Gavindra (Tamat) ✔️

By AngkasaDiandraa

2.5M 254K 10.7K

just Brothership, Not BL / Homo Alvian namanya, bocah 15 tahun yang tiba-tiba terbangun di tubuh bocah 10 tah... More

01 - Awal
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40 - ENDING
Javier & Martin BL

30

50K 5.4K 186
By AngkasaDiandraa

Martin menggeleng pelan, ini pasti karena dirinya yang merindukan Alvian makanya setiap dekat dengan bocah bernama Gavindra ini ia selalu merasa jika Gavindra adalah anaknya

"Turun dengan hati-hati oke" Avin mengangguk senang, ia segera meluncur dengan senang dan di tangkap oleh Martin

Keduanya bermain bersama tak peduli cuaca sedang panas-panas nya

Astra yang sudah kembali pun hanya menatap si kecil dari kejauhan, ini pertama kalinya ia melihat si bungsu tertawa lepas seperti ini seolah Gavindra terlahir kembali

"Avin capek" ucap Avin pelan, ia menidurkan kepalanya di bahu Martin

Tak lama dengkuran halus terdengar membuat Martin tersenyum tipis, Avin begitu mudah tertidur

"Maaf ya membuat mu menunggu lama" ucap Martin menghampiri Astra, ia juga memberikan Avin yang sudah tertidur pulas pada Astra

"Hmm, selagi adikku senang aku baik-baik saja" balas Astra tersenyum tipis

"Terimakasih sudah bermain dengan Gavindra" ucap Astra tulus, ia serius bicara tentang ini karena ia senang jika Gavindra tertawa lepas seperti ini

Martin mengangguk, ia menatap Avin yang tertidur pulas

"Kalau begitu aku pergi dulu" ucap Martin di angguki oleh Astra

Martin menatap Avin sekilas lalu pergi dari sana, begitupun dengan Astra yang juga pergi dengan menggendong Avin yang tertidur

"Ada apa ?" Javier datang kala Astra baru menginjakkan kaki nya di rumah

"Hanya kelelahan" balas Astra memberikan Avin pada Javier

"Dad, bisakah kau mempekerjakan paman Martin di disini ?" Ucap Astra tiba-tiba

"Siapa Martin ?"

"Pria yang kau temui kemarin" Javier nampak berpikir lalu mengangguk mengerti

"Kenapa aku harus mempekerjakan nya ? Pengangguran kah dia ?" Astra menggeleng lalu berjalan ke arah sofa di ikuti oleh Javier

"Entahlah, aku hanya merasa... Jika Gavindra bersama nya, ia akan terlihat seperti terlahir kembali, senyum tulus dan senang nya itu membuat ku merasa hangat" ucap Astra menerawang bagaimana Gavindra bermain bersama Martin saat di taman tadi

Javier terdiam, menunduk menatap Avin yang tertidur pulas di pangkuan nya

"Mau ku beri kerjaan seperti apa ? Bodyguard ?"

"Entahlah... Itu urusan mu dad ingin memberikan nya pekerjaan atau tidak, tapi ku rasa ia juga bukan seorang pengangguran, entahlah" Javier mengangguk mengerti

"Akan ku pikirkan nanti" Javier mengangguk mengerti lalu membawa Avin ke kamar, seharusnya Gavindra makan siang dulu karena ini sudah jam 2 siang tapi melihat bagaimana si kecil tertidur pulas membuat ia tak tega membangunkannya

Javier menidurkan Avin di tengah-tengah ranjang, lalu memberikan guling di kedua sisi Avin, memang sih Gavindra jika tidur tak banyak tingkah tapi ini untuk berjaga-jaga

Sementara itu di sisi lain

Martin tersenyum melihat gundukan tanah di hadapan nya, lalu berjongkok di hadapan batu nisan bertulisan nama sang anak

Alvian Nevalion

"Hai putra kecil ayah" Martin mengelus batu nisan Alvian dengan lembut pun bibir nya yang terus tersenyum teduh

"Bagaimana kehidupan mu di sana hmm, maaf ya ayah belum bisa menyusul mu, tapi bagaimanapun kau pasti sudah bertemu ibu mu bukan, sayang sekali kalian bisa bersama sedangkan ayah sendiri di sini" lirih Martin

"Maaf juga belum bisa jadi ayah yang bisa kau banggakan untuk teman-teman mu, setidaknya... Karena kau sudah pergi duluan kau tak akan menanggung malu memiliki ayah yang buruk seperti ku bukan"

"Ah, ayah ingin memberitahu mu, kau tau.. ayah bertemu dengan anak yang bernama Gavindra kemarin, hari ini juga, saat aku memeluk nya, memegang nya, menatap wajah nya, melihat senyuman lebar nya, mendengar suaranya, aku merasa jika ia adalah kau, sampai aku lupa diri jika kau ternyata sudah tidak ada di sisi ku, maaf ya"

"Yahh apapun itu, aku tetap akan selau menyayangi mu tenang saja, aku akan tetap selalu mencintai mu putra kecil ku jadi jangan cemburu oke"

Martin tersenyum tipis, ia memberikan rumput-rumput yang mulai panjang di makam sang anak

"Jangan pikirkan ayah, ayah baik-baik saja di sini"

Martin menghela nafasnya pelan, ia bangun tak lupa membersihkan celana nya yang kotor karena ia tadi duduk lesehan

