzan dan Kang Ari.jujur saja Lori tidak bisa menahan air matanya,ia menanggis dipelukan Raurel.

"Maapin gue Ri,gue belum sempat bantu lo buat nyari Bunda lo.tapi lo lebih dulu nemuin Bunda lo walaupun cuma sesaat," Raurel memeluk erat ketuanya itu.

"Ra...gue udah gakk punya siapa-siapa,gue udah gak sanggup."

"Lo gak boleh ngomong gitu Ri,lo bisa pasti bisa lewatin semuanya."

Tanggara datang menghadap ke kang Ari.

"Hampuranya Kang Ari sok banyol ka Gara (maaf ya kang ari suka becanda sama Gara)." ucap kang Ari sembari merangkul Gara.

"Maapin Gara juga Kang,do'ain Bunda saya keterima disurganya allah,"

"Aamiin aamiin allahumna aamiin.." serempak semuanya mengucapan do'a.

*****

"Lempar kesini Rean!"

"Balikin pensil gue gakk Re!"

"Tapi hapus dulu kata-kata lo tadi," lirih Rean kepada Gadis itu.

Sungguh dikelasnya hari ini sangat banyak keributan,dari hal-hal kecil bahkan hhal yang tidaklah penting.

Gandra menghampiri Rean,ia langsung membawa pensil itu dan memberikannya pada Salsa. Kedua orang itu tidak akan bisa diam jika tidak ada yang melerainya.

"Makasih Dra."

Rean meneguk ludah."Andra! sialan lo yaaaa,kenapa lo kasih pensilnya kesi Salsa," ocehnya,membuat Gandra meliriknya dengan wajah serius.

"Lo cowok,ngalah Rean." sahut maikel di kejauhan.

"Tap—" Gandra tidak mendengar apa yang dikatakan Rean,ia langsung keluar dari kelas nya.

"Kebiasaan tuh anak! Gue lagi ngomong malah kabur," jelas Rean.

"Karena omongan lo gak penting tuyull!" ucap Tino

"Tapi ini menyangkut perasaan gue ke Salsa Tinoo," lirihnya.

Sekarang giliran Tino yang mendengarkan. "Tadi gue lagi becanda sama Salsa,dia malah ngumpatin gue." ungkapnya.

Galang menghampiri Rean sembari mengerutkan dahinya."ngumpatin apaan?" tanya nya dengan serius.

"Rean gue gak akan pernah suka sama lo,gue gak mau temenan sama lo,dasar badebah!"

Galang tertawa,diiringi dengan tawaan Toni dan Maikel.

"Tapi menurut gue emang iya sih si Salsa."

"Gue setuju sama Salsa dah," toni langsung menghindar dari kerumunan.

"Maik,apa ada yang salah?" tanya Rean.

"Lo gak salah,yang salah lo ngambil pensil Salsa." balas Maikel.

"Guee cuma mau si Salsa tarik kata-katanya, takutnya dia malah beneran suka sama gue maik." ucap Rean.

"Halusinasi." jawab maikel.

"Maikel lo kok gitu anjir!" Teang mengumpat.

"Halah dari pada debatin si salsa mending kita makan," galang mengambil bakwan di warung mpok.

Dari kejauhan terlihat tasya, maya, ochi yang sedang berjalan kearah kantin. Dengan wajah yang kurang bersemangat.

Tasya menghela nafas dengan berat."sepi banget ya gaada Veira," ucapnya, membuat teman-temanya juga ikut mengangguk.

"Gue juga, gak ada yang bikin gue semangat selain si ve." sambung Ochi sembari mengulum permen.

"Gue tau dia pasti sedih banget." balas Maya.

Gandra yang tidak sengaja mendengar perkataan tasya, Ochi, dan maya langsung teringat seseorang yang kemarin ia lihat. Itu benar benar seperti bukan dirinya. Tapi, ia juga merasa ada yang kurang. Yang tadinya sering bertengkar tidak masuk sekolah.

Kemudian ia duduk disebalah teman -temannya, ia selalu menatap layar hpnya untuk memastikan pesan dari seseorang.

"Lo ngapain ngeliatin HP mulu dra," tanya Maikel serius.

"Apa gue Dm ignya dia aja ya?"

*****

CIUT!

CIUT!

CIUT!

GIMANA SAMA PART INI!!

PERASAAN AKU BIKIN CERITA SAD SAD MULU DAH!

TAPI SEMOGA KALIAN MENIKMATI CERITA INI, YANG ENGGAK NYAMBUNG.

TURUT BERDUKA CITA UNTUK KELUARGA OLIVEIRA LORINZO DAN TANGGARA

TERNYATA EH TERNYATA GARA!! SIAPA YANG PENASARAN KISAH MEREKA??

VALGENZ

GANDRA DINANTARA
GALANG RAJADINATA
MAIKEL GUTAMA
FAHRY AMBON
ANDREAN NUGROHO
TONI JAYADI
RINO JAYADI

RAZERGOS

OLIVEIRA LORINZO
RAUREL Kanjani
TANGGARA SEBASTIAN
MIGO ALATHAR
DIGO ALATHAR
SAFARAZ RAIGAN
RIZQO
Kang ARI
FARZAN GRAHARGA

KALIAN TIM MANA NIHH VALLEN OR RAZERGOS?

NEXT CHAPTER!

SPAM KOMEN/ VOTE

AKU NEXT KAPAN NIHH???


Continue Reading

You'll Also Like

444K 46.9K 20
*Spin off Kiblat Cinta. Disarankan untuk membaca cerita Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengetahui alur dan karakter tokoh di dalam cerita Muara Kibla...
1.3M 93.3K 43
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
820K 61.9K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
434K 33.4K 27
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...