"Nanti ayah datang lagi, jadi ayah pulang dulu, maaf yang meninggalkan mu sendirian" Martin tersenyum lalu berjalan meninggalkan pemakaman umum, sesekali mendongak menatap langit yang begitu cerah

_
_
_
_
_

Saat Avin bangun dari tidur siang nya ia sudah rewel, bahkan mau nya terus di gendong, di turunkan saja langsung nangis kejer

Javier dan yang lainnya menduga jika Avin kelelahan karena bermain cukup lama di taman tadi

Kaivan terus menepuk-nepuk punggung Avin dengan lembut, memberikan kenyamanan untuk si kecil yang lagi rewel

"Makan dulu ya" Avin menggeleng, ia tak ingin memakan apapun bahkan milk yang selalu membuat nya tergoda pun ia abaikan

"Kau ingin apa hmm, katakan padaku jika kau menginginkan sesuatu" ucap Kaivan lembut tapi Avin tak menjawab, ia malah menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Kaivan

Kaivan juga tadi mengecek suhu tubuh Avin dan normal, tak panas maupun dingin, jadi apa masalah nya ?

Avin juga tak mengerti, saat ia bangun tadi rasanya perasaan nya sesak, ada sesuatu yang mencoba membuat ia menangis tapi ia tak tau apa, apalagi melihat ia terbangun sendirian di kamar Javier

"Gavindra makan dulu ya, Daddy suapi" Avin kembali menggeleng pelan membuat Javier menghela nafasnya pelan, ia sudah membujuk si kecil dengan berbagai hal tapi tak membuahkan hasil

"Kau ingin sesuatu ?" Avin menggeleng

"Kita ke rumah sakit ? Aku khawatir terjadi sesuatu padanya" ucap Haikal

"Jangan ke lumah sakit, Avin oke" balas Avin lirih

Maka mereka hanya bisa menghela nafasnya pelan tak tau harus apa

"Om Maltin" cicit Avin pelan

"Siapa ?"

"Martin bang, Gavindra menginginkan Om Martin" ucap Astra membuat Kaivan mengernyit bingung

"Siapa Martin ?" Tanya nya

"Orang yang bermain dengan nya selama 2 hari ini" balas Astra

"Lalu apa hubungan nya Gavindra dengan nya ?" Astra menaikan bahunya tak tau

"Avin mau Om Maltin Abang.." lirih Avin pelan, baru sekarang Kaivan merasakan nafas Avin yang hangat menandakan jika sebentar lagi Gavindra akan demam

"Dad, bagaimana ?" Tanya Kaivan pada Javier

"Kim, Carikan dimana rumah Martin dan suruh dia kemari jika ia tak sibuk" perintah Javier

"Baik tuan"

Javier menyuruh Kaivan untuk memberikan Avin padanya

"Om Kim sedang menjemput paman Martin jadi makan dulu ya selagi menunggu" bujuk Javier tapi Avin tetap menggeleng pelan

"Milk" maka Astra dengan cepat mengambil botol susu yang sudah siap di atas meja tadi

Avin segera menghisap nipple silikon itu dengan tergesa, ia haus sedari tadi tapi ia tak punya gairah untuk makan maupun minum seolah apapun yang masuk kedalam mulut nya terasa pahit dan asam

"Paman Maltin ?" Tanya Avin menatap Javier

"Iya, sebentar lagi sampai, tunggu sebentar oke" Avin mengangguk mengerti

"Jangan cepat dewasa Gavindra, tetap lah menjadi bayi kecil ku dan yang lainnya, maaf atas sikap ku yang brengsek selama ini" gumam Javier sambil menyibak poni Avin, sementara Avin hanya menatap Javier polos dengan tatapan sayu nya

"Maaf membuat terluka hmm" Avin mengangguk saja kala Javier mengucapkan perkataan nya

"Tuan, tuan Martin disini" ucap Kim yang datang membuat Avin sontak menoleh melihat sang ayah

"Ayah hikss.." tangis Avin langsung pecah saat melihat Martin membuat semua orang mengernyit bingung begitupun dengan Martin yang tak mengerti










_____________

"Bila bentakan kecil ku patahkan hati mu, lebih keras dari itu dunia kan menghakimi mu, ku bentuk dirimu menjadi engkau hari ini, kau harus kuat, kau harus hebat permata hati ku" - saat kau tlah mengerti_ Virgoun

Lupakan yang viral, resapi lagu nya~

Continue Reading

You'll Also Like

864K 43.6K 56
"Jangan pernah mencoba lari dariku Sayang, sebab dimana pun kau berlari akan selalu kukejar."Senyum laki-laki itu menatap gadis didepannya. "Kau meng...
1.3M 100K 53
⚠️TETAP VOTE WALAU UDAH END⚠️ "Sialan!, bertransmigrasi ke tokoh novel bocah bodoh ini!" "kenapa gak mati aja sih!?" Axezi Alvarez Leonal seorang CEO...
2.8K 202 38
NOVEL TERJEMAHAN [NO EDIT] Book-23 Judul: Perjalanan Peri Penulis: Yu Chirong Kategori: Budidaya Seni Bela Diri 1,7801 juta kata Status: Teks lengkap...
1.4M 178K 64
Tentang jiwa Delon yang berpindah ke raga Kara. _______ Delon Nugraha, remaja tengil yang sayangnya memiliki wajah menggemaskan serta manis secara be